Indonesia
Pertemuan Ketigabelas
Turunnya Orde lama dan berganti menjadi
Orde baru
◦ Peristiwa G30S/PKI
◦ Kontroversi Dewan Revolusi dan Dewan
Jenderal
◦ Peranan Soeharto dalam menggantikan
Soekarno (situational demand on chaos)
PILAR EKONOMI
Mafia Berkeley (Widjojo Nitisastro, Ali Wardhana, J.B
Sumarlin, saleh Afif, Andrianus Mooy
Pembangunan Jangka Panjang Tahun I (PJPT I)
Kebijakan ekonomi:
◦ Kebijakan anggaran berimbang baik di tingkat nasional
maupun daerah
◦ Kebijakan pengendalian inflasi melalui pengendalian uang yang
beredar dan membatasi pengeluaran anggaran
◦ Kebijakan sistem devisa bebas yang disertai dengan
pengelolaan defisit neraca transaksi berjalan hati-hati
◦ Bantuan hutang luar negeri yang memiliki persyaratan lunak
berbungan rencah melaui konsorsium (IGGI) yang kemudian
berganti menjadi CGI
Lanjutan…
Repelita I 1969-1974, II 1974-1979:
Pertumbuhan, pemertaan, stabilitas
Peristiwa Malari
1986/1987 ekspor migas sangat
berkurang orientasi berubah ke ekspor
non migas
Lahirnya konglomerat-konglomerat baru
Lanjutan…
Asal usul ABRI
◦ Salim Said dalam Genesis of Power
mengungkapkan 4 hal pengalaman militer dalam
revolusi (1) munculnya laskar-laskar prajurit, (2)
perilaku politik Jenderal Sudirman, (3) lemahnya
institusi dan kepemimpinan sipil yang sering dilanda
perpecahan (4) pengalaman dalam pola
pemerintahan militer selama perang gerilya
Berperan sebagai stabilisator dan dinamisator
ABRI diberi peran dalam kedudukan strategis
dipemerintahan melalui jalur kekaryaan
Dwifungsi ABRI
Presiden mempunyai kewenangan membentuk UU,
menetapkan PP, menyatakan perang, dll
Primus inter pares (Gaffar 1999)
Jabatan-jabatan penting (Ketua MA, DPA, BPK, Hakim
Agung) dilakukan presiden
Intervensi dalam partai politik
Pembiayaan di luar anggaran (Inpres Pedesaan, Inpres
Kabupaten, Inpres Peningkatan Jalan, Inpres Kesehatan,
Inpres Pendidikan, Inpres Penghijauan, Inpres Desa
tertinggal, Banpres) melalui yayasan
Presiden merupakan Panglima ABRI dan berhak mengangkat
Panglima ABRI dan kepala staf ketiga angkatan dan Polri
KARAKTERISTIK KEKUASAAN
SOEHARTO
Pertama, seluruh organisasi sosial dan politik secara
ketat dikontrol melalui sejumlah regulasi, sehingga
membuat mereka tidak menjadi ancaman bagi negara
(Hikam, 1997: 136).
Keberhasilan negara dalam mengurangi jumlah partai
politik yang ada, dari sepuluh partai menjadi hanya
tiga partai politik pada tahun 1973, yaitu Partai
Persatuan Pembangunan (PPP), Golongan Karya
(Golkar), dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
Mandegnya aspirasi rakyat
Negara dapat menolak tuntutan namun memaksakan
kehendak
Lanjutan…
Fluktuasi nilai rupiah terhadap dollar mencapai Rp.
12.200
Membengkaknya utang swasta terhadap pihak asing
Meningkatnya pengangguran
Perbankan yang tidak sehat
Inflasi yang tinggi
Menipisnya cadangan devisa
Jatuh tempo pengembalian utang swasta dan
pemerintah yang mencapai USD 110 miliar
Defisit transaksional sektor jasa terutama sektor
perhubunggan aruransi tenaga kerja, jasa profesional
Lemahnya regulasi perbankan
GERAKAN MAHASISWA
Universitasmagistrotum et scholarium
(Habermas)
Indonesia merupakan salah satu negara yang
memperlihatkan gerakan mahasiswa memiliki
peranan penting bagi perubahan politik di samping
Venezuela, Kuba, China dan Vietnam (Habermas,
1971)
Gerakan mahasiswa tahun 1966 dan 1998
Gerakan mahasiswa saja tanpa dukungan
kelompok lain tidak dapat menumbangkan sistem
pemerintahan yang otoriter
Lanjutan…