Anda di halaman 1dari 13

N AN

T A R A
H A GA
S E NG
K E E LE M
N
A N Y I
M
K

U N E IN
T M P M
A

U N A H U
L

T AL Z A D J A
Z

D NAJ R A
JE R H
D
KEMATIAN
Kematian adalah keadaan seseorang yang keseluruhan
alat-alat vitalnya ( jantung ,paru dan otak ) telah
hilang atau berhenti secara permanen.

Dalam ilmu Thanatologi ,dikenal 2 macam


kematian,yaitu :
-Kematian Biologis
-Kematian Klinis ( mati suri )
TANDA-TANDA KEMATIAN

1. terhentinya denyut jantung


2. terhentinya pergerakan pernafasan
3. kulit terlihat pucat
4.melemahnya otot-otot tubuh
5. secara klinis tidakditemukan refleks-refleks
6. EEG mendatar
7. nadi tidak teraba

Mati secara permanen setelah 10 menit.


Di Indonesia diambil waktu 2 jam
PENYEBAB KEMATIAN

Secara umum ada 3 penyebab kematian :


1. kematian karena proses menua secara alamiah.
2. kematian karena penyakit-penyakit parah
seperti gagal ginjal,penyakit jantung.
3. kematian akibat kecelakaan atau
pembunuhan.
Ke 3 hal tsb dapat mengakibatkan sel-sel
tubuh rusak dan pada akhirnya kematian.
FASE TUBUH SETELAH MENGALAMI KEMATIAN
1.. fase PERTAMA ; Ligor mortis,Rigor mortis .
dan Algor mortis.
Fase ini merupakan fase awal perubahan fisik yang terjadi
sesaat setelah kematian.
Livor mortis dimulai sekitar 20 menit sampai 3 jam setelah
kematian,yaitu tubuh menjadi pucat karena aliran darah didalam
tubuh berhenti,dimana darah mengendap kebagian bawah
tubuh,menyebabkan warna merah ungu dikulit
.Rigor mortis atau yang dikenal kaku mayat,terjadi secara
bertahap sampai 24 jam jam setelah kematian.
Algor mortis terjadi pada 18 – 20 jam setelah kematian,yaitu
penurunan suhu/temperatur.tanda dekomposisi akan mulai
terlihat dengan adanya bercak kehijauan pada kulit dan bau
busuk yang menyengat.
Fase KEDUA :adalah kemunculan tanda-tanda
dekomposisi.
Tahap awalnya adalah pengelupasan kulit dari
tubuh. Hal ini karena sel-sel kulit mati dan
seluruh lapisan pelindung luar akan
mengelupas secara alami.
Pada fase yang sama bakteri-bakterinyang ada
di abdomen akan berpindah ke aliran darah
yang menyebabkan adanya bercak ungu
kehijauan dikulit. Peristiwa ini disebut
Marbeling.
Fase KETIGA ;dekomposisi yang
dilakukan oleh organisme lain.
Dalam fase ini tubuh tubuh akan
mengeluarkan bau yang menarik
beberapa serangga untuk
singgah.
Fase TERAKHIR; tersisanya
bagian tubuh seperti tulang dan
sebagian rambut.
APA DAN BAGAIMANA UNTUK PETUGAS PENYELENGGARA JENAZAH ?

Dokter spesialis forensik FKUI-


RSCM ,Oktavinda safitry, resiko
mereka yang terpapar karena jenazah
tak jauh beda dengan mereka yang
tidak terpapar.
Pasalnya “kuman dalam tubuh orang
mati biasanya juga sudah mati
karena hidup dalam darah “.
Penelitian dari United Nations
University menyebutkan penyakit
infeksi tertentu seperti TBC,hepatitis
B dan C,diare bertahan sampai 2
hari didalam tubuh orang mati.
HIV bertahan hingga 6 hari.
Semua penyakit ini hanya sedikit
beresiko kontaminasi.
Hal utama yang perlu diwaspadai adalah
ketika proses pembusukan jenazah
disempurnakan oleh bakteri dan kuman
yang berasal dari lingkungan luar jasad.
Dr Ahmad Yurianto kepala pusat krisis
kesehatan KemenKes mengatakan yang
berbahaya adalah cairan pembusukan
jenazah dan terkontak dengan luka
terbuka.
ALAT-ALAT UNTUK PETUGAS
PENYELENGGARAAN JENAZAH
Para petugas hendaklah
menggunakan
Alat Pengaman Diri ( APD )
1.Scort ( celemek )
2.Kacamata
3.Sarung tangan
4.Sepatu bot

Anda mungkin juga menyukai