Anda di halaman 1dari 17

SEMINAR INOVASI

APLIKASI KMB 2 DI RUANG SHOFA


MARWAH
RSI A YANI SURABAYA
DISUSUN OLEH :
NOVIA SUSANTI
MEGGY WULANDARI KAI
Latar Belakang
International Diabetes Federation (IDF)
Diabetes mellitus
Atlas 2017 melaporkan bahwa epidemi
merupakan penyakit
Diabetes di Indonesia masih menunjukkan
yang kompleks dan
kecenderungan meningkat. Indonesia
kronis yang
adalah negara peringkat keenam di dunia
membutuhkan
setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat,
perawatan medis
Brazil dan Meksiko dengan jumlah
berkelanjutan dan
penyandang Diabetes usia 20-79 tahun
pendidikan
sekitar 10,3 juta orang (KEMENKES, 2019).
pengelolaan mandiri
Sejalan dengan hal tersebut, Riset
serta dukungan
Kesehatan Dasar (Riskesdas)
untuk mencegah
memperlihatkan peningkatan angka
terjadinya
prevalensi Diabetes yang cukup signifikan,
komplikasi akut dan
yaitu dari 6,9% di tahun 2013 menjadi
mengurangi risiko
8,5% di tahun 2018. Di Jawa Timur
terjadinya
sebanyak 605.974 orang pernah di
komplikasi kronis
diagnosis Diabetes oleh Dokter dengan
(ADA, 2017).
persentase 2,5 % (Riskesdas, 2018).
Diabetes mellitus
Diabetes melitus merupakan salah satu jenis
keadaan darurat kesehatan terbesar dan
menyebabkan kematian bersama dengan tiga
besar penyakit lainnya yaitu penyakit
kardiovaskular, kanker dan penyakit
pernapasan (IDF, 2017). Seseorang dikatakan
menderita diabetes melitus apabila orang
tersebut memiliki kadar gula darah puasa >126
mg/dl dan kadar gula darah sewaktu >200
mg/dl. Tes kadar gula darah sewaktu adalah
dimana meningkat setelah makan dan kembali
normal dalam waktu 2 jam (PERKENI, 2015).
Upaya yang harus dilakukan oleh penderita
dengan diabetes melitus untuk menjaga agar
gula dalam darah tetap stabil dan mencegah
terjadinya komplikasi yakni dengan
menerapkan lima pilar penanganan diabetes
mellitus diantaranya: edukasi, diet nutrisi,
farmakologis, pengendalian gula darah serta
latihan jasmani, (Soelistijo, 2015). Latihan
jasmani yang dapat dilakukan diantaranya
progressive muscle relaxation (PMR).
Progressive muscle relaxation (PMR)
• Progressive Muscle Relaxation (PMR)
adalah suatu teknik dengan
mengendurkan otot-otot oleh
ketegangan otot untuk mengatur
seluruh tubuh (Ghezeljeh et al., 2017).
• PMR merupakan salah satu intervensi
yang bisa berikan untuk pasien DM
karena memiliki efek relaksasi dan
kemampuan pengelolaan diri. Latihan
PMR ini mampu mengurangi ketegangan
otot, stress, menurunkan tekanan
darah, meningkatkan toleransi terhadap
aktivitas sehari-hari, meningkatkan
imunitas sehingga kualitas hidup pasien
DM meningkat (Smeltzer & Bare, 2008).
Keaslian penelitian
No Judul Metode Hasil
1 Effect of progressive D : Experimental study There was significant
muscle relaxation S : 40 sample hipertensive reduction in blood pressure
combined with deep patient coming to to normal value after giving
breathing technique department of sharee B.G progressive muscle relaxation
immediately after patel College of and deep breathing
aerobic exercises on Phsycotherapy, Anand technique which is not
essential V : Independen : possible for hypertensive
hypertension(Gupta, Progressive muscle subjects only with
2014) relaxation, Deep breathing medication after
technique immediately dan exertion.Significant higher
Aerobic exercise. Dependen reduction in systol BP was
: Hypertension found after Progressive
A : Paired t-test pre and Muscle Relaxation and Deep
post Breathing Technique (day2)
I : Sphigmomanometer came to normal value as
used for measurement for compared to that of resting
BP, stethoscope and stop (day 1).
watch
Selanjutnya……..
2 The effect progressive D : Randomized controlled PMR had no significant impact
muscle relaxation on S : 70 patients with type 2 on HbA1c levels andHRQoL in
glycated hemoglobin DM at Institute of Firoozgar patients with type 2DM.
and health-related Hospital, Tehran, Iran Further studies with larger
quality of life in V : Independen : Progressive sample size and longer follow-
patient with type 2 muscle relaxation. up are needed to improve QoL
diebetes mellitus Dependen : Glycated in patients with type 2
(Ghezeljeh et al, hemoglobin and health- DM.The results showed that
2017) related quality of life there were no significant
A : Independent t-test differences in terms of HbA1c
I : Progressive muscle levels and HRQoL scores
relaxation, glycated between the PMR and control
hemoglobin and helath- groups 12 weeks after
related quality of life intervention. However, in the
A chronbach’s alpha of 0.77 PMR group, the intervention
led to a significant reduction
in HbA1c levels (P=0.04) and a
significant increase in
totalHRQoL score (P=0.045)
and its psychosocial
dimension (P=0.019).
Selanjutnya……..
5 Pengaruh progressive D : Quasy eksperimental Latihan PMR yang dilakukan 2
muscle relaxation S : 70 responden yang terpilih kali sehari selama 3 hari berturut-
terhadap dtres dan berdasarkan criteria inklusi dan turut dapat menurunkan stress
penurunan gula darah ekslusi dan kadar gula darah pada pasien
pada pasien diabetes V : Variabel independen : PMR DM tipe 2 secara signifikan.
mellitus tipe 2 (progressive muscle relaxation).
(Herlambang U, dkk., Variabel dependen: stress dan
2019) penurunan gula darah
A : Wilcoxon dan paired t-test
I : koesioner dan pengukuran
kadar glukosa darah pra-
prandial
6 Pengaruh kombinasi D : Quasi eksperimantal Hasil penelitian menunjukkan
PMR (progressive muscle S : 34 responden yang dibagi rata-rata kadar gula kelompok
relaxation) dengan manjadi 17 kelompok intervensi intervensi sebelum dilakukan 310
music terhadap kadar dan 17 kelompok control mg/dl dan sesudah latihan 221
gula darah pada pasien V : Variabel independen : PMR mg/dl. Sedangkan kelompok
diabetes mellitus tipe 2 (progressive muscle relaxation) control sebelum diberikan
di Rumah Sakit dengan music. Variabel tindakan sesuai standar rumah
Jemursari Surabaya dependen : kadar gula darah sakit didapatkan rata-rata 310
(Farida D, dkk., 2018) A : Uji paired t-test dan mg/dl dan sesudah didapatkan
independent t-test rata-rata 296 mg/dl.
I : lembar observasi kadar gula Jadi kombinasi PMR dengan
darah music yang rutin dilakukan
mampu menurunkan kadar gula
darah.
Diagram Penyakit Terbanyak 11-21
November 2019
14
14

12

10

6 5

4 3
2 2 2 2 2 2
2 1 1 1 1 1 1

Jumlah
Daftar Pasien Diabetes Melitus Dengan Pemberian Inovasi Keperawatan

Identitas Diagnosa Waktu Pre Inovasi Post Inovasi Keterangan


Pasien Medis Pelaksanaan
Ny. S DM + CKD 20 November Kadar GDA = Kadar GDA = 205 Terapi inovasi
61 Tahun 2019 378 (21 November Progressive Muscle
2019 kadar Relaxation (PMR)
glukosa darah diberikan selama
acak mengalami 2 kali sehari pada
penurunan) siang dan malam
hari sebelum tidur
dengan durasi
selama ±20 menit

Ny. T DM + 20 November Kadar GDA = Kadar GDA = 159 Terapi inovasi


54 Tahun Dispepsia 2019 238 (21 November Progressive Muscle
2019 kadar Relaxation (PMR)
glukosa darah diberikan selama
acak mengalami 2 kali sehari pada
penurunan) siang dan malam
hari sebelum tidur
dengan durasi
selama ±20 menit
Selanjutnya……..
Tn. T DM + 20 November Kadar GDA = Kadar GDA = 251 Terapi inovasi
64 Tahun Hiperglikemi 2019 291 (21 November Progressive
a 2019 kadar Muscle Relaxation
glukosa darah (PMR) diberikan
acak mengalami selama 2 kali
penurunan) sehari pada siang
dan malam hari
sebelum tidur
dengan durasi
selama ±20 menit

Tn. S DM + 20 November Kadar GDA = Kadar GDA = 203 Terapi inovasi


71 Tahun Hipertensi 2019 293 (21 November Progressive
2019 kadar Muscle Relaxation
glukosa darah (PMR) diberikan
acak mengalami selama 2 kali
penurunan) sehari pada siang
dan malam hari
sebelum tidur
dengan durasi
selama ±20 menit
Selanjutnya……..
Ny. N DM + 20 November Kadar GDA Kadar GDA = Terapi inovasi
58 Tahun Dispepsia 2019 = 262 210 Progressive
(21 November Muscle
2019 kadar Relaxation
glukosa darah (PMR)
acak masih diberikan
diatas batas selama 2 kali
normal) sehari pada
siang dan
malam hari
sebelum tidur
dengan durasi
selama ±20
menit
Hasil Analisis Penerapan Inovasi Progressive
Muscle Relaxation (PMR)
• Setelah dilakukan intervensi inovasi selama
2 hari menunjukan adanya perbedaan dari
hasil pretest dan posttest dari masing-
masing responden. Dari hasil novasi ini
menunjukan terjadi penurunan kadar
glukosa darah pada 4 dari 5 responden atau
sebanyak 80%. Hasil ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Avianti
2016) dalam penelitian tersebut
menjelaskan bahwa melakukan PMR secara
rutin dengan durasi waktu ±25 menit
terbukti efektif dalam menstabilkan kadar
gula darah, meningkatkan penyerapan gula
darah dalam jaringan atau sel.
Analisa positif inovasi Progressive muscle relaxation (PMR)

Pasien tampak berantusias melakukan


gerakan-gerakan tersebut yang dapat
menurunkan kadar glukosa darah apabila
dilakukan dengan benar.
Dengan memunculkan kondisi rileks. Pada
kondisi ini terjadi perubahan impuls saraf
pada jalur aferen ke otak dimana aktivasi
menjadi inhibisi. Perubahan impuls saraf
ini menyebabkan perasaan tenang baik
fisik maupun mental seperti berkurangnya
denyut jantung, menurunkan kecepatan
metabolisme tubuh dalam hal ini
mencegah peningkatan gula darah.
Analisa Negative inovasi Progressive muscle relaxation (PMR)

Gerakan-gerakan dalam latihan ini terhitung


cukup banyak yakni sebanyak 13 jenis
gerakan PMR yang berbeda-beda. Sehingga
gerakan ini memerlukan energy yang cukup
dan pemahaman yang baik agar bisa
mendapatkan efek terapeutik yang diinginkan
berupa penurunan kadar glukosa darah pada
pasien diabetes mellitus
Menurut Kusnanto & Utami (2018)
menjelaskan bahwa selama melakukan latihan
PMR terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan
antara lain : jika pasien mengalami distres
emosional dan aspek kelelahan.
Implikasi

Progressive muscle relaxation (PMR)


tidak membahayakan selama
penderita tidak mepunyai penyakit
penyerta yang menjadi
kontraindikasi dilakukkannya terapi
inovasi PMR. Adapun beberapa hal
yang dapat menjadi kontraindikasi
PMR antara lain :
• Cedera akut atau ketidaknyamanan
muskuloskeletal
• Infeksi atau inflamasi
• Penyakit jantung berat atau akut.

Anda mungkin juga menyukai