Anda di halaman 1dari 19

PENYUSUNAN PARAGRAF

DALAM KARYA TULIS ILMIAH

Oleh Dr. Wahya


Program Studi Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Padjadjaran

1
Karya Tulis Ilmiah?

Karya tulis ilmiah (sering disingkat dengan karya


ilmiah) atau karangan ilmiah adalah karangan yang
bersifat keilmuan, yakni menyajikan fakta keilmuan,
ditulis dengan cara dan aturan tertentu, baik dari segi
karangan maupun bahasa.
?
Pada dekade ketiga abad ke-19, Kerajaan Belanda
mengalami kesulitan keuangan. Hal ini antara lain akibat
terjadinya Perang Diponegoro (1825—1830) yang banyak
menelan biaya dan tidak lancarnya pemasukan pajak tanah.
Kesulitan keuangan ini bertambah parah dengan terjadinya
pemisahan Belgia (1830). Akibat pemisahan Belgia ini,
Kerajaan Belanda banyak kehilangan industrinya dan juga
hilangnya sumber keuangan yang berupa tanah domein di
Belgia. Untuk mengatasi kesulitan keuangan ini dan supaya
Kerajaan Belanda tidak jatuh bangkrut. J. van den Bosch
mengusulkan untuk melaksanakan Sistem Tanam Paksa di
Hindia Belanda (Gonggrijp, 1949: 116—119).
Paragraf?

Dalam karangan ilmiah paragraf adalah karangan


yang terdiri atas beberapa kalimat, yang saling
berkaitan secara bentuk dan isi atau makna dan
hanya memuat satu gagasan pokok atau topik.
Syarat?

• Kesatuan
• Kepaduan
• ketuntasan
Struktur?

(1) KT (2) KP (3) KT


KP KP KP
KP KP KP
KP KP KP
KP KT KT

KT = kalimat topik KP = kalimat penjelas


Menyusun Paragraf?

• GU: rumah
• GP: atap
dinding
lantai
pintu
jendela

• GU = gagasan utama
• GP = gagasan penjelas
Rumah Kakek

Ada sebuah rumah kecil di kaki bukit.


Atapnya berselimut rumbia.
Dindingnya bukan tembok, melainkan papan pinus yang disusun
berjenjang.
Lantainya bukan marmer atau keramik, melainkan tanah merah
gunung alami.
Pintu dan jendelanya terbuat dari kayu pinus putih alami tanpa
bercat.
Itulah rumah kakek.
Jenis?

• Berdasarkan Fungsi/Urutan
• Berdasarkan Pola Penalaran
• Berdasarkan Teknik Pengembangan
• Berdasarkan Corak

9
Berdasarkan Fungsi/Urutan

• Paragraf pembuka
• Paragraf isi/pengembang
• Paragraf penutup
Berdasarkan Penalaran

• Paragraf deduktif
• Paragraf induktif
• Paragraf deduktif-induktif
Berdasarkan Teknik Pengembangan

• Paragraf dengan pengembangan contoh


• Paragraf dengan pengembangan definisi
• Paragraf dengan pengembangan pembandingan
• Paragraf dengan pengembangan klasifikasi
• Paragraf dengan pengembangan analogi
• Paragraf dengan pengembangan sebab-akibat
• Paragraf dengan pengembangan tanya-jawab
• Paragraf dengan pengembangan proses
Berdasarkan Corak

• Paragraf eksposisi
• Paragraf deskripsi
• Paragraf argumentasi/persuasi
• Paragraf narasi
PARAGRAF EKSPOSISI
•Memberikan informasi tentang hal yang umum,
tidak terlalu rinci
•Menjawab pertanyaan apa, siapa, bagaimana,
kapan, di mana?
•Dikemas dengan bahasa yang baku dengan
pilihan kata yang umum
•Disajikan secara objektif, tidak emosioanl
PARAGRAF DESKRIPSI

•Memberikan informasi secara rinci


•Menyampaikan informasi sesuatu yang dapat
dilihat (bentuk, rupa, warna)
•Informasi dapat mengenai yang faktual dan fiktif
•Dapat bersifat emosional
•Menggunakan pilihan kata yang lebih khusus
•Menggunakan sudut pandang tempat (spasial)
PARAGRAF ARGUMENTASI
•Memberikan informasi sesuatu yang bersifat faktual
empiris
•Disajikan dengan bahasa yang baku
•Dikemas secara objektif, tidak emosional
•Meyakinkan pembaca
•Data yang disajikan berdasarkan hasil pengumpulan
yang dilakukan menurut prosedur ilmu pengetahuan
PARAGRAF NARASI
•Menyajikan cerita tentang kehidupan manusia, dapat
bersifat faktual atau fiktif
•Disajikan dengan bahasa yang cair, tidak baku
•Menampilkan tokoh utama (protagonis) dan tokoh
lawan (antagonis)
•Ada dialog antartokoh
•Disajikan dengan sudut pandang kewaktuan
(kronologis)
PENULISAN KARYA ILMIAH

Batasan:
tulisan ilmu pengatahuan yang menyajikan fakta dan
ditulis sesuai dengan konvensi tertentu

Jenis:
•Tulisan ilmiah akademik (skripsi, tesis, disertasi,
laporan penelitian, laporan tugas akhir, artikel,
makalah)
•Tulisan ilmiah populer (kepentingan praktis)
PENULISAN KARYA ILMIAH

1. Topik bahasan (perseorangan)


2. Sistematika bahasan (kelembagaan)
3. Konvensi naskah termasuk tata letak
(kelembagaan, nasional, internasional)
4. Bahasa (kaidah bahasa)

Anda mungkin juga menyukai