Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY Y DENGAN

KASUS MORBUS HANSEN DI RUANGAN BOGENVIL


RSUD UNDATA PALU
Di Susun Oleh :
1. Merlin Gustiani Rivai
2. Andi Rizal Taher
3. Silvana
4. muslimin

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI NERS
2020
Latar Belakang
Menurut World Health Organization (WHO)
Weekly Epidemiological Report mengenai kusta
tahun 2013, dari sejumlah negara yang melaporkan
prevalensi penyakit kusta di dunia tercatat
Indonesia sebagai peringkat tiga setelah India, dan
Provinsi Sulawesi Tengah menempati urutan ke 15
dari 33 provinsi dengan jumlah kasus baru sebesar
269 kasus. Kota palu merupakan ibu Kota Provinsi
Sulawesi Tengah yang merupakan salah satu
penyumbang kusta sebanyak 65 penderita pada
tahun 2015.
RUMUSAN MASALAH TUJUAN
 Bagaimanakah Asuhan Untuk mengetahui
Keperawatan Pada Gambaran Asuhan
Pasien Morbus Hansen Keperawatan Pada Pasien
di Ruang Bougenvile Pada Pasien Morbus
RSUD Undata Palu Hansen di Ruang
Tahun 2020 Bougenvile RSUD Undata
Tahun 2020.
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
MEDIKAL BEDAH
A. Identitas
Identitas Klien
Nama : Ny. Y
Tempat tanggal lahir : Oti, 06 mei 1975
Golongan darah : O+
Pendidikan terakhir : SD
Agama : Islam
Suku : Kaili
Status perkawinan : Sudah Menikah
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Oti
Diagnosa medis : Morbus Hansen
LANJUT…
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 44 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Suku : Kaili
Hubungan dengan klien : Suami Klien
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Desa Oti
 
B. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat Ini
a. Status Kesehatan saat ini
1. Keluhan utama
Nyeri pada seluruh tulang
2. Riwayat keluhan utama
Klien masuk RSUD Undata Palu pada tanggal 6 februari 2020, pukul
11.00 wita dengan keluhan nyeri pada seluruh tulang, nyeri di rasakan
seperti tertusuk-tusuk jarum menyebar ke seluruh tulang
dengan skala nyeri 5 (sedang) , Keluhan di rasakan hilang timbul
dengan durasi 1-2 jam. Keluhan dirasakan 2 hari sebelum masuk
rumah sakit karena tidak ada perubahan suami dan anak pasien
memutuskan untuk membawa pasien ke RSUD Undata Palu untuk
mendapatkan perawatan lebih lanjut.
b. Status Kesehatan Masa lalu
1. Klien mengatakan pernah mengalami penyakit yang sama sekitar
3 bulan yang lalu.
2.Klien mengatakan tidak ada riwayat kecelakaan
Pengumpulan Data
 Pasien mengatakan nyeri seluruh  KU sedang
tulang  Kesadaran composmentis GCS : 15,
 Pasien mengatakan nyeri menyebar E : 4, V : 5, VN: 6
keseluruh tulang yang tulangnya  Pasien tampak meringis
 Pasien mengatakan nyeri seperti  Skala nyeri 5 (sedang)
ditusuk jarum   Aktivitas pasien nampak dibantu
 Pasien mengatakan nyeri hilang oleh suami
timbul dengan durasi  1-2 jam  Neurodex 2x1/oral
 Pasien mengatakan tidak bisa  HGB: 9,9 g/dl
berjalan sendiri/ lemah  integritas jaringan kulit terganggu,
 Pasien mengatakan tidak bisa  elastisitas kulit berkurang
duduk 
 kelembaban kulit berkurang
 Pasien mengatakan jika ke kamar
mandi dibantu oleh suaminya 
 TTV : TD : 140/80 mmhg
 Pasien mengatakan kulitnya kering 
 N : 89x/m
 Pasien mengatakan kulitnya
 S : 36,8 ºC
berkeriput  R : 22x/m
Klasifikasi Data
DS : DO :
 Pasien mengatakan nyeri seluruh  KU sedang
tulang  Kesadaran composmentis GCS : 15, E : 4,
 Pasien mengatakan nyeri menyebar V : 5, VN: 6
keseluruh tulang yang tulangnya  Pasien tampak meringis
 Pasien mengatakan nyeri seperti
 Skala nyeri 5 (sedang)
ditusuk jarum 
 Aktivitas pasien nampak dibantu oleh
suami
 Pasien mengatakan nyeri hilang  Neurodex 2x1/oral
timbul dengan durasi  1-2 jam  HGB: 9,9 g/dl
 Pasien mengatakan tidak bisa  integritas jaringan kulit terganggu,
berjalan sendiri/ lemah  elastisitas kulit berkurang
 Pasien mengatakan tidak bisa  kelembaban kulit berkurang
duduk   TTV : TD : 140/80 mmhg
 Pasien mengatakan jika ke kamar  N : 89x/m
mandi dibantu oleh suaminya   S : 36,8 ºC
 Pasien mengatakan kulitnya kering   R : 22x/m
 Pasien mengatakan kulitnya
berkeriput
Analisa Data
Diagnosa Keperawatan Berdasarkan
Prioritas Masalah

1. Nyeri akut b/d proses inflamasi


2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan fisik
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan perubahan turgor kulit karena
proses infeksi penyakit
Pembahasan
Pada Ny. Y telah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam.
Berdasarkan tujuan dan kriteria hasil yang ditetapkan pada diagnose
nyeri akut tindakan mandiri yang dilakukan adalah mengatur posisi
senyaman mungkin untuk meningkatkan kenyamanan klien dalam
beristirahat, dan mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam. Tindakan
ini sejalan dengan teori yang mengatakan penanganan nyeri dengan
melakukan teknik relaksasi merupakan tindakan keperawatan yang
dilakukan untuk mengurangi nyeri.
Pada diagnose intoleransi aktivitas tindakan mandiri yang
dilakukan adalah atur posisi pasien senyaman mungkin tujuannya
diharapkan dengan posisi yang nyaman klien dapat beristrirahat
dengan nyaman dan berkualitas sehingga dapat meningkatkan kondisi
fisik klien. Selanjutnya mengkaji kemampuan klien dalam beraktivitas
yang bertujuan agar klien tidak melakukan aktivitas diluar batas
kemampuannya sehingga menyebabkan terjadinya cedera. Kemudian
membatasi aktivitas klien yang dilakukan untuk mengurangi
penggunaan energi berlebihan sehingga ada keseimbangan antara
suplay oksigen yang dibawa oleh HB ke sel tubuh untuk dijadikan
energi dengan proses metabolism tubuh klien.
lanjuut
Kemudian membantu klien untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai
dengan kemampuan klien dan membantu klien untuk mengembangkan
motivasi positif dan penguatan diri agar klien tetap dalam beraktivitas dan
tetap memiliki motivasi selama proses penyembuhan dan masa pengobatan .
Pada diagnosa kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan
proses inflamasi, tindakan mandiri keperawatan yang dilakukan adalah
observasi kulit akan adanya kemerahan untuk mengetahui adala iritasi dan
peradangan, memonitor aktivitas dan mobilisasi klien untuk mencegah
decubitus atau kerusakan jaringan kulit akibat imobilisasi, memonitor status
nutrisi klien untuk mengetahui penyebab kerusakan jaringan kurit akibat
kurang nutrisi pada kulit, menganjurkan klien untuk menggunakan pakaian
yang longgar dan menganjurkan pasien untuk menggunakan body lotion
atau baby oil pada area kulit yang kering yang bertujuan untuk
meningkatkan kelembaban kulit.
Lanjut…
Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Leskita & Aini (2018) dengan
hasil Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji wilcoxon
didapatkan (p-value=0.001) yang artinya ada pengaruh teknik
relaksasi nafas dalan terhadap penurunan nyeri pada pasien fraktur di
RSI Siti Khadijah Palembang (Leskita & Aini, 2018).
Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Wahyuningsih, S tahun 2018
dengan hasil setelah dilakukan terapi sebanyak 4 kali, terdapat
perubahan pada kulit yang kering menjadi berkurang, dan kulit yang
kasar dan pecah-pecah menjadi halus. (Wahyuningsih S, 2018).
 
kesimpulan
Pada kasus ini ditemukan diagnose keperawatan
yaitu nyeri akut, intoleransi aktivitas, dan
kerusakan integritas jaringan. Setelah dilakukan
intervensi keperawatan selama 3x24 jam hasilnya
masalah nyeri akut, intoleransi aktivitas dan
kerusakan integritas kulit teratasi dan pasien
pulang. Perawatan klien dilanjutkan di puskesmas
terdekat dengan lingkungan tempat tinggal klien.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai