Anda di halaman 1dari 31

Peraturan pemerintah

pelaksanaan UU No. 4/2009

1
PP No. 22/2010: Wilayah Pertambangan
• WP merupakan kawasan yang memiliki potensi mineral
dan/atau batubara, baik di permukaan tanah maupun di bawah
tanah, yang berada dalam wilayah daratan atau wilayah laut
untuk kegiatan pertambangan
• Kriteria:
• Indikasi formasi batuan pembawa mineral dan/atau batubara;
dan/atau
• Potensi sumberdaya bahan tambang yang berwujud padat dan/atau
cair

2
Perencanaan WP
• Tahapan:
a) Inventarisasi potensi pertambangan; dan
b) Penyusunan rencana WP
• Inventarisasi – data&informasi ttg:
• Formasi batuan pembawa mineral/batubara
• Data geologi hasil evaluasi dari kegiatan yang sedang
berlangsung, telah berakhir dan/atau telah dikembalikan
• Data perizinan hasil inventarisasi
• Interpretasi penginderaan jauh

3
• Penyelidikan dilakukan oleh:
• Menteri
• Gubernur
• Bupati/walikota
• Wilayah laut di antara 2 provinsi dg jarak < 24 km dibagi sama
jaraknya; kewenangan bupati/walikota sepertiganya
• Dapat diberikan penugasan kepada lembaga riset negara
dan/atau daerah
• Dalam pelaksanaannya dapat bekerjasama dengan
lembaga
riset asing atas persetujuan Menteri
• Data & informasi wajib disimpan, diamankan dan dirahasiakan
serta wajin diserahkan kepada pemberi tugas
• Wajib diolah menjadi peta potensi mineral dan/atau batubara;
gubernur & bupati/walikota wajib menyerahkan ke Menteri
• Akan digunakan oleh Menteri sebagai bahan penyusunan
rencana WP 4
Penetapan WP
• Ditetapkan oleh Menteri setelah berkoordinasi dengan
gubernur, bupati/walikota dan berkonsultasi dengan DPR RI
• Dapat ditinjau kembali 1 kali dalam 5 tahun
• Gubernur atau bupati/walikota dapat mengusulkan perubahan
WP kepada Menteri
• WP terdiri atas: WUP, WPR, dan/atau WPN
• WUP & WPN ditetapkan oleh Menteri; WPR oleh
Bupati/Walikota
• Menteri dapat melimpahkan kewenangan penetapan WUP utk
mineral bukan logam dan batuan pada lintas kabupaten/kota
dan dalam 1 kab/kota dalam 1 prov kepada gubernur
• Untuk penetapan WUP, WPR &WPN dapat dilakukan
eksplorasi utk mendapatkan peta geologi dan peta formasi,
peta geokimia dan peta geofisika serta perkiraan sumberdaya &
cadangan
5
Penyusunan Rencana Penetapan WUP
• Disusun oleh Menteri atau gubernur berdasarkan peta potensi
mineral dan/atau batubara
• WUP harus memenuhi kriteria:
a. Memiliki formasi batuan pembawa mineral/batubara berdasarkan
peta geologi
b. Memiliki singkapan geologi
c. Memiliki potensi sumberdaya mineral/batubara
d. Memiliki 1 atau lebih jenis mineral termasuk mineral ikutannya
dan/atau batubara
e. Tidak tumpang tindih dengan WPR dan/atau WPN
f. Merupakan wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
pertambangan secara berkelanjutan
g. Merupakan kawasan peruntukan pertambangan sesuai
dengan
rencana tata ruang

6
• WUP dapat terdiri atas:
• WIUP radioaktif
• WIUP mineral logam
• WIUP batubara
• WIUP mineral bukan logam
• WIUP batuan
• Penetapan WUP disampaikan secara tertulis oleh Menteri kepada
DPR RI

7
Penetapan WIUP
• Kriteria:
a. Letak geografis
b. Kaidah konservasi
c. Daya dukung lingkungan
d. Optimalisasi sumberdaya mineral dan/atau batubara
e. Tingkat kepadatan penduduk
• Dalam hal di WIUP mineral logam dan/atau batubara terdapat
komoditas tambang lainnya yang berbeda, untuk
mengusahakannya wajib ditetapkan WIUP terlebih dahulu

8
WPR
• Kriteria:
a. Mempunyai cadangan mineral sekunder yang terdapat di
sungai/antara tepi dan tepi sungai
b. Cadangan mineral logam atau batubara dengan kedalaman
maksimal 25 m
c. Merupakan endapan teras, dataran banjir, dan endapan
sungai
purba
d. Luas maksimal WPR 25 ha
e. Menyebutkan jenis komoditas yang akan ditambang, atau
f. Merupakan wilayah kegiatan tambang rakyat yang sudah
dikerjakan minimal 15 tahun
g. Tidak tumpang tindih dengan WUP dan WPN
h. Merupakan kawasan peruntukan pertambangan sesuai dengan
rencana tata ruang

9
WPN
• Rencana penetapan WPN disusun oleh Menteri berdasarkan peta
potensi mineral dan/atau batubara
• Kriteria:
a. Memiliki formasi batuan pembawa
b. Singkapan geologi
c. Potensi cadangan mineral dan/atau batubara
d. Untuk keperluan konservasi komoditas tambang
e. Berada pada wilayah dan/atau pulau yang berbatasan dengan
negara
lain
f. Merupakan wilayah yang dilindungi; dan/atau
g. Berada pada pulau kecil dengan luas maks 2000 km2
• WPN dapat diusahakan sebagian luas wilayahnya setelah
berubah statusnya menjadi WUPK dengan persetujuan DPR RI

10
• Perubahan status diusulkan oleh Menteri dengan
mempertimbangkan:
• Pemenuhan bahan baku industri dan energi dalam negeri
• Sumber devisa negara
• Kondisi wilayah didasarkan pada keterbatasan sarana dan prasarana
• Berpotensi untuk dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi
• Daya dukung lingkungan; dan/atau
• Penggunaan teknologi tinggi dan modal investasi yang besar

11
Penetapan WIUPK
• Penetapan WIUPK dalam WUPK:
• Letak geografis
• Kaidah konservasi
• Daya dukung lingkungan
• Optimalisasi sumberdaya mineral dan/atau batubara
• Tingkat kepadatan penduduk
• WUPK terdiri atas:
• WIUPK mineral logam; dan/atau
• WIUPK batubara

12
Zonasi utk WIUP atau WIUPK dalam kawasan
lindung
• Peta zonasi untuk WIUP dan WIUPK Eksplorasi pada kawasan
lindung dapat di delineasi menjadi peta zonasi WIUP dan
WIUPK Operasi Produksi
• Delineasi zonasi didasarkan hasil kajian kelayakan dan
memperhatikan keseimbangan antara biaya & manfaat serta
antara risiko & manfaat dalam konversi kawasan lindung
• Memperhitungkan minimal reklamasi, pascatambang, teknologi,
pengembangan masyarakat yang berkelanjutan dan
pengelolaan lingkungan

13
Ketentuan peralihan
• Dalam waktu 6 bulan – Datum Geodesi Nasional
• Wilayah SIPD dan KP yang telah diberikan sebelumnya harus
ditetapkan menjadi WIUP dalam WUP paling lambat 3 bulan
• Wilayah KK dan PKP2B yang telah diberikan sebelumnya
harus
ditetapkan dalam WUP paling lambat 3 bulan

14
PP 23/2010: Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral & Batubara

15
Pengertian
• Afiliasi – badan usaha yang mempunyai kepemilikan saham
langsung dengan pemegang IUP atau IUPK
• BU Swasta Nasional – pemilikan sahamnya 100% dalam negeri
• Masyarakat – yang berdomisili di sekitar operasi pertambangan
• Divestasi saham – jumlah saham asing yang harus ditawarkan
untuk dijual kepada peserta Indonesia

16
Pengelompokan komoditas tambang
a. Mineral radioaktif: radium, thorium, uranium, monazit, dan
bahan galian radioaktif lainnya
b. Mineral logam: litium, berilium, emas, tembaga, perak,
timbal, timah, nikel, mangaan , besi dll
c. Mineral bukan logam: intan, korundum, grafit, arsen,
pasir
kuarsa, batu kuarsa, batu gamping untuk semen, dll
d. Batuan: pumice, tras, marmer, pasir yang tidak mengandung
unsur logam atau bukan logam dalam jumlah yang berarti
ditinjau dari segi ekonomi pertambangan
e. Batubara: bitumen padat, batuan aspal, batubara, gambut

Perubahan ditetapkan oleh Menteri

17
IUP
• Diberikan berdasarkan permohonan yang diajukan oleh
badan usaha, koperasi dan perorangan
• IUP diberikan setelah mendapatkan WIUP; dalam 1 WIUP
dapat diberikan 1 atau beberapa IUP
• Diberikan melalui tahapan:
• Pemberian WIUP
• Pemberian IUP
• Setiap pemohon hanya dapat diberikan 1 WIUP; bila
merupakan badan usaha yang terbuka (go public) dapat
diberikan lebih dari 1 WIUP
• WIUP mineral logam & batubara – melalui pelelangan
• Panitia pelelangan: anggota gasal, min. 5 (di prov dan
kab/kota) -7 (di pusat)
• WIUP mineral bukan logam dan batuan – melalui proses
permohonan
18
• Persyaratan IUP Eksplorasi dan IUP Operasi Produksi:
• Administratif
• Teknis
• Lingkungan, dan
• Finansial
• Persyaratan teknis:
• IUP Eksplorasi:
• CV dan surat pernyataan tenaga ahli pertambangan dan/atau geologi
dengan pengalaman > 3 tahun
• Peta WIUP
• IUP Operasi Produksi:
• Peta wilayah
• Laporan lengkap eksplorasi
• Laporan studi kelayakan
• Rencana reklamasi dan pascatambang
• Rencana kerja dan anggaran biaya,
• Rencana pembangunan sarana & prasarana penunjang
• Tersedianya tenaga ahli pertambangan dan/atau geologi dengan pengalaman > 3
tahun

19
• Persyaratan lingkungan:
• IUP Eksplorasi:
• Pernyataan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundangan
lingkungan
• IUP Operasi Produksi
• Pernyataan kesanggupan untuk patuh
• Persetujuan dokumen lingkungan hidup
• Persyaratan finansial:
• IUP Eksplorasi:
• Bukti penempatan jaminan kesungguhan
• Bukti pembayaran harga nilai kompensasi data informasi hasil lelang
• IUP Operasi Produksi:
• Laporan keuangan tahun terakhir yang telah diaudit
• Bukti pembayaran iuran tetap 3 tahun terakhir
• Bukti pembayaran pengganti investasi sesuai dengan penawaran lelang

20
• Dalam hal lokasi penambangan, lokasi pengolahan & pemurnian serta
pelabuhan berada di wilayah yang berbeda – IUP Operasi Produksi untuk
masing-masing
• Bila pemegang IUP Operasi Produksi tidak melakukan kegiatan
pengangkutan dan penjualan dan/atau pengolahan & pemurnian, dapat
dilakukan oleh pihak lain yang memiliki IUP Operasi Produksi khusus
pengangkutan & penjualan dan IUP Operasi Produksi khusus pengolahan &
pemurnian
• IUP OP khusus pengangkutan & penjualan:
• Menteri: lintas propinsi & negara
• Gubernur: lintas kabupaten
• Bupati/walikota: dalam satu kabupaten
• IUP OP khusus pengolahan & pemurnian:
• Menteri: bahan dari provinsi lain atau lintas provinsi; atau impor
• Gubernur: bahan dari beberapa kabupaten atau lintas kabupaten
• Bupati/walikota: berasal dari 1 kabupaten
• Badan usaha yang melakukan kegiatan jual beli mineral logam atau batubara
di Indonesia harus memiliki IUP OP khusus untuk pengangkutan & penjualan
• Perpanjangan IUP OP diajukan paling cepat 2 tahun atau paling lambat 6
bulan sebelum berakhirnya jangka waktu IUP
21
Tugas & wewenang panitia lelang WIUP
• Menyiapkan lelang WIUP
• Menyiapkan dokumen lelang WIUP
• Menyusun jadwal lelang
• Mengumumkan waktu pelaksanaan lelang
• Melaksanakan pengumuman ulang paling banyak 2 kali apabila
peserta lelang hanya 1
• Menilai kualifikasi peserta lelang
• Melakukan evaluasi thd penarawan yang masuk
• Melaksanakan lelang
• Membuat berita acara hasil pelaksanaan dan mengusulkan
pemenang lelang

22
Data teknis yang perlu dijelaskan kepada
peserta pelelangan WIUP yang lulus
prakualifikasi
• Lokasi
• Koordinat
• Jenis mineral, termasuk mineral ikutannya, dan batubara
• Ringkasan hasil penelitian dan penyelidikan
• Ringkasan hasil eksplorasi pendahuluan apabila ada; dan
• Status lahan

23
IUP Operasi Produksi
• Pemegang IUP Eksplorasi dijamin untuk memperoleh IUP Operasi
Produksi sebagai peningkatan dengan mengajukan permohonan dan
memenuhi persyaratan peningkatan operasi produksi
• Diberikan oleh:
• Bupati/walikota: lokasi penambangan, lokasi pengolahan & pemurnian
dan
pelabuhan di dalam 1 wilayah kab/kota
• Gubernur
• Menteri
• Dalam hal lokasi penambangan, lokasi pengolahan & pemurnian serta
pelabuhan berada dalam wilayah yang berbeda serta kepemilikannya
berbeda – IUP masing2
• Jika tidak melakukan kegiatan pengangkutan & penjualan dan/atau
pengolahan & pemurnian, dapat dilakukan pihak lain yang memiliki:
• IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan & penjualan
• IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan & pemurnian

24
• IUP khusus untuk kegiatan pengangkutan & penjualan – Menteri,
Gubernur, Bupati/Walikota
• IUP khusus pengolahan dan pemurnian – kewenangan
tergantung
asal dari komoditas tambang yang diolah
• Jika komoditas tambang yang akan diolah berasal dari impor –
IUP Operasi Produksi Khusus untuk pengolahan & pemurnian
diberikan oleh Menteri
• Badan usaha yang melakukan kegiatan jual beli mineral logam
atau batubara harus memiliki IUP Operasi Produksi khusus untuk
pengangkutan dan penjualan

25
• Dalam jangka waktu 6 bulan wajib memberikan tanda batas
wilayah dengan memasang patok pada WIUP
• Perpanjangan diajukan paling cepat dalam jangka waktu 2
tahun
dan paling lambat 6 bulan
• Kelengkapan permohonan perpanjangan:
• Peta dan batas koordinat wilayah
• Bukti pelunasan iuran tetap dan iuran produksi 3 tahun terakhir
• Laporan akhir kegiatan operasi produksi
• Laporan pelaksanaan pengelolaan lingkungan
• Rencana kerja dan anggaran biaya
• Neraca sumberdaya dan cadangan

26
IPR
• Diberikan oleh bupati/walikota
• Harus memenuhi persyaratan: administratif, teknis dan finansial

27
IUPK
• Diberikan oleh Menteri berdasarkan permohonan yang diajukan
oleh BUMN, BUMD atau badan usaha swasta

28
Hal-hal yang diatur
• Penciutan WIUP dan WIUPK
• Penghentian sementara kegiatan usaha pertambangan (apabila
terjadi keadaan kahar, keadaan yang menghalangi; dan/atau
kondisi daya dukung lingkungan
• Pengutamaan kepentingan dalam negeri, pengendalian
produksi, dan pengendalian penjualan mineral dan batubara
• Peningkatan nilai tambah pengolahan dan pemurnian mineral
dan batubara
• Divestasi saham pemenang IUP dan IUPK yang sahamnya
dimiliki oleh asing
• Penggunaan tanah untuk kegiatan operasi produksi
• Tatacara penyampaian laporan
• Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar
WIUP dan WIUPK

29
Penciutan wilayah
• IUP & IUPK Eksplorasi:
• Mineral Logam: pada tahun ke-4 maks 50 ribu ha dan pada
tahun ke- 8 maks 25 ribu ha (Operasi Produksi)
• Batubara: pada tahun ke-4 maks 25 ribu ha dan pada tahun ke-7 maks
15 ribu ha (Operasi Produksi)
• Mineral bukan logam: pada tahun ke-2 maks 12,5 ribu ha dan pada
tahun ke-3 maks 5 ribu ha (Operasi Produksi)
• Mineral bukan logam jenis tertentu: pada tahun ke-3 maks 12,5 ribu ha
dan pada tahun ke-7 maks 5 ribu ha (Operasi Produksi)
• Batuan: pada tahun ke-2 maks 2,5 ribu ha dan pada tahun ke-3 maks
1000 ha (Operasi Produksi)

30
Ketentuan peralihan
• KK dan PKP2B yang ditandatangani sebelumnya tetap berlaku
sampai jangka waktunya berakhir
• KK dan PKP2B yang belum memperoleh perpanjangan
pertama dan/atau kedua dapat diperpanjang menjadi IUP
perpanjangan tanpa melalui lelang dan kegiatan usahanya
dilaksanakan dengan ketentuan PP ini kecuali mengenai
penerimaan negara yang lebih menguntungkan

31

Anda mungkin juga menyukai