Anda di halaman 1dari 23

ALKALOID: INDOL

STREPTOMYCES
SP.CT37
Kelompok 5
Anggota
Nabillah Yusna (11170162000001)
Ulfah Nur Sarifah (11170162000014)
Nira Nidaul Zannah (11170162000010)
Madroup (11170162000020)
Erica Anna Pratiwi (11170162000027)
Aulia Nisa Amanda (11170162000032)

Semangat belajar daring guys


01
PENDAHULUUAN
Latar Belakang

Alkaloid indol merupakan Microbial natural products Streptomyces merupakan


golongan yang paling (NPs) mencakup beberapa sebuah sumber daya alam
beragam dan rumit , struktur molekul yang yang memberikan
mengandung obat penting bernilai tinggi seperti kontribusi hingga 75%
seperti reserpina dan antibiotik, antikanker dan sebagai antibiotik untuk
vinkristina. obat antioksidan. penggunaan klinis.
Latar Belakang

Empat senyawa diisolasi dari ekstrak Isolasi yang ditargetkan tersebut


Streptomyces sp.CT37 menggunakan uji menghasilkan empat senyawa,
bioassay dengan isolasi Molecular yaitu: legonimida 1, 1H-indol-3-
Networking (MN). Struktur lengkapnya karbaldehida 2,
diperoleh dari high-resolution electrospray aktinopolimorfol B 3, dan (2R,
ionization mass spectrometry serta data 3R) -1-fenilbutana-2,3-diol 4.
NMR 1D dan 2D
Rumusan dan Tujuan

Rumusan Masalah Tujuan


1. Bagaimana latar belakang 1. Mengetahui latar belakang Streptomyces sp.
Streptomyces sp. CT.37? CT.37
2. Apa saja senyawa metabolit sekunder 2. Mengetahui senyawa metabolit sekunder
yang dihasilkan dari Streptomyces sp. yang dihasilkan dari Streptomyces sp. CT.37
CT.37? beserta strukturnya
3. Apa uji bioaktivitas yang dilakukan 3. Mengetahui proses uji bioaktivitas yang
pada penelitian ini? dilakukan pada isolasi Streptomyces sp.
4. Apa alkaloid yang terkandung pada CT.37
Streptomyces sp. CT.37? 4. Mengetahui indol alkaloid yang terkandung
pada Streptomyces sp. CT.37.
Metode Penelitian

Penelitian ini berdasarkan metode Molecular Networking (MN) database.


uji bioassay menggunakan High- Database MN adalah server berbasis
Resolution Electrospray Ionization web yang sangat berguna untuk
Mass Spectrometry (HR-ESIMS) dereplikasi struktur produk alami
dan High Pressure Liquid dengan membandingkan kedua
Chromatography (HPLC). spektrum HR-ESIMS (MS / MS)
eksperimental dengan data dari
database. Metode ini berguna untuk
melihat efektivitas dereplikasi pada
suatu metabolit.
02
Pembahasan
Taksonomi Streptomyces sp.
● Kingdom : Bacteria
● Filum : Actinobacteria
● Kelas : Actinobacteria
● Ordo : Actinomycetales
● Famili : Streptomycetaceae
● Genus : Streptomyces
● karakteristik: :Karateristik
Streptomyces yang lain
adalah koloni mereka yang
keras, berbulu dan
tidak/jarang
berpigmen
Latar Belakang Tumbuhan Streptomyces sp.

Streptomyces merupakan bakteri yang dapat menghasilkan spora


yang habitatnya berada di dalam tanah. Bakteri ini nonmotil dan
berfilamen. Selain dapat ditemukan pada tanah, bakteri ini juga
dapat ditemukan pada tumbuhan yang membusuk (Madigan,
2006).
Senyawa Metabolit Sekunder
1. Legonimida
Senyawa 1 diisolasi sebagai
padatan amorf kuning pucat.
Gambar diatas menunjukkan
struktur kimia dari isolasi
senyawa tersebut. Spektrum
HR-ESIMS menunjukkan
puncak pada m / z 293,1280 [M
+ H]+ sesuai dengan rumus
molekul C18H16N2O2 memiliki
12 derajat ketidakjenuhan.
1. Legonimida

Spektrum 1H-NMR menunjukkan Analisis 13C-NMR dan spektra


adanya dua proton NH (δH 7,37, HSQC (heteronuclear single
10,96), dua metilen sp3 (δH 3,35, quantum coherence)
3,46), sembilan metin aromatik (δH mengungkapkan keberadaan enam
7,54, 7,34, 7,31, 7,28, 7,28, 7,21, karbon kuartener, termasuk dua
7,21, 7,06, dan 7,02), dan satu karbonil (δC 173.1, 172.3) dan
metina sp2 (δH 7.18). empat gugus aromatik (δC 136.6,
136.5, 127.3, dan 109.2).
1. Legonimida

Analisis dari spektrum 2D-NMR Analisis 13C-NMR dan spektra


mengungkapkan adanya 4 substruktur HSQC (heteronuclear single
(A-D): A. 3H-indol tersubtitusi, B. quantum coherence)
Gugus asetil, C. Subunit asetamida, D. mengungkapkan keberadaan enam
satu cincin aromatik monosubstitusi. karbon kuartener, termasuk dua
Kelompok fenil monosubstitusi dan karbonil (δC 173.1, 172.3) dan
cincin di bagian indol terdiri dari dua empat gugus aromatik (δC 136.6,
sistem spin terpisah, 136.5, 127.3, dan 109.2).
1. Legonimida

Struktur 1 selanjutnya dikuatkan oleh korelasi Gugus bebas dari imida dapat mengadopsi tiga
HMBC dari NH-10 sampai C-4 dan C- konformasi: cis-trans, trans-trans dan cis-cis. Tidak
12; dengan demikian, gugus imida ada korelasi HMBC dari NH-10 ke C-8, sedangkan
mengapit bagian 3H-indol tersubstitusi korelasi diamati dari NH-10 sampai C-12
dan cincin benzena yang monosubstitusi. menunjukkan bahwa motif imida kemungkinan
adalah konformer cis-trans. Pengamatan ini sesuai
dengan teori bahwa produk alami yang mengandung
imida konformasi cis-trans adalah yang paling
stabil.
2. 1H-indol-3-karbaldehida

Senyawa 2 diidentifikasi
sebagai 1H-indol-3-
karbaldehida yang
sebelumnya diisolasi dari
tanaman, spons laut, dan
beberapa spesies
Streptomyces.
3. 3-hidroksi-4-(1H-indol-3-yl) butan-2-one
(Actinopolymorphol B)

Senyawa 3 dicatat sebagai


Actinopolymorphol B dari
Actinopolymorpha rutilus.
4. (2R, 3R)-1-fenilbutana-2,3-diol

Senyawa 4 adalah 1-
fenilbutane-2,3-diol yang
ditemukan di beberapa
tanaman. Tiga isomer dari
senyawa 4 sebelumnya
diisolasi dari actinomycete
Williamsia sp.
Bioaktifitas

A. Sebagai Anti Biotik


Produk alami mikroba (NP) mencakup beberapa struktur kimia yang merupakan
harta karun molekul bernilai tinggi, seperti antibiotik, antikanker, dan obat-obatan
antioksidan (Ngo, 2013). Streptomyces merupakan sumber daya utama untuk
penemuan produk alami yang berkontribusi hingga 75% dari antibiotik yang
digunakan secara klinis saat ini (Mohana, 2018).
B. Eksperimental
2. Pengambilan Dan
1. Prosedur Identifikasi Bahan
Eksperimental Umum Biologis
Data HR-ESIMS diperoleh dalam Bakteri tanah Streptomyces sp.
mode ESI positif dengan rentang CT37 diisolasi dari sampel rhizosfer
massa 100-2000 m / z ( resolusi yang dikumpulkan di dekat akar
maksimum 30.000) pada sistem Caesalpinoideae pohon
Thermo Scientifc MS (LTQ XL / (Tamarindus Indica, Afrika) yang
LTQ Orbitrap Discovery, tumbuh di Kebun Raya Universitas
Waldbronn, Jerman). Ghana, Legon
B. Eksperimental
3. Budidaya Skala
Smale Streptomyces sp. 4. Uji Difusi Disk (Disc
CT37 Diffusion Assay)
Kultur skala kecil (50 mL)
Streptomyces sp. CT37 dibuat
dengan menginokulasi satu koloni Uji difusi disk dilakukan untuk
bakteri dalam delapan detik media mengikuti disk Kirby-Bauer sebagai
kultur cair yang salah (ISP2, ISP3, uji kerentanan penggunaan
ISP4, ISP5, ISP6, ISP7, Bennett
yang dimodifikasi, dan kasein pati)
dan diinkubasi pada 28⁰ C dan 180
rpm selama 7.
B. Eksperimental
5. Fermentasi Skala
Besar Streptomyces sp. 6. Jaringan Molekuler
CT37 Berbasis Fitur
Kultur benih Streptomyces sp. CT37
Data MS / MS dari fraksi S1-S6
(50 mL) disiapkan dengan
diubah dari file .RAW menjadi
mengikuti prosedur inokulasi yang
.mzXML menggunakan software
sama seperti budidaya skala kecil.
Proteo Wizard MS convert (Kessner,
Kultur benih kemudian digunakan
2008).
untuk menginokulasi (1: 100)
masing-masing berisi 250 mL kaldu
ISP2.
B. Eksperimental

7. Isolasi HPLC 6. Konsentrasi


Hambatan Minimum
Senyawa yang diinginkan Konsentrasi hambat minimum
diidentifikasi dalam fraksi S2, maka (MIC) sebesar 1 - 4 melawan C.
fraksinasi selanjutnya dilakukan albicans ATCC 10.231 ditentukan
pada fraksi ini menggunakan menggunakan uji pengenceran
Kromatografi Cair Tekanan Tinggi kaldu konvensional sesuai dengan
(HPLC, Agilent Technologies 1260 standar yang direkomendasikan oleh
infinity, Waldbronn, Jerman). Komite Nasional untuk Standar
Laboratorium Klinis (NCCLS)
(Carpenter, 2018)
THAN Do you have any questions?

KS! CREDITS: This presentation template was created by


Ayo sia
Slidesgo, yang icons
including maubynanya, jangan
Flaticon, malu&
infographics
malu.Kami
images siap
by Freepik and menjawab,
illustrations by hehe
Stories

Anda mungkin juga menyukai