ANTIHISTAMIN
Abdul Ghoniy Mahendra
Alya Namira
Devi Rachmadhani Ardiyanto
Hilda Kumala Dewi JH
Muhammad zul Jalali Wal Iqram
Nurfebiyanti Yusuf
Rusnia
Wahyuni
PENGERTIAN ANTIHISTAMIN
1. Antagonis-H1
2. Antagonis-H2
3. Antagonis-H3
Antagonis-H1
Difenhidramin HCl
Dimenhidrinat
Karbinoksamin maleat
Klemastin fumarat
Piprinhidrinat
Klorfenoksamin HCl
b. Turunan Etilendiamin
Struktur umum: Ar(Ar’)N-CH2-N(CH3)2
1. Tripelnamain HCl
2. Antazolin HCl
3. Mebhidrolin nafadisilat
c. Turunan Alkilamin
a. Siproheptadin HCl
Siproheptadin merupakan antihistamin yang mempuyai efek
antiserotin, antimigrain, perangsang nafsu makan, dan tranquilizer
pada sistem saraf pusat kecil.
b. Azatadin maleat
1. Terfenadin
2. akrivastin
3. Astemizol
4. loratidin
5. setirizin
1. Terfenadin
Terfenadin merupakan AH1 selektif yang relatif tidak menimbulkan
efek sedasi dan antikolinergik. Senyawa tidak berinteraksi dengan
reseptor α dan β adrenergik, karena tidak mampu menembus sawar
darah otak. Terfenadin efektif untuk pengobatan alergi rhinitis
musiman, pruritik dan urtikaria kronik. Metabolit utama terfenadin
adalah feksofenadin (Allegra) yang juga merupakan Antagonis-H1 yang
poten. Struktur molekul terfenadin dan feksonadi.
2. Akrivastin
Loratadin, memiliki masa kerja panjang dengan efek sedasi dan efek
antikolinergik yang rendah. Loratadin digunakan untuk meringankan
gelaja alergi rhinitis, urtikaria kronik dan lain-lain. Struktur molekul
Loratadin
5. Setirizin
Setirizin merupakan turunan benzhidril piperazin yang mengandung
gugus etoksi karboksilat, mempunyai masa kerja yang panjang dengan
aktivitas antagonis perifer yang selektif. Efek sedasi dan efek
antikolinergiknya rendah.