Anda di halaman 1dari 23

Hubungan Struktur Aktivitas Analgetika

Non Steroid (AIDs)

Kelompok III
Analgetik Non
Narkotika

Analgetika non steroid digunakan


untuk mengurangi rasa sakit yang
ringan sampai moderat, sehingga
disebut analgetika ringan, juga untuk
menurunkan suhu badan pada keadaan
panas badan yang tinggi dan sebagai
antiradang untuk pengobatan rematik.
Analgetik non narkotik atau
analgetik perifer tidak mempengaruhi
SSP, tidak menurunkan kesadaran, dan
tidak menyebabkan ketagihan.
Mekanisme kerja

menghambat
biosintesis
prostaglandin
menghambat antiradang
secara langsung meningkatkan
dan selektif eliminasi panas
enzim-enzim dengan cara
pada SSP yang menimbulkan
analgesik antipiretik dilatasi pembuluh
mengkatalisis
biosintesis darah perifer dan
prostaglandin. mobilisasi air
sehingga
terjadi
pengeluaran
keringat
Penggolongan
Analgetika Non Narkotik

Analgetik-
Antiperetika

Obat
Antiradang
bukan
Steroid
Analgetik-Antipiretika

Obat golongan ini digunakan untuk pengobatan


simptomatik, yaitu hanya meringankan gejala
penyakit, tidak menyembuhkan atau menghilangkan
penyebab pennyakit.

Berdasarkan struktur kimianya obat analgrtik-


antipiretika dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
 Turunan Analin dan para-Aminofenol.
 Turunan 5-Pirazolon
Turunan analin & para-Aminofenol

Turunan ini digunakan


untuk mengurangi rasa
nyeri kepala dan nyeri pada
otot atau sendi, dan obat
penurun panas yang cukup
baik. Efek samping yang
ditimbulkan antara lain
adalah methomoglobin dan
hepatotoksik.
Struktur turunan anilin dan para-
aminofenol

Contohnya:
Asetaminofen
(parasetamol, panadol,
tempra, tyenol, dumin),
merupakan analgetik-
antipiretik yang populer
dan banyak digunakan di
indonesia, dalam bentuk
sediaan tunggal maupun
kombinasi.
Turunan 5-Pirazolon

Turuna ini digunakan untuk


mengurangi rasa sakit pada keadaan
nyeri kepala, nyeri pada spasma usus,
ginjal, saluran empadu dan urin,
neuralgia, migrain, dismenorhu, nyeri
gigi dan nyeri pada rematik. Efek
samping yang ditimbulkan oleh
turunan ini adalah agranulositosis,
yang dalam beberapa kasus dapat
berakibat fatal.
Struktur turuna 5-pirazolon

Contohnya:
Antipirin (fenazon),
mempunyai aktivitas
analgetik hampir sama
dnegan asetanilid, dengan
awal kerja yang lebih cepat.
Obat Antiradang bukan Steroid
Turunan Turunan 5- Turunan As. N-
Berdasarkan As.Salisilat
struktur kimianya obat antiradang
pirazolidindion bukan
arilantranilat

steroid dibagi menjadi 7 kelompok, yaitu:

Turunan Turunan Turunan


As.Arilasetat heteroarilasetat oksikam

Turunan lain-lain
Turunan As.Salisilat

Turunan ini digunakan untuk


mengurangi rasa sakit pada
nyeri kepala, sakit otot dan
sakit yang berhubungan
dengan rematik.
Contohnya:
1. Aspirin
2. Salisilamid
3. diflunisal
Turunan 5-pirazolidindion

Turunan 5-pirazolidindion, seperti fenilbutazon dan oksifebutazon dalah


antiradang non steroid yang banyak digunakan untuk meringankan rasa nyeri
yang berhubungan dengan rematik, penyakit pirai dan sakit persendian.
Turunan ini menimbulkan efek sampig agranulositosis yang cukup besar dan
iritasi lambung.

Contohnya:
1. Fenilbutazon
2. Oksifenbutazon
3. Sulfinpirazon
4. Bumadizon kalsium
semihidrat
Hubungan struktur dan aktivitas
1) Turunan 5-pirazolidindon mengandung gugus keto (C3) yang dapat membentuk gugus enol aktif
yang mudah terionisasi. Mekanisme :

2) Subtitusi atom H pada C4 dengan gugus metil akan menghilangkan aktivitas antiradang karena
senyawa tidak dapat membentuk gugus etanol.
3) Penggantian satu atom N pada inti pirazolidindon dengan atom O, pemasukan gugus metil dan
halogen pada cincin benzene dan penggantian gugus n-butil dengan gugus alkil atau propil
ternyata tidak mempengaruhi aktivitas antiradang, dengan kata lain aktivitasnya tetap.
4) Penggantian cincin benzen dengan siklopentena atau siklopentana akan membuat senyawa
menjadi tidak aktif
5) Peningkatan keasaman akan menurunkan aktivitas antiradang dan meningkatkan efek urikosurik
Turunan As. N-arilantranilat

Asam antranilat adalah analog nitrogen dari asam salisilat. Turunan


asam N-arilantranilat terutama digunakan sebagai antiradang untuk
pengobatan rematik, dan sebagai analgesik untuk mengurangi rasa
nyeri yang ringan dan moderat. Turunan ini menimbulkan efek
samping iritasi saluran cerna, mual, diare, nyeri abdominal,
anemia, agranulositosis dan trombositopenia.

Contohnya:
1. Asam mefenamat
2. Asam flufenamat
3. Natrium meklofenamat
4. Glafenin
5. floktafenin
Hubungan struktur-aktivitas

1) Turunan asam N-antranilat mempunyai aktivitas yang


lebih tinggi bila pada cincin benzen yang terikat atom N
mempunyai substituent – substituent pada posisi 2,3, dan
6.
2) Yang aktif adalah turunan senyawa 2,3-disubstitusi. Hal
ini menunjukan bahwa senyawa mempunyai aktivitas yang
lebih besar apabila gugus – gugus pada N-aril berada
diluar koplanaritas asam antranilat.
3) Penggantian atom N dapat menurunkan aktifitas.
Turunan As.Arilasetat

Turunan ini mempunyai aktivitas antiradang


dan analgesik yang tinggi, dan terutama
digunakan sebagai antirematik. Seperti pada
obat rematik yang lain turunan ini juga
menimbulkan efek samping iritasi saluran
cerna cukup besar.
Ket
R1 : gugus alkali (turunan asam
fenilasetat)
R2 : gugus yang bersfat hidrofob
X : gugus yang bersifat
elektronegatif (F atau Cl) yang
terletak pada posisi meta dari rantai
samping
Hubungan struktur-aktivitas
1) Mempunyai gugus karboksil atau ekivalennya yang terpisah oleh satu
atom C dari inti aromatik datar.
2) Adanya gugus ∂-metil pada rantai samping asetat dapat
meningkatkan aktivitas antiradangnya.
3) Adanya ∂-substitusi menyebabkan senyawa bersifat optis-aktif dan
kadang-kadang isomer satu lebih aktif dibanding yang lain
4) Mempunyai gugus hidrofob yang terikat pada atom C inti aromatik
pada posisi meta atau para dari gugus asetat
5) Turunan ester dan amida jga mempunyai aktivitas antiradang karena
secara in vivo dihidrolisis menjadi bentuk asamnya.
Hubungan struktur-aktivitas Turunan
Naftalenasetat
1) Penggantian gugus OCH3 dengan SCH3 atau penggantian gugus
COOH dengan gugus alcohol atau aldehid, senyawa tetap aktif
sebagai analgetik
2) Penggantian gugus CH3 dengan gugus alkil yang lebih besar akan
menurunkan aktivitas.
Contoh :
Turunan Heteroarilasetat

Contoh turunan heteroarilasetat


yang lain :
1. Fentiazak
2. Asam tiaprofenat
3. Asam metiazinat
4. Keterolak trometamol
Hubungan struktur-aktivitas
1. Pada turunan heteroarilasetat, seperti
indometazin, gugus karboksil penting untuk
aktivitas antiradang, penggantian dengan
gugus yang lain akan menurunkan aktivitas.
2. Penggantian gugus C=O(X) dengan –CH2-
akan menurunkan aktivitas.
3. Adanya gugus para-halogen (R3), CF3 dan
SCH3 dapat meningkatkan aktivitas.
4. Penggantian gugus metil (R2) dengan gugus
aril akan menurunkan aktivitasnya.
5. Turunan isosterik 1-indeninindenil
mempunyai aktivitas yang serupa dengan
indometasin.
6. Penggantian gugus metoksi dengan gugus F
(R2) dan gugus Cl dengan gugus
metilsulfinil (R3) akan meningkatkan
kelarutan dalam urin dan menurunkan efek
samping iritasi lambung
Turunan oksikam

Turunan ini pada umumnya bersifat asam, mempunyai


efek antiradang, analgesik dan antipiretik, efektif untuk
pengobatan simptomatik rematik artritis, osteoartritis dan
antipirai.

Contohnya :

Piroksikam Tenoksikam
Turunan lain-lain

Seperti turunan yang lain, turunan ini juga menimbulkan


efek samping iritasi saluran cerna, serta menyebabkan
ketidaknormalan hematologi dan kadang-kadang bersifat
hepatotoksik atau nefrotoksik.

Contohnya :

Anda mungkin juga menyukai