Anda di halaman 1dari 39

PENKES DALAM MASYARAKAT

RUSMILAWATY, M.PH
DEFINISI PENDIDIKAN DAN PENYULUHAN KESEHATAN

 Pendidikan kesehatan adalah unsur


program kesehatan dan kedokteran yang
didalamnya terkandung rencana untuk
mengubah perilaku perseorangan dan
masyarakat dengan tujuan untuk
membantu tercapainya program
pengobatan, rehabilitasi, pemcegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan
 Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan
Pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan
keyakinan, sehingga masyarakat tidak
saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi
juga mau dan melakukan suatu
anjuran yang ada hubungannya dengan
kesehatan (Azwar, 1983).
PERBEDAAN PENDIDIKAN DAN
PENYULUHAN KESEHATAN
No Penyuluhan Kesehatan Pendidikan Kesehatan
1 Harus dilakukan oleh Dapat dilakukan oleh
tenaga kesehatan. siapa saja yang mengerti
tentang kesehatan.
2 Dilakukan dalam Tidak harus dalam
asuhan asuhan
keperawatan/kebidan keperawatan/kebidanan.
an.
3 Dalam pelaksanaan Dapat dilaksanakan
diberikan di depan hanya di depan individu
kelompok atau (satu orang).
masyarakat.
4 Bersifat umum. Dapat bersifat umum dan
pribadi.
PRINSIF PENDIDIKAN DAN
PENYULUHAN KESEHATAN

1. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan bukan hanya


pelajaran di kelas atau di tempat pelayanan
kesehatan, tetapi merupakan kumpulan pengalaman
dimana saja dan kapan saja sepanjang dapat
mempengaruhi pengetahuan sikap dan kebiasaan
sasaran pendidikan,
2. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan tidak dapat
secara mudah diberikan oleh seseorang kepada
orang lain, karena pada akhirnya sasaran
pendidikan itu sendiri yang dapat mengubah
kebiasaan dan tingkah lakunya sendiri,
3. Bahwa yang harus dilakukan oleh pendidik adalah
menciptakan sasaran agar individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat dapat mengubah sikap dan tingkah
lakunya sendiri, dan

4. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan dikatakan berhasil


bila sasaran pendidikan (individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat) sudah mengubah sikap dan tingkah lakunya
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan (Denman,
2002)
RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KESEHATAN

1. Dimensi sasaran
 Pendidikan kesehatan individual, dengan
sasaran individu
 Pendidikan kesehatan kelompok, dengan
sasaran kelompok
 Pendidikan kesehatan masyarakat, dengan
sasaran masyarakat luas
2. Dimensi tempat pelaksanaannya
 Pendidikan kesehatan sekolah, dilaksanakan
di sekolah dengan sasaran murid
 Pendidikan kesehatan di RS, dengan sasaran
pasien atau keluarga pasien, di puskesmas
dan sebagainya.
 Pendidikan kesehatan ditempat kerja,
dengan sasaran buruh atau karyawan yang
bersangkutan.
3. Dimensi tingkat pelayanan
 Promosi kesehatan (Health Promotion)
Peningkatan gizi, kebiasaan hidup,
perbaikan sanitasi lingkungan hygiene
perseorangan dsb.
 Perlindungan khusus (Specific Protection)
 Diagnosis dini dan pengobatan segera
(Early Diagnosis and Prompt Treatment)
 Pembatasan cacat (Disability Limitation)
 Rehabilitasi (Rehabilitation)
METODE PENDIDIKAN KESEHATAN
1. Metode pendidikan Individual (perorangan)
a. Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling),
yaitu ;
 Kontak lebih intensif
 Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikorek
dan dibantu penyelesaiannya.
 Klien dengan sukarela dan kesadaran penuh akan
menerima perilaku tersebut (mengubah perilaku)
b. Interview (wawancara)
 Bagian dari bimbingan dan penyuluhan
 Menggali informasi mengapa ia tidak atau belum
menerima perubahan, untuk mengetahui apakah
perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu
mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat,
apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih
mendalam lagi.
2. Metode pendidikan Kelompok
a. Kelompok besar
 Ceramah : Cocok untuk sasaran yang berpendidikan
tinggi maupun rendah.
 Seminar : hanya cocok untuk sasaran kelompok besar
dengan pendidikan menengah ke atas
b. Kelompok kecil
 Diskusi kelompok
 Curah pendapat (Brain Storming)
 Bola salju (Snow Balling)
 Kelompok kecil-kecil (Buzz group)
 Memainkan peranan (Role Play)
 Permainan simulasi (Simulation Game)
3. Metode pendidikan Massa
a. Ceramah umum (public speaking)
Pada acara tertentu, misalnya Hari Kesehatan
Nasional, misalnya oleh menteri atau pejabat
kesehatan lain.

b.Pidato-pidato diskusi tentang kesehatan


melalui media elektronik baik TV maupun radio
c. Simulasi
Dialog antar pasien dengan dokter atau
petugas kesehatan lainnya tentang
suatu penyakit atau masalah
kesehatan melalui TV atau radio
d. Sinetron
e. Tulisan-tulisan di majalah/koran
f. Bill Board, yang dipasang di pinggir
jalan, spanduk poster dan sebagainya
PENDIDIKAN KESEHATAN DI
MASYARAKAT
ALAT BANTU/MEDIA

 alat-alat yang digunakan oleh pendidik


dalam menyampaikan bahan pendidikan/
pengajaran
 Fungsinya adalah :
1. Menimbulkan minat sasaran
2. Mencapai sasaran yang lebih banyak.
3. Membantu mengatasi hambatan bahasa.
4. Merangsang sasaran untuk melaksanakan
pesan kesehatan.
5. Membantu sasaran untuk belajar lebih
banyak dan cepat.
6. Merangsang sasaran untuk meneruskan
pesan-pesan yang diterima kepada orang
lain.
7. Mempermudah penyampaian bahan
pendidikan
8. Mempermudah penerimaan informasi
MACAM2 ALAT BANTU
1. Alat Bantu Lihat (Visual Aids)
a. Alat yang diproyeksikan (slide, film, film
strip dsb)
b. Alat yang tidak diproyeksikan : (gambar,
peta, bagan, bola dunia, boneka dsb)
2. Alat-Alat Bantu Dengar (Audio Aids)
 Membantu menstimulasi indera
pendengaran pada waktu proses
penyampaian bahan pendidikan /
pengajaran (piringan hitam, radio, pita
suara dsb).
3. Alat Bantu Lihat-Dengar
 Televisi dan video cassette. Alat-alat
bantu pendidikan ini lebih dikenal dengan
Audio Visual Aids (AVA).
Alat peraga juga dapat dibedakan menurut
pembuatan dan penggunaannya.
1.Alat peraga complicated (rumit), seperti
film, film strip slide dan yang memerlukan
listrik dan proyektor
2.Alat peraga sederhana yang mudah dibuat
dan diperoleh
Di rumah tangga (leaflet, model buku
bergambar, benda-benda yang nyata
seperti buah-buahan, sayur-sayuran)
 Di kantor/sekolah (papan tulis, flipchart,
poster, leaflet, buku cerita bergambar,
kotak gambar gulung, boneka dan
sebagainya.
 Di masyarakat umum (poster, spanduk,
leaflet, fanel graph, boneka wayang)
GAMBAR KERUCUT EDGAR

1. Kata-kata 
2. Tulisan 
3. Rekaman, radio 
4. Film 
5. Televise 
6. Pameran
7. Field trip
8. Demonstrasi 
9. Sandiwara 
10. Benda tiruan 
11. Benda asli 
PERILAKU KESEHATAN
 Perilaku kesehatan adalah suatu respon
seseorang (organisme) terhadap
stimulus/objek yang berhubungan dengan
sakit, penyakit, sistem yankes, makanan
dan minuman serta lingkungan
UNSUR-UNSUR PERILAKU
KESEHATAN
 Perilaku terhadap sakit dan penyakit
 Perilaku peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan (health promotion behavior)
 Perilaku pencegahan penyakit (health
prevention behavior)
 Perilaku pencarian pengobatan (health
seeking behavior)
Cont……
 Perilaku pemulihan kesehatan (health
rehabilitation behavior)
 Perilaku terhadap sistem pelayanan
kesehatan
 Perilaku terhadap makanan
Klasifikasi perilaku kesehatan (Becker, 1979)
1.Perilaku sehat
prilaku atau kegiatan yang berkaitan dengan upaya
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan.
lMakan dengan menu seimbang
lKegiatan fisik secara teratur dan cukup
lTidak merokok dan minum minuman keras serta narkoba
lIstirahat yang cukup
lPengendalian atau manajemen stress
lPrilaku atau gaya hidup positif untuk kesehatan
2. Prilaku Sakit
Berkaitan dengan kegiatan seseorang yang sakit
dan terkena masalah kesehatan pada dirinya
atau keluarganya, untuk mencari
penyembuhan, atau untuk mengatasi masalah
kesehatan yang lainnya.
a. Di diamkan saja
b. Mengambil tindakan dengan melakukan
pengobatan sendiri
c. Mencari penyembuhan atau pengobatan ke luar
3. Perilaku peran orang sakit
a. Tindakan untuk memperoleh kesembuhan
b. Tindakan untuk mengenal fasilitas kesehatan
yang tepat untuk memperoleh kesembuhan
c. Melakukan kewajibannya sebagai pasien antara
lain mematuhi nasehat- nasehat dokter atau
perawat untuk mempercepat kesembuhannya
d. Tidak melakukan sesuatu yang merugikan bagi
proses penyembuhan
Domain Perilaku Kesehatan
1.Pengetahuan (kognitif)
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini
terjadi setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Ada enam tingkatan domain
pengetahuan yaitu tahu (Know),
Memahami (Comprehension), Aplikasi,
Analisis, Sintesa dan Evaluasi
2. Sikap (afektif)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang
masih tertutup dari seseorang terhadap
suatu stimulus atau objek. Sikap ini
terdiri dari berbagai tingkatan :
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
c. Menghargai (valuing)
d. Bertanggung jawab (responsible)
3. Praktik atau tindakan (piskomotor)
Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu
perbuatan yang nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang
memungkinkan yaitu fasilitas dan faktor
dukungan (support).
a. Persepsi (perception)
b. Respon terpimpin (guide response)
c. Mekanisme (mecanism)
d. Adopsi (adoption)
Perubahan Perilaku
1. Menurut Teori S-O-R
Perubahan perilaku terjadi dengan cara meningkatkan
atau memperbanyak stimulus. Perubahan perilaku
terjadi melalui learning process.
 Adanya stimulus :diterima/ditolak  mengerti
(memahami) stimulus  Apabila di terima (adanya
perhatian)  Subyek (organisme) mengolah stimulus
Kesediaan untuk bertindak terhadap stimulus
(attitude)  Bertindak (berperilaku) apabila ada
dukungan fasilitas (practice)
2. Teori “Dissonance” : Festinger
Merupakan ketidakseimbangan psikologis
yg dilputi ketegangan diri yg berusaha
mencapai keseimbangan kembali.
Ketidakseimbangan (dissonance) terjadi
karena ada 2 elemen kognisi yang saling
bertentangan yaitu pengetahuan dan
pendapat/keyakinan
3. Teori fungsi: Katz
Perubahan perilaku terjadi karena adanya kebutuhan.
Oleh sebab itu stimulus atau obyek perilaku harus sesuai
dengan kebutuhan subyek. Prinsip teori fungsi, yaitu:
 Perilaku merupakan fungsi instrumental (memenuhi
kebutuhan subyek)
 Perilaku merupakan pertahanan diri dalam mengahadapi
lingkungan (bila hujan, panas)
 Perilaku sebagai penerima obyek dan pemberi arti obyek
(respons terhadap gejala sosial)
 Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dalam
menjawab situasi (marah, senang)
4. Teori Kurt Lewin
Perilaku manusia adalah suatu keadaan seimbang antara
kekuatan pendorong (driving force) dan kekuatan
penahan (restining force). Perubahan perilaku jika :
 Kekuatan pendorong meningkat
 Kekuatan penahan menurun
 Keduanya
Bentuk Perubahan Perilaku (WHO)

1. Perubahan alamiah (natural change)


2. Perubahan terencana (planned change)
3. Kesediaan untuk berubah (Readilness to
change)
Pendapat lainnya
1. Karena terpaksa (Complience)
2. Karena ingin meniru (identification)
3. Karena menghayati manfaatnya
(internalization)

Anda mungkin juga menyukai