Anda di halaman 1dari 35

Konsep Asesmen IPA SD

(Psikomotorik/Ketrampilan
Proses Sains)
Kelompok 7

Isna Imroatul Latifah K7118124


Mailani Muslimah K7118143
Muhammad Ikram Hanafi K7118156
Norma Atika Suci K7118166
Pramesthi Mega Narendrani K7118176
Pengertian Assesmen
1. Menurut Suryanto (2009), 2. Menurut Linn dan Gronlund
assesmen adalah kegiatan (dalam Koyan, 2007), assesmen
untuk mengumpulkan adalah semua rangkaian prosedur
informasi hasil belajar siswa yang digunakan untuk
yang diperoleh dari berbagai mendapatkan informasi hasil
jenis tagihan dan mengolahnya belajar peserta didik (misalnya:
untuk menilai hasil belajar observasi, skala bertingkat tentang
perkembangan siswa. kinerja, tes tertulis) dan
pelaksanaan penilaian mengenai
kemajuan belajar.
Pengertian Assesmen
3. Menurut Mulyadi 4. Menurut Robert M Smith Berdasarkan beberapa
(2011), assesmen (dalam Anonim, 2009), assesmen
adalah cara untuk adalah suatu penilaian yang pendapat para ahli tersebut,
melakukan pengukuran komperehensif untuk mengetahui dapat disimpulkan bahwa
suatu kegiatan. kelemahan dan kekuatan yang assesmen adalah semua
digunakan sebagai layanan dasar rangkaian prosedur
pendidikan dalam menyusun
sebuah rancangan pembelajaran. pengukuran yang digunakan
untuk mengumpulkan
informasi hasil belajar siswa.
Tujuan Assesmen
1. Mendiagnosa kelebihan dan kelemahan
siswa dalam belajar.
2. Memonitor kemajuan siswa.
3. Menentukan jenjang kemampuan siswa.
4. Menentukan efektivitas pembelajaran.
5. Mempengaruhi persepsi publik tentang
efektivitas pembelajaran.
6. Mengevaluasi kinerja guru kelas.
7. Mengklarifikasi tujuan pembelajaran
yang dirancang guru.
Prinsip-Prinsip Assesmen
 Prinsip-Prinsip Assesmen

1. Transparan, ialah semua orang yang


berkepentingan dapat mengetahui hasil
tersebut.
2. Memiliki validitas. Penilaian didasarkan pada
data yang mencerminkan kemampuan yang
diukur.
3. Sahih. Berarti tugas yang dikerjakan sesuai
dengan kompetensi yang dinilai.
4. Adil. Penilaian tidak menguntungkan atau
merugikan peserta didik,.
Prinsip-Prinsip Assesmen
1. Terbuka, yaitu prosedur assesmen dapat diketahui
oleh semua pihak.
2. Terpadu, ialah komponen assesmen tidak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
3. Menyeluruh dan berkesinambungan. Assesmen
mencakup semua aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik yang sesuai.
4. Bermakna. Assesmen mudah dipahami,
bermanfaat, dan dapat ditindak lanjuti oleh semua
pihak.
Fungsi Assesmen dalam
Pembelajaran IPA

1. Sebagai alat untuk merencanakan, pedoman, dan memperkaya


pembelajaran IPA
2. Sebagai alat komunikasi dengan murid, administrator dan
orang tua murid tentang pentingnya IPA
3. Sebagai alat untuk memonitor hasil belajar IPA dan perbaikan
pembelajaran
4. Sebagai alat untuk memperbaiki kurikulum dan pengajaran IPA
Bentuk –Bentuk Assesmen
Jenis Saat Assesmen Alasan Assesmen Cara Pelaksanaan
Assesmen
Diagnostik Sebelum Pembelajaran Mendeteksi kebutuhan murid, Empat cara:
Medeteksi miskonsepsi, dan apa a.tes tertulis (tes
– apa yang sudah dan apa – pensil & dan
apa yang belum diketahui murid kertas)
b.laporan tertulis
Formatif Selama Pembelajaran Untuk mendapatkan balikan
proyek yang di
segera untuk memodifikasi
kerjakan murid
pembelajaran konsep, atau
c.P ortofolio
membimbing murid dalam
d.Observasi dan
menyelesaikan tugas
kinerja murid
Sumatif Setelah Pembelajaran Untuk mengumpulkan nilai,
mengases beberapa banyak
yang di serap murid
-
Karakteristik Assesmen
1. Validitas
Suatu tes dapat dikatakan memiliki
validitas yang tinggiapabila tes itu
tersebut betul-betul dapat mengukur
hasil belajar. Jadi bukan sekedar
mengukur daya ingatan atau kemampuan
bahasa saja misalnya.
2. Realibilitas
Reliabilitas suatu tes menunjukan atau merupakan sederajat
ketetapan, keterandalan atau kemantapan (the level of consistency)
tes yang bersangkutan dalam mendapatkan data (skor) yang dicapai
seseorang, apabila tes tersebut diberikan kepadanya pada
kesempatan (waktu) yang berbeda., atau dengan tes yang pararel
(eukivalen) pada waktu yang sama. Atau dengan kata lain sebuah
tes dikatakan reliable apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukan
ketetapan, keajegan, atau konsisten. Artinya, jika kepada para siswa
diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap
siswa akan tetap berada dalam urutan (ranking) yang sama dalam
kelompoknya.
3. Objektivitas
Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam
melaksanakan tes itu tidak ada faktor subyektif yang
mempengaruhi. Hal ini terutama pada sistem skoringnya, apabila
dikaitkan dengan reliabilitas maka obyektivitas menekankan
ketetapan pada sistem skoring, sedangkan reliabilitas menekankan
ketetapan dalam hasil tes.
4. Praktikabilitas
Sebuah tes dikatakan memiliki praktikabilitas yang tinggi apabila tes itu
bersifat praktis, mudah untuk pengadministrasiannya. Tes yang praktis
adalah tes yang:
● Mudah dilaksanakannya; misalnya tidak menuntut peralatan yang
banyak dan memberi kebebasan kepada siswa untuk mengerjakan
terlebih dahulu bagian yang dianggap mudah oleh siswa.
● Mudah memeriksanya artinya bahwa tes itu dilengkapi dengan
kunci jawaban maupun pedoman skoringnya. Untuk soal yang
obyektif, pemeriksaan akan lebih mudah dilakukan jika dikerjakan
oleh siswa dalam lembar jawaban.
● oDilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga dapat
diberikan/ diawali oleh orang lain
5. Ekonomis
Pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkos/biaya yang mahal, tenaga yang banyak dan
waktu yang lama, baik untuk memproduksinya maupun untuk melaksanakan dan mengolah
hasilnya. Dengan mempertimbangkan kriteria-kriteriates tersebut, sewajarnya dapat dihasilkan
alat tes (sosal-soal) yang berkualitas yang memenuhi syarat-syarat dibawah ini:
1)   Shahih (valid), yaitu mengukur yang harus diukur, sesuai dengan tujuan
2)   Relevan, dalam arti yang diuji sesuai dengan tujuan yang diinginkan
3)   Spesifik, soal yang hanya dapat dijawab oleh peserta didik yang betul-betul belajar dengan
rajin
4)   Tidak mengandung ketaksaan (tafsiran ganda). harus ada patokan; tugas ditulis konkret. Apa
yang harus diminta; harus dijawab berapa lengkap
5)   Representatif, soal mewakili materi ajar secara keseluruhan
6)   Seimbang, dalam arti pokok-pokok yang penting diwakili, dan yang tidak penting tidak selalu
perlu.
Assesmen Keterampilan
Proses Sains 
Keterampilan Proses Sains
Menurut Herlen Indrawati
Keterampilan Proses merupakan keseluruhan
keterampilan proses ( prosess-skill ) sebagai
keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif
proses kognitif termasuk didalamnya juga
maupun psikomotor) yang dapat digunakan untuk
interaksi dengan isinya (content)
menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori ,
untuk mengembangkan konsep yang telah ada
sebelumnya, ataupun untuk melakukan
penyangkalan terhadap suatu penemuan
(falsifikasi)

KESIMPULAN
Keterampilan Proses Sains (KPS) adalah
kemampuan siswa untuk menerapkan
metode ilmiah dalam memahami,
mengembangkan dan menemukan ilmu
pengetahuan. 
Asesmen dalam
ranah Psikomotor
Ranah psikomotor menekankan
keterampilan-keterampilan motorik atau
keterampilan menangani benda-benda atau
alat-alat pada waktu melakukan kegiatan
percobaan IPA.
Hal – hal berikut yang dipakai dalam penilaian dalam ranah psikomotor:

1. Belajar dengan alat – alat IPA sederhana misalnya thermometer, timbangan,mmistar ukur , gelas ukur, stopwatch

2. Untuk kinerja keterampilan laboratorium dan prosedur misalnya : menyaring zat, memakai mikroskop

3. Mengumpulkan dan merekam data dalam tabel, charta dan grafik yang dibuat sendiri – sendiri oleh murid

4. Mendesain suatu percobaan dan melaksanakanya misalnya: bagaimana caranya membuat tablet ini melarut dengan
cepat?

5. Mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang dapat dites

6. Unjuk kinerja dengan alat - alat atau bahan – bahan untuk mendemonstrasikan pemahaman konsep – knsep dan
hubungan antara konsep misalnya pemahaman hubungan sirkuit listrik, atau pemahaman hubungan antara masa, volume
dan kerapatan suatu obyek.

7. Membuat model yang menunjukan gejala alam misalnya sel, system tata surya atau struktur geologi.

8. Mengkomunikasikan proses percobaan baik berupa tulisan induvidual maupun kerja kelompok.
Berikut ini contoh asesmen keterampilan proses sains yang
dijabarkan dalam :

kemampuan keterampilan keterampilan keterampilan inferensi


obeservasi klasifikasi memprediksi

keterampilan keterampilan keterampilan


kuantifikasi komunikasi interprestasi
Kemampuan Observasi

Kemampuan observasi merupakan


kemampuan mengumpulkan informasi
dengan mempergunakan semua indera atau
memakai alat untuk membantu indera.
CONTOH SOAL
Kebiasaan bersikap dalam posisi miring dapat menyebabkan skoliosis yaitu tulang
punggung bengkok ke kiri atau ke kanan. Di antara gambar di bawah ini, posisi
duduk yang menyebabkan penyakit skoliosis adalah gambar?
Kemampuan
Mengklasifikasikan
Kemampuan mengklasifikasikan
merupakan keterampilan untuk
menggolongkan objek pengamatan
atas dasar perbedaan dan persamaan
sifat yang dimiliki. 
CONTOH SOAL
Berikut ini adalah gambar-gambar untuk mengklasifikasikan jenis-jenis bahan
makanan yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein. Beri tanda (v) pada
masing-masing kolom sesuai dengan gambar jenis makanan yang ditunjukkan.
Keterampilan Memprediksi

Keterampilan memprediksi adalah suatu


keterampilan untuk dapat memperkirakan atau
meramalkan apa yang akan terjadi berdasarkan
kecenderungan atau pola hubungan yang
terdapat pada data yang telah diperoleh.
CONTOH SOAL
Keterampilan Inferensi
Keterampilan inferensi disebut juga
keterampilan menyimpulkan, yaitu
merupakan kemampuan untuk
menarik kesimpulan dari data yang
telah terkumpul atau terdsedia.
CONTOH SOAL
Keterampilan
Kuantifikasi
Keterampilan kuantifikasi adalah
keterampilan mengolah data-data yang
telah ada menggunakan rumus-rumus
dan penalaran yang sesuai dengan data
yang diperoleh. Keterampilan kuantifikasi
ini merupakan keterampilan pengukuran
yang dimiliki siswa dalam mengolah
datanya.
CONTOH SOAL

a. 20 buah
b. 40 buah
c. 60 buah
d. 80 buah
Keterampilan
Komunikasi
Keterampilan Komunikasi adalah
keterampilan untuk menyampaikan apa
yang ada dalam pikiran dan perasaan
kepada orang lain, baik secara lisan maupun
secara tertulis. Keterampilan ini sangat
penting dikembangkan pada siswa demi
hari ke depannya
CONTOH SOAL
Keterampilan
Interpretasi
Keterampilan interpretasi adalah keterampilan
untuk dapat menafsirkan data. Keterampilan
interpretasi ini berbeda dengan keterampilan
memprediksi, perbedaannya terletak pada
pemberian makna pada data yang diperoleh.
Menginterpretasi yaitu menafsirkan hasil dari data
yang telah ada dan dianalisis, sedangkan
memprediksi yaitu menafsirkan hasil di luar data
yang ada (angan-angan).
CONTOH SOAL
Sifat bayangan yang dihasilkan cermin datar adalah…

a. Sama besar, sama sisi


b. Sama besar, berlawanan sisi
c. Lebih kecil, sama sisi
d. Lebih kecil, berlawanan sisi

Anda mungkin juga menyukai