Anda di halaman 1dari 10

Pertemuan III

Falsafah Kesatuan Ilmu


Oleh: Hasna Afifah, M.H.
Filsafat Barat
Filsafat barat tidak terlepas dari sejarah. Awal mula
filsafat barat merupakan keinginan yang mengarah
pada pemikiran peradaban barat.
Filsafat barat muncul di Yunani semenjak abad ke-7
SM ketika orang-orang mulai memikirkan dan
berdiskusi akan keadaan alam, dunia dan lingkungan
di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri
kepada agama lagi untuk mencari jawabannya.
Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen
dan percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah
secara persis, mencari solusi dan memberikan
argumentasi serta alasan yang tepat untuk solusi
tertentu.
Mengapa filsafat muncul di Yunani?kenapa tidak di
negara lain seperti mesir, Israel dll? Jawabannya,
karena di Yunani tidak seperti daerah lainnya, tidak
ada kasta pendeta sehingga secara intelektual orang
lebih bebas.
Bangsa Yunani mulai menggunakan akal ketika
mempertanyakan mitos yang berkembang pada masa
itu. Perkembangan pemikiran ini menandakan usaha
manusia dalam menggunakan akal untuk memahami
segala sesuatu.
Pemikiran Yunani dikatakan sebagai embrio atau cikal
bakal bagi filsafat barat yang berkembang menjadi titik
tolak pemikiran barat abad pertengahan, moderen dan
masa berikutnya.
Barat juga menjadikan agama sebagai pedoman hidup,
meskipun memang harus diakui bahwa hubungan antara
filsafat dan agama mengalami pasang surut.
Pada abad pertengahan, misalnya, ketika dunia barat
didominasi oleh dogmatisme gereja (agama), tetapi pada abad
modern seakan terjadi pembalasan yang berakibat barat
mengalami kekeringan spiritualisme. Meskipun selanjutnya
barat kembali melirik kepada peranan agama agar kehidupan
mereka kembali memiliki makna.
Tokoh utama filsafat barat: Plato, Thomas Aquinas, Immanuel
Kant, Karl marx, dll.
Pembidangan dalam tradisi filsafat barat di Indonesia:
1. Ontologi
2. Epistemologi
3. aksiologi
Pembidangan dalam tradisi filsafat barat:
1. Metafisika: mengkaji tentang hakikat segala yang ada
dan keberadaan (eksistensi) secara umum yang dikaji
secara khusus dalam ontologi. Adapun hakikat manusia
dan alam semesta dibahas dalam kosmologi.
2. Epistemologi: mengkaji tentang hakikat dan wilayah
pengetahuan.
3. Aksiologi: membahas masalah nilai atau norma yang
berlaku pada kehidupan manusia.
4. Etika/filsafat moral: membahas tentang bagaimana
seharusnya manusia bertindak dan mempertanyakan
kebenaran dari dasar tindakan tersebut.
5. Estetika: membahas mengenai keindahan dan
implikasinya pada kehidupan.
Filsafat Islam
Filsafat Islam merupakan filsafat yang seluruh cendekianya
muslim. Terdapat beberapa perbedaan besar antara filsafat
Islam dengan filsafat lainnya, yaitu:
1. Meski semula filsuf Muslim klasik menggali kembali karya
filsafat Yunani, namun kemudian mereka menyesuaikannya
dengan ajaran Islam.
2. Islam yaitu agama tauhid. Maka apabila dalam filsafat lain
masih “mencari Tuhan” (hakikat kebenaran tentang Tuhan),
dalam filsafat Islam justru Tuhan “sudah ditemukan”.
Filsafat Islam bukanlah filsafat Timur Tengah. Pada mulanya
filsafat berkembang di pesisir samudera Mediterania bagian
Timur pada abad ke-6 M yang ditandai dengan pertanyaan
untuk menjawab persoalan seputar alam, manusia dan Tuhan.
lahirlah sanis-sains besar seperti fisika, etika, matematika dan
metafisika yang menjadi kebudayaan dunia.
Filsafat Islam merupakan pemikiran tentang ketuhanan,
kenabian dan kemanusiaan, yang berkembang dalam bentuk
ilmu kalam, ushul fiqh dan tasawuf berdasarkan ajaran Islam.
Dalam filsafat Islam menjelaskan bahwa wahyu tidak
bertentangan dengan akal manusia.
Definisi filsafat Islam jika digabungkan dengan filsafat yunani
menurut Sayyed Hossein Nasr:
1. Philosophy (al-falsafah) is the knowledge off all existing
things que existents
2. Philosophy is knowledge of divine and human matters
3. Philosophy is talking refuge in death that is love of death
4. Philosophy is becoming God-like to the extent of human
ability
5. It is the art of arts and the science of sciences.
Pengaruh filosofi timur memiliki sejarah yang panjang dan selalu
berubah. Filsafat timur meliputi 4 aliran yaitu, India, China,
Jepang dan Timur Tengah.
Adanya perbedaan yang terjadi dikarenakan para ahli filosofi
yang memiliki keyakinan dan pemikiran berbeda-beda tentang
filosofi timur.
Kebanyakan studi dimulai dari filsafat barat, yaitu Yunani.
Pemikiran Yunani lebih banyak menggabungkan pemikiran
filsafat China dengan India.
Uniknya, filsafat Yunani menekankan pada rasionalis daripada
mistis dan supernaturalisme.
Jika filsafat barat cenderung menekankan logika dan
materialisme, berbeda dengan filsafat timur yang secara umum
lebih menekankan dunia dalam (inner) daripada dunia luar
(outer), intuisi daripada sense dan mistik daripada penemuan
ilmiah.
Secara geografis Timur Tengah meliputi Mesir, Turki, Israel dan
arab yang merupakan daerah yang sering terjadi keonflik
sehingga memiliki pengaruh besar bagi lingkungan di negara
sekitar.
Para pemikir mengatakan bahwa sejarah yang berasal dari Timur
Tengah merupakan gabungan antara peradaban wilayah Timur
dan Barat.
Islam dan kebudayannya telah berjalan 15 abad, dan 5 abad
perjalanan dalam kegiatan pemikiran filsafat. Para ahli pemikir
Islam merenungkan kedudukan manusia dalam hubungannya
dengan sesama, alam dan dengan Tuhan menggunakan akal
pikirannya. Sehingga menimbulkan 2 kekuatan pemikiran:
1. Para pemikir Islam berusaha menyusun suatu sistem yang
disesuaikan dengan ajaran Islam
2. Para ulama menggunakan metode rasional dalam
menyelesaikan soal-soal ketauhidan.
Timbulnya aliran pemikiran filsafat didorong oleh beberapa
perbedaan:
1. Persoalan tentang Dzat Tuhan yang tidak dapat diraba, dirasa
dan dipikirkan
2. Perbedaan cara berpikir
3. Perbedaan tujuan dan orientasi hidup.
Dapat kita lihat bahwa perbedaan prinsip antara filsafat barat
dengan filsafat Islam yaitu terletak pada metode dalam
pengkajian pemikiran-pemikiran para filsufnya serta objek
kajiannya.
Adapun tujuan antara filsafat barat dan filsafat Islam memiliki
kesamaan, akan tetapi karena adanya perbedaan agama maka
pada filsafat Islam memiliki batasan-batasan, yaitu dengan
menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan
menggunakan akal sampai kepada hakikatnya, jadi dalam filsafat
objeknya tidak membatasi diri.

Anda mungkin juga menyukai