Sd A B Kap.
P 2 1 < 30
Q 2 3 < 60
R 4 3 < 72
Harga 3000 3000
• P : 2A + B < 30
Max. TR = 3000A + 3000B
Jika A = 0 , maka B = 30 Stc. P : 2A + B < 30
Jika B = 0 , maka A = 15 Q : 2A + 3B < 60
2A
R : 4A + 3B < 72
+
B
A, B > 0
<
30
R
:
Q
4A
:
2A
+
+3
3B
B
<
60
<
72
Metode Grafik / Maksimasi
FISIBLE AREA dan ISO REVENUE
TR = 3000A + 3000B B = TR/3000 - A
0 = 3000(0) + 3000(0)
45000 = 3000(15) + 3000(0)
60000 = 3000(0) + 3000(20)
63000 = 3000(9) + 3000(12)
66000 = 3000(6) + 3000(16)
P
B
• > 66000 = IMPOSIBLE
Solusi : Produk A = 6 unit
• Produk B = 16 unit
TR = $ 66000
• Evaluasi Sumberdaya :
P : 2(6) + 1(16) = 28 jam sisa 2 jam
Q : 2(6) + 3(16) = 60 jam persis
R : 4(6) + 3(16) = 72 jam persis
Q
R
• •
A
Metode Grafik / Maksimasi
KEPUTUSAN BERALTERNATIF
A
3) Antara titik C dan D
•
B
•
C
•
D
•
Metode Grafik / Maksimasi
Variabel Slack
- Ingat bahwa solusi terjadi pada titik ekstrim, di mana garis persamaan
kendala berpotongan satu sama yang lain atau berpotongan dengan
sumbu pada grafk. Jadi dalam hal ini, kendala-kendala tsb. lebih
dipertimbangkan sebagai persamaan daripada pertidaksamaan.
- Prosedur baku untuk merubah pertidaksamaan kendala menjadi
persamaan, adalah dengan menambah sebuah variabel baru ke dalam
masing-masing kendala, yang disebut sebagai variabel slack.
- Untuk contoh perusahaan ABC di muka, model kendala adalah :
P : 2A + B < 30
Q : 2A + 3B < 60
R : 4A + 3B < 72
- Penambahan sebuah variabel slack, S1 pada kendala P, S2 pada
kendala Q dan S3 pada kendala R hasilnya dapat dilihat sbb. :
P : 2A + B + S1 = 30
Q : 2A + 3B + S2 = 60
R : 4A + 3B + S3 = 72
Metode Grafik / Maksimasi
- Variabel slack S1, S2 dan S3 merupakan nilai yang diperlukan untuk
membuat sisi sebelah kiri persamaan menjadi sama dengan sisi sebelah
kanan. Misalnya secara hipotetis, A = 9 dan B = 10.
Masukkan kedua nilai itu kedalam persamaan :
P : 2(9) + 10 + S1 = 30 S1 = 2
Q : 2(9) + 3(10) + S2 = 60 S2 = 12
R : 4(9) + 3(10) + S3 = 72 S3 = 6
- Dalam contoh di atas, menghasilkan solusi yang tidak menghabiskan
jumlah sumberdaya. Pada kendala P hanya menggunakan 28 jam, berarti
sisa 2 jam yang tidak digunakan. Jadi S1 merupakan jumlah waktu yang
tidak digunakan pada sumberdaya P atau disebut slack P.
Demikian juga pada kendala Q dan R masing-masing mempunyai slack Q
dan slack R sebagai sisa 12 jam dan 6 jam yang tidak digunakan.
- Jika perusahaan belum melakukan kegiatan produksi, maka seluruh
kapasitas sumberdaya masih utuh, sehingga slacknya masing-masing
sebesar 30, 60 dan 72 jam
Metode Grafik / Maksimasi
S3 = 0 B = 12
•
X
TR = 63000
S1 = 0
S2 = 6
Y
• S3 = 0
A = 15
B = 0
TR = 45000
S1 = 0
S2 = 30
Z S3 = 12
•
KASUS MINIMASI Metode Grafik / Minimasi
Contoh : Perusahaan Makanan Kering
Perusahaan Makanan memproduksi 2 macam produk (A dan B).
Untuk memproduksi kedua produk tersebut diperlukan bahan sbb :
• Tepung terigu : minimal 24 Kg
• Tapioka : minimal 20 Kg
• Gula : minimal 24 Kg
• Kalau biaya produksi per unit bahan produk A dan B masing sebesar Rp 80 dan Rp 100, berapa
bahan produk A dan B harus diproduksi agar biaya produksi minimal.
• Selesaikan persoalan ini dengan gambar, evaluasi pula penggunaan bahan bakunya.
Metode Grafik / Minimasi
GAMBAR FUNGSI KENDALA
B Ta : 10A + 4B > 20
B > 5 - 2,5 A
B G : 6A + 12B > 24
B > 2 - 0,5 A
A A
Metode Grafik / Minimasi
Solusi Optimal :
B.Produk A = 2,4 unit
B.Produk B = 0,8 unit
TC min = 80 (2,4) + 100(0,8) = Rp 272
Penggunaan Sumberdaya :
Te = 8(2,4) + 6(0,8) = 24 Kg persis
Ta = 10(2,4) + 4(0,8) = 27,2 Kg -7,2
G = 6(2,4) + 12(0,8) = 24 Kg persis
•( 2, 4 ; 0,8 )
Kuliah 13
Kenyataan yang sering dihadapi oleh para manajer dalam pengambilan keputusan
adalah kompleks.
Keputusan yang harus diambil tidak hanya untuk 2 variabel saja, bisa saja lebih,
sementara metode grafik terbatas hanya 2 dimensi atau paling banyak mencakup 3
variabel.
Untuk mengatasi persoalan linier programming yang kompleks menjadi tidak sederhana.
Satu cara sederhana (simple) dan efisien yang dapat menyelesaikan persoalan adalah
dengan Metode Simplex, di mana metode ini menggunakan tabel yang unik yang sering
disebut “Tabel Simplex”
Proses penyelesaiaanya dalam metode simplek, dilakukan secara berulang-ulang
(iterative) sedemikian rupa dengan menggunakan pola tertentu (standart) sehingga
solusi optimal tercapai.
Ciri lain dari metode simplek adalah bahwa setiap solusi yang baru akan menghasilkan
sebuah nilai fungsi tujuan yang lebih besar daripada solusi sebelumnya.
METODE SIMPLEK
PERSOALAN MAKSIMASI (CONTOH : PERUSAHAAN ABC)
Perusahaan ABC memproduksi dua macam produk, yaitu produk A dan B. Kedua produk tesebut
dapat dijual masing-masing dengan harga Rp 3000,00 per unit. Dalam proses produksinya
diperlukan tiga macam departemen, yaitu :
• Departemen P yang memiliki 3 unit mesin tipe P
• Departemen Q yang memiliki 6 unit mesin tipe Q
• Departemen R yang memiliki 9 unit mesin tipe R.
Misal :
SP = waktu yang tidak dipakai dlm. Dep. P SP = 30 - 2A – B
SQ = waktu yang tidak dipakai dlm. Dep.Q SQ = 60 - 2A - 3B
SR = waktu yang tidak dipakai dlm. Dep. R SR = 72 - 4A - 3B
Atau dari persamaan diatas dapat disusun :
2A + B + SP = 30
2A + 3B + SQ = 60
4A + 3B + SR = 72
Metode Simplek / Maksimasi
Variabel Slack ini harus dimasukkan dalam fungsi tujuan dan kendala. Koefisien setiap
variabel pada kedua fungsi tsb. harus terlihat dengan jelas. Oleh karena itu, untuk
variabel yang tidak mempunyai pengaruh terhadap persamaan, koefisiennya harus
ditulis dengan “nol”, sehingga tidak merubah hakekatnya.
Misalkan, karena : SP, , SQ, dan SR tidak menghasilkan TR, SQ, dan SR tidak berpengaruh
terhadap Dep. P, SP dan SR tidak berpengaruh terhadap Dep. Q, dan SP, dan SQ tidak
berpengaruh terhadap Dep. R, maka fungsi tujuan dan kendala dapat ditulis sbb. :
TR = 3000 A + 3000 B + 0 SP + 0 SQ + 0 SR .
P : 2A + B + 1 SP + 0SQ + 0SR = 30
Q : 2A + 3B + 0SP + 1SQ + 0SR = 60
R : 4A + 3B + 0SP + 0SQ + 1SR = 72
Metode Simplek / Maksimasi
TR = 3000 A + 3000 B + 0 SP + 0 SQ + 0 SR .
P : 2A + B + 1 SP + 0SQ + 0SR = 30
Q : 2A + 3B + 0SP + 1SQ + 0SR = 60
R : 4A + 3B + 0SP + 0SQ + 1SR = 72
Langkah 3. Memasukkan Fungsi Tujuan dan Kendala ke Tabel Simplek
Langkah 1. Menentukan Variabel Riil yang akan dimasukKan dalam solusi (going in)
Secara rasional, memilih varibel riil yang tepat adalah variabel yang mempunyai
kontribusi menambah laba/TR atau mengurangi biaya yang paling besar.
Dengan memilih nilai-nilai baris Cj - Zj pada kolom variabel riil yang terbesar,
mengindikasikan adanya peningkatan laba/TR yang lebih baik.
Oleh karena Nilai Cj - Zj untuk kedua kolom variabel riil A dan B sama, maka bisa kita
pilih salah satu.
Misalnya saja, kita tentukan kolom B, maka kolom B tersebut dinamakan “kolom
optimum”, yang bakal pertamakalinya masuk dalam kolom variabel basis.
Metode Simplek / Maksimasi
Cj 3000 3000 0 0 0
VB Q A B Sp Sq Sr Ri
Iterasi 1
0 Sp 30 2 1 1 0 0 30
0 Sq 60 2 3 0 1 0 20
0 Sr 72 4 3 0 0 1 24
Zj 0 0 0 0 0 0
Cj - Zj 3000 3000 0 0 0
Iterasi 2
Langkah 1 : menentukan kolom optimum (going in), Dipilih Cj – Zj terbesar, kalau sama bisa pilih salah
satu
Langkah 2 : menentukan baris optimum (going out) : Dipilih yg Ri nya terkecil
(Ri = Q:kolom pilihan), 30:1=30 ; 60:3=20 ; 72:3=24
Cj 3000 3000 0 0 0 Menentukan / Menghitung
VB Q A B Sp Sq Sr Ri
: - Nilai baris baru yang masuk :
Iterasi 1 NBBM = NBL : N Insek :
0 Sp 30 2 1 1 0 0 30 60/3 = 20 ; 2/3 = 2/3 ; 3/3 = 1;
0/3 = 0 ; 1/3 = 1/3; 0/3 = 0
0 Sq 60 2 3 0 1 0 20
0 Sr 72 4 3 0 0 1 24 - Nilai baris baru yang lain :
Zj 0 0 0 0 0 0 NBBL= NBL (N Intsek x NBBM)
Cj - Zj 3000 3000 0 0 0 Baris Sp :
30 ( 1 x 20) = 10
Iterasi 2 2 ( 1 x 2/3) = 1 1/3
0 Sp 10 11/3 0 1 -1/3 0 1 ( 1 x 1) = 0
3000 B 20 2/3 1 0 1/3 0 1 ( 1 x 0) = 1
0 ( 1 x 1/3) = -1/3
0 Sr 12 2 0 0 -1 1 0 ( 1 x 0) = 0
Zj 60000 2000 3000 0 1000 0
Cj - Zj 1000 0 0 -1000 0
Iterasi 3 Baris Sr :
72 ( 3 x 20) = 12
4 ( 3 x 2/3) = 2
3 ( 3 x 1) = 0
0 ( 3 x 0) = 0
Zj 0 ( 3 x 1/3) = -1
Cj - Zj 1 ( 3 x 0) = 1
Menentukan / Menghitung :
MENGEMBANGKAN SOLUSI KETIGA
- Kolom optimum :
pilih nilai Cj - Zj yang terbesar
Cj 3000 3000 0 0 0
- Baris yang diganti :
VB Q A B Sp Sq Sr Ri Pilih nilai Ri yang terkecil
Iterasi 2 Ri = nilai Q / kolom optimum
- Nilai baris baru yang masuk :
0 Sp 10 1.3333 0 1 - 0.333 0 7.5 NBBM = NBL : N Insek :
3000 B 20 0.6667 1 0 0.333 0 30 12/2 = 6 ; 2/2 =1 ; 0/2 = 0;
0/2 = 0; -1/2 = - 0,5; 1/2 = 0,5
0 Sr 12 2 0 0 -1 1 6
Zj 60000 2000 3000 0 1000 0 - Nilai baris baru yang lain :
NBBL= NBL(N Intsek x NBBM)
Cj - Zj 1000 0 0 -1000 0 Baris Sp :
Iterasi 3 10 (1,33 x 6) = 2
1,33 (1,33 x1) = 0
0 Sp 2 0 0 1 0,333 - 0,667 0 (1,33 x 0) = 0
1 (1,33 x 0) = 1
3000 B 16 0 1 0 0,67 - 0,33 - 0,33 (1,33 x -0,5) = 0,33
0 (1,33 x 0,5) = - 0.67
3000 A 6 1 0 0 - 0,5 0,5
Zj 66.000 3000 3000 0 500 500
Cj - Zj 0 0 0 - 500 - 500 Baris B :
20 (0,67 x6) = 16
0,67 (0,67 x 1) = 0
NILAI-NILAI Cj - Zj < 0 SOLUSI OPTIMAL 1 (0,67 x 0) = 1
0 (0,67 x 0) = 0
0,33 (0,67 x - 0,5) = 0,67
0 (0,67 x 0,5) = - 033
INTERPERTASI EKONOMI TABEL SIMPLEK
Cj 3000 3000 0 0 0
VB Q A B Sp Sq Sr Ri
Iterasi 3
0 Sp 2 0 0 1 0.3333 -0.6667
3000 B 16 0 1 0 0.6667 -0.3333
3000 A 6 1 0 0 -0.5 0.5
Zj 66000 3000 3000 0 500 500
Cj - Zj 0 0 0 -500 -500
Nilai2 pada Kolom Q Tabel 3 : Nilai2 pada Baris Cj-Zj di bawah kolom variabel riil
Baris Sp = 2 (Sisa Sbrdaya P) menunjukkan nilai produk marginal :
Jika positif menunjukkan kemungkinan tambahan
Baris B = 16 (Jml Prduksi B) TR jika variabel riil ditambah 1 unit
Baris A = 6 (Jml Prduksi A) Jika negatif menunjukkan pengurangan TR jika
Baris Zj = 66000 (TR max.) variabel riil ditambah 1 unit