Anda di halaman 1dari 28

PENGALAMAN KELUARGA TERHADAP PALLIATIVE CARE PADA PASIEN

CA MAMAE DI RUANG DARUSSALAM RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

VEGA ADZIMA KHOIRUNNISA


1607055

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
2020
Latar Belakang Penelitian

Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi


kanker payudara di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter meningkat
sebanyak 0,14% menjadi 0,18% pada tahun 2018
Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada keluarga dengan Ca mamae pada
tanggal 13 Februari 2020 di RSI Sultan Agung Semarang, didapatkan 2 partisipan yang
merawat pasien Ca mamae dengan stadium akhir. Berdasarkan data di RSI Sultan Agung
Semarang, pada tahun 2019 terdapat 2.434 kasus Ca mamae di Ruang Darussalam dan
terdapat 1.374 kasus Ca mamae di Ruang Ma’wa.
“Bagaimana pengalaman keluarga terhadap palliative care pada
Rumusan Masalah pasien ca mamae di ruang Darussalam RSI Sultan Agung
Semarang?”

Tujuan Umum Menjelaskan pengalaman keluarga terhadap palliative care pada


pasien Ca mamae di ruang Darussalam RSI Sultan Agung Semarang.
1. Mendeskripsikan bagaimana awal mula keluarga mengetahui keluarga
terdiagnosis Ca Mamae di ruang Darussalam RSI Sultan Agung Semarang.
2. Mendeskripsikan bagaimana pengetahuan keluarga tentang penyakit Ca
mamae di ruang Darussalam RSI Sultan Agung Semarang.
Tujuan Khusus 3. Mendeskripsikan bagaimana pengalaman keluarga dalam merawat pasien
Ca mamae di ruang Darussalam RSI Sultan Agung Semarang.
4. Mendeskripsikan bagaimana pemenuhan masalah kebutuhan pasien Ca
mamae di ruang Darussalam RSI Sultan Agung Semarang.
5. Mendeskripsikan bagaimana kualitas hidup pasien Ca mamae pada keluarga
yang merawat di ruang Darussalam RSI Sultan Agung Semarang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengalaman:
1. Tingkat pengetahuan dan pendidikan. Kerangka
2. Umur
3. Latar belakang sosial ekonomi, budaya Teori
4. Lingkungan fisik, pekerjaan, kepribadian dan pengalaman
 

Prinsip dasar Palliative Care:


1. Meningkatkan kualitas hidup
2. Tidak mempercepat kematian. Indikator kualitas hidup :
3. Menghilangkan nyeri 1. Kemampuan melakukan aktifitas yang
4. Menjaga keseimbangan aspek psiko-sosio dan spiritual. berhubungan dengan kebutuhan dan ambisi atau
5. Mengusahakan agar pasien tetap aktif sampai dengan peran sosial yang diinginkan oleh pasien.
akhir hayatnya. 2. Gambaran fisik subyek yang selalu menjaga
6. Memberi dukungan kepada keluarga dalam masa kesehatannya.
dukacita. 3. Memiliki pandangan psikologis yang positif,
  memiliki kesejahteraan emosional, memiliki
kesehatan fisik dan mental yang baik.

Indikator tercapainya palliative


care :
Aspek fisik berkurang
Aspek psikologi
Aspek sosial
Aspek spiritual
 
Metodologi Penelitian

Lokasi dan waktu Peneliti melaksanakan penelitian ini di ruang Darussalam Rumah
penelitian Sakit Islam Sultan Agung Semarang pada bulan Juli-Agustus 2020.

Partisipan penelitian ini adalah anggota keluarga yang merawat pasien


Partisipan Penelitian dengan Ca mamae stadium akhir di RSI Sultan Agung Semarang
sebanyak 4 pasrtisipan.
Kriteria Pemilihan Partisipan

1. Partisipan adalah suami/ anak/ ibu/ ayah kandung yang merawat


penderita Ca mamae stadium akhir dan bisa diajak komunikasi.
Kriteria Inklusi 2. Partisipan sudah dewasa dan mampu bertanggung jawab atas
informasi yang disampaikan selama penelitian.
3. Bersedia menjadi partisipan

Keluarga pasien yang merawat anggota keluarganya dirumah


Kriteria Eksklusi
sakit namun kesulitan berkomunikasi (gangguan pendengaran).
Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai instrumen utama. Selain


Instrumen Penelitian peneliti sebagai instrumen utama, peneliti juga menggunakan alat
lainnya menurut seperti Buku catatan, panduan wawancara, alat
perekam.

Cara Pengumpulan Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Data dengan cara indept interview (wawancara mendalam)
Analisis Data

Data Reduction
(Reduksi Data)
Data Display
(Penyajian Data)
Conclusing Drawing/
Verification
Validasi dan
Reliabilitas Data

Member’s checking
Etika Penelitian

Menghormati harkat dan martabat manusia

Menghormati privasi dan kerahasiaan


subjek penelitian

Keadilan dan inklusivitas (keterbukaan)

Memperhitungkan manfaat dan kerugian


yang ditimbulkan
ALUR PENELITIAN

PERIZINAN
1. Meminta izin kepada direktur RSI Sultan Agung Semarang untuk melakukan penelitian.
2. Melakukan uji etik dan mendapatkan keterangan layak etik dengan No.16/EC/KEPK/2020
3. Meminta izin kepada kepala bidang keperawatan untuk melakukan penelitian di ruang kemoterapi (ruang
Darussalam)
4. Meminta izin kepada kepala ruang ruang Darussalam untuk meminta data dan melakukan penelitian.

PARTISIPAN
1. Membangun bina hubungan saling percaya (BHSP)
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur penelitian kepada calon partisipan
3. Meminta calon partisipan mengisi informed consent
4. Melakukan wawancara mendalam kepada pasrtisipan (indept interview)
VALIDASI DAN ANALISA DATA

1. Member checking sumber data


2. Reduksi data meliputi tema, kategori, dan kata kunci
3. Penyajian Data
KARAKTERISTIK PARTISIPAN

Jenis
No Partisipan Umur Hubungan Lama merawat Pekerjaan
Kelamin

1. P1 50 Laki-laki Suami 1 Tahun Buruh

2. P2 36 Laki-laki Suami 1 Tahun Pedagang

Karyawan
3. P3 31 Laki-laki Suami 2 Tahun
swasta

4. P4 62 Laki-laki Suami 1 Tahun Buruh


PENGKATEGORIAN DATA

No Tema Kategori Kata Kunci


Awal mula keluarga 1. Tanda gejala yang
1. 1. Terdapat sebuah benjolan, keluar cairan
mengetahui keluarga dialami pasien
terdiagnosis Ca Mamae putih
2. Bentuk dan ukuran berbeda, teraba
benjolan
3. Payudara mengeras
4. Terdapat benjolan

2. Kronologi pasien
dinyatakan 5. Melakukan pemeriksaan laboratorium dan
terdiagnosis
rontgen
6. Melakukan pemeriksaan laboratorium dan
rontgen
7. Melakukan pemeriksaan laboratorium

8. Melakukan pemeriksaan laboratorium dan


rontgen
No Tema Kategori Kata Kunci
2. 1. Pertumbuhan jaringan tidak normal
Persepsi keluarga Pemahaman keluarga
mengenai Ca Mamae tentang Ca Mamae 2. Tumor ganas
3. Penyakit yang disebabkan oleh
pola hidup tidak sehat
4. Tumor ganas, jaringan yang tidak
normal

3. Pemenuhan masalah 1. Bentuk dukungan 1. Sayur-sayuran seperti bayam, obat


kebutuhan pada pasien keluarga dalam dan vitamin
memenuhi kubutuhan 2. Buah-buahan, sayur-sayuran, obat
nutrisi pasien dan vitamin
3. Sayur-sayuran, obat dan vitamin
4. Sayur-sayuran. Ikan, kedelai, obat
dan vitamin
2. Bentuk dukungan 1. Memakai pakaian yang longgar 4. Bentuk dukungan 1. Memberikan semangat, berbagi
keluarga dalam dan kerudung keluarga dalam pengalaman dengan pasien lain
memenuhi masalah 2. Memakai pakaian yang longgar memenuhi masalah 2. Mengedukasi untuk tetap sabar
kebutuhan fisik pasien dan kerudung kebutuhan psikologis dan berdoa
3. Memakai pakaian yang longgar pasien 3. Menghibur, mengajak bercerita
dan kerudung 4. Menjelaskan bahwa semua ini
4. Memakai pakaian yang longgar cobaan dari Allah
dan kerudung

3. Bentuk dukungan 1. Selalu menemani, mengajak 5. Bentuk dukungan 1. Mengingatkan tentang rajin
dalam memenuhi masalah bercerita keluarga dalam beribadah
kebutuhan sosial pasien 2. Mendengarkan keluh kesah, memenuhi masalah 2. Pasien sudah lebih paham
menjadi pendengar yang baik kebutuhan spiritual pentingnya beribadah
3. Menghibur, mengajak bercerita pasien 3. Selalu mengajak berdoa dan
4. Mendengarkan keluh kesah, beribadah
menjadi pendengar yang baik 4. Lebih mendekatkan diri kepada
Allah
No Tema Kategori Kata Kunci
4. Dukungan keluarga yang Usaha keluarga dalam 1. Pikiran negatif dan emosi
belum terpenuhi dalam pengobatan kemoterapi yang bekum stabil
meningkatkan kualitas 2. Pikiran masih negatif,
hidup emosi tidak stabil
3. Pikiran positif dan optimis
sembuh
4. Pikiran positif dan optimis
sembuh
5. Hambatan keluarga Hambatan yang 1. Merasa lelah fisik, waktu,
dalam menghadapi dirasakan keluarga pekerjaan yang ditinggalkan
proses pengobatan dalam merawat dirumah 2. Menghadapi emosi pasien
sakit yang sangat labil
3. Lingkungan ruangan rumah
sakit yang terasa sempit
4. Tidak dapat kamar saat tiba
dirs.
PEMBAHASAN
Kategori : Tanda dan Gejala Pasien Ca mamae
Berdasarkan hasil wawancara dari partisipan, tidak semua tanda
gejala yang khas pada Ca mamae dialami oleh pasien penderita Ca Tema 1: Awal mula
mamae, seperti yang terjadi pada pasien keluarga P1 yang hanya ada keluarga keluarga
benjolan, dan keluarnya cairan putih. Pada pasien keluarga P2 terdiagnosis Ca
bentuk dan ukuran payudaranya berubah, dan teraba benjolan. Mamae
Kemudian pada pasien keluarga P3 tidak ada benjolan tetapi
payudaranya mengeras. Dan pasien keluarga P4 terdapat benjolan
kecil yang lama kelamaan membesar.

Kategori : Kronologi pasien dinyatakan terdiagnosis


Hasil wawancara mendalam dengan seluruh partisipan
mengatakan mengetahui pasien terdiagnosis Ca mamae
setelah dibawa ke rumah sakit, seperti P1 dan P2 dimana
mengetahui istrinya terdiagnosis Ca mamae setelah
dilakukan pemeriksaan laboratorium dan foto rontgen,
sama seperti halnya P3 yang mengetahui istrinya
terdiagnosis Ca mamae setelah melakukan pemeriksaan
laboratorium.
Tema 2: Persepsi keluarga mengenai Tema 3 : Pemenuhan masalah kebutuhan
Ca Mamae pada pasien
Kategori : Pemahaman keluarga Kategori 1: Bentuk dukungan keluarga
tentang Ca Mamae dalam memenuhi kubutuhan nutrisi pasien

Berdasarkan hasil ketika dilakukan wawancara belum ada Berdasarkan hasil wawancara, bentuk dukungan keluarga dalam
partisipan yang dapat menjelaskan apa itu penyakit Ca mamae memenuhi kebutuhan makan apabila pasien merasakan mual
secara benar, hanya ada dua partisipan yang dapat menyebutkan setelah melakukan kemoterapi seperti halnya yang dialami pasien
bahwa penyakit Ca mamae adalah tumor ganas, tumbuhnya keluarga P3 dan P4 yang selalu merasakan mual setelah dilakukan
jaringan yang tidak normal yaitu P1 dan P4. Partisipan lainnya kemoterapi dan sering tidak nafsu makan. Keluarga selalu
hanya mampu menjelaskan penyebab sebagai pemahaman mereka berusaha mendorong pasien untuk tetap makan walaupun sedikit
mengenai Ca mamae, seperti pada P3 satu pasrtisipan lainnya yaitu demi sedikit.
P2 hanya mengetahui bahwa penyakit Ca mamae merupakan
penyakit yang serius dan berbahaya.
Kategori 2: Bentuk dukungan keluarga Kategori 3: Bentuk dukungan dalam
dalam memenuhi masalah kebutuhan memenuhi masalah kebutuhan sosial
fisik pasien pasien

Pemenuhan kebutuhan penampilan fisik yang dilakukan oleh Setelah peneliti melakukan wawancara mendalam kepada partisipan

keluarga kepada pasien Ca mamae berdampak penting dalam didapatkan hasil bahwa ke empat partisipan selalu memberikan

kondisi psikologi pasien, dengan memberikan rasa nyaman dan dukungan sosial kepada pasien Ca mamae. Pada P1, P2 dan P3

bentuk dukungan dalam membantu pasien dalam hal berpakaian dukungan sosial yang diberikan kepada pasien baik berupa

seperti pada pasien keluarga P1, P2, P3, P4 yang selalu bersedia motivasi, saran, nasihat, bantuan, percaya diri, tidak boleh

dalam membantu pasien dengan memberikan pakaian yang menyerah, memberikan dampak pada kesehatan dan pasien dapat

longgar guna menutupi kekurangan di tubuhnya dan memakaikan berpikir positif mengenai penyakit yang sedang dialami. Sedangkan

kerudung yang besar. P4, walaupun dukungan telah diberikan kepada pasien tetapi tidak
terlalu berpengaruh untuk pasien dan pasien masih suka malas
minum obat.
Kategori 4: Bentuk dukungan keluarga Kategori 5: Bentuk dukungan keluarga
dalam memenuhi masalah kebutuhan dalam memenuhi masalah kebutuhan
psikologis pasien spiritual pasien

Berdasarkan hasil ketika dilakukan wawancara semua partisipan


Berdasarkan hasil ketika dilakukan wawancara semua partisipan
telah melakukan pemenuhan kebutuhan psikologis kepada pasien
telah melakukan pemenuhan kebutuhan spiritual kepada pasien Ca
Ca mamae. Hal itu sangat penting untuk pasien yang sedang
mamae. Seperti halnya dengan P1 dan P3 yang selalu mengajak
mengalami depresi dan cemas akan penyakitnya. Seperti halnya
pasien untuk rajin beribadah, berdoa dan lebih mendekatkan
dengan P1 dan P3 yang tiada hentinya memberikan semangat
kepada Allah. Sedangkan P2 dan P4 mengatakan bahwa pasien
kepada pasien sekaligus menghiburnya seakan-akan lupa akan
dengan sendirinya sudah paham akan harus selalu rajin beribadah
penyakitnya, sedangkan P2 lebih mengedukasi pasien untuk tetap
dan berdoa.
bersabar dalam menghadapi cobaan.
Tema 4: Dukungan keluarga yang Tema 5: Hambatan keluarga dalam
belum terpenuhi dalam meningkatkan menghadapi proses pengobatan
kualitas hidup Kategori : Hambatan yang dirasakan
Kategori : Usaha keluarga dalam keluarga dalam merawat dirumah
pengobatan kemoterapi sakit

Keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan palliative


Menurut hasil wawancara mendalam dengan partisipan, dukungan
care pastinya mempunyai hambatan tersendiri yang dirasakan
keluarga selama proses pengobatan kemoterapi termasuk suatu
oleh masing-masing partisipan. Seperti halnya dengan P1 dan
kepedulian anggota keluarga yang merupakan peran perawatan dari
P2 yang merasakan lelah fisik untuk bolak-balik dalam
anggota keluarga pada pasien penderita palliative care seperti halnya
mengantar di rumah sakit dan waktu yang terbuang.
semua partisipan memiliki hubungan yang baik dengan keluarga dan
Walaupun menjadi sebuah hambatan, semua partisipan
tinggal dalam lingkungan yang aman. Sedangkan pasien P1 dan P2
melakukanya dengan ikhlas. Sedangkan P3 merasa
memiliki pandangan psikologis yang negatif karena penyakitnya dan
hambatanya dalam menghadapi emosi istrinya yang sangat
emosional masih labil.
labil.
1. Menunggu cukup lama oleh pihak rumah
Keterbatasan Peneliti sakit untuk mengizinkan dilakukannya
penelitian.
2. Dikarenakan kondisi pandemi covid,
rumah sakit membatasi jumlah pasien
1. Awal mula keluarga mengetahui keluarga
Kesimpulan
terdiagnosis Ca Mamae
2. Persepsi keluarga mengenai penyakit Ca
Mamae
3. Pemenuhan masalah kebutuhan pada pasien
Ca mamae
4. Dukungan keluarga yang belum terpenuhi
dalam meningkatkan kualitas hidup
5. Hambatan keluarga dalam menghadapi proses
pengobatan
Bagi Orang Tua Bagi RSI Sultan Agung Semarang
Memberikan informasi tentang pengalaman keluarga Dapat dijadikan sumber pengetahuan dan strategi
terhadap palliative care dengan pasien yang bagi tenaga pelayanan khususnya bagi perawat
menderita penyakit Ca mamae stadium akhir agar dalam mengeksplorasi pengalaman keluarga tentang
dapat mengembangkan palliative care yang akan palliative care dengan perawatan holistik seperti
membuat keluarganya mandiri dalam memberikan kebutuhan biologis, fisik, sosial, psikologis, dan
palliative care kepada anggota keluarga yang sakit. spiritual.

SARAN
Bagi Pendidikan Keperawatan Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi Sebagai salah satu sumber referensi dan
pendidikan keperawatan tentang pengalaman keluarga
sumber bacaan bagi peneliti selanjutnya yang
dengan pasien palliative care dirumah sakit. Sehingga
dapat menjadi motivasi dan sumber pengalaman bagi
berkaitan dengan pengalaman keluarga tentang
mahasiswa dan mata kuliah Keperawatan Palliative palliative care pada pasien dengan Ca Mamae.
Care.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai