Anda di halaman 1dari 40

HUKUM PERIKATAN

DAN
HUKUM DAGANG

KELOMPOK :
KARTINI MEGASARI (023001707007)
FEBRIAN NAOMI M (023001908014)
DEWI ARUN SARI (023001918001)
BAB 3

HUKUM
PERIKATAN
DEFINISI

PERIKATAN
Adalah hubungan hukum yang
• Buku Asas-Asas Hukum
Perjanjian
terjadi diantara dua orang atau • Verbintenissenrecht
lebih , yakni pihak yang satu diterjamhakan menjadi hukum
berhak atas prestasi dan pihak perjanjian
lainnya wajib memenuhi prestasi
• Perikatan dalam bahasa Belanda —WIRYONO PROJODIKORO
“verbintenissenrecht”
• Buku Pokok-Pokok Hukum Perdata
• Perikatan (verbintensis) mempunyai arti
yang lebih luas
—PERIKATAN • Buku III KUH Perdata Perikatan timbul
dari persetujuan/perjanjian, perbuatan
yang melanggaran hukum, dan
pengurusan kepentingan orang lain yang
tidak berdasarkan persetujuan

— R.SUBEKTI
PERJANJIAN
DEFINISI
PERJANJIAN

Perjanjian adalah peristiwa di


mana pihak yang satu berjanji
kepada pihak yang lain untuk
melaksanakan suatu hal

HUBUNGAN
PERJANJIAN DENGAN
PERIKATAN
Perjanjian menimbulkan
perikatan. Perjanjian merupakan
salah satu sumber yang paling
banyak menimbulkan perikatan
karena hukum perjanjian
menganut sistem terbuka
DASAR HUKUM
BERDASARKAN
KUH PERDATA
Perikatan timbul dari
PERIKATAN
persetujuan (perjanjian)

1
Perikatan terjadi bukan perjanjian
tetapi terjadi karena perbuatan
2 melanggar hukum dan perwakilan
sukarela
● Perikatan yang timbul dari undang-
3
undang
1. Perikatan terjadi karena undang-undang
semata (missal : hukum kewarisan)
2. Perikatan terjadi karena undang-undang
akibat perbuatan manusia
ASAS-ASAS DALAM
Asas Kebebasan
Berkontrak HUKUM PERJANJIAN
 Berdasarkan Pasal 1338 KUH Perdata, Segala sesuatu
perjanjian yang dibuat adalah sah bagi para pihak yang
membuatnya dan berlaku sebagai undang-undang bagi
mereka yang membuatnya
 Kebebasan yang diberikan kepada para pihak :
1. Membuat atau tidak membuat perjanjian Asas Konsesualisme
2. Mengadakan perjanjian dengan siapa pun
3. Menentukan isi perjanjian, pelaksanaan dan  Berdasarkan Pasal 1320 KUH Perdata
persyaratan terdapat 4 syarat sahnya suatu
4. Menentukan bentuk perjanjian, tertulis dan lisan perjanjian:
 Asas kebebasan berkontrak dibatasi oleh rambu-rambu
hukum: 1) Kata sepakat antara pihak yang
1. Harus memenuhi syarat sebagai kontrak mengikatkan diri
2. Tidak dilarang oleh undang-undang 2) Cakap untuk membuat suatu perjanjian
3. Tidak bertentangan dengan kebiasaan yang berlaku 3) Mengenai suatu hal tertentu
4. Harus dilaksanakan dengan itikad baik 4) Suatu sebab yang halal
ASAS-ASAS DALAM
HUKUM PERJANJIAN
● Syarat-syarat subjektif  point 1 & 2, jika salah satu pihak tidak
memenuhi maka pihak yang lain dapat membatalkan. Dalam Pasal
1454 KUH Perdata jangka waktu permintaan pembatalan perjanjian
dibatasi 5 tahun
● Syarat-syarat objektif  point 3&4, jika salah satu syarat tidak
dipenuhi maka perjanjian batal demi hukum (tidak pernah ada)
● Dua bagian dalam Perjanjian :

1) Bagian Inti (Ensensial)


Adalah bagian yang sifatnya harus ada di dalam perjanjian (Sifat ini
yang menentukan atau menyebabkan perjanjian tercipta)
2) Bagian Bukan Inti
 Naturalia  sifat yang dibawa oleh perjanjian sehingga secara
diam-diam melekat pada perjanjian
 Aksidentialia  sifat melekat pada perjanjian yang secara tegas
diperjanjikan oleh para pihak
WANPRESTASI
Timbul apabilah salah satu pihak (debitur)
tidak melakukan apa yang diperjanjikan
(lalai atau ingkar janji
Tidak melakukan apa yang
disanggupi akan
dilakukannya
Melakukan sesuatu yang 01
menurut perjanjian tidak
boleh dilakukannya
04 02

03 Melaksanakan apa
yang dijanjikannya,
tetapi tidak
sebagaimana yang
Melakukan apa yang
dijanjikan
dijanjikan tetapi terlambat
JENIS-JENIS RISIKO

RISIKO DALAM PERJANJIAN


SEPIHAK
Diatur dalam Pasal 1237 KUH Perdata yaitu
risiko ditanggung kreditur 01
RISIKO DALAM PERJANJIAN
TIMBAL BALIK

02
1) Risiko dalam jual beli diatur dalam Pasal 1460 KUH
Perdata yaitu risiko yang ditanggung oleh pembeli
2) Risiko dalam tukar menukar diatur dalam Pasal 1545
KUH Perdata yaitu risiko yang ditanggung oleh pemilik
barang
3) Risiko dalam sewa menyewa diatur dalam Pasal 1553
yaitu risiko yang ditanggung oleh pemilik barang
MEMBAYAR BIAYA
PERKARA
● Membayar biaya perkara adalah para pihak yang dikalahkan
dalam berpekara diwajibkan untuk membayar biaya perkara,
jika dalam berperkara sampai diajukan ke pengadilan
● Pasal 181 Ayat 1 Heirziene Indonesisch Reglement  Pihak
yang dikalahkan wajib membayar perkara
● Pasal 1267 KUH Perdata  kepada pihak yang merasa bahwa
perjanjiannya tidak dipenuhi diberi kewenangan untuk
memilih
TUNTUTAN YANG DAPAT
DIAJUKAN DEBITUR

Mengajukan bahwa Si
Mengajukan Tuntutan Berpiutang (Kreditur) Sendiri Pelepasan Hak
Adanya Keadaan Memaksa Juga Telah Lalai (Exceptio non (Rechtverwerking)
(Overmacht / Force Major) Adimpleti Contractus)

• Berdasarkan Pasal 1244 KUH Perdata, • Merupakan hukum yurisprudensi • Merupakan suatu sikap pihak
debitur tidak akan dihukum untuk yaitu peraturan hukum yang telah kreditur dari mana pihak debitur
membayar ganti rugi apabila ia diciptakan oleh para hakim boleh menyimpulkan bahwa kreditur
memuktikan bahwa hal tidak • Dalam setiap perjanjian timbal balik sudah tidak menuntut ganti rugi
dilaksanakan perjanjian adalah dianggap ada suatu asas bahwa kedua
disebabkan oleh keadaan memaksa pihak harus sama-sama melakukan
(force major) kewajibannya
MEMORANDUM of
MUNIR FAUDI

MoU merupakan terjemahan


UNDERSTANDING
Bahasa Indonesia yang paling
dekat  Nota Kesepakatan • Pada hakikatnya MoU
(MoU)
merupakan suatu perjanjian
pendahuluan yang nantinya
akan diikuti dan dijabarkan
dalam perjanjian lainnya yang
mengatur secara lebih detail
• MoU hanya berisi hal pokok
saja

Kedudukan yuridis MoU:


1) MoU hanya merupakan agreement
gentlement  hanya pengikat moral
tanpa kewajiban untuk memenuhinya
2) Sekali suatu perjanjian dibuat apapun
bentuknya tetap merupakan perjanjian
sehingga kekuatan pengikat MoU
kedudukannya sama dengan
perjanjian biasa
CIRI – CIRI MoU
6. Tidak ada kewajiban
yang bersifat memaksa
kepada para pihak untuk 1. Isinya ringkas, sering
melakukan suatu kali hanya satu
perjanjian yang lebih halaman
detail
2. Berisikan hal-hal
5. Dibuat dalam bentuk yang pokok – pokok
perjanjian bawah saja
tangan

4. Mempunyai jangka waktu


berlakunya (1 bulan s.d 1 tahun) 3. Hanya bersifat
apabila dalam jangka waktu pendahuluan dan yang
tersebut tidak ditindak lanjuti akan diikuti oleh
dengan penandatanganan suatu perjanjian lain yang lebih
perjanjian lebih rinci , maka
perjanjian batal kecuali
rinci
diperpanjang oleh para pihak
MENGAPA DIBUAT
Mou ???

Karena prospek bisnisnya belum jelas sehingga belum bias dipastikan.


Untuk menghindari kesulitan dalam hal pembatalan suatu agreement

Karena dianggap penandatanganan kontrak masih lama dengan


negosiasi yang alot maka dibuat Mou yang berlaku sementara
waktu

Karena tiap-tiap pihak dalam perjanjian masih ragu-ragu dan perlu


waktu dalam menandatangani suatu kontrak sehingga

MoU dibuat dan ditanda tangani oleh para eksekutif dari suatu
perusahaan maka perlu suatu perjanjian yang lebih rinci yang dirancang
dan dinegosiasikan khusus oleh staf-staft terkait

TUJUAN MoU  Supaya memberikan kesempatan kepada pihak-pihak yang bersepakat untuk memperhitungkan apakah
saling menguntungkan atau tidak jika diadakan kerja sama sehingga agar MoU dapat ditindaklanjutidengan perjanjian dan
dapat diterapkan sanksi
BAB 4
HUKUM
DAGANG
DEFINISI HUKUM DAGANG
Hukum dagang adalah hukum perikatan
yang timbul dari lapangan
perusahaan. Istilah perdagangan
memiliki akar kata dagang. Dalam
kamus besar Bahasa Indonesia
(KBBI) istilah dagang diartikan
sebagai pekerjaan yang
berhubungan dengan menjual dan
membeli barang untuk memperoleh
keuntungan. Perdagangan berarti
segala sesuatu yang berkaitan
dengan dagang (perihal dagang)
atau jual beli atau perniagaan (daden
van koophandel) sebagai pekerjaan
sehari-hari.
HUBUNGAN HUKUM PERDATA
DENGAN HUKUM DAGANG
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD) merupakan hukum khusus (lex
specialis). Dan Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata (KUHP) merupakan
hukum umum (lex generalis). Dengan
diketahuinya sifat dari kedua kelompok
hukum tersebut, maka dapat
disimpulkan keterhubungannya sebagai
lex specialis derogat lex generalis,
artinya hukum yang bersifat khusus
mengesampingkan hukum yang bersifat
umum.
BERLAKUNYA HUKUM
DAGANG

Sebelum tahun1938 Sejak tahun 1938

• Hukum dagang • Pengertian perbuatan


hanya mengikat dagang menjadi lebih
kepada para luas dan dirubah
pedagang yang menjadi perbuatan
melakukan Usaha perusahaan
dagang
BERLAKUNYA
HUKUM Hukum
• Perusahaan adalah mereka yang melakukan sesuatu untuk mencari
keuntungan dengan menggunakan banyak modal, tenaga kerja, dan
dilakukan secara terus menerus, serta terang-terang untuk memperoleh

DAGANG
penghasilan dengan cara memperniagakan barang-barang atau
ngeadakan perjajian perdagangan.

Pengertian • Perusahaan adalah seseorang yang mempunyai perusahaan jika ia


Mahkama berhubungan dengan keuntungan keuangan dan secara teratur melakukan
perusahaan agung perbuatan-perbuatan yang bersangkut paut dengan perniagaan dan
perjanjian.

• Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus


Molengraf menerus, bertindak keluar untuk memperoleh penghasilan dengan cara
f memperdagangkan, menyerahkan barang atau mengadakan perjajian-
perjanjian perdagangan.

• Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis


UU No 3
usaha yang bersifat tetap dan terus menerus, didirikan dan berkerja, serta
tahun
kedudukan dalam wilayah negara republik indonesia untuk tujuan
1982
memperoleh keuntungan dan laba.
HUBUNGAN PENGUSAHA DAN PEMBANTU-
PEMBANTUNYA

Pembantu di Dalam
Perusahaan
• Pembantu dalam perusahaan
adalah mempunyai hubungan yang
bersifat sub ordiansi, yaitu
hubungan atas bawah sehingga
berlakunya suatu perjanjian
perburuhan. Pembantu di Luar
Perusahaan
• Pembantu di luar perusahaan adalah
mempunyai hubungan yang bersifat
koordinasi (sejajar) sehingga berlaku suatu
perjanjian dengan pemberi kuasa dan
penerima kuasa yang akan memperoleh upah
PENGUSAHA DAN Membuat pembukuan (sesuai dengan
Pasala 6 KUH Dagang Yo Undang-

KEWAJIBANNYA undang Nomor 8 tahun 1997 tentang


Dokumen Perusahaan)

Menurut undang- Pasal 1 butir 2 Undang-Undang


undang terdapat dua Nomor 8 Tahun 1997
macam kewajiban yang Pasal 2 Undang-Undang Nomor 8
harus dilakukan oleh Tahun 1997
pengusaha, yaitu:
Pasal 12 KUH Dagang

Mendaftarkan perusahaannya
(sesuai Undang-undang Nomor 3
tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan)
Pasal 25 Undang-Undang Nomor 3
Tahun 1982
Pasal 32-35 Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 1982
BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

Perusahaan Perusahaan
Persekutuan Perseorangan
Perusahaan persekutuan adalah perusahaan swasta Perusahaan perseorangan adalah
yang didirikan dan dimiliki oleh beberapa orang perusahaan swasta yang didirikan dan Jumlah pemilik
pengusaha dalam bentuk persekutuan dimiliki oleh pengusaha perorangan

Perusahaan Berbadan Perusahaan Bukan


hukum Badan Hukum
Hukum Perusahaan berbadan hukum adalah sebuah Perusahaan bukan badan hukum adalah harta
subjek hukum yang mempunyai kepentingan pribadi para sekutu juga akan terpakai untuk
sendiri terpisah dari kepentingan pribadi memenuhi kewajiban perusahaan tersebut
anggotannya
BENTUK-BENTUK
BADAN USAHA

Perusahaan Perusahaan
Swasta Negara
Perusahaan swasta adalah Perusahaan negara adalah
perusahaan yang seluruh perusahaan yang seluruh atau
modalnya di miliki oleh swasta sebagian modalnya dimiliki Masyarakat
dan tidak ada campur tangan negara
pemerintah
PT
Perseroan Terbatas
Perseroan terbatas (PT),yang selanjutnya disebut
Perseroan adalah Badan hukum yang merupakan
persekutuan modal,didirikan berdasarkan
perjanjian,melakukan kegiatan usaha dengan modal
dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
Undang-undang serta peraturan pelaksanaannya
(Pasal 1 butir 1 UU Nomor 40 tahun 2007).
Syarat Pendirian PT
(Perseroan terbatas)
●Syarat Formal,adalah bahwa untuk mendirikan badan
usaha PT, harus memenuhi syarat formalitas yang
ditentukan dalam pasal 7 ayat (1) UUPT ” Perseroan
didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih dengan akta
notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia”. Untuk itu
jika suatu PT tidak didirikan  dengan akta notaris,
secara yuridis formal tidak sah.

● Syarat Materiil, adalah bahwa syarat materiil dalam


pendirian PT adalah modal. artinya bagaimana wujud
modal dalam PT, berapa modal yang harus ada jika
ingin mendirikan PT
MODAL DASAR
PERSEROAN

Modal dasar modal ditempatkan  modal disetor


seluruh nilai nominal saham Perseroan jumlah saham yang sudah diambil pendiri modal yang sudah dimasukkan pemegang
yang disebut dalam Anggaran Dasar. atau pemegang saham. Dengan kata lain, saham sebagai pelunasan pembayaran saham
Modal dasar pada prinsipnya merupakan modal ditempatkan itu adalah modal yang yang diambilnya sebagai modal yang
total jumlah saham yang dapat disanggupi pendiri atau pemegang saham ditempatkan dari modal dasar perseroan. Jadi,
diterbitkan oleh Perseroan. untuk dilunasinya, dan saham itu telah modal disetor adalah saham yang telah
diserahkan kepadanya untuk dimiliki. dibayar penuh oleh pemegang atau
pemiliknya.
Menurut Pasal 1 angka 5 UU PT, Direksi adalah

ORGAN PERSEROAN
Didalam Pasal 1 butir 2 UUPT secara tegas menyebutkan bahwa
organ PT yang berwenang dan bertanggung
jawab penuh atas pengurusan PT. Kepengurusan
tersebut harus sesuai dengan kepentingan PT,
organ dari perseroan terdiri dari rapat umum pemegang saham sesuai dengan maksud dan tujuan PT. Direksi
(RUPS), Direksi, dan Komisaris
juga dapat mewakili PT baik di dalam maupun di
luar pengadilan sesuai dengan ketentuan
anggaran dasar.

Pasal 1 angka 4 UU PT menyatakan, —DIREKSI


RUPS adalah organ PT yang mempunyai
wewenang selain yang diberikan kepada
Direksi atau Dewan Komisaris. Dengan Menurut Pasal 1 angka 6 UU PT,
kata lain, RUPS merupakan organ Komisaris bertugas melakukan
tertinggi dalam PT. pengawasan secara umum atau khusus
sesuai dengan anggaran dasar PT.
Selain itu dewan komisaris bertugas
—RUPS memberi nasihat kepada Direksi terkait
pengurusan PT. Tugas dewan komisaris
tidak boleh bertentangan dengan UU
PT dan anggaran dasar PT.

—KOMISARIS
PENYATUAN PERUSAHAAN

1. PENGGABUNGAN (Merger)
Merger adalah penyatuan bisnis untuk mencapai
kepemilikan bersama atau sering disebut
penggabungan. Bisa juga dikatakan sebagai
pengambilalihan seluruh aktiva dan pasiva yang
dimiliki suatu perusahaan oleh perusahaan lain. Secara
hukum, merger membutuhkan dua perusahaan untuk
melakukan penggabungan menjadi entitas baru dengan
kepemilikan baru dan struktur manajemen yang seolah-
olah berasal dari masing-masing perusahaan. Ada
PENYATUAN PERUSAHAAN

PELEBURAN (Konsolidasi) 2
proses peleburan dua perusahaan atau lebih untuk menjadi satu
perusahaan baru. Seluruh aktivitas bisnis atau operasional
masing-masing perusahaan-perusahaan yang berkonsolidasi
3 PENGAMBILALIHAN (Akuisisi)
proses pengambilalihan suatu perusahaan oleh perusahaan lain.
harus berhenti untuk kemudian melebur dalam satu naungan Hal itu bisa terjadi karena aset atau saham suatu perusahaan
manajemen dan kepemimpinan. Konsolidasi dilakukan dengan dibeli oleh perusahaan lain. Perusahaan yang membeli aset atau
mengevaluasi kondisi perusahaan yang sedang berjalan, saham tersebut hanya mengambil alih kepemilikan tanpa
diteruskan dengan pengembangan strategi usaha jangka panjang menghentikan kegiatan bisnis atau operasionalnya. Selanjutnya,
yang lebih terperinci. Perincian tersebut meliputi pengembangan perusahaan yang diakuisisi tetap eksis menjalankan
sistem manajemen, memberikan prioritas pada pengembangan operasionalnya atau kegiatan bisnisnya tanpa dipengaruhi oleh
yang dilakukan secara terus menerus, dan pengembangan pasar perusahaan yang mengakuisisi. Perusahaan yang mengakuisisi
yang dilakukan secara sistematis dan efisien. Pendeknya, dan perusahaan yang diakuisisi berdiri dengan status badan
konsolidasi tidak menyisakan bagian dari masing-masing hukum yang berbeda. Pendeknya, setelah terjadi proses akuisisi,
perusahaan yang saling meleburkan diri untuk masing-masing perusahaan tetap berjalan sendiri-sendiri tapi
mengimplementasikan evaluasi masing-masing perusahaan. berada di bawah kepemimpinan atau dikendalikan oleh pemilik
yang sama.
PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI
PERSEROAN TERBATAS
Pembubaran dan likuidasi perseroan terbatas berpedoman pada
Pasal 114 UUPT, dapat terjadi karena:

Keputusan RUPS
Jangka Waktu Berdirinya Perseroan
yang Ditetapkan dalam Anggaran
Dasar Telah Berakhir

Berdasarkan Penetapan Pengadilan


KOPERASI
Koperasi adalah badan usaha yang dimiliki dan
dijalankan oleh anggotanya untuk memenuhi kebutuhan
bersama di bidang ekonomi, sosial dan budaya.
Sedangkan pengertian koperasi yang lebih formal adalah
Pengertian
sesuai dengan Undang Undang No. 17 Tahun 2012 pasal
1, yaitu:
Koperasi: badan hukum yang didirikan oleh orang
perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan
pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal
untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan
kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan
budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.
Fungsi Koperasi <a>
Membangun dan mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota pada khususnya
serta masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial
<d> 01
Berusaha mewujudkan dan
mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha 04 02
bersama berdasarkan asas
kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi 03 <b>
Berperan secara aktif dalam upaya
meningkatkan kualitas kehidupan
<c> masyarakat
Memperkukuh perekonomian rakyat sebagai
dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai saka gurunya
Modal Koperasi
Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri adalah modal yang menanggung
risik atau disebut modal ekuiti dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah

Simpanan pokok Simpanan wajib


Simpanan pokok dibayarkan selama satu kali saat mendaftar sebagai Simpanan wajib dibayarkan setiap bulan dengan besaran
anggota dan besarannya sudah ditentukan. Simpanan ini tidak bisa yang sudah ditentukan. Simpanan ini tidak bisa diambil
diambil selama masih menjadi anggota koperasi. selama masih menjadi anggota koperasi.

Dana cadangan Hibah


Dana cadangan adalah bagian dari SHU (Sisa Hasil Usaha) yang Hibah adalah pemberian dari pihak lain untuk koperasi.
tidak dibagikan kepada anggotanya. Jumlahnya sesuai dengan Hibah dapat berupa uang, lahan, atau barang-barang
kesepakatan saat rapat anggota. modal.
YAYASAN
Pengertian
Yayasan adalah badan hukum yang tidak
mempunyai anggota yang dikelola oleh pengurus
dan didirikan untuk tujuan sosial.
Undang-undang nomor 16 Tahun 2001 dan
Undang-undang nomor 28 tahun 2004
tentang perubahan atas undang-undang
nomor 16 tahun 2001 tentang yayasan.
Kriteria dan persyaratan tertentu yayasan,
yakni:

 Yayasan terdiri atas kekayaan


yang terpisahkan.
 Yayasan memiliki kekayaan
diperuntukkan untuk mencapai
tujuan yayasan 
 Yayasan mempunyai tujuan
tertentu dibidang sosial,
keagamaan, kemanusiaan
 Yayasan tidak memiliki anggota
 Pengurus

ORGAN YAYASAN
Pengurus adalah organ yayasan yang
melaksanakan kepengurusan yayasan
berdasarkan Pasal 31 ayat (1) UU
Yayasan. Pengurus yayasan
merupakan orang perseorangan yang
cakap dan mampu melakukan
perbuatan hukum. Pelarangan untuk
merangkap jabatan sebagai anggota  Pembina
pembina dan anggota pengawas juga
diterapkan kepada pengurus Kedudukan pembina diatur dalam
berdasarkan Pasal 31 ayat (3) UU Pasal 28 ayat (1) UU Yayasan yang
Yayasan. berbunyi Pembina adalah organ
Yayasan yang mempunyai
kewenangan yang tidak diserahkan
kepada pengurus atau pengawas oleh
 Pengawas undang-undang ini atau anggaran
dasar
Pengawas Yayasan adalah organ yayasan yang
betugas melakukan pengawasan serta memberi
nasihat kepada pengurus dalam menjalankan
kegiatan yayasan. Yayasan paling kurang harus
memiliki satu pengawas yang wewenang, tugas
dan tanggung jawabnya diatur dalam anggaran
dasar yayasan.
BADAN USAHA MILIK NEGARA

Badan Usaha Milik


Negara memiliki
pengertian sebagai
suatu badan usaha,
dimana modalnya
dimiliki oleh pemerintah
yang berasal dari
kekayaan Negara. Hal
ini sesuai dengan UU
no. 19 tahun 2003.
Bentuk -bentuk
BUMN Perusahaan Jawatan (Perjan)
Badan Usaha Milik Negara sebagaimana diatur dalam Undang-undang
Nomor 9 Tahun 1969 dimana seluruh modalnya dimiliki oleh
Pemerintah dan merupakan kekayaan Negara yang tidak dipisahkan
serta tidak terbagi atas saham-saham. Perusahaan jawatan biasanya
merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi atau jasa untuk
kepentingan umum.

Perusahaan Perseroan (Persero)


Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya disebut Persero, adalah
BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi
dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% (lima puluh satu
persen) sahamnya dimiliki oleh Negara Republi Indonesia yang tujuan
utamanya mengejar keuntungan (PP no. 45 Tahun 2005).

Perusahaan Umum (Perum)


Perusahaan Umum, yang selanjutnya disebut Perum, adalah BUMN
yang modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang
bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar
keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan (PP no. 45
Tahun 2005).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai