Anda di halaman 1dari 36

BAB IV

SISTEM PEREKONOMIAN
Cara suatu masyarakat mengatur
kehidupan perekonomiannya disebut
Sistem ekonomi atau tata ekonomi.

Sistem perekonomian
- Persoalan siapa yang memiliki
faktor produksi
- luasnya peranan pemerintah
dalam perekonomian
Menimbulkan beberapa tata ekonomi
yang berbeda-beda.
PERANAN PEMERINTAH DALAM
BIDANG PEREKONOMIAN

Dalam menjalankan kebijakan


di bidang ekonomi, pemerintah
pada umumnya melaksanakan
kebijakan Fiskal dan Moneter
BERBAGAI SISTEM
PEREKONOMIAN
Ada tiga sistem perekonomian
yang penting:
1. Sistem Perekonomian bebas
2. Sistem Perekonomian
terpimpin
3. Sistem Perekonomian
campuran
Sebelum sistem prekonomian bebas
muncul dikenal : Sistem feodal, Aliran
merkantilisme, Aliran fisiokratisme.

1. Sistem perekonomian bebas (kapitalis)


Dizaman Revolusi Prancis terkenal
dengan semboyan : liberte, egalite,
fraternite, yang artinya: kebebasan,
persamaan, dan persaudaraan. Atau
disebut juga liberalisme (liber = bebas)
Sistem perkonomian bebas
berkembang di Inggris pada
pertengahan abad ke-8. pada masa
itu seorang profesor dan filosof dari
skotlndia yang bernama Adam Mith
(1723-1790) menerbitkan buku yang
berjudul The Wealth of Nation.
Menurut Smith
Kepentingan pribadi merupakan
kekuatan pengendali perekonnomian
yang akan berjalan menuju kearah
kemakmuran bangsa,
Seolah –olah setiap individu diatur
oleh tangan gaib yang mendorong
mereka maju. Semboyan kaum liberal
adalah laissez faire yang artinya
“biarkanlah”
Maksudnya:
Biarkanlah produksi dan harga
ditentukan oleh permintaaan dan
penawaran dipasar bebas, tanpa
adanya campur tangan pemerintah.
Ciri sistem perekonomian bebas
 Orang bebas memiliki sendiri
alat-alat produksi atau barang
modal seperti tanah, mesin,
pabrik. Hak pribadi atas alat-alat
produksi disebut kapitalisme
 Orang bebas memilih lapangan
pekerjaan dan bidang usaha
sendiri
 Para produsen menentukan apa dan
berapa yang akan diproduksinya,
didorong oleh motif mencari untung
 Harga-harga dibentuk di pasar
bebas yang ditentukan oleh
pertemuan antara permintaan dan
penawaran.
 Campur tangan pemerintah dibatasi
pada hal-hal yang tidak dapat
diusahakan oleh swasta dan
menjaga tertib hukum
Keburukan sistem perekonomian ini

 Ketidak merataan pembagian


pendapatan, sehingga terjadi perbedaan
antara kaya dan miskin.
 Ketidakstabilan kehidupan ekonomi
(gelombang konjungtur)
 Konsentrasi kekuasaan ekonomi,
sehingga memungkinkan pembentukan
posisi monopoli.
2. Sistem perekonomian terpimpin/kolektivis

Dalam sistem perekonomian terpimpin


seluruh kegiatan ekonomi dikuasai
langsung oleh pemerintah dan diatur
oleh pusat.

Maka sistem perekonomian ini adalah


ekonomi pemerintah yag lebih bersifat
totaliter dengan keputusan-keputusan
ekonomi yang dibuat oleh pusat.
Ciri-ciri sistem perekonomian terpimpin
1. Semua sumber ekonomi (alat
produksi, tanah, perusahaan,
bank,dll) dimiliki dan dikuasai oleh
pemerintah atas nama pemerintah

2. Seluruh kegiatan ekonomi/produksi


harus diusahakan bersama. Tidak
ada usaha swasta, semua
perusahaan adalah perusahaan
negara (state enterprise)
3. Jumlah dan jenis barang yang harus
diproduksikan ditentukan oleh
badan prencanaan ekonomi pusat
yang dibentuk pemerintah dan
ditentukan berdasarkan rencana
ekonomi lima tahun.

4. Harga dan penyaluran barang


ditentukan dan dikendalikan oleh
pemerintah
5. Semua warga masyarakat adalah
“karyawan” yang wajib ikut berproduksi
sesuai dengan kemampuanya dan
dibayar oleh negara sesuai
kebutuhannya.

3. Sistem perekonomian campuran


Sistem perkonomian campuran
merupakan sintesis atau kombinasi
antara kedua sistem tersebut yang
lebih mendekati kenyataan.
Sistem perekonomian ini dikenal
dengan berbagai nama, antara lain :
Demokrasi ekonomi, Sistem
perekonomian campuran (mixed),
Welfare state, dll.
Dalam perekonomian campuran
Pemerintah dapat mengatur,
mengawasi, menstabilkan, dan
memajukan ekonomi nasional,
secara keseluruhan, dengan
mendorong serta membimbing
inisiatif swasta dan prakarsa rakyat.
Pada umumnya campur tangan
pemerintah dalam perekonomian
adalah melalui kebijakan fiskal dan
moneter.
3.1 kebijakan fiskal
kebijakan fiskal modern berhubungan
dengan kekuasaan negara untuk
mengenakan pajak dan melakukan
pengeluaran dengan tujuan untuk
membawa output perekonomian dan
kesempatan kerja yang bersangkutan
ke tingkat-tingkat yang diinginkan.
Kebijakan fiskal meliputi tindakan yang
berhubungan dengan pengeluaran
pemerintah dan pemungutan pajak
dengan tujuan untuk mengubah
permintaan total dan pengeluaran
menuju ke posisi yang diinginkan.
kebijakan fiskal seimbang, yaitu
pengeluaran harus sama atau sesuai
dengan pendapatannya. Namun
kebijakan ini tidak efisien
dilaksnakan.
Kebijakan fiskal bertujuan untuk
mengusahakan agar seluruh
pengeluaran masyarakat dapat
mencapai atau mendekati tingkat
produksi maksimum yang dapat
diciptakan oleh masyarakat itu.
Jika terjadi inflasi( kenaikan harga)
pemerintah dapat melaksanakan
salah satu gabungan dari dua
kebijakan fiskal berikut:
1. Menaikan pajak pendapatan rumah
tangga. Akibat kenaikan pajak
pendapatan adalah bahwa daya beli
masyarakat turun sehingga tingkat
konumsi masyarakat menurun
2. Mengurangi pengeluaran
pemerintah. Pengeluaran
pemerintah dikurangi dengan
harapan agar dapat menciptakan
kelebihan anggaran belanja
pemerintah.
Akibatnya adalah penurunan
pengeluaran masyarakat secara
keseluruhan.
Dengan kebijakan ini inflasi dapat
ditekan/dihapuskan
3.2 kebijakan moneter
Dalam kebijakan moneter ini
pemerintah dapat mengatur tingkat
pengeluaran masyarakat dengan
mempengaruhi penawaran ulang
dengan masyarakat atau dengan
mempengaruhi tingkat bunga.
Pembagian kebijakan moneter:
a. Mengubah tingkat cadangan
minimum bank-bank komersial
b. Mengubah tingkat bunga pinjaman
bank sentral kepada bank-bank
komersial.
c. Mengadakan operasi pasar terbuka
d. Menentukan prioritas dan jenis-jenis
pinjaman yang dapat diberikan oleh
bank-bank komerial kepada
nasabah.
Kebijakan moneter merupakan
rangkaian tindakan pemerintah
yang melalui penambahan/
pengurangan penawaran uang
ditujukan kearah sasaran utama:
menjaga stabilitas mata uang
negara yang bersangkutan yang
selanjutnya dapat menunjang
sasaran-sasaran kebijakan
lainya.
Selayang pandang sistem
perekonomian indonesia
Sistem perekonomian indonesia
Perekonomian campuran.
1. Sitem perekonomian indonesia
sistem yang berlaku adalah sistem
demokrasi ekonomi. Tercermin
dalam pasal 33 UUD 1945 yang
berbunyi:
a. Perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasarkan atas
asas kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
c. Bumi dan air dan kekayaan alam
yang terkandung didalamnya
dikuasai oleh negara dan
dipergunakan ntuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.
Pasal 33 UUD 1945 merupakan pasal
yang amat penting karena pasal ini
menjadi dasar titik tolak bagi
pembangunan ekonomi.
Ciriciri positif sistem demokrasi
1. Perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas
kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan memenuhi
hajat hidup orang Bayak dikuasai
oleh negara.
3. Bumi,air dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
4. Sumber-sumber kekayaan dan
keuangan negara digunakan
dengan permufakatan lembaga-
lembaga perwakilan rakyat serta
pengawasan terhadap kebijakannya
ada pada lembaga-lembaga
perwakilan rakyat pula.
5. Warga negara memiliki kebebasan
dalam memilih pekerjaan yang
dikehendaki serta
6. Hak milik perorangan diakui
sedangkan pemanfaatannya tidak
boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat
7. Fakir miskin dan anak-anak terlantar
dipelihara oleh negara
8. Potensi, inisiatif dan daya kreasi
setiap warga negara dikembangkan
sepenuhnya dalam batas-batas
yang tidak merugikan kepentingan
umum.
Ciri ciri negatif sistem demokrasi:
9. Sistem free fight libralisme yang
menumbuhkan eksploitasi terhadap
manusia dan bangsa lain yang
dalam sejarahnya diindonesia telah
menimbulkan dan mempertahankan
kelemahan struktural posisi
indonesia dalam ekonomi dunia
2. Sistem etatisme dalam mana
negara beserta aparatur ekonomi
negara bersifat dominan serta
mendesak dan mematikan
potensi dan daya kreasi unit-unit
ekonomi diluar sektor negara.
3. Pemusatan kekuatan ekonomi
pada satu kelompok dalam
bentuk monopoli yng merugikan
masyarakat.
3 unsur penting dalam usaha
bersana berdarkan asas
kekeluargaan & demokrasi ekonomi

 Sektor negara
 Sektor Swasta
 Sektor Koperasi
2. Keuangan negara
Pengeluaran pemerintah
dapat dibagi 2:
1. Pengeluaran2 Pemerintah:
Pengeluaran rutin, yaitu yang
perlu untuk melaksanakan tugas
biasa. Pengeluaran ini meliputi:
- belanja pegawai
- belanja barang
- bunga dan cicilan utang
Pengeluaran pembangunan
Bertujuan untuk memajukan
kegiatan ekonomi di bidang
pertanian, perhubungan, kesehatan
rakyat, perluasan kesempatan kerja,
dan lain-lain.
2. Sumber-sumber penerimaan Negara
Pajak
Penerimaan Bukan Pajak
pinjaman
Penciptaan uang
Bantuan luar negri
3. Anggaran pendapatan dan belanja
negara

Kebijakan pemerintah dalam mengatur


keuangan negara (pengeluaran –
pengeluaran dan penerimaan –
penerimaan, khususnya pajak), dan
melalui itu mempengaruhi
pembangunan,
kegiatan ekonomi, produksi,
konsumsi, perdagangan dan harga

4. Keseimbangan APBN
APBN dikatakan seimbang apabila
jumlah total pendapatan negara tepat
menutup semua pengeluaran yang
direncanakan.
Anggaran berimbang adalah
pengeluaran total sama dengan
penerimaan total.
Cara keseimbangan APBN dilakukan
Menghemat pengeluaran rutin
yang kurang perlu
Menambah penerimaan negara,
khususnya melalui ekstensifikasi
dan intensifikasi pajak
Menambah tabungan pemerintah
agar sedikit demi sedikit seluruh
biaya pembangunan dapat kita
tanggung sendiri.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai