Anda di halaman 1dari 16

Nama Kelompok :

Anna Miftakul Jannah P07124217131


Dewi Ayu Aprilianty P07124217134
Dewi Dahliana P07124217135
Dhea Fauziah Nuraprilia P07124217136
Dwi Lestari P07124217137

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIV KEBIDANAN
TAHUN 2019
BERAT BADAN LAHIR
RENDAH
DENGAN ASFIKSIA
LATAR BELAKANG

Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 kira-


kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi lahir mengalami asfiksia, hampir
1 juta bayi ini kemudian meninggal. Pada tahun 2012 jumlah angka
kematian bayi baru lahir (neonatal) di Indonesia mencapai 31 per
1000 kelahiran hidup. Masalah ini perlu mendapatkan perhatian
yang serius. Adapun penyebab kematian bayi tersebut diantaranya
adalah bayi berat lahir rendah, asfiksia, trauma jalan lahir, infeksi,
dan lain-lain. Dari beberapa faktor yang menyebabkan kematian
bayi, asfiksia merupakan penyebab kedua kematian bayi baru lahir
setelah bayi berat lahir rendah (WHO, 2012).
Komplikasi neonatal yang menjadi penyebab kematian terbanyak
yaitu asfiksia, bayi berat lahir rendah dan infeksi. Komplikasi ini
sebenarnya dapat segera dicegah dan ditangani, namun terkendala
oleh akses ke pelayanan kesehatan, kemampuan tenaga kesehatan,
keadaan ekonomi, sistem rujukan yang belum berjalan dengan baik,
terlambatnya deteksi dini, dan kesadaran orang tua untuk mencari
pertolongan (Kemenkes RI, 2015).
Tujuan Umum
Dapat menerapkan asuhan kebidanan pada By.Ny.R
dengan kasus BBLR dan Asfiksia Sedang di Ruang Bayi Lantai 2
RSUD Dr.H.Moch.Ansari Saleh Banjarmasin.
Tujuan khusus
 Mampu melakukan pengkajian data subjektif pada By.Ny.R
dengan BBLR dan Asfiksia Sedang di Ruang Bayi Lantai 2
RSUD Dr.H.Moch.Ansari Saleh Banjarmasin.
 Mampu melakukan pengkajian data objektif pada By.Ny.R
dengan BBLR dan Asfiksia Sedang di Ruang Bayi Lantai 2
RSUD Dr.H.Moch.Ansari Saleh Banjarmasin.
 Mampu meingidentifikasi analisa pada By.Ny.R dengan BBLR
dan Asfiksia Sedang di Ruang Bayi Lantai 2 RSUD
Dr.H.Moch.Ansari Saleh Banjarmasin.
 Mampu melakukan penatalaksanaan pada By.Ny.R dengan
BBLR dan Asfiksia Sedang di Ruang Bayi Lantai 2 RSUD
Dr.H.Moch.Ansari Saleh Banjarmasin.
Waktu dan tempat pengambilan kasus
Waktu pengambilan kasus
Hari / tanggal : Jumat / 18 Oktober 2019
Jam : 07:50 WITA
Tempat pengambilan kasus
Ruang Bayi Lantai 2 RSUD Dr.H.Moch.Ansari Saleh Banjarmasin
TINJAUAN TEORI
 Pengertian
 Menurut Prawirohardjo (2013), bayi berat lahir rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir
yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram. Berkaitan dengan tahapan
hidupnya, BBLR dibedakan menjadi:
 Berat bayi lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500-2500 gram
 Berat bayi lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir < 1500 gram.
 Berat bayi lahir ekstrem rendah (BBLER), berat < 1000 gram.
  
 Klasifikasi
 Menurut Mochtar (2013), Berat bayi rendah (BBLR) dapat dikelompokkan menjadi
4, yaitu :
 Prematuritas murni
 Bayi lahir pada kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat bdan yang sesuai.
 Small for date (SFD) atau kecil untuk masa kehamilan (KMK)
 Bayi yang berat badannya kurang dari seharusnya umur kehamilan.
 Reterdasi pertumbuhan janin intra uterine
 Bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan tidak sesuai dengan tuanya
kehamilan.
 Light for date sama dengan small for date
 Dismaturitas
 Bayi yang lahir dengan berat badan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.
Karakteristik BBL
Menurut Manuaba, dkk (2010), karakteristik BBLR yaitu :
 Berat badan < 2500 gram
 Panjang badan < 45 cm
 Lingkar kepala < 33 cm
 Lingkar dada < 30 cm

 Umur kehamilan < 37 minggu


 Kepala relative berat dari badannya
 Kulit tipis dan transparan, rambut lanugo banyak, lemak kulit

kurang
 Otot hipotonik lemah

 Pernafasan tidak teratur dan dapat terjadi apnea (gagal napas)


 Ekstremitas : paha abduksi, sendi lutut/kaki fleksi-lurus
 Kepala tidak mampu tegak
 Pernafasan sekitar 45 sampai 50 denyut per-menit.
 Frekuensi nadi 100 sampai 140 denyut per-menit.
 Pengertian
 Menurut Manuaba, (2012), asfiksia adalah kegagalan bayi

baru lahir untuk bernapas secara spontan dan teratur


sehingga menimbulkan gangguan lebih lanjut, yang
mempengaruhi semua metabolisme tubuhnya. Keadaan
depresi pernapasan yang dimaksud adalah keadaan asfiksia
dan terjadi kesulitan untuk mempertahankan pernapasan
normal yang menyebabkan gangguan tonus otot.
 
 Penyebab
 Menurut Manuaba (2012) penyebab asfiksia atau depresi

pernapasan bayi baru lahir, yaitu:


 Asfiksia Intrauterin,
 Bayi Premature (kurang bulan),
 Penyakit atau Cacat Bawaan Bayi,
 Hipoksia Intrauterin,
 Obat-obatan Yang Menekan Spontanitas Napas.
Nilai Jumlah
Tanda Interpretasi Catatan
0 1 2 Skor
Appearance Pucat/biru Tubuh merah, Seluruh tubuh
7-10 Asfiksia  
(Warna kulit) seluruh tubuh ekstremitas kemerahan
ringan/
biru
Normal
Pulse Tidak ada < 100 >100

(Denyut kali/menit kali/menit 4-6 Asfiksia Memerlukan tindakan

jantung)   sedang medis segera seperti

Grimace Tidak ada Ekstremitas Menangis, penyedotan lendir

(Tonus Otot) sedikit fleksi batuk bersin yang menyumbat jalan

Nilai napas, atau


Tanda
0 1 2 pemberian oksigen

Activity Tidak ada Sedikit gerak Gerakan aktif untuk membantu

(Aktivitas) bernapas.

Respiration Tidak ada Lemah/tidak Teratur,

(Pernapasan) teratur Menangis 0-3 Asfiksia Memerlukan tindakan

kuat, berat medis

pernapasan
BAB III
TINJAUAN PENATALAKSANAAN KASUS
 
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DAN ASFIKSIA SEDANG DI
RUANG VK BERSALIN RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEHBANJARMASIN TAHUN 2019
 
 PENGKAJIAN
 Hari/Tanggal :Jumat, 18 Oktober 2019
 Pukul : 07.50 WITA
  
 IDENTITAS
 IdentitasBayi
 Nama : By. Ny. R
 Umur: 1 jam
 JenisKelamin : Laki-laki
 Anak ke: 2
•Identitas Orang Tua
PROLOG
Jumat 18 Oktober 2019, pukul 07.40 WITA, Ny. R melahirkan anak keduanya
pada usia kehamilan 39 minggu dengan berat badan lahir rendah, tidak segera
menangis, warna kulit kebiruan pada ekstrimitas, Apgar score menit pertama 4.
Jenis kelamin laki-laki, testis sudah turun, anus berlubang, dan tidak ada kelainan
kongenital. Ditolong oleh bidan di ruang VK bersalin RSUD DR. H. Moch Ansari
Saleh. BB 1895 gram, PB 47 cm, LK 29 cm.

  Ibu Ayah

Nama Ny. R Tn. A

Umur 30Tahun 39Tahun

Pendidikan S2 S1

Pekerjaan Wiraswasta Wiraswasta

Agama Islam Islam

Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia

Alamat Komplek Persada Permai 2


 SUBJEKTIF
-

 OBJEKTIF
Keadaan umum lemah, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
ikterik, bayi lahir tidak segera menangis, dengan denyut jantung
< dari 100 x/menit, warna kulit kebiruan pada ekstrimitas, saat
diberikan rangsangan bayi tidak merespons spontan, gerakan
tonus otot lemah, napas lemah dan tidak teratur, pernapasan
cuping hidung, adanya retraksi dinding dada. APGAR score 4
pada menit pertama, nadi : 139 x/menit, pernapasan : 69
x/menit, suhu : 35,70 C, tali pusat layu, Berat badan: 1895 gram,
Panjang Badan : 47 cm, Kepala : 29 cm. Testis sudah turun, anus
berlubang, tidak ada kelainan konginetal. BAK (-), BAB (-).
 
 ANALISA

Bayi baru lahir dengan BBLR dan Asfiksia Sedang


PENATALAKSANAAN

 Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada orang tua bayi, bahwa bayinya


berjenis kelamin laki-laki, berat badan lahir rendah, tidak segera
menangis dan tidak segera bernafas sehingga memerlukan bantuan
pernafasan. Ibu menyetujui untuk dilakukan bantuan pernafasan.
 Melakukan penilaian pada menit ke Melakukan penilaian APGAR skor pada
1 menit pertama : 4, bayi lahir tidak segera menangis, dengan denyut
jantung < dari 100 x/menit, warna kulit kebiruan pada ekstrimitas, saat
diberikan rangsangan bayi tidak merespons spontan, gerakan tonus otot
lemah, napas lemah dan tidak teratur, pernapasan cuping hidung, adanya
retraksi dinding dada, Pada 5 menit pertama : 5, bayi menangis seperti
merintih , dengan denyut jantung < dari 100 x/menit, warna kulit
kebiruan pada ekstrimitas, saat diberikan rangsangan bayi tidak
merespons spontan, gerakan tonus otot lemah, nafas lemah dan tidak
teratur, pernapasan cuping hidung, adanya retraksi dinding dada. Pada 10
menit pertama : 6, bayi menangis seperti merintih, dengan denyut
jantung < dari 100 x/menit, warna kulit kebiruan pada ekstrimitas, saat
diberikan rangsangan bayi mulai merespons spontan, gerakan tonus otot
lemah, napas lemah dan tidak teratur, pernapasan cuping hidung, adanya
retraksi dinding dada.
 Mengganti handuk yang kotor dengan kain bersih dan kering untuk
menyelimuti bayi terutama bagian kepala dangan kain kering untuk
mencegah hipotermi. Bayi sudah dipakai kan kain bersih dan kering
 Meletakkan bayi di infant warmer agar tubuh bayi hangat.
 Memposisikan tubuh bayi dengan posisi telentang dan sedikit
ekstensi untuk membuka jalan nafas. Bayi telah diposisikan posisi
ekstensi.
 Memberisihkan jalan nafas dengan penghisap lendir (suction) mulai
dari mulut kemudian kehidung bayi. Lendir pada mulut dan hidung
bayi telah dibersihkan serta bayi mulai merintih.
 Memberikan nasal oksigen (O2) 2 liter per menit. Oksigen terpasang
pukul 07.41 WITA
 Memberikan rangsangan taktil dengan menggosokkan punggung
bayi atau menepuk dan menyentil kaki bayi dengan lembut, bayi
menangis.
 Mengatur kembali posisi bayi.
 Melakukan penilaian pada bayi yaitu :
◦ Warna kulit merah dengan ekstremitas kebiruan
◦ Denyut jantung teratur yaitu lebih dari 100 x/menit.
◦ Refleks adaya itu bayi menangis dan bernapas secara spontan
◦ Tonus otot ekstremitas sedikit fleksi
 Melakukan informed consent bahwa bayi nya akan diberikan injeksi vitamin K
untuk mencegah perdarahan pada otak dan obat tetes mata untuk mencegah
infeksi pada mata bayi. Ibu menyetujui.
 Memberikan suntikan vitamin K (Phytomenodione) kepada bayi nya sebanyak
0,5 ml secara IM di bagian 1/3 bagian atas paha kiri. Sudah diberikan.
 Memberikan obat tetes mata sebanyak satu tetes pada mata kanan dan kiri
untuk pencegahan infeksi pada mata bayi. Ibu menyetujui dan sudah
diberikan.
 Memasang identitas pada bayi (gelang bayi dan etiket pada bayi) telah
dilakukan
 Memasang pakaian bayi, menyelimuti bayi dengan kain bersih dan kering.
Bayi sudah terbungkus.
 Mempertahankan suhu bayi agar tetap hangat dengan cara dibedong dan
menunda memandikan bayi setelah lahir. Bayi sudah dibedong dan tidak
langsung dimandikan.
 Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya secara on demand
untuk memberikan kekebalan tubuh dan memperlancar pengeluaran ASI serta
memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Ibu bersedia.
 Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital bayi. Keadaan bayi sudah
membaik
 Memindahkan bayi ke Ruang Bayi lantai 2 pukul 07.53 WITA untuk dilakukan
perawatan lanjutan pada bayi baru lahir dengan BBLR dan Asfiksia Sedang.
Bayi dan Ibu telah dipindahkan.
  

Anda mungkin juga menyukai