Hotimatul Hosna (E20183039) Pancasila Dalam Pandangan Isalm
Ada 2 (dua) Pandangan Islam terhadap Pancasila,
diantaranya adalah: 1. Pancasila dan Piagam Jakarta dipandang dari sudut Theologis. 2. Pancasila dan umat Islam dipandang dari sudut sosiologi agama. Pancasila dan Piagam Jakarta dipandang dari sudut Theologis
Perbedaan Piagam Jakarta dan Pembukaan UUD 1945
yakni ”dengan kewajiban manjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya,”
NRI berdasarkan ideologi Pancasila dan UUD 1945,
menurut pandangan Islam mempunyai 2 Kedaulatan, yaitu Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Tuhan.
secara Theologis hendaknya di pahamkan bahwa menjalankan kehidupan yang
Pancasilais atau menjalankan Demokrasi Pancasila itu syarat muatan amanah Allah. Manusia telah diberi amanah yang langsung bersumber kepada Allah, Pancasila dan umat Islam dipandang dari sudut sosiologi agama
Demokrasi Pancasila yang berdasarkan Ke Tuhanan Yang
Maha Esa, berarti pula Negara ini secara tidak langsung berdasarkan sosiologi agama adalah pemerintahan yang didasarkan pada syari’at agama dan masyarakat adalah masyarakat yang agamis (religius).
Sila-sila dalam Pancasila adalah jelas merupakan
dasar-dasar yang tidak bertentangan ajaran agama (Islam) bahkan sejalan dengan syari’at Islam. Integritas Sila-sila dalam Pancasila terhadap Ayt-ayat Al-Quran
Bagi kita sebagai orang Islam, jiwa yang terkandung
didalam Pancasila bukanlah sesuatu yang asing lagi, bukan pula sesuatu yang merugikan apalagi hendak menghapuskan, karena apa yang telah disuarakan Pancasila merupakan bagian dari nilai-nilai Universal Islam. Nilai-nilai Pancasila itu terkandung di dalam ajaran indah Al-Qur’an. Berikut adalah contoh penerapan pancasila yang berkaitan dengan ayat-ayat dalam Al’Qur’an: 1. Sila Pertama“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Q.S. Asy-Syuura : 11) 2. Sila Kedua“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (Q.S. Al-Ma’idah : 2) 3. Sila Ketiga“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. “(Q.S. Al- Al-Hujurat : 10) 4. Sila Kempat“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.” (Q.S. Al-Mujadilah : 11) 5. Sila Kelima“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian. “ (Q.S. Adz-Dzariyat : 19)