KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2016 LATAR BELAKANG Industri Rumah Tangga beraneka macam sesuai kebutuhan manusia.
Sebagian industri rumah
tangga tidak memenuhi syarat.
Masalah Keamanan Pangan
sangat kompleks, sehingga memerlukan pengawasan yang komprehensif. DASAR HUKUM 1. UU No. 7 tahun 1996 tentang Pangan 2. UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen 3. PP No. 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan 4. PP No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan 5. Peraturan Kepala Badan POM RI No. HK. 03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 tentang Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga (CPPB- IRT) 6. Peraturan Kepala Badan POM RI No.HK.03.1.23.04.12.2205 Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga MAKSUD DAN TUJUAN Meningkatkan pengetahuan produsen dan karyawan tentang pengolahan pangan dan peraturan perundang- undangan dibidang keamanan pangan.
Menumbuhkan kesadaran dan motivasi produsen dan
karyawan tentang pentingnya pengolahan pangan yang higienik dan tanggung jawab terhadap keselamatan konsumen.
Meningkatkan daya saing dan kepercayaan konsumen
terhadap produk yang dihasilkan PP-IRT. SASARAN Semua Industri Rumah Tangga. INDUSTRI RUMAH TANGGA Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. MACAM INDUSTRI RUMAH TANGGA BERDASARKAN BAHAN BAKU 1. Industri ekstraktif industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan 2. Industri nonekstraktif industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar. 2. Industri fasilitatif industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. - Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi. MACAM INDUSTRI RUMAH TANGGA BERDASARKAN TENAGA KERJA 1. Industri rumah tangga: jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang. 2. Industri kecil: jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang. 3. Industri sedang atau industri menengah jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang. 4. Industri besar jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih. PROSES/PEMBERIAN SPP-IRT DG MELENGKAPI PERSYARATAN :
o Mengisi formulir yang
disediakan. o Surat pernyataan siap untuk mengikuti pelatihan. o Foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) o Foto diri pemilik. o Label produk. o Contoh kemasan. o Produk siap jual MASA BERLAKU SPP-IRT : SPP-IRT berlaku 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang selama memenuhi parsyaratan. Pengajuan perpanjangan SPP-IRT paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa berlaku SPP-IRT berakhir. Pangan Produksi IRTP yg SPP-IRT telah berakhir masa berlakunya dilarang utk diedarkan. PENCABUTAN SPP-IRT : o SPP-IRT dicabut dan / atau dibatalkan oleh Bupati/walikota
cq. Dinas Kab/Kota yang berwenang dibidang Kesehatan
apabila terjadi salah satu dari hal-hal berikut : a) pemilik dan atau penanggung jawab perusahaan melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku. Pangan tidak memenuhi persyaratan keamanan pangan/terbukti sebagai penyebab Kejadian Luar Biasa (KLB) Pemilik/penanggungjawab IRTP tidak memiliki sertifikat PKP Pangan diiklankan tidak sesuai dengan ketentuan peraturan per- UUan Pangan tidak sesuai dengan jenis pangan yang diizinkan untuk IRTP Pangan mengandung bahan kimia obat Sarana terbukti tidak sesuai dengan kriteria IRTP