Anda di halaman 1dari 25

Laporan Urologi

Batu Saluran Kemih

Pembimbing: dr. P. Yuri Sp.U(K)


Kelompok 19301-19302
Identitas Pasien
• Nama :U
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Usia : 62 tahun
• No. RM : 01.93.xx.xx
• Pekerjaan : Wiraswasta
Anamnesis
• Keluhan utama: RPS :
3 bulan SMRS (Agustus 2020) pasien mengeluhkan nyeri pinggang
bilateral.

Pasien memiliki riwayat operasi :


1. Post URS kanan, insersi DJ stent kanan, nefrostomi kiri a.i. Batu
multipel ginjal kanan, hidronefrosis kiri grade IV, e.c batu ureter kiri
di RSS, Agustus 2020
2. Post LE adhesiolisis, appendectomy drainase abses a.i. Abses
subphrenic dan iliaca kanan, adhesi grade IV e.c. Appendicitis
perforasi Agustus 2020
3. ESWL September & Oktober 2020
Anamnesis
• RPS (lanjutan):
Keluhan saat ini nyeri pinggang (-) nyeri perut (-), BAB (+, jarang), BAK
(+), lemas (-), mual (-), sesak (-), batuk (-), demam (-)
• RPD :
DM disangkal
HT disangkal
Riwayat penyakit asam urat disangkal (tidak pernah periksa)
Faktor Resiko
• Sering minum teh manis
• Jarang minum air putih
Pemeriksaan Vital Sign (14/12/2020)
Kondisi umum: CM, tidak tampak nyeri
Tanda vital:
• TD:  90/60mmHg
• N: 67x/m
• RR : 15 x/mnt
• SpO2 % : 99 %
• T : 37°C
Pemeriksaan Fisik (11/11/20)

Kepala : CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor

Leher : JVP tak meningkat, Pembesaran KGB (-)

Paru : simetris kiri dan kanan, vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/-

Jantung : S1 S2 reguler, bising (-), batas jantung: dbn

Abdomen: supel, bising usus (+) normal, NT (+), tidak ada perbesaran
lien dan hepar

Ekstremitas edema -/-, akral hangat


Status Urologis
• Flank : buldging -/- nyeri tekan -/-
terpasang nefrostomi (s) produk 500cc/24 jam
• Suprapubis : buldging -/- nyeri tekan -/-
• Genitalia eksternal : OUE dbn
Pemeriksaan Laboratorium (14/12/2020)
Hb: 9,3 g/dL (13,0-18,0) Na 142mmol/L(136-145)
Hmt: 29,8% (35.0 -49.0) K+ 3.45mmol/L (3.50-5.10)
AL: 6,84x10`3/uL (4.50-11.50) Cl 111mmol/L (98-107)
AT: 134x10`3/uL (150-450) Anti SARS COV-2 (IgG IgM) : NON
Netrofil # 4.4x10`3/uL(2.30-8.60) Reaktif

Limfosit# 1.50x10`3/uL(1.62-5.37)
Netrofil % 63% (50.0-70.0)
Limfosit% 21,9% (18.0-42.0)
BUN 20.00mg/dL (8.00-23.00)
Creatinin 1.87mg/dL (0.70-1.20)
Abdomen 3 posisi (3/8/2020)
•Foto abdomen 3 posisi, kondisi cukup, hasil :
•Tak tampak distensi abdomen
•Tampak pre-peritoneal fat line bilateral tegas
•Tampak renal outline bilateral samar. Tampak multipel lesi
radiopaque di proyeksi ren dextra bentuk amorf, batas tegas,
tepi ireguler dengan ukuran terbesar 1x1,3 cm
•Tampak distribusi udara usus merata, fecal material
prominent
•Tak tampak distensi sistema usus halus maupun colon
•Tak tampak gambaran ground glass opacity maupun floating
sign
•Tak tampak penebalan dinding usus maupun pneumatisasi
intestinal
•Tampak multipel osteofit di corpora vertebra lumbalis

•Kesan
•Multipel nephrolithiasis dextra
•Tak tampak gambaran acites, pneumoperitoneum,
peritonitis maupun ileus pada foto abdomen 3 posisi
•Spondylosis lumbales
BNO (10/12/2020)
Klinis : Batu ginjal kanan multipel •Identitas ada
•persiapan cukup (udara usus merata, tampak psoas line kanan
dan kiri tegas, tampak preperitoneal fat line kanan dan kiri tegas)
•sentrasi kurang kebawah (atas: VT12, bawah: simphisis pubis,
kanan dan kiri: SIAS)
•tampak sistema tulang tervisualisasi intak
•tampak renal outline samar
•Tampak multipel opasitas homogen pada proyeksi renal outline
dextra setinggi corpus VL 2, bentuk amorf, batas tegas, tepi
irreguler, dengan ukuran terbesar lk. 0,7cm
•Tampak opasitas homogen pada proyeksi ureter dextra pars
proximal setinggi corpus VL 4, bentuk amorf, batas tegas, tepi
irreguler, dengan ukuran terbesar lk. 0,5cm
•Tampak multipel opasitas homogen pada proyeksi ureter dextra
pars distal setinggi corpus VS 3-4, bentuk amorf, batas tegas, tepi
irreguler, dengan ukuran terbesar lk. 1,1cm
•Tampak opasitas homogen pada proyeksi ureter sinistra pars
distal setinggi corpus VS 4, bentuk amorf, batas tegas, tepi
irreguler, dengan ukuran terbesar lk. 1,9cm
USG (10/12/2020)

Ren dextra: Tampak parenkim ginjal kanan tebal,


tampak pelebaran SPC ginjal kanan, tampak
gambaran hiperechoic dengan posterior acoustic
shadow
USG (10/12/2020)

Ren sinistra: Tampak parenkim ginjal kiri tebal,


tampak pelebaran SPC ginjal kiri, tak tampak
gambaran hiperechoic dengan posterior acoustic
shadow
USG (10/12/2020)

VU: Tampak buli terisi penuh, dinding buli regular,


tidak ada massa, tidak terdapat lesi hiperechoic
dengan posterior acoustic shadow, taksiran volume
tidak dapat ditentukan
USG (10/12/2020)

VU: Tampak buli terisi penuh, dinding buli regular,


tidak ada massa, tidak terdapat lesi hiperechoic
dengan posterior acoustic shadow, taksiran volume
tidak dapat ditentukan

Prostat: Tampak prostat dengan echostruktur


homogen, simetris, tidak ada diskontinuitas margin,
tidaktampak massa, dengan taksiran volume 8,87mL
Diagnosis
• Steinstrasse ureter dextra
• Batu multipel ginjal dextra dengan ukuran terbesar 6x4mm
• Batu ureter distal sinistra dengan ukuran terbesar 19x11mm on
nefrostomi sinistra
Plan:
- Cek darah lengkap, ektrolit
- Konsul anestesi, CRI, PRI
- EKG
- Transfusi albumin 25%
- Evaluasi produk urin
- Evaluasi albumin post transfusi
- Tindakan
- Tahap 1 : URS lithotripsy kanan
- Tahap 2 : ESWL kanan
- Tahap 3 : Ureterolithotomi kiri
PEMBAHASAN
Batu Saluran Kemih
Anamnesa dan Pemeriksaan

• Anamnesa • Penyakit usus atau pankreas


• Dapat tanpa keluhan
• Nyeri pinggang ringan hingga berat (nyeri kolik)
• Disuria • Riwayat pola makan
• Hematuria • Asupan kalsium
• Retensi urin • Intake cairan sedikit
• Anuria • Diet tinggi garam
• Dapat disertai demam • Diet kurang serat
• Riwayat penyakit dahulu yang relevan • Diet tinggi purin
• Obesitas • Jenis minuman yang dikonsumsi
• Hiperparatiroid primer • Jumlah dan jenis protein yang dikonsumsi
• malabsorbsi gastrointestinal • Konsumsi suplemen (kalsium, vitamin)
Anamnesa dan Pemeriksaan

• Pemeriksaan fisik
• Keadaan Umum : Hipertensi, demam, anemia, syok
• Status urologis
• Sudut Kostovertebra : Nyeri tekan, nyeri ketok, buldging
• Supra simfisis : Nyeri tekan, teraba batu buli, buli kesan penuh, buldging
• Genitalia eksterna : Teraba batu di uretra
• RT : Teraba batu di buli (palpasi bimanual)
• Pemeriksaan penunjang
• Darah rutin : Hemoglobin, hematokrit, leukosit, trombosit,dan hitung jenis darah
Ureum, kreatinin, uji koagulasi (aPTT, INR)
• Elektrolit : natrium, kalium, kalsium
• Pemeriksaan urine rutin : eritrosuria, leukosuria, bakteriuria, nitrit, pH urine, dan kultur urine
Pencitraan/imaging

• USG :
• merupakan pencitraan yang awal dilakukan dengan alasan aman, mudah diulang, dan terjangkau.
• dapat mengidentifikasi batu yang berada di kaliks, pelvis, dan UPJ
• sensitivitas 45% dan spesifisitas 94% untuk batu ureter
• sensitivitas 45% dan spesifisitas 88% untuk batu ginjal
• Diikuti dengan pemeriksaan CT- Scan non kontras dengan nyeri punggung bawah akut karena lebih akurat dibandingkan IVP.

• CT-Scan non kontras


• standar diagnostik pada nyeri pinggang akut
• dapat menentukan ukuran dan densitas batu
• dapat mendeteksi batu asam urat dan xantin
• Pemeriksaan pada pasien dengan IMT <30, dapat menggunakan dosis rendah dengan sensitivitas 86% pada batu ureter <3 mm
dan 100% pada >3 mm
• dosis rendah CT-Scan dapat mendiagnosis BSK dengan sensitivitas 96,6% (95%CI 95,0-97,8) dan spesifisitas 94,9%
• cukup untuk mendokumentasikan ukuran dan lokasi kalkuli yang bersifat radiopaque. Batu yang mengandung kalsium, seperti
batu kalsium oksalat dan kalsium fosfat, paling mudah dideteksi dengan radiografi.
• Batu yang bersifat radiopaque lemah, seperti batu asam urat murni dan batu yang terutama terdiri dari sistin atau magnesium
amonium fosfat, mungkin sulit, jika tidak mungkin, untuk dideteksi pada radiografi film biasa.
Pencitraan/imaging

• Intravenous Pielography (IVP)


• Modalitas pencitraan standar untuk urolitiasis. IVP memberikan informasi yang berguna tentang
batu (ukuran, lokasi, radiodensitas) dan lingkungannya (anatomi calyx, tingkat obstruksi), serta
unit ginjal kontralateral (fungsi, anomali).
• Dengan modalitas pencitraan ini, kalkulus ureter dapat dengan mudah dibedakan dari radiopacities
nonurologis.
• Dibandingkan dengan USG abdomen dan BNO, IVP memiliki sensitivitas yang lebih tinggi (64-87%)
dan spesifisitas (92-94%) untuk deteksi urolitiasis.
• IVP dapat membingungkan dengan adanya batu radiolusen yang tidak mengganggu, yang mungkin
tidak selalu menghasilkan "defek pengisian/filling defect."
Pencitraan/imaging
Diagnosis

• Diagnosa ditegakan dengan melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan penunjang.


• Diagnosis banding:
• Pielonefritis akut
• Refluks vesikoureter
• Tumor ginjal
• Kanker vessica urinaria

Anda mungkin juga menyukai