Anda di halaman 1dari 6

EMG DAN NET

Pembimbing:
Dr. Novina R, Sp.T.H.T.K.L.
Pendahuluan
EMG adalah pemeriksaan elektrodiagnosis unuk memeriksa saraf
perifer dan otot.
Prinsip kerjanya, adalah merekam gelombang potensial yang
ditimbulkan oleh saraf maupun otot. Melalui prosedur-prosedur
stimulasi listrik dan teknik perekaman dapat dipelajari transmisi.
Gelombang parsial dapat ditimbulkan dalam otot dengan memberikan
stimulus pada saraf motorik yang mengelolanya. Untuk mengukur
kecepatan hantar saraf (KHS) motorik yaitu dengan merangsang saraf
motorik pada dua tempat di sebelah proksimal dan distal.
Latensi adalah waktu yang dibutuhkan dalam menghantarkan impuls
dari tempat perangsangan sampai ke akson terminal dan transmisi dari
akson terminal ke moter end plate, sehingga timbul potensial aksi.
Saraf yang mengalami kerusakan, latensi distalnya akan memanjang,
KHS berkurang dan dapat disertai amplitude yang mengecil. Kerusakan
pada akson yang berat, berakibat aksi potensial tidak dapat ditimbulkan
Elektromiografi (EMG) adalah sebuah teknik untuk mengevaluasi dan
merekam aktivitas listrik yang dihasilkan oleh otot rangka. Dalam
keadaan istirahat otot tidak melepaskan listrik, tetapi bila otot
berkontraksi secara volunter potensial aksi dapat direkam.
Elektromiografi dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut
elektromiograf, untuk menghasilkan rekaman yang disebut sebuah
elektromiogram.
Elektromiograf akan mendeteksi potensi listrik yang dihasilkan oleh sel
otot ketika sel-sel ini teraktivasi secara elektrik atau neurologis. Sinyal-
sinyal ini dapat dianalisis untuk mendeteksi kelainan medis, tingkat
aktivasi, urutan rekrutmen atau untuk menganalisa biomekanika
gerakan manusia atau hewan
SEJARAH ELEKTROMIOGRAFI
Percobaan pertama mengenai EMG dimulai oleh Francesco Redi di tahun 1666 yang
menemukan otot khusus dari belut listrik yang menghasilkan listrik.
Pada 1773, Walsh telah mampu menunjukkan bahwa jaringan otot belut tersebut bisa
menghasilkan percikan listrik. Pada tahun 1792, muncullah publikasi berjudul De Viribus
Electricitatis di Motu Musculari Commentarius oleh Luigi Galvani, yang menyebutkan
bahwa listrik bisa memulai kontraksi otot.
Enam puluh tahun kemudian, pada tahun 1849, Dubois-Raymond menemukan
kemungkinan merekam aktivitas listrik selama kontraksi otot volunter. Pada tahun 1922,
Gasser dan Erlanger menggunakan osiloskop untuk menampilkan sinyal-sinyal listrik dari
otot. Kemampuan mendeteksi sinyal elektromiografi terus membaik dan peneliti mulai
menggunakan elektroda yang lebih baik.
DASAR PEMERIKSAAN
ELEKTROMIOGRAFI
Tujuan
1. Membantu membedakan antara gangguan otot primer seperti
distrofi otot dan gangguan sekunder.
2. Membantu menentukan penyakit degeneratif saraf sentral
kerusakan saraf atau cedera saraf.
3. Membantu mendiagnosa gangguan neuromuskular seperti
myastenia grafis

Anda mungkin juga menyukai