Anda di halaman 1dari 28

KELINCI

Binomial Kelinci
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Subfamili : Leporine
Genus : Lepus, Orictolagus
Species : Lepus spp., Orictolagus spp.
Jenis Kelinci yang Diternakkan
• American Chinchilla, Angora, Belgian
Hare, Californian, Dutch, English Spot,
Flemish Giant, Havana, Himalayan, New
Zealand Red + White + Black, Rex
• Jenis untuk produksi daging : Belgian
Hare, Californian, Flemish Giant, Havana,
Himalayan, New Zealand
• Jenis untuk bulu : Angora, American
Chinchilla, Rex
Gambar Kelinci
Gambar Kelinci
Gambar Kelinci
Gambar Kelinci
Manfaat Kelinci
• Utama : daging dan bulu
• Tambahan : kotoran untuk pupuk, kulit
untuk kerajinan
Persyaratan Lokasi
• Dekat sumber air
• Jauh dari pemukiman
• Bebas gangguan asap, bau-bauan, suara
bising
• Terlindung dari predator
Perkandangan
• Suhu yang ideal 21ºC
• Sirkulasi udara lancar
• Lama pencahayaan ideal 12 jam
• Terlindung dari predator
Berdasar Kegunaan Kandang
• Kandang induk (untuk kelinci dewasa atau
induk dan anaknya)
• Kandang pejantan
• Kandang anak lepas sapih
Ukuran Kandang
• 200 x 70 x 70 cm dan tinggi alas 50 cm
 untuk 12 ekor betina atau 10 ekor
jantan
• 50 x 30 x 45 cm kandang anak
Berdasar Bentuknya Kandang
Kelinci :
1. Kandang sistem postal
 tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan
dlm ruangan, cocok untuk kelinci muda
2. Kandang sistem ranch
 dilengkapi halaman pengumbaran
3. Kandang sistem battery
 mirip sangkar berderet yg berisi satu
sangkar satu ekor, dengan konstruksi Flatdech
Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat),
Pyramidal Battery (susun piramid)
Pembibitan
1. Pemilihan bibit dan calon induk
 untuk tujuan daging : dipilih yg berbobot
badan tinggi dengan perdagingan yg baik
 untuk tujuan bulu : dipilih yg punya potensi
genetik pertumbuhan bulu yg baik
 untuk kedua tujuan tsb punya sifat : fertilitas
tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat,
mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam,
lincah
2. Perawatan bibit dan calon induk
 yg utama adalah pemberian pakan yg cukup,
pengaturan dan sanitasi kandang yg baik,
mencegah kandang dari gangguan luar
3. Sistem Pemuliabiakan
a. In Breeding (silang dalam)
 untuk mempertahankan dan menonjolkan
sifat spesifik misal : bulu, proporsi daging
b. Cross Breeding (silang luar)
 untuk mendapatkan keturunan lebih
baik / menambah sifat-sifat unggul
c. Pure Line Breeding (silang antara bibit
murni)
 untuk mendapat bangsa / jenis baru yg
diharapkan memiliki penampilan yg
merupakan perpaduan 2 keunggulan bibit
4. Reproduksi dan Perkawinan
- kelinci dikawinkan ketika mencapai dewasa
(umur 5 bulan)
- bila terlalu muda kesehatan terganggu dan
mortalitas anak tinggi
- bila pejantan pertamakali mengawini sebaiknya
dikawinkan dengan betina yg sudah pernah
beranak
- waktu kawin pagi / sore hari di kandang
pejantan & dibiarkan terjadi 2 kali perkawinan
kemudian dipisahkan
5. Proses Kelahiran
- masa bunting kelinci 30 – 32 hari
- cara deteksi kebuntingan : raba perut kelinci
pada 12 – 14 hari setelah perkawinan 
terasa ada bola-bola kecil  bunting
- 5 hari menjelang kelahiran induk dipindah ke
kandang beranak  memberi kesempatan
menyiapkan penghangat dengan cara
merontokkan bulunya
- kelahiran kelinci sering terjadi pada malam hari
 kondisi anak lemah, mata tertutup, tidak
berbulu
- jumlah kelahiran 6 – 10 ekor
Pemeliharaan
1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
- tempat pemeliharaan diusahakan
kering
- tempat yg lembab dan basah
menyebabkan mudah pilek dan terserang
penyakit kulit
2. Pengontrolan Penyakit
- gejala kelinci sakit umumnya : lesu, nafsu
makan turun, suhu badan naik dan mata sayu
 segera karantina
3. Pemeliharaan kandang
- lantai, tempat pakan dan minum, sisa
pakan dan kotoran setiap hari harus
dibersihkan
- sinar matahari pagi hendaknya bisa
masuk ke kandang
- dinding kandang dicat dengan kapur /
ter
- kandang bekas kelinci sakit harus didesinfeksi
(misal : kreolin, lysol, BKC, formalin dll.)
4. Perawatan Kelinci
- penyapihan dilakukan umur 7 – 8
minggu
- anak sapihan ditempatkan tersendiri
dengan isi 2 – 3 ekor / kandang
- pemisahan berdasar kelamin dilakukan
untuk mencegah dewasa kelamin terlalu
dini
- bila dilakukan pengebirian pada pejantan
dilakukan saat menjelang dewasa
5. Pemberian Pakan
- pakan hijauan : rumput (lapangan,
gajah), sayuran (kol, sawi, kangkung, daun
kacang, daun turi, daun kacang panjang)
- biji-bijian / pakan penguat : jagung, kacang
hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak,
bungkil-bungkilan
- konsentrat dari pabrik
- pemberian pagi : dedak dicampur air sedikit
siang : rumput sedikit / secukupnya
sore : rumput lebih banyak
Penyakit dan Kasus
1. Bisul
- Penyebab: pengumpulan darah kotor di
bawah kulit
- Pengendalian : pembedahan dan
pengeluaran darah kotor  beri iodine / obat
merah
2. Kudis
- Penyebab : Sarcoptes scabei
- Gejala : koreng di tubuh
- Pengendalian : antibiotik salep / injeksi
ivermectin
3. Eksim
- Penyebab : kotoran yg menempel di kulit
- Pengendalian : salep / bedak yg berisi asam
salisilat
4. Penyakit Telinga
- Penyebab : kutu
- Pengendalian : tetesi minyak nabati, injeksi
ivermectin
5. Penyakit Kulit Kepala
- Penyebab : jamur
- Gejala : sisik pada kepala
- Pengendalian : bubuk belerang
6. Penyakit Mata
- Penyebab : bakteri dan debu
- Gejala : mata basah dan berair
- Pengendalian : salep mata
7. Mastitis
- Penyebab : infeksi bakteri
- Gejala : putting mengeras dan panas bila dipegang, air
susu keluar sedikit / tidak dapat keluar
- Pengendalian : tidak menyapih anak terlalu mendadak,
diberikan antibiotika
8. Pilek
- Penyebab : virus
- Gejala : hidung berair terus
- Pengendalian : penyemprotan antiseptik pada hidung
9. Radang Paru-Paru
- Penyebab : bakteri (Pasteurella multocida)
- Gejala : sesak napas, mata dan telinga
kebiruan
- Pengendalian : antibiotika
10. Berak Darah
- Penyebab : protozoa (Eimeria)
- Gejala : nafsu makan hilang, tubuh kurus,
perut membesar dan diare berdarah
- Pengendalian : preparat sulfa
11. Kasus adanya predator : anjing, kucing
Penanganan Pasca Panen
1. Stoving
 kelinci dipuasakan 6 – 10 jam sebelum
dipotong untuk mengosongkan usus (air
minum tetap diberikan)
2. Pemotongan  3 cara :
a. kelinci dipukul dengan benda tumpul pada
kepala dan saat koma disembelih
b. pematahan tulang leher (tarikan pada tulang
leher)  kurang baik
c. pemotongan biasa seperti pada ternak
lainnya
3. Pengulitan
 dilaksanakan mulai dari kaki belakang ke
arah kepala dengan posisi kelinci digantung
4. Pengeluaran jerohan
 kulit perut disayat dari pusar ke ekor
kemudian jerohan (usus, jantung, paru-paru)
dikeluarkan
5. Pemotongan karkas
 kelinci dipotong jadi 8 bagian (2 potong kaki
depan, 2 potong kaki belakang, 2 potong bagian
dada, 2 potong bagian belakang)
 persentase karkas yg baik : 49 – 52%

Anda mungkin juga menyukai