Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN BABI III

Perawatan Babi Bunting


• Diberikan makanan yg cukup dan baik 
banyak mengandung mineral, protein, vitamin
• Diberi kesempatan banyak bergerak terutama
pd saat bunting tua  peredaran darah lancar
Persiapan Beranak
• Babi yg hendak beranak harus disendirikan 
setidaknya 1 minggu sebelum beranak 
sehingga mereka merasa tenang
• Kandang harus dibersihkan dan lantai
didesinfeksi (lysol, kreolin, BKC)
• Lantai ditaburi sekam / jerami yg dipotong-
potong sbg sarang
• Kandang / lantai harus selalu terjaga
kekeringannya
Tanda-Tanda Babi Akan Beranak
• Perut sangat turun ke bawah
• Vulva kelihatan merah dan membesar (36 jam sebelum
beranak)
• Putting keras berwarna kebiru-biruan, krn berisi air susu
dan bila dipijat keluar air susunya
• Napsu makan berkurang dan nampak gelisah
• Sering mengumpulkan sarang
• Biasanya menghentak-hentakkan kaki dan sebentar-
bentar kencing
 Proses beranak biasanya berlangsung 1 – 12 jam
• Anak babi setelah berumur 1 minggu mulai
mengenal keadaan sekitar dg jalan membau
yg ada di sekitarnya, termasuk makanan
• Sesudah 3 minggu mulai dilatih diberikan
makanan
Penyapihan
• Faktor yg mempengaruhi awal atau tdknya
penyapihan :
1. faktor induk
anak babi umur 5-6 minggu bisa disapih
 bila induk sudah sangat kurus krn anak
yg disusui cukup banyak (12-14)
2. Faktor anak
- perkembangan anak cukup bagus, misal
umur 7 minggu = BB 12 kg
- bila pertumbuhan anak agak lambat 
penyapihan bisa lebih dr 8 minggu
3. Faktor peternak
- negara maju : makanan + tatalaksana yg baik
 penyapihan pd umur 3 minggu
 Jadi yg terpenting (dr semua faktor tsb) adalah
bagaimana bisa menjamin kehidupan anak babi
Pemotongan Gigi
• Anak babi yg baru lahir  giginya cukup tajam
 melukai putting induk atau sesama anak-
anak babi  luka (infeksi)  gigi depan atas /
bawah dipotong
Kastrasi
• Umumnya pd pejantan (betina jarang)
• Tujuannya :
1. mempertahankan kualitas daging
2. supaya dagingnya tdk berbau
3. utk menjinakkan babi yg memiliki sifat buas
(kanibal)
4. utk menghindari babi jantan yg kualitasnya
jelek agar tdk mengawini betina yg bagus
Mortalitas
• Mortalitas sampai sebelum sapih : 30 – 50%
• Sesudah sapih : 5 – 10%
• Faktor-faktor yg menyebabkan kematian anak babi :
1. perhatian peternak kurang  anak babi
terimpit / terinjak induknya
2. perlengkapan kandang kurang, misal tdk ada
kotak atau pintu pemisah  anak babi tidur
bersama induknya terimpit badan induknya
3. Air susu kurang atau tdk keluar sama sekali
atau jumlah anak lebih banyak daripada
putting induk
4. Induknya lemah
5. Kekurangan zat makanan, akibat pakan induk
yg kurang baik
6. Sifat kanibal induk  anak digigit dan
dimakan
Usaha Mengurangi Kematian
1. Waktu induk tidur anak babi harus dipisahkan dg
pintu penghalang atau ditaruh dlm kotak tersendiri
2. Bila udara dingin diusahakan pemanasan  lantai
diberi jerami kering, sekam, serbuk gergaji
3. Harus diperhatikan terhadap induk yg bersifat
kanibal
4. Berikan pakan yg gizinya cukup
5. Menjaga kebersihan kandang
6. Gunakan indukan yg puttingnya banyak
Penyebab Kegagalan Produksi Air Susu

1. Udara terlalu panas atau dingin


2. Ransum yg kurang bagus
3. Diare atau konstipasi
4. Pergantian tempat mendadak
5. Kepayahan waktu melahirkan
6. Akibat penyakit kelamin atau mastitis, metritis
7. Genetik  keturunan induk yg hanya
menghasilkan sedikit air susu
Kebutuhan Pakan
• Sistem alat pencernaan babi yg sederhana (non
ruminansia)  tdk boleh diberi pakan dg
kandungan serat kasar yg tinggi  tdk bisa dicerna
• Makanan pokok babi adalah makanan penguat 
bekatul, bungkil kelapa, ampas tahu, tepung ikan
dll.
• Makanan penunjang  hijauan kering / segar (daun
singkong, rumput muda, kangkung, kubis dll)
• Starter  protein (P) = 20 -22%
serat kasar (SK) = 3%
• Grower  P = 17% dan SK = 5%
• Fattener  P = 14% dan SK = 5%
• Breeding  P = 14,5% dan SK = 8,5%
• Laktasi  P = 18,5% dan SK = 7%
PENYAKIT

1. Anemia  sering pd babi kecil (sekitar umur 3 minggu) 


penanganan : berikan preparat Fe
2. Agalactia (kegagalan mengeluarkan / memproduksi air susu) 
penanganan : berikan preparat Oxytocin + Stilbestrol
3. Scours (mencret)  sering pd anak babi / babi muda
Penanganan : sanitasi diperketat, kandang kering + hangat,
antibiotika
4. Brucellosis  80 – 90% menyebabkan keguguran yg terjadi pd
kebuntingan 4 minggu  pencegahan : sanitasi diperketat, vaksinasi
5. Erysipelas (Diamond Skin Disease)  dapat menular pd
manusia  penanganan : vaksinasi umur 6-12 minggu + antibiotika
6. Swine Influenza  strain H1N1 dapat mematikan manusia
yg tertular  Pencegahan : vaksinasi
7. Hog Cholera (Sampar babi)  Pencegahan : sanitasi
diperketat + vaksinasi
8. Pneumonia (Radang Paru-Paru)
9. Cacar (Swine Pox)
10. Penyakit Mulut dan Kuku (AE = Apthae Epizooticae)
11. Penyakit Ngorok (SE = Septichaemia
Epizooticae / Shipping Fever)
12. Anthrax (Radang Limpa)
14. Tetanus
15. Footrot (Penyakit Kuku Busuk / Radang Kuku)
16. TB (Tuberculose)
17. Cacingan
18. Kudis (Scabies)

Anda mungkin juga menyukai