Anda di halaman 1dari 17

SEMINAR KESEHATAN

MASYARAKAT
“BIAYA
YANKES ATAU
ASURANSI”

KELOMPOK 2
KELAS AKK 2017
NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK: A.Yuyun Surista Dewi (J1A117002)
Dwi Febrianthi S. (J1A117303)
Ica Rapika Elsa (J1A117053)
LM. Hussein M. (J1A117067)
Ovi Qunutyaningsih R. (J1A117108)
Elisabeth Yoseph S. (J1A117034)
Delistiani (J1A117192)
Mutiah Pratiwi A. (J1A117086)
Gita Suci Ramadanti P. (J1A117047)
Herlin (J1A117051)
Yulin Fitri Chintia (J1A117168)
Isti Rahyani (J1A117062)
Pebrianti (J1A117252)
Nilam Sari Dewi (J1A117093)
Eka Purnama Sari
(J1A117198)
Ahmad Ilham (J1A117006)
Haris (J1A117313)
Ummu Syakirah (J1A117278)
Leni Yulia Feriska (J1A117070)
LATAR BELAKANG
Reformasi kebijakan jaminan sosial di Indonesia diawali dengan
pengembangan jaminan atau asuransi kesehatan nasional yang dikemas dalam
suatu Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Lahirnya Undang-Undang
No.40/2004 tentang SJSN merupakan bukti kepedulian pemerintah dalam
memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat, tanpa memandang status
sosial. Mekanisme yang dipakai dalam jaminan sosial adalah asuransi sosial,
dengan cara pengumpulan dana yang bersifat wajib yang berasal dari iuran guna
memberikan perlindungan atas resiko sosial ekonomi yang menimpa peserta
dan/atau anggota keluarganya. Bagi masyarakat miskin atau tidak mampu,
iurannya tetap ditanggung oleh pemerintah (Radja et al., 2015).
Inti reformasi pembiayaan kesehatan dalam hal jaminan sosial adalah
meningkatkan akses dan utilisasi pelayanan kesehatan bagi masyarakat, sehingga
tidak terjadi lagi inequity pelayanan kesehatan (Radja et al., 2015).
DEFINISI PEMBIAYAAN
KESEHATAN
MIC berdasarkan pengertian ini, maka Biaya Kesehatan
dapat ditinjau dari dua sudut yaitu berdasarkan
(Setyawan, 2018):
1. Penyedia Pelayanan Kesehatan (Health Provider),
2. Pemakai Jasa Pelayanan (Health consumer)
Dilihat dari Pembagian Pelayanan
Kesehatan, Biaya Kesehatan dibedakan
atas dua (Setyawan, 2018): JENIS
1. Biaya pelayanan kedokteran BIAYA
2. Biaya pelayanan kesehatan masyarakat KESEHATAN
Terdapat beberapa Model Sistem
Pembiayaan Pelayanan Kesehatan
MODEL
yang dijalankan oleh Beberapa PEMBIAYAAN
Negara, berdasarkan Sumber
Pembiayaannya (Setyawan, 2018): KESEHATAN

1. Direct Payments by Patients

2. User payments

3. Saving based

4. Informal

5. Insurance Based
SUMBER PEMBIAYAAN
KESEHATAN
Sumber pembiayaan kesehatan di kabupaten/kota adalah
sebagai berikut (PPJK Kemenkes & Pusat Kajian UI, 2015) yang
dikutip oleh (Setyawan, 2018):

01 PEMERINTAH 02
NON
PEMERINTAH
DEFINISI ASURANSI
Terdapat beberapa Definisi
Asuransi, diantaranya (Maidar &
Fajar, 2020):
1. Menurut Kitab Undang-undang Hukum
Dagang pasal 246
Asuransi atau pertanggungan adalah
suatu perjanjian dengan mana sesorang
penanggung mengikatkan diri kepada
seseorang tertanggung.

2. Menurut Undang-undang No. 2 Th. 1992


tentang Usaha Perasuransian
Asuransi atau pertanggungan adalah
perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung
mengikatkan diri kepada tertanggung.
Lanjutan…
3. Menurut Paham Ekonomi
Arbi (2003:193)
mendefinisikan, yaitu asuransi
sebagai transaksi pertanggungan,
dimana pihak yang menutup
asuransi mengalihkan resiko
kepada pihak penanggung,
pengalihan resiko itu diterima
penanggung dan mendapatkan
imbalan berupa premi.
PRINSIP-PRINSIP ASURANSI
Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar
yang harus dipenuhi yaitu (Maidar & Fajar, 2020):

1. Insurableinterest

2. Utmost good faith


3. Proximate cause
4. Indemnity
5. Subrogation
6. Contribution
SIFAT-SIFAT ASURANSI
Asuransi sebagai bentuk hukum di Indonesia yang diatur
dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata yang
mempunyai beberapa sifat sebagai berikut
(Maidar & Fajar, 2020):
A
A Sifat Perjanjian (Semua asuransi berupa perjanjian tertentu
(Boyzondere Over Komst).

B Sifat timbal balik (Weder Kerige).


B C
C Sifat Konsensual.

D Sifat Perkumpulan. D E
E Sifat Perusahaan
MANFAAT ASURANSI
Adapun manfaat asuransi bagi tertanggung atau pihak yang mengsuransikan menurut
Veithzal Rivaim Andika Permata Veithzal, dan Ferry N Idroes (2007:1005) yang dikutip
oleh (Indrayathi & Hardy, 2018), antara lain :

1. Rasa aman dan perlindungan. 6. Membantu meningkatkan


kegiatan usaha tertanggung.
2. Pendistribusian biaya dan
manfaat yang lebih adil. 7. Menjadikan hidup lebih
tenang, terhindar dari stress.
3. Memberi kepastian.

8. Jaminan kredit.
4. Sarana menabung.

5. Instrumen pengalihan dan 9. Sebagai media perencanaan


pembayaran risiko. keuangan.
PENGATURAN PERASURANSIAN
DI INDONESIA
UU No.2 tahun 1992 tentang
Berikut merupakan peraturan usaha perasuransian
perundangan yang digunakan
sebagai dasar acuan pembinaan
dan pengawasan atas usaha
perasuransian di Indonesia saat PP No.73 tahun 1002 tentang
ini (Maidar & Fajar, 2020): usaha perasuransian
Lanjutan…
Keputusan menteri keuangan, antara lain:
a. Nomor 223/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari
1993 tentang Perizinan Perusahaan Asuransi dan
Reasuransi .

b. No.224/KNE.017/1993 tanggal 26 Februari 1993


tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan
Reasuransi .

c. No.225/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993


tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Asurasni
dan Reasuransi d. No.226/CMK.017/1993 tanggal 26
Februari 1993 tentang Perizinan dan Penyelenggaraan
Kegiatan Usaha Perusahaan Penunjang Usaha Asuransi .
PERMASALAHAN

Your Text Here

Permasalahan pembiayaan kesehatan yang di hadapi sekarang ini terbagi


menjadi dua kelompok besar yaitu : masalah kurangnya dana dan masalah
adanya peningkatan biaya.
SOLUSI DARI
PERMASALAHAN
Adapun solusi yang
disarankan untuk
mengatasi permasalahan
tersebut yaitu untuk
pengelolaan dan
pengalokasian biaya
disesuaikan terlebih
dahulu untuk penerima
biaya kesehatan dan juga
subsidi harus sesuai atau
tepat sasaran dalam hal
ini yang dimaksud
adalah masyarakat yang
kurang mampu.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai