Anda di halaman 1dari 31

TPA III

CV dan PERKUMPULAN
Pengertian CV

 Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennoot schap-CV) :


suatu persekutuan Antara dua orang atau lebih untuk menjalankan
suatu usaha yang sebagian sekutunya yaitu sekutu komanditer
memasukkan modal dan sebagian sekutu lainnya yaitu sekutu aktif,
menjalankan perusahaan.
 CV adalah persekutuan firma yang mempunyai satu atau
beberapa orang sekutu komanditer.
Yang dimaksud sekutu komanditer adalah sekutu yang
hanya menyerahkan uang atau barang sebagai pemasukan
pada persekutuan, sedangkan dia tidak turut campur dalam
pengurusan atau penguasaan dalam persekutuan.
Status seorang sekutu komanditer dapat disamakan dengan
seorang yang menitipkan modal pada suatu perusahaan, yang
hanya menantikan hasil keuntungan dari modal tersebut.
 Pada prakteknya di Indonesia telah menunjukkan suatu kebiasaan
bahwa orang yang mendirikan CV berdasarkan akta Notaris
(berbentuk otentik). Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
pendirian dapat dilakukan dengan berbagai cara asalkan tidak
merugikan pihak ketiga.
 Namun bilamana dilakukan pendirian dengan Akta Otentik, adanya
kewajiban pendaftaran akta pendirian atau ikhtisar resminya dalam
register yang disediakan pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri
tempat kedudukan perseroan itu (raad van justitie).

SESUAIKAN dg KBLI 2020 terdaftar di OSS SEKARANG
HRS DI DAFTARKAN DI KUMHAM*
SABU
Sistem Administrasi Badan Usaha
 Permenkumham 17/2018, tentang
pendaftaran Pendafataran Persekutuan
Komanditer, persekutuan Firma dan
persekutuan Perdata
OSS
Online Single Submission
 PP 24/2018 tentang Pelayanan Perijinan perusaha
terintegrasi secara elektronik
 PTSL : Pelayanan Terpadu Satu Pintu
 NIB: Nomor Induk Berusaha
 KBLI: Kelompok Baku Lapangan Usaha
Indonesia
Hubungan antar sekutu
 Hubungan intern diantara sekutu biasa/pengurus (gewone vennoot)
dengan sekutu komanditer terdapat perbedaan, dimana sekutu
biasa/pengurus (gewone vennoot) selain memasukkan uang atau
benda ke dalam persekutuan juga memasukkan tenaga dalam
rangka mengurus/menjalankan persekutuan.
 Disamping itu, sekutu biasa/pengurus juga memikul tangggung
jawab tidak terbatas atas kerugian yang diderita persekutuan
dalam usahanya, kecuali jika ditentukan lain dalam perjanjian
persekutuan. Sedangkan sekutu komanditer, tidaklah dibebani
kerugian yang lebih dari jumlah modal yang dimasukkannya.
 Dasar hubungan hukum diantara para sesama sekutu CV pada
dasarnya adalah hubungan kerjasama untuk mencari/membagi
keuntungan. Hal itu ditetapkan dalam ketentuan Pasal 1618
KUHPerdata yang menetapkan bahwa persekutuan adalah suatu
perjanjian dengan mana dua orang atau lebih mengikatkan diri
untuk memasukkan sesuatu dalam persekutuan dengan maksud
untuk membagi keuntungan yang diperoleh karenanya.
 Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut di atas maka kedudukan
sekutu komanditer sama dengan pesero dari suatu perseroan
terbatas (PT), dimana tidak boleh dibebani kerugian yang melebihi
jumlah modal atau saham yang dimasukkannya dalam persekutuan.
 Sekutu komanditer tidak diperkenankan menjadi sekutu
pengurus atau bekerja dalam perusahaan termasuk dengan
surat kuasa (Pasal 20 ayat 2 KUHD), dan bahkan
penggunaan namanya pun dilarang menurut undang-
undang.
 Sekutu komanditer dapat melakukan pengawasan atas pengurusan
CV apabila hal itu ditetapkan dalam perjanjian pendirian CV, akan
tetapi pengawasan tersebut hanya bersifat intern dan tidak boleh
dilakukan sedemikian rupa sehingga memberikan suatu kesan keluar
seakan-akan ia sebagai sekutu pengurus.
 Dalam perjanjian pendirian CV dapat ditetapkan bahwa terhadap
hal-hal tertentu yang sangat penting dalam pengurusan persekutuan
maka diharuskan adanya persetujuan dari para sekutu
komanditer.
 Hanya sekutu (pengurus) yang dapat melakukan
tindakan, tidak sekedar melakukan pengurusan terhadap
jalannya CV tetapi juga melakukan perbuatan/hubungan
hukum atas nama CV dengan pihak ketiga.
 Hal ini disebabkan kedudukan sekutu komanditer yang
hanya bertanggung jawab terbatas pada persekutuan
sebesar jumlah pemasukannya dan berkewajiban
melunasi pemasukan (modal) tersebut sebagaimana telah
dijanjikan untuk dimasukkan dalam persekutuan.
 CV sebagaimana halnya dengan perusahaan lain
yang berbentuk persekutuan, secara umum tidak
dapat dikatakan sebagai badan hukum. Dalam
hubungannya dengan pihak ketiga, pihak ketiga
tersebut tidak dapat menuntut sekutu komanditer.
Dalam hal ini pihak ketiga hanya berurusan dan
bertransaksi dengan CV bilamana hal itu diwakili
oleh sekutu komplementer.
Tetapi dalam hal ini bilamana sekutu komanditer
menampilkan kewenangannya sebagai pengurus, ia pun
dapat dituntut dan berkedudukan sama dengan sekutu
komplementer.
Namun demikian, ditinjau dari bentuk hukumnya
sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 23 KUHD, dapat
dikatakan bahwa CV bukanlah badan hukum dikarenakan
tidak adanya pengesahan menjadi badan hukum oleh
instansi yang terkait.
ISI AKTA CV
Anggaran Dasarnya saja sebagaimana diatur menurut ketentuan Pasal 24 KUHD yang
dimana sekurang-kurangnya harus memuat ketentuan:

 Nama, pekerjaan, alamat para sekutu


 Pernyataan bahwa CV tersebut melaksanakan kegiatan usaha yang umum atau terbatas
pada cabang usaha tertentu dengan menunjukkan maksud dan tujuan dari usaha yang
hendak dilakukan oleh CV tersebut.
 Penunjukkan para sekutu baik yang aktif maupun pasif.
 Saat mulai berlakunya dan berakhirnya.
 Klausula-klausula penting lainnya yang berkaitan dengan pihak ketiga terhadap
persekutuan.
PERKUMPULAN
ATAU
PERHIMPUNAN
PERKUMPULAN/PERHIMPUNAN

Perkumpulan adalah “badan hukum”* yang


merupakan kumpulan orang didirikan
untuk mewujudkan kesamaan maksud dan
tujuan tertentu di bidang sosial,
keagamaan, dan kemanusiaan dan tidak
membagikan keuntungan kepada
anggotanya (“Perkumpulan”).
PERBEDAAN
PERKUMPULAN DAN YAYASAN
 Aturan mengenai yayasan terdapat dalam Undang-Undang Nomor 16
Tahun 2001 tentang Yayasan (“UU Yayasan”) yang telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan
 (“UU 28/2004”).
 Sedangkan aturan perkumpulan masih merujuk pada Staatsblad 1870
Nomor 64 tentang Perkumpulan-Perkumpulan Berbadan Hukum
 (“Stb. 1870-64”), Buku III Bab IX Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (“KUHPer”) serta Peraturan Menkumham Nomor 6
Tahun 2014 tentang Pengesahan Badan Hukum Perkumpulan
 Yayasan itu sendiri adalah badan hukum yang
terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di
bidang SKK, yang tidak mempunyai anggota.
 Perkumpulan dapat berbadan hukum dan tidak
berbadan hukum, serta memiliki keanggotaan
Bahwa untuk dapat melakukan kegiatan hukum
keperdataan, Perkumpulan harus mendapatkan
pengesahan badan hukum dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia (“Menkumham”).
Tata cara pengesahan badan hukum
Perkumpulan diatur dalam Peraturan
Menkumham Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Pengesahan Badan Hukum Perkumpulan
(“Permenkumham No. 6/2014”).
Pemohon adalah setiap orang, baik secara
sendiri-sendiri maupun bersama-sama
yang secara langsung memberikan kuasa
kepada notaris untuk mengajukan
permohonan kepada Sistem Administrasi
Badan Hukum (“Pemohon”).
Permenkumham No. 6 Tahun 2014
diundangkan pada tanggal 25 Maret 2014
dan berlaku sejak tanggal diundangkan.
Permohonan dan Pengajuan Nama

Permohonan pengesahan badan hukum Perkumpulan


harus didahului dengan pengajuan pemakaian nama
Perkumpulan, melalui Sistem Administrasi Badan Hukum
(“SABH”).
Permohonan tersebut diajukan dengan mengisi format
pengajuan nama Perkumpulan, yang memuat (i) nomor
pembayaran persetujuan pemakaian nama Perkumpulan
dari bank persepsi, dan (ii) nama Perkumpulan yang
dipesan.
Besarnya biaya persetujuan pemakaian nama
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
mengenai Penerimaan Negara Bukan Pajak
yang berlaku pada Kementrian Hukum dan Hak
Asasi Manusia.
Biaya yang telah dibayarkan tersebut hanya
berlaku untuk jangka waktu paling nama 60
(enam puluh) hari sejak tanggal pembayaran.
Nama Perkumpulan yang dipesan harus
memenuhi persyaratan yang diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sehubungan dengan hal tersebut, Pemohon
wajib mengisi formulir pernyataan yang
menyatakan bahwa nama Perkumpulan yang
dipesan telah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan
bertanggung jawab penuh terhadap nama
Perkumpulan yang dipesan.
Menkumham memberikan persetujuan secara
elektronik terhadap permohonan nama Perkumpulan,
yang memuat (i) nomor pemesanan, (ii) nama
Perkumpulan yang dapat dipakai, (iii) tanggal pemesanan,
(iv) tanggal daluarsa, dan (iv) kode pembayaran.
Menkumham dapat menolak permohonan nama
Perkumpulan tersebut secara elektronik apabila nama
yang diajukan tidak memenuhi persyaratan pengajuan
dan pemakaian nama.
Nama Perkumpulan yang telah disetujui hanya berlaku
untuk jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari.
Permohonan Pengesahan
Badan Hukum Perkumpulan

Permohonan pengesahan badan hukum Perkumpulan


diajukan secara elektronik kepada Menkumham,
dengan cara mengisi format pendirian pengesahan
badan hukum Perkumpulan.
Untuk itu, Pemohon wajib terlebih dahulu membayar
biaya permohonan pengesahan badan hukum
Perkumpulan melalui bank persepsi sebelum mengisi
Format Pendirian.
Besarnya biaya pengesahan badan
hukum Perkumpulan diatur sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan mengenai Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang berlaku
pada Kementrian.
Pengisian Format Pendirian dilengkapi
dengan dokumen pendukung yang
disampaikan secara elektronik, berupa
surat pernyataan secara elektronik dari
Pemohon yang menyatakan bahwa
dokumen untuk pendirian telah lengkap.
Adapun, dokumen pendirian disimpan
oleh Notaris.
Dokumen yang meliputi:

1. akta pendirian yang dikeluarkan oleh notaris, yang memuat


anggaran dasar dan anggaran rumah tangga;
2. program kerja;
3. sumber pendanaan;
4. surat keterangan domisili;
5. nomor pokok wajib pajak atas nama Perkumpulan; dan
6. surat pernyataan yang menyatakan tidak sedang dalam
sengketa kepengurusan atau dalam perkara di pengadilan.
Selain itu, Pemohon juga wajib untuk mengisi surat
pernyataan secara elektronik, yang menyatakan
bahwa Format Pendirian dan keterangan mengenai
dokumen pendukung telah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Menkumham akan
langsung menyatakan tidak berkeberatan atas
permohonan pengesahan badan hukum apabila
Format Pendirian dan keterangan dokumen pendukung
telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
(“Pernyataan Tidak Berkeberatan”).
Menkumham menerbitkan keputusan
pengesahan badan hukum Perkumpulan paling
lambat 14 (empat belas) hari terhitung sejak
tanggal Pernyataan Tidak Berkeberatan
(“KeputusanPengesahan”). Keputusan
Pengesahan disampaikan kepada Pemohon
secara elektronik, dan notaris secara sendiri
dapat langsung melakukan pencetakan
Keputusan Pengesahan.
Permohonan Secara Non-Elektronik

Apabila permohonan pengesahan badan hukum Perkumpulan


tidak dapat diajukan secara elektronik oleh karena tidak
terdapatnya jaringan internet pada tempat kedudukan notaris, atau
SABH tidak berfungsi sebagaimana mestinya berdasarkan
pengumuman dari Menkumham, maka Pemohon dapat
mengajukan permohonan secara manual.
Permohonan tersebut diajukan secara tertulis dengan melampirkan
(i) dokumen pendukung; dan/atau (ii) surat keterangan dari kepala
kantor telekomunikasi setempat, yang menyatakan bahwa tempat
kedudukan notaris belum terjangkau fasilitas internet.

Anda mungkin juga menyukai