1. Fase Taking In
Fase ini merupakan periode ketergantungan. Pada saat ini fokus perhatian ibu terutama
pada bayinya sendiri. Rubin (1961) menetapkan periode beberapa hari ini sebagai fase
menerima, suatu waktu dimana ibu baru memerlukan perlindungan dan perawatan.
Lanjutan
Pada fase ini suatu waktu yang penuh kegembiraan dan kebanyakan orang tua sangat
suka mengkomunikasikannya. Mereka merasa perlu menyampaikan pengalaman
mereka tentang kehamilan dan kelahiran. Pemusatan, analisa, dan sikap yang menerima
pengalaman ini membantu orang tua untuk berpndah ke fase berikutnya. Kecemasan
dan keasyikan terhadap peran barunya sering mempersempit tingkat persepsinya ibu.
Oleh karena itu informasi yang diberikan pada waktu itu mungkin perlu diulang.
Ketidaknyamanan yang biasanya dialami pada fase ini antara lain rasa mules, nyeri
luka jahitan (bila ada), kurang tidur, dan kelelahan. Hal yang perlu diperhatikan pada
fase ini adalah istirahat cukup, komunikasi yang baik dan asupan nutrisi.
Gangguan psikologis yang dapat dialami oleh ibu pada fase ini adalah :
Kekecewaan pada bayinya.
Ketidaknyamanan sebagai akibat perubahan fisik yang dialami.
Rasa bersalah karena belum bisa menyusui bayinya.
Kritikat suami atau keluarga tentang perawatan bayinya.
2. Fase Taking Hold
Fase ini adalah periode yang berlangsung antara 3-10 hari pascapersalinan. Dalam
fase ini secara bergantian muncul kebutuhan untuk mendapat perawatan dan
penerimaan dari orang lain dan keinginan untuk bisa melakukan segala sesuatu
secara mandiri. Ia berespon dengan penuh semangat untuk memperoleh
kesempatan belajar dan berlatih tentang cara perawatan bayi atau jika ia adalah
seorang ibu yang gesit, ia akan memiliki keinginan untuk merawat bayinya secara
langsung.
Dalam 6-8 minggu pasca persalinan, kemampuan ibu untuk menguasai tugas-tugas
sebagai orang tua merupakan hal yang penting. Harapan yang realitismempermudah
kelangsungan fungsi-fungsi keluarga selanjutnya sebagai suatu unit. Beberapa wanita
sulit menyesuaikan diri terhadap isolasi yang dialamiya karena ia harus merawat bayi
dan tidak suka terhadap tanggung jawab di rumah dan merawat bayi.
L a n j u ta n
a. Beritahu suami mengenai apa yang sedang dirasakn ibu, mintalah dukungan dan
pertolongannya.
b. Menyarankan ibu untuk membuang rasa cemas dan kekhwatiran akan kemampuan
merawat bayi karena semakin sering merawat bayi, ibu akan semakin terampil dan
percaya diri.
c. Menyarankan ibu untuk mencari hiburan dan meluangkan waktu untuk diri sendiri.