Anda di halaman 1dari 21

PANCASILA DALAM SEJARAH BANGSA

INDONESIA
ERA PRA KEMERDEKAAN SAMPAI ERA
KEMERDEKAAN
Alfredha Shinta Putri, S.IP., M.H.I.
Fakultas Teknologi Informasi dan Elektro
Universitas Teknologi Yogyakarta
Sebenarnya nilai- nilai Pancasila sudah ada sejak sebelum Pancasila lahir. Nilai-
nilai itu dapat dilihat pada:
1. Percaya pada Tuhan dan toleran
2. Gotong Royong
3. Musyawarah
4. Solidaritas
Mengapa harus mempelajari Pancasila?

 Pendidikan Pancasila sangat diperlukan untuk membentuk


karakter manusia yang profesional dan bermoral.
 Agar menjadi suatu identitas bangsa Indonesia dan menjadi
pembeda dengan bangsa lain.
 Maka akan terjadi punahnya suatu bangsa. Ex: bangsa Aztec
punah karena kedatangan bangsa Portugis.
 Menurut Abdulgani, Pancasila adalah leitmotive and leitstar yaitu
merupakan dorongan pokok dan bintang penunjuk jalan. Maka
dia harus dijadikan filsafat dan dasar moral.
1 Masa Kerajaan

Kutai Sriwijaya Majapahit Demak

www.uty.ac.id Universitas Teknologi Yogyakarta | The Rising University


Terdapat Prasasti yupa (tiang batu) menjelaskan tentang
Kutai nilai-nilai Ketuhanan, sosial, politik melalui kenduri dan
sedekah kepada Brahmana.

• Agama Hindu Budha Hidup Berdampingan


Sriwijaya • Hubungan Politik dengan India
• Adanya wawasan nusantara sbg negara Maritim
• Memiliki Kedaulatan hingga Siam (Thailand)
• Sebagai Pusat Perdagangan dan Pelayaran
Memiliki Semboyan Suatu Cita-cita Negara
• yang Adil dan Makmur

www.uty.ac.id Universitas Teknologi Yogyakarta | The Rising University


▸  Pembangunan Candi Prambanan & Borobudur
▸  Terdapat hubungan Politik dengan Champa
▸  Terdapat Pembangunan Waduk untuk Kesejahteraan
Sosial
▸  Terdapat istilah Pancasila dalam Kitab Negarakertagama
Majapahit (1365)
▸  Terdapat Istilah Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana
Dharma Mangrua dalam Kitab Sutasoma
▸  Terdapat Sumpah Palapa untuk menyatukan Nusantara

▸  Agama Islam tumbuh & berkembang secara damai


▸  Menyerang Batavia melawan VOC
▸  Terjadi banyak Perlawanan melawan VOC dan
Demak
Belanda

www.uty.ac.id Universitas Teknologi Yogyakarta | The Rising University


Era Pra Kemerdekaan

 Cikal bakal lahirnya Pancasila adalah adanya rasa nasionalisme


yang menjadi pembuka ke gerbang kemerdekaan.
 Menurut ahli sejarah, Sartono Kartodirdjo benih rasa
nasionalisme sudah tertanam kuat dalam Perhimpoenan
Indonesia yang sangat menekankan solidaritas dan kesatuan
bangsa. Mereka menghimbau agar segenap suku bangsa bersatu
teguh menghadapi penjajahan dan keterjajahan.
 Disusul lahirnya Soempah Pemuda pada tanggal 28 Oktober
1928.
Perumusan Pancasila
 Perumusan Pancasila pada awalnya dilakukan dalam sidang
BPUPKI pertama yang dilaksanakan pada 29 Mei sampai dengan
1 Juni 1945.
 BPUPKI terdiri dari Panitia Sembilan.
 Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato mengemukakan 5 butir tentang
dasar negara : a. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia, b. Internasionalisme
atau Peri Kemanusiaan, c. Mufakat atau Demokrasi, d. Kesejahteraan Sosial, e.
Ketuhanan yang berkebudayaan. Semua ini disebut dengan Pancasila.
 Trisila  (1) Sosio-Nasionalisme, (2) Sosio-Demokrasi, dan (3) Ketuhanan Yang
Maha Esa.
 Ekasila  Asas Gotong Royong.
 Sidang BPUPKI Kedua pada tanggal 10-16 Juli 1945 disetujui “Pembukaan
Hukum Dasar” yang kemudian dikenal dengan nama Piagam Jakarta. Piagam
Jakarta itu merupakan naskah awal pernyataan kemerdekaan Indonesia. Pada
alinea keempat Piagam Jakarta itulah terdapat rumusan Pancasila.
 Ketika mempersiapkan kemerdekaan skenario Jepang, terjadi perubahan peta
politik dunia.
 PPKI dengan 21 anggota.
 Bom Atom di Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945 yang membuat Jepang
menyerah tanpa syarat terhadap sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.
 Soekarno didesak oleh pemuda untuk memproklamasikan diri. Soekarno dan
Hatta Diculik ke Rengasdengklok. tindakan pemuda itu berdasarkan keputusan
rapat yang diadakan pada pukul 24.00 WIB menjelang 16 Agustus 1945 di
Cikini no. 71 Jakarta (Kartodirdjo, dkk., 1975: 26).
PRA KEMERDEKAAN – KEBANGKITAN
NASIONAL
BUDI UTOMO ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL
1. Munculnya Gerakan Budi Utomo yang bercita-cita 1. Munculnya Serikat Dagang Islam (1909) – Serikat Islam
mewujudkan bangsa yang memiliki kehormatan dan (1911)
kemerdekaannya sendiri 2. Kemunculan Indishe Partij (1913) oleh Douwes Dekker,
2. Budi Utomo muncul pada 20 Mei 1908 Ciptomangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat
3. Kehadiran Partai Nasional Indonesia (PNI) oleh Soekarno,
Ciptomangunkusumo, dan
4. Adanya Sumpah Pemuda yang menyanyikan Indonesia
Raya

ZAMAN PENJAJAHAN JEPANG: BPUPKI


1. Dibentuk organisai Dokuritsu Zyunbi Tioosakai (Badan Penyelidik Usaha
Kemerdekaan Indonesia-BPUPKI) pada 29 Mei 1945
2. Memiliki 60 anggota (Soekarno, Muh.Yamin, K.H. Deantara, A.K. Muzakkir,
Otto Iskandara Dinata, Samsoedin)
SIDANG BPUPKI

MUH. YAMIN (29 MEI 1945) DR. SOEPOMO (31 MEI 1945)
Mengusulkan:
1. Mengemukakan Teori Negara:
1. Pri Kebangsaan -> Kebangsaan Persatuan Indonesia 2. Teori Negara Perseorangan-kontrak Sosial: Eropa dan
2. Pri Kemanusiaan -> Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Amerika
3. Pri Ketuhanan -> Ketuhanan Yang Maha Esa 3. Paham Negara Kelas-berdasarkan Golongan
4. Pri Kerakyatan -> Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah 4. Piagam Negara Integralistik-menjamin seluruh
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan kepentingan masyarakat sebagai Persatuan
5. Pri Kesejahteraan Rakyat -> Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia

IR. SOEKARNO (1 JUNI 1945) PIAGAM JAKARTA (22 JUNI 1945)


1. Kebangsaan Indonesional 1. Ketuhanan dengan mewajibkan menjalankan Syariat Islam
2. Internasionalisme (Kemanusiaan) bagi Pemeluknya
3. Mufakat (Demokrasi) 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kesejateraan Sosiall 3. Persatuan Indonesia
5. Ketuhanan dan Berkebudayaan 4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1. Ir. Soekarno (Ketua)
2. Drs. Mohammad Hatta (Wakil Ketua)
Panita “Sembilan” 3. Mr. Achmad Soebardjo (Anggota)
Panitia yang dibentuk oleh BPUPKI 4. Mr. Mochamad Yamin (Anggota)
dengan beranggotakan sembilan
orang yang memiliki tugas 5. KH. Wahid Hasyim (Anggota)
merumuskan “dasar negara”
Indonesia yang tercantum dalam 6. Abdoel Kahar Moezakir (Anggota)
UUD 1945.
7. Abikoesno Tjokrosoejoso (Anggota)
8. H. Agus Salim (Anggota)
9. Mr. Alexander Andries Maramis
(Anggota)
 PEMBENTUKAN PPKI

1. Membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Zyumbi Inkai) pada 9


Agustus 1945
2. PPKI awalnya memutuskan:
3. Soerkarno sebagai Ketua dan Moh. Hatta sebagai Wakil
4. Mulai bekerja pada 9 Agustus
5. Cepat tidaknya bertugas diserahkan pada PPKI
PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945

Latar Belakang Perbedaan Pendapat


1. Kekalahan Jepang dalam PD II menyebabkan 1. Golongan muda menghendaki kemerdekaan sepecatnya
Kekosongan Kekuasaan pasca Bom Atom Hirosima 2. Golongan Tua menunggu keputusan dan berita resmi Jepang
Nagasaki Menyerah
2. Sekutu diberikan tugas untuk “memelihara keamanan” di 3. Terjadi Penculikan / Pengasingan Rengasdengklok agar tidak
Asia Tenggara terpengaruh Jepang
3. Para pemuda dan pemimpin bangsa menuntut proklamasi 4. Soekarno-Hatta setuju Proklamasi tetapi di Jakarta di Pegangsaan
Timur 56 pada Jumat legi, 17 Agustus 1945 Pukul 10.00 pagi WIB
kemerdekaan Indonesia

Makna Proklamasi
1. Kebangsaan Indonesional
2. Internasionalisme (Kemanusiaan)
3. Mufakat (Demokrasi)
4. Kesejateraan Sosiall
5. Ketuhanan dan Berkebudayaan
Era Kemerdekaan

 Pembudayaan nilai-nilai Pancasila dilakukan dengan pidato-


pidato tokoh bangsa dan rapat akbar yang disiarkan melalui radio
dan surat kabar.
 1 Juli 1947 diterbitkan buku mengenai Lahirnya Pancasila berisi
tentang pidato Bung Karno.
Beberapa Versi

 Piagam Jakarta (22 Juni 1945), Hatta mengajukan penghapusan


tujuh kata dalam pancasila pada pembentukan UUD 1945 (18
Agustus).

 Versi RIS (29 Desember 1949-17 Agustus 1950); Ketuhanan Yang


Maha Esa, Peri Kemanusiaan, Kebangsaan, Kerakyatan, Keadilan
Sosial.

 Versi UUDS (17 Agustus 1950-5 Juli 1959); Ketuhanan Yang Maha
Esa, Peri Kemanusiaan, Kebangsaan, Kerakyatan, Keadilan Sosial.
SIDANG PPKI

SIDANG PERTAMA (18 Agustus 1945) SIDANG KEDUA (19 Agustus 1945)

▸  Mengesahkan UUD 1945 ▸ Menentukan pembagian provinsi


▸  Memilih Presiden dan Wakil Presiden pertama ▸ Membentuk 12 Departemen
▸  Menetapkan Komite Nasional Indonesia Pusat
▸  Perubahan Piagam Jakarta menjadi Ketuhanan yang Maha
Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

SIDANG KETIGA (20 Agustus 1945) SIDANG KEEMPAT (22 Agustus 1945)
▸ Membentuk Badan Penolong Perang ▸ Pembahasan Komite Nasional Partai Nasional Indonesia
▸ Pembentukan Badan Keamanan Rakyat
Alasan Diperlukannya Pancasila dalam
Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 Pancasila sebagai Identitas Bangsa Indonesia
Sebagai jati diri bangsa Indonesia.
 Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
Nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan
diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan.
 Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa Indonesia
Nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan
diyakini kebenarannya, kebaikannya, keindahannya, dan kegunaannya oleh
bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai pedoman kehidupan bermasyarakat
dan berbangsa dan menimbulkan tekad yang kuat untuk mengamalkannya
dalam kehidupan nyata (Bakry, 1994: 158).
 Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa
Pancasila telah ada sejak dahulu kala bersamaan dengan adanya
bangsa Indonesia (Bakry, 1994: 157).
 Pancasila sebagai Perjanjian Luhur
Nilai-nilai Pancasila sebagai jiwa bangsa dan kepribadian bangsa
disepakati oleh para pendiri negara (political consensus) sebagai
dasar negara Indonesia (Bakry, 1994: 161).
Sumber Historis, Sosiologis, dan Politis
dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 Sumber Historis, nilai-nilai Pancasila sudah ada dalam adat istiadat, kebudayaan,
dan agama yang berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman
kerajaan dahulu.
 Sumber Sosiologis Pancasila, Nilai-nilai Pancasila (ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, keadilan) secara sosiologis telah ada dalam masyarakat
Indonesia sejak dahulu hingga sekarang. Ex: nilai gotong royong.
 Sumber Politis Pancasila, nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila
bersumber dan digali dari local wisdom, budaya, dan pengalaman bangsa
Indonesia, termasuk pengalaman dalam berhubungan dengan bangsa-bangsa
lain.

Anda mungkin juga menyukai