Anda di halaman 1dari 20

BAB 29

MENDOKUMENTASIKAN
PEKERJAAN AUDIT
MENDOKUMENTASIKAN PEKERJAAN AUDIT

• Dokumentasi pekerjaan audit berperan penting


dalam perencanaan dan pelaksanaan audit.
Dokumentasi ini nantinya akan digunakan sebagai
catatan atau rekaman mengenai pekerjaan yang
dilakukan, dan menjadi dasar untuk laporan auditor.
Selain itu, dokumentasi juga digunakan untuk
review kendali mutu, untuk memantau kepatuhan
terhadap ISAs dan ketentuan perundangan terkait,
serta kemungkinan inspeksi oleh pihak ketiga.
• Hal –hal yang perlu diperhatikan dalam Dokumentasi :
1. Apakah kepatuhan terhadap syarat – syarat dan kewajiban dokumentasi, sebagaimana
diatur dalam pedoman kendali mutu KAP, sudah didokumentasikan ?
2. Apakah dokumentasi audit rapi dan lengkap, termasuk hubungan yang jelas dengan hal –hal
penting yang ditangani?
3. Apakah dokumentasi mengindikasikan :
– Siapa yang melaksanakan pekerjaan audit dan tanggal pekerjaan selesai
– Siapa yang mereview pekerjaan dan tanggal review selesai
– Hasil diskusi hal – hal penting dengan manajemen, TCWG (those charged with governance)
– Dan pihak lain. Apa isi/ sifat hal –hal penting yang dibahas, kapan dan dengan siapa
pembahasan dilakukan
4. Apakah auditor yang berpengalaman, yang tidak mempunyai hubungan sebelumnya dengan
audit itu memahami :
– Sifat, waktu dan luasnya prosedur audit yang dilaksanakan sesuai ISAs dan ketentuan
perundang – undangan terkait dan ketentuan profesi
– Hasil dari prosedur audit yang dilaksanakan, dan bukti audit yang diperoleh
– Hal- hal signifikan yang ditemukan dalam audit, kesimpulan atas hal –hal itu, dan kearifan
professional yang diterapkan dalam menarik kesimpulan tersebut
 
5.Apakah file berisi dokumentasi mengenai :
A .Adanya prakondisi audit dan keputusan untuk menerima atau
melanjutkan penugasan
B. Strategi audit menyeluruh
C. Diskusi diantara anggota tim audit
D. Unsur utama pemahaman mengenai entitas dan setiap
komponen dari kelima komponen pengendalian internal,
termasuk sumber- sumber informasi sudah diperoleh
E. Hasil pelaksanaan prosedur penilaian resiko
F. Resiko salah saji material yang diidentifikasi dan dinilai pada
tingkat laporan keuangan dan pada tingkat asersi
G. Rencana audit terinci yang menanggapi risiko yang dinilai
I. Hasil pelaksanaan prosedur audit termasuk relevansi dan
keandalan bukti yang diperoleh dan perlakuan terhadap
penyimpangan yang ditemukan, termasuk perubahan yang
harus dilakukan karena risiko yang dinilai
J. Informasi dan prosedur yang dilaksanakan untuk menangani
indikator adanya kecurangan yang diidentifikasi selama audit
berlangsung
K.Perubahan dalam materialitas sebagai akibat diperolehnya
informasi baru
L. Cukup informasi untuk mengulang setiap prosedur, jika memang
diperlukan
M. Perubahan signifikan yang dibuat selama audit terhadap strategi
audit menyeluruh atau rencana audit, alasan mengapa perubahan
dibuat
N. Rincian masalah penting dan bagaimana masalah itu
diselesaikan, termasuk ketidak pastian yang material,
kekhawatiran/ pertanyaan mengenai estimasi manajemen,
peristiwa kemudian, dan masalah lain yang berakibat dengan
diterbitkannya pendapat yang dimodifikasi
6.Apakah konsultasi di dalam KAP dan dengan
tenaga ahli yang dikaryakan oleh auditor dan
manajemen telah didokumentasikan ?
7. Sewaktu tenaga ahli digunakan, apakah
tepatnya keahlian tenaga ahli tersebut sebagai
bukti audit, telah didokumentasikan ?
• Hal- hal yang harus dipertimbangkan adalah :
1.Dokumentasi tepat waktu,
• Dokumentasi audit yang tepat waktu membantu meningkatkan mutu
audit dan menfasilitasi reviu dan evaluasi bukti audit secara efektif dan
memperlancar kesimpulan yang diambil sebelum laporan audit difinalkan.
Dokumentasi audit yang disusun setelah pekerjaan audit dilaksanakan
kurang akurat dibandingkan dokumentasi yang dilakukan ketika pekerjaan
dilaksanakan
2.Apakah file audit itu sendiri, merupakan sesuatu yang utuh ?
• Dokumentasi audit harus jelas dan dapat dipahami tanpa penjelasan
tambahan karena penjelasan lisan tidak memadai untuk mendukung
untuk pengambilan kesimpulan. Tentunya penjelasan lisan dapat
digunakan untuk menjelaskan atau mengklarifikasi informasi di dalam
dokumentasi audit
3.Tidak konsisten
• Jika bukti audit Yang diperoleh tidak konsisten dengan kesimpulan akhir
mengenai suatu hal yang penting, pastikan ada dokumentasi yang
menjelaskan bagaimana auditor menyelesaikan ketidak kosistenan
tersebut
BAB 30

REPRESENTASI TERTULIS
Salah satu tanggungjawab manajemen ketika ia menandatangani
surat perikatan (engagement letter) ialah mengonfirmasi
ekspektasi auditor untuk menerima penegasan tertulis
(written confirmation) mengenai representasi yang dibuatnya
sehubungan dengan perikatan audit.
~Surat representasi berisi pernyataan tertentu dan keyakinan
manajemen (management’s belief) bahwa :
• Ia memenuhi tanggungjawabnya atas pembuatan laporan
keuangan
• Informasi yang diberikan kepada auditor sudah lengkap
Surat representasi diperoleh menjelang akhir
atau mendekati tetapi tidak sesudah, tanggal
laporan audit atas laporan
keuangan.Representasi tertulis dari
manajemen tidak boleh digunakan sebagai :
• Pengganti pelaksanaan prosedur audit lainnya
• Satu-satunya sumber bukti untuk masalah
audit yang signifikan
• Hal – hal yang harus dipertimbangkan :
1.Siapa yang menandatangani surat itu ?
Untuk penugasan audit yang dipandang beresiko tinggi,
pertimbangkan memeperoleh lebih dari satu tanda tangan
pada surat pernyataan. Contoh :ditandatangani oleh
pemilik merangkap pengelola dan anggota utama Tim
manajemen
2.Representasi sebagai bukti ?
Representasi tertulis saja bukan merupakan sebagai bukti yang
memastikan bahwa hal- hal yang tercakup di dalamnya telah
sesuai.Adanya representasi audit tetap dapat melakukan
proses audit lebih bila ada hal- hal yang perlu untuk
ditindaklanjuti.
• Representasi manajemen
Pada akhir penugasan, auditor wajib meminta pernyataan
tertulis dari manajemen yang menegaskan bahwa :
1. Representasi lisan
2.Manajemen sudah memenuhi tanggungjawabnya atas
pembuatan laporan keuangan sesuai dengan kerang
kepelaporan keuangan yang berlaku
3.Semua transaksi sudah dicatat dan dicerminkan dalam
laporan keuangan
4.Representasi lainnya yang diperlukan untuk mendukung
bukti audit yang diperoleh
• Bentuk –bentuk representasi manajemen, antara lain :
1. Hal- hal yang dikomunikasikan dalam diskusi
2. Hal- hal yang dikomunikasikan dalam bentuk
elektronika seperti email, pesan- pesan telepon (sms)
3. Skedul, analisis, dan laporan yang dibuat entitas,
sertanotasi/ disposisi dan komentar yang dibuat
manajemen atas skedul / analisis/ laporan tersebut
4. Memo dan bentuk korespondensi internal dan
eksternal
5. Risalah rapat TCWG dan komite gaji
6. Laporan keuangan yang ditandatangani
7. Surat representasi manajemen
• Megevaluasi representasi manajemen
1.hal-hal yang perlu diperhatikan :
• Apakah orang / pejabat yang membuat
representasi dapat diharapkan akan objektif
dan mempunyai pengetahuan mengenai
masalah
2.Apakah representasi itu layak dan konsisten
dengan :
• Pemahaman auditor mengenai entitas dan
lingkungannya
Representasi tertulis
Pentingya representasi audit karena :
• Jika manajemen mengubah representasi
tertulisnya atau tidak memberikan
representasi tertulis yang diminta, hal ini
memicu perhatian auditor tentang
kemungkinan adanya satu atau lebih masalah
• Permintaan representasi tertulis mungkin
akan medorong manajemen
mempertimbangkan masalah itu dengan lebih
saksama den dengan demikian, menigkatkan
mutu dari representasi itu.
Auditor harus meminta kepada manajemen untuk
memberikan representasi tertulis bahwa :
• Manajemen sudah memenuhi tanggung jawabnya atas
pembuatan laporan keuangan sesuai kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku
• Manajemen sudah memberikan kepada auditor semua
informasi yang relevan dan akses sebagai disepakati
dalam persyaratan penugasan audit
• Semua transaksi sudah dicatat dan dicerminkan dalam
laporan keuangan
• Representasi manajemen mendukung bukti audit
lainnya yang relevan untuk laporan keuangan atau
satu/ lebih asersi tertentu dalam laporan keuangan
Representasi tertulis juga bisa menyangkut hal- hal khusus
seperti :
• Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi sudah tepat
dan sesuai dengan kerangak pelaporan keuangan yang berlaku
• Hal- hal berikut, dimana ada relevansinya dalam kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku, telah diakui, diukur,
disajikan, atau diungkapkan sesuai kerangka pelaporan
keuangan tersebut
* Rencana atau niat/ intensi yang bisa berdampak terhadap nilai
(carrying value) atau klasifikasi asset dan kewajiban/ utang
* Kewajiban, yang sebenarnya (actual) maupun yang kontinjen
* Hak atas pengendalian terhadap aset tersebut
* Beban hukum atas aset dan aset yang dijadikan agunan
* Aspek- aspek hukum, ketentuan perundangan lain dan
perikatan yang dapat berdampak atas laporan keuangan
termasuk masalah ketidakpatuhan
Pertimbangan- pertimbangan lain
– Penggunaan qualifiying language.
Kata- kata ini bisa diterima jika auditor puas
bahwa representasi tersebut dibuat oleh orang
yang mempunyai tanggung jawab yang tepat
dan mengetahui hal- hal yang dicantumkan
dalam representasi itu.
– Salah saji sepele
Sewaktu meminta representasi salah saji,
batasan (standar) salah saji harus ditentukan.
Jadi apabila salah saji berada dibawah standar
maka salah saji tersebut dianggap sepele
• Manajemen bertanya ke pihak lain
Jika manajemen tidak mempunyai
pengetahuan yang cukup mengenai hal-
hal yang dicakup dalam representasi
tertulis, manajemen dapat memutuskan
untuk bertanya kepada orang- orang yang
ikut membuat/ menyajikan laporan
keuangan dan segala asersi yang berkaitan
dengan laporan keuangan dan segala asersi
yang berkaitan dengan laporan keuangan
tersebut.
r W b
iku m W
u A la
Wa ss alam

Anda mungkin juga menyukai