Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DASAR

MATEMATIKA
SISTEM BILANGAN
1. Pembagian bilangan

Bilangan

Pasti + atau – Nyata


2; -2;
+ dan - Khayal
-1,1

Tidak jelas sifatnya, + atau -


√(-9) = ± 3
Hasil bagi 2 bilangan berakhir
nol atau berulang atau
Rasional Irrasional
berupa decimal terbatas
0,1492525 Hasil bagi dua bil bulat, pecahan desimal
5/1 = 5,00 1/3 = 0.333 tidak berakhir nol atau tak berulang
0,14925253993999… π, ℮

Hasil bagi dua


bilangan yang Bulat Pecahan ½; 2/5, 2/7 dsb
hasilnya bulat,
1; 4; 8; termasuk 0
2
Bilangan Bulat

Bilangan Negatif Bilangan Positif Bilangan Nol

Bilangan Asli Bilangan Cacah Bilangan Prima

Semua bil bulat positif, tidak Semua bilangan positif atau nol Bilangan asli yang besarnya
termasuk nol (0,1,2,3,4,5……) tidak sama dengan satu dan
(1,2,3,4,5,…) hanya habis dirinya sendiri
(2,3,5,7,11,13,17,…)
PECAHAN, PERSENTASE DAN DESIMAL
•1.  PECAHAN
Penulisan pecahan biasanya menggunakan tanda garis horizontal ( atau garis miring ( )
- Bilangan bulat sebagai pembilang terletak di atas garis
- Bilangan bulat sebagai penyebut terletak di bawah garis
Contoh Bentuk pecahan :
, ,, 2,3

2. BILANGAN DESIMAL
Bilangan decimal untuk Indonesia adalah angka-angka yang terletak di sebelah kanan tanda koma
- Jika angka terletak 1 digit di sebelah kanan koma, maka nilainya dibagi 10
- Jika angka terletak 2 digit di sebelah kanan koma, maka nilainya dibagi 100
- Jika angka terletak 3 digit di sebalah kanan koma, maka nilainya dibagi 1000, dst.
Jadi, penyebutnya / pembaginya adalah 10 dipangkatkan dengan jumlah digit sebelah kanan koma
• Contoh
  :
0,2 = , 0,02 = , 0,002 =

3. PERSENTASE
- Bilangan atau angka yang menuntukkan sebagai bagian dari 100
- Persentase dinyatakan dengan symbol % yang berarti perseratus
Contoh : 20%, menunjukkan 20 dari 100 atau 20 dibagi dengan 100
- Persentase ,pecahan dan desimal saling berhubungan. Persentase dapat dikonversi ke pecahan, dan
sebaliknya.
Misal :
= 0,50 = 50%
= 0,125 = 12,5%
PERPANGKATAN
Operasi Perpangkatan
a. Bilangan khusus :
1. x1 = x 3. x0 = 1
Bentuk Umum :
2. oa = o
xa = n b.Operasi Perkalian :
• X disebut bilangan pokok / basis 1. xa. xb = xa+b
• a disebut bilangan pangkat 2. (xa) b = xab
/eksponen 3. xa.ya = (xy)a
• n disebut bilangan hasil
c. Operasi Pembagian :
perpangkatan / radikan
1. 1 / xa = x-a

2. xa : ya = (x/y)a = xa/ ya

3. xa/xb = xa-b
PEMFAKTORAN
Merupakan satu di antara pengali-pengali yang terpisah dalam suatu hasil kali.

ab + ac = a ( b + c )
Metoda untuk menyederhanakan pernyataan-pernyataan matematika.

Pemfaktoran dimulai dengan :


-Mencari nilai-nilai bersama pada pernyataan matematika
-Menuliskan kembali sebagai hasil kali factor-faktornya

contoh :
2Y3 – 3XY2 – 4Y

Difaktorkan menjadi :
Y (2Y2 – 3XY – 4)
Faktorkanlah :
Y = (X + a)(X + b)
Y = X2 + (a+b)X + ab
Contoh :
Y = X2 – 13X + 40
Dari persamaan di atas :
a + b = -13
ab = 40
Dengan metode coba-coba (trial and error) diketahui bahwa :
a = - 5 dan b = - 8
a + b = -5 + (-8) = -13
ab = (-5)(-8) = 40
Sehingga,
Y = X2 – 13X + 40
Y = (X – 5) (X – 8)
Bentuk :
Y = (aX + c)(bX + d)
Y = abX2 + (ad+bc)X + cd
Contoh :
Y = 2X2 – 6X - 8
Dari persamaan di atas :
ad + bc = -6 ab = 2
cd = -8
Dengan metode coba-coba (trial and error) diketahui bahwa :
a = 2 , b = 1, c = 2 , d = - 4
sehingga ,
Y = 2X2 – 6X - 8
Y = (2X + 2)(X – 4)
Bentuk :
Y = X2 + a2
Y = (X + a)(X +b)
Y = X2 - 25
Y = (X + 5)(X – 5)

Y = X3 + a3
Y = (X + a)( X2 – aX + a2)
Faktorkan , X3 + 27
X3 + 27 = (X + 3) )( X2 – 3X + 9)

Anda mungkin juga menyukai