Tujuan Penggunaan
Job Order Costing adalah untuk menentukan harga pokok
produk dari setiap pesanan, baik harga pokok produk
secara keseluruhan tiap pesanan maupun per satuan.
2
Karakteristik Proses Produksi berdasar pesanan
adalah sebagai berikut :
1. Sifat produksi : terputus-putus/intermitten
2. Tujuan produksi : untuk memenuhi pesanan
3. Bentuk produksi : sesuai dengan spesifikasi
pesanan
4. Dasar produksi : atas dasar order
3
Karakteristik Pengumpulan Biaya Produksi Berdasar
Job Order Costing
1. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik dikumpulkan secara
individual untuk tiap-tiap pesanan.
5
6
Jurnal-jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan
dengan bahan baku adalah sebagai berikut.
7
a. Jurnal untuk mencatat kewajiban Gaji dan Upah yang terjadi
Beban Gaji ………………………..xxx
Utang gaji …………………………..xxx
Atau cth :
pengendali overhead pabrik………………………………. xxx
akumulasi penyusutan mesin................………………………xxx
9
Untuk mencatat barang jadi yang diserahkan dari
produksi ke bagian :
Persediaan produk jadi …………………xxx
Produk dalam proses……………………... Xxx
10
Untuk mencatat persediaan barang dalam proses
akhir periode:
Persediaan produk dalam proses……... xxx
Produk dalam proses ………………………xxx
13
Dalam proses pabrikasi sisa bahan dapat berasal
dari:
a.Pengolahan kurang baik
Solusi ?
15
1) Ditutup ke ikhtisar laba-rugi
Kas/Piutang dagang Rp 600.000
Pendapatan lain-lain Rp600.000
2) Pengurangan harga pokok penjualan
16
Faktor penyebab terjadinya produk cacat :
a. Bersifat normal :
Produk cacat yang tidak bisa dihindari, maka untuk
memperbaiki produk tersebut membutuhkan biaya
tertentu. Perlakuan tambahan biaya ini, akan
dibebankan pada pengendali overhead pabrik.
17
P.T sigli adalah perusahaan yang menghasilkana komponen
televisi. Pada bulan September 2015 perusahaan menerima
pesanan 2.000 unit komponen. Harga pokok produksi untuk
satu unit komponen ini sebesar Rp 1.250,-, yang terdiri dari
bahan baku langsung Rp 500,- TKL Rp Rp 400,- dan BOP
dibebankan Rp 350 karena proses produksi ini lebih rumit
terjadi kerusakan sebanya 40 unit ini dianggap kerusakan
normal. Untuk itu produk ini perlu diperbaiki dengan biaya
bahan baku langsung Rp 5.000,- biaya TKL Rp 3.000,- dan
BOP Rp 2.500,- .
Jurnal :
Pengendali overhead pabrik.......Rp10.500
Persediaan bahan baku ........................Rp 5.000
Beban gaji ............................................Rp 3.000
macam-macam kedit ............................Rp 2.500
18
P.T sigli adalah perusahaan yang menghasilkana komponen
televisi. Pada bulan September 2015 perusahaan menerima
pesanan 2.000 unit komponen. Harga pokok produksi untuk
satu unit komponen ini sebesar Rp 1.250,-, yang terdiri dari
bahan baku langsung Rp 500,- TKL Rp Rp 400,- dan BOP
dibebankan Rp 350 karena proses produksi ini lebih rumit
terjadi kerusakan sebanya 40 unit ini dianggap kerusakan
karena kesalahan. Untuk itu produk ini perlu diperbaiki
dengan biaya bahan baku langsung Rp 8.000,- biaya TKL Rp
4.000,- dan BOP Rp 2.500,- .
Jurnal :
Rugi produk cacat .......................Rp14.500
Persediaan bahan baku ........................Rp 8.000
Beban gaji ............................................Rp 4000
macam-macam kedit ............................Rp 2.500
19
Faktor penyebab produk rusak :
1) Bersifat normal
2) Karena
kesalahan
kurangnya perencanaan, kurangnya
pengawasan terhadap tenaga kerja, dll
20
1) Produk rusak laku dijual : bersifat normal (diperlakukan
sebagai pengurang pengendali biaya overhead pabrik)
Contoh :
Pesanan No.707 mengenai pembuatan 2.000 mainan anak-
anak. Harga pokok produk untuk satu unit Rp 2.000.
karena kerumitannya terjadi kerusakan 50 mainan. Namun
meskipun demikian kursi cacat tersebut masih dapat dijual
dengan harga Rp. 1.000,- per unit. Sehingga dengan
adanya kejadian tersebut maka perusahaan terpaksa harus
memproduksi mainan anak-anak sebanyak 2.050 unit
( 2.000 mainan yang sesuai dengan pelanggan ditambah 50
mainan yang rusak).
Harga pokok :
• Bahan Baku Langsung....Rp 900,0
• Tenaga Kerja Langsung. Rp 600,-
• Overhead Parik...............Rp 500,-
• Jumlah keseluruhan....... Rp2.000,- 21
Harga pokok produk selesai :
HP. Produk selesai(baik):2.000unit x Rp2.000=Rp 4.000.000
HP. Produk rusak : 50 kursi x Rp2.000=Rp 100.000
HP. Produk selesai, produk baik : = Rp 4.100.000
22
2) Produk rusak laku dijual : karena kesalahan
Jurnal :
Kas Rp 50.000
Rugi produk rusakRp 50.000
Produk dalam proses (PDP)-bahan Rp 45.000
PDP - Tenaga Kerja Rp 30.000
PDP – BOP Rp 25.000
23
1) Produk rusak tidak laku dijual : bersifat normal
Pesanan No.707 mengenai pembuatan 2.000 mainan anak-
anak. Harga pokok produk untuk satu unit Rp 2.000. karena
kerumitannya terjadi kerusakan 50 mainan bersifat normal
namun tidak laku dijual. Sehingga dengan adanya kejadian
tersebut maka perusahaan terpaksa harus memproduksi
mainan anak-anak sebanyak 2.050 unit ( 2.000 mainan yang
sesuai dengan pelanggan ditambah 50 mainan yang rusak).
Harga pokok :
• Bahan Baku Langsung....Rp 900,-
• Tenaga Kerja Langsung. Rp 600,-
• Overhead Parik...............Rp 500,-
• Jumlah keseluruhan....... Rp2.000,
24
Pengendali overhead pabrik Rp 100.000
produk dalam proses (PDP)-bahan Rp 45.000
PDP - Tenaga Kerja Rp 30.000
PDP – BOP Rp 25.000
25
Transaksi berikut merupkan traansaksi yang dilakukan
P.T XYZ pada bulan Januari 2015:
1. Pembelian bahan baku yang dilakukan secara kredit
sebesar Rp 3.000.000 dan secara tunai Rp 4.000.000,-
2. Bukti permintaan bahan baku langsung sebesar Rp
2.200.000,- dan bahan baku tidak langsung Rp
650.000,-
3. Biaya gaji untuk pabrik sebesar Rp 3.800.000,- terdiri
atas Rp 2.300.000,- TKL dan sisanya tenaga kerja tidak
langsung
4. Penyusutan mesin-mesin pabrik senilai Rp 440.000,-
dicatat, dan biaya asuransi pabrik yang sudah jatuh
tempo bulan tersebut Rp 170.000,-
26
5. Suatu pesanan diselesaikan dengan serapan
biaya TKL Rp 726.000,- bahan baku telah
dibebankan sebelumnya ke pesanan tersebut
sebesar Rp 320.000,- BOP dibebankan
dengan tarif 75% dari biaya TKL
6. BOP aktual lain-lain Rp 310.000,-, terutang
7. Pesanan yang dimaksud dalam point 5
dikirimkan ke pemesan dengan nilai tagihan
sebesar Rp 1.925.000,-
27