Persiapan Implemnetasi Sistem Informasi Keperawatan
Muhammad Arsyad, MScPH
Pengertian Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea & Cococran,1989 dikutip oleh Hariyati, RT., 1999) Pengertian Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995 dikutip oleh Hariyati, RT., 1999) system informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar dokumentasi , komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Pengertian SistemInformasi Keperawatan adalah sistem untuk menganalisa, mengumpulkan dan mengolah data, dan memproses data ke dalam bentuk informasi dan pengetahuan, membuat pengetahuan sebagai dasar keputusan dan pemberian pelayanan keperawatan pasien dan meningkatkan kualitas dalam praktik professional keperawatan (Maria, 2009) Pengertian Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.
Selanjutnya pendokumentasian keperawatan yang
menggunakan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan, dimana fasilitas yang dibuat menjadi lebih lengkap, bahkan menurut Jasun (2006) Sistem Informasi Manajemen Keperawatan merupakan “papper less” untuk seluruh dokumen keperawatan Rancangan Program 1. Standar Asuhan Keperawatan Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar Internasional dengan mengacu pada Diagnosa Keperawatan yang dikeluarkan oleh North American Nursing Diagnosis Association, standar outcome keperawatan mengacu pada Nursing Outcome Clasification dan standar intervensi keperawatan mengacu pada Nursing Intervention Clasification (NIC) yang dikeluarkan oleh Iowa Outcomes Project. Standar Asuhan Keperawatan ini juga telah dilengkapi
dengan standar pengkajian perawatan dengan
mengacu pada 13 Divisi Diagnosa Keperawatan yang disusun oleh Doenges dan Moorhouse dan standar evaluasi keperawatan dengan mengacu pada kriteria yang ada dalam Nursing Outcome Clasification (NOC) dengan model skoring. 2. Standart Operating Procedure (SOP)
StandartOperating Procedure (SOP)
adalah uraian standar tindakan perawatan yang terdapat dalam standar asuhan keperawatan. SOP merupakan aktifitas detail dari NIC. 3. Discharge Planning Discharge Planning adalah uraian tentang perencanaan dan nasihat perawatan setelah pasien dirawat dari rumah sakit. Dalam sistem, discharge planning sudah tersedia uraian dimaksud, perawat tinggal print out yang selanjutnya hasil print out tersebut dibawakan pasien pulang. 4. Jadwal dinas perawat Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program komputer, sehingga penanggung jawab ruang tinggal melakukan print.
5. Penghitungan angka kredit perawat.
Masalah yang banyak dikeluhkan oleh perawat adalah pembuatan angka kredit, dikarenakan persepsi yang berbeda antara Urusan Kepegawaian dengan tenaga perawat. Disamping itu, kesempatan perawat untuk menghitung angka kredit sangat sedikit. Sehingga penghitungan angka kredit banyak yang tertunda dan tidak valid. Sistem yang dibuat dalam SIM Keperawatan, angka kredit merupakan rekapan dari aktifitas perawat sehari-hari, yang secara otomatis akan dapat diakses harian, mingguan atau bulanan. 6. Daftar diagnosa keperawatan terbanyak.
Daftar diagnosa keperawatan direkapitulasi
oleh sistem berdasar input perawat sehari- hari. Penghitungan diagnosa keperawatan bermanfaat untuk pembuatan standar asuhan keperawatan. 7. Daftar NIC terbanyak
Adalah rekap tindakan keperawatan terbanyak berdasarkan pada masing- masing diagnosa keperawatan yang ada. 8. Laporan Implementasi Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan pada satu periode, yang dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan pasien. Laporan ini dapat menjadi alat monitoring
yang efektif tentang kebutuhan
pembelajaran bagi perawat. Laporan implementasi juga dapat dijadikan alat bantu operan shift. 9. Laporan statistik Laporan statistik yang di munculkan dalam sistem informasi manajaman keperawatan adalah laporan berupa BOR, LOS, TOI dan BTO di ruang tersebut. 10. Resume Perawatan Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan harus dicantumkan dalam rekam medik. Resume perawatan bermanfaat untuk melihat
secara global pengelolaan pasien saat dirawat
sebelumnya, jika pasien pernah dirawat di rumah sakit. Dalam sistem, resume perawatan dicetak saat
pasien akan keluar dari perawatan. Komputer
telah merekam data-data yang dibutuhkan untuk pembuatan resume perawatan. 11. Daftar SAK Standar Asuhan Keperawatan yang ideal adalah berdasarkan evidance based nursing, yang merupakan hasil penelitian dari penerapan standar asuhan keperawatan yang ada. Namun karena dokumen yang tidak lengkap, SAK banyak diadopsi hanya dari literatur yang tersedia. Dalam sistem informasi manajemen
keperawatan, SAK berdasarkan rekapan dari
sistem yang telah dibuat. 12. Presentasi Kasus On Line Sistem dengan jaringan WiFi memungkinkan data pasien dapat diakses dalam ruang converence. Maka presentasi kasus kelolaan di ruang rawat dapat dilakukan on line ketika pasien masih di rawat 13. Mengetahui Jasa Perawat Dengan system integrasi dengan SIM RS, memugkinkan perawat mengetahui jasa tindakan yang dilakukannya. 14. Monitoring Tindakan Perawat & Monitoring Aktifitas Perawat
Manajemen perawatan dapat
mengakses langsung tindakan- tindakan yang dilakukan oleh perawat, dan mengetahui pula masing-masing perawat telah melakukan aktifitas keperawatan apa 15. Laporan Shift Laporan shift merupakan rekapan dari aktifitas yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan oleh perawat, tergantung item mana yang akan dilaporkan pada masing-masing pasien. 16. Monitoring Pasien oleh PN atau Kepala Ruang saat sedang Rapat
Monitoring pasien oleh PN atau Kepala
Ruang dapat dilakukan ketika PN atau Kepala Ruang sedang rapat di ruang converence. Akan diketahui apakah seorang pasien telah
dilakukan pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi atau belum Persiapan Implementasi 1. Hard Ware ◦ Perangkat keras berupa PC / CPU pada masing- masing ruang implementasi, yang terhubung dengan jaringan. ◦ Printer digunakan untuk mencetak dokumen yang telah dibuat.. ◦ Note Book atau Laptop digunakan untuk memasukan data-data saat penglkajian di samping pasien. Dengan menggunakan Note Book diharapkan pengkajian menjadi valid. ◦ WiFi adalah perangkat keras untuk menghubungkan Note Book dengan jaringan, sehingga tidak mengunakan kabe, tapi dengan wireless 2. Soft Ware Programyang dibuat sesuai dengan kebutuhan perawat. 3. Brain Ware Pembentukan Mind Set bukan sesuatu yang mudah bagi perawat. Istilah gagap teknologi, tidak percaya diri dengan membawa Note Book ke hadapan pasien, merasa repot dan lain-lain akan menjadi faktor penentu yang cukup signifikan bagi keberhasilan penerapan SIM Keperawatan. 4. Skill Ketrampilan perawat juga merupakan factor penting yang tidak bisa diabaikan, mengingat standar yang dipakai adalah standar internasional. Bahasa label dalam NIC adalah sesuatu yang baru, belum popular disamping membutuhkan pemahaman yang cukup mendalam.