Posisi Hukum Kebendaan
Posisi Hukum Kebendaan
PERDATA BARAT
Hukum Kebendaan Perdata Barat (HPE 20103)
I. Posisi Hukum Kebendaan dlm KUHPerdata
3
II. Materi yg diatur dlm Buku II Tentang Benda Hukum Benda dan Hukum Waris
4
IV. Akibat thd Buku II KUHPerdata Tentang
Benda Menurut Prof. Sri Soedewi
Pasal 57 UUPA sebelum berlaku UUHT → tetap berlaku ketentuan Hipotik dan
Creditverband
Staablad 1908 – 542 diubah Staablad 1937 – 190.
dgn berlakunya UUHT → tercipta unifikasi penentuan tentang jaminan:
Di bidang perundang-undangan:
a. berlakunya UUHT → seperti yg diatur dlm pasal 51 UUPA
b. tdk berlakunya ketentuan CV : S. 1908 – 542
S. 1937 – 190
c. pasal 25 UUHT 6
VI. Tinjauan Umum Tentang Benda dan Hukum Benda
1. PENGERTIAN BENDA
2.3). Individualis → objek hak kebendaan adalah selalu benda yg dapat ditentukan
secara individual, artinya: orang hanya dapat sebagai eigenaar dari barang
berwujud yg merupakan “kesatuan”
2.4). Asas totalitas → hak kebendaan selalu terdiri atas kesatuan objeknya.
2.5). Asas prioritas → semua hak kebendaan memberi wewenang yg sejenis dgn
kewenangan dari eigendom hanya luasnya berbeda.
10
3. PERBEDAAN MACAM – MACAM BENDA
Macam – macam benda:
a. Secara klasik
lihat → pokok-pokok hukum perdata halaman 61, hukum benda (Soedewi) halaman 17
b. dlm RUU Benda Nasional
- tanah dan bukan tanah
- berwujud atau tak berwujud
- terdaftar atau tak terdaftar
- bergerak atau tak bergerak
catatan:
1. pembedaan tanah/bukan tanah sesuai dgn UUPA landasannya hukum ada pada pasal 5 UUPA
2. berwujud/tak berwujud → semakin penting → dgn kemajuan teknologi kini dan masa datang pelbagai
penemuan baru
3. terdaftar/tak terdaftar → memberi kepastian dan kedudukan yg kuat bagi pemegang hak
4. bergerak/tak bergerak → merupakan pembedaan yg terpenting;
a. kriteria pembedaan:
bergerak → sifat
→ ditentukan UU
tak bergerak → sifat
→ ditentukan UU
→ tujuan pemakaiannya
b. arti penting pembedaan benda bergerak/tak bergerak
- Bezit
- Levering (penyerahan) → bergerak (ps. 612 kuhperdata)
→ Tak bergerak (pp 10/1961 pp 24/97)
- Bezwarring (pembebanan)
- Verjaring (daluwarsa)
11
4. HAK KEBENDAAN
Hak Kebendaan → terdapat hubungan langsung antara subjek hukum (orang) dgn objek
hukum (benda)
b
Hak Perorangan → menimbulkan hubungan hukum antara 2 pihak atau lebih, yg berkaitan
dgn benda atau hal tertentu
13
Ditinjau dari sudut hak kebendaan misal → A mempunyai
hak memungut hasil dari tanah milik B, ternyata B pailit,
walaupun B pailit sebagai akibat dari sifat hak kebendaan
mutlak, maka A tdk kehilangan hak untuk menungut
hasil, walaupun tanah itu dijual oleh kurator.
Perbedaan lain
dlm hal kepailitan
Ditinjau dari hak perorangan
X mempunyai piutang 1juta pada Y; Y sudah pailit
Menurut aturan kepailitan harta Y harus dijual lelang hasilnya
digunakan untuk menutupi utang – utangnya (Y)
X dapat mengajukan tuntutan untuk pembayaran
tagihannya. Tetapi belum tentu akan terpenuhi jika ternyata
harta Y tdk cukup untuk membayar hutang – hutangnya,
jika ternyata terdapat banyak kreditur Y
14
d. Batas – batas pengaturan Hak Kebendaan
5. Droit de Preference
15
a. KUHPerdata
1. Erfpacht
2. Opstal
3. Servituut
Hak Kebendaan yg 4. Vruchtgebruik
memberikan kenikmatan
•Atas milik sendiri
•Atas milik orang lain b. UUPA pasal 16 UUPA
-Hak milik
-Hak guna usaha
-Hak guna bangunan
-Hak pakai
-Hak sewa
Perbedaan Hak Kebendaan
Dan fungsinya
16
Hak Menguasai (Bezit)
529 KUHPerdata → suatu keadaan menguasai suatu benda, baik untuk diri
sendiri, maupun dengan perantara orang lain → mempertahankan atau
menikmati selaku orang yg memiliki benda tersebut
17
eigendom → menunjukkan hubungan hukum antara
Beda benda dan pemiliknya
bezit → menunjukkan hubungan nyata
b. traditio → penyerahan
Kewenangan
Syarat penyerahan atas
benda bergerak
Atas hak yg sah
20