Anda di halaman 1dari 14

UPGRADE BROWN COAL

(UBC)

RIZKY SYAPUTRA

EKSPLORASI TAMBANG
INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG
2017
Latar Belakang
Melihat potensi Sumber Daya yang kurang dimanfaatkan
Batubara bituminous (nilai kalor tinggi)bahan bakar
terutama digunakan di Jepang demi efisiensi pembangkitan
tenaga listrik, biaya, dan keamanan dalam logistik seperti
transportasi dan penyimpanan.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, persediaannya


telah menjadi ketat dalam skala global karena pertumbuhan
ekonomi negara-negara berkembang seperti China dan India.

Batubara peringkat rendah, termasuk lignit, memiliki


kandungan air yang tinggi, nilai kalorinya rendah, dan
pembakaran secara spontan, karakteristik yang menyulitkan
konsumen Jepang untuk memanfaatkannya.

Sumber: http://www.kobelco.co.jp/english/about_kobelco/csr/environment/2009/1182273_12555.html
Upgrade Brown Coal

Teknik memanaskan dan membuang air (dewatering)


batubara di dalam media minyak, yang bahan utama adalah
minyak ringan (light oil), dan mengabsorpsikan minyak berat
(heavy oil) seperti aspal secara selektif ke dalam pori–pori
batubara.
Minyak berat tadi sebelumnya ditambahkan dalam jumlah
sedikit ke dalam media minyak, kurang lebih 0.5wt% (air dried
base). Melalui pemrosesan di dalam media minyak, kalorinya
akan naik dan muncul sifat anti air (water-repellent
characteristic) dan penurunan kecenderungan swabakar (lower
spontaneous combustion propensity) pada produk yang
dihasilkannya.
DIAGRAM ALIR PROSES UBC

Sumber: http://www.kobelco.co.jp/english/about_kobelco/csr/environment/2009/1182273_12555.html
Tahapan UBC
1. Coal Crushing (Penghancuran Batubara)
Langkah ini termasuk mengambil batubara mentah, yang semula kasar dihancurkan sampai 50 mm atau
lebih kecil, dan menghancurkan batubara mentah menjadi 5 mm atau lebih kecil dengan menggunakan grinding
mill.

2. Slurry dewatering
Langkah ini termasuk mencampur batubara hancur dengan minyak ringan yang mengandung minyak berat,
seperti aspal, di dalam tangki persiapan slurry untuk menyiapkan slurry batubara. Hal ini diikuti dengan
meletakkan bubur batubara ke dalam tangki pengeringan slurry, dan
Dewatering bubur pada suhu 130 sampai 160 ℃ dan di bawah tekanan 400 sampai 450 kPa. Pengeringan air
pada slurry menghasilkan uap campuran (selanjutnya disebut "uap proses") yang terdiri dari air dan minyak
ringan. Uap proses dikompresi oleh kompresor untuk digunakan kembali sebagai sumber panas untuk pengurasan
slurry batubara.
3. Solid/liquid separation
Langkah ini termasuk memindahkan slurry batubara yang diairi ke pemisah sentrifugal kontinu (decanter) untuk
memisahkan slurry cake dari minyak ringan. Minyak ringan yang dipisahkan dikembalikan ke tangki pengionan
minyak dan digunakan kembali sebagai minyak ringan untuk persiapan slurry.

4. Oil recovery
Ini termasuk memberi umpan slurry cake, terpisah dari cairan, ke pengering (pengering tabung uap),
menguapkan dan mengeringkan minyak yang terkandung dalam kue bubur melalui pertukaran panas tidak langsung
dengan uap suhu tinggi untuk memulihkan UBC dalam bentuk bubuk (bubuk UBC). Uap minyak, yang terkandung
dalam gas beredar (terutama terdiri dari nitrogen) yang melewati pengering, dikondensasi di menara pendingin dan
dipisahkan dari nitrogen. Minyak ringan dipisahkan diberi makan kembali ke tangki minyak bersirkulasi dan
digunakan kembali sebagai minyak ringan untuk persiapan slurry.
5. Briquetting
Dalam langkah ini, bubuk UBC dimasukkan ke dalam mesin briquetting tipe roll ganda. Aparatus terdiri dari
sepasang gulungan, berputar dalam arah yang berlawanan, masing-masing gulungan memiliki permukaan gulungan yang
dilengkapi dengan kantong, dimana bubuk UBC dibentuk menjadi produk, briket berbentuk kacang polong.

Gambar Full view of UBC 600 tonnes/day plant


Teknik upgrading & kondisi prosesnya
Pada kelompok A, penguapan dan reaksi kimia tidak
terjadi pada saat proses berlangsung. Contohnya adalah
proses pressed dewatering.

Untuk kelompok B, penguapan akan terjadi selama


proses berlangsung, sedangkan reaksi kimia tidak akan
terjadi. Contohnya adalah UBC, steam tube dryer, vapor
fluidized bed dehydration.

Pada kelompok C, penguapan tidak terjadi selama proses,


tapi reaksi kimia akan berlangsung. Contohnya adalah
proses Fleissner, heat water treatment (HWT), KFUEL+.

Dan pada kelompok D, baik penguapan maupun reaksi


kimia akan terjadi pada saat proses. Contohnya adalah
proses ENCOAL, SYNCOAL, dan KFUEL.
Pabrik dengan kapasitas 600 ton / tahun dibangun di Indonesia dan telah berjalan untuk
mendemonstrasikan sebuah proses yang disebut proses UBC. Pada tahun 2009, kinerja dasar seluruh
proses diverifikasi melalui operasi terus menerus yang dibebankan pada batubara.

Pada tahun 2010, sampel briket UBC harus diproduksi untuk uji pembakaran menggunakan
pembakar yang nyata. Ini diikuti oleh operasi yang dimuat dan operasi kontinu jangka panjang, sesuai
dengan rencana, untuk mengevaluasi stabilitas dan keandalan proses UBC secara teknis, untuk
mendapatkan data untuk merancang pembangkit komersial skala kecil, dan untuk menetapkan kualitas
dan Kelayakan produk sebagai bahan bakar.
Kelebihan dan Kekurangan
UBC

Kelebihan adalah :
1. Dilakukan pada temperature dan tekanan yang rendah
(T= 150-160 derajat C, dan P=350 KPA.

Kekurangan adalah :
1. Pengeluaran TAR belum sempurna
SOLUSI UBC
1. Penambahan zat aditif (Low sulfur wax residue) sebagai penutup permukaan batubara

MANFAAT UBC

1. Memanfaatkan batubara berkalori tinggi atau menengah.

2. Menghasilkan Batubara bersih, yang dapat menjaga kestabilan pasokan energi.

3. Menghemat biaya instalasi peralatan

4. Pencegah polusi pada PLTU.


KESIMPULAN

Teknologi UBC diharapkan dapat menghasilkan batubara


bersih yang dapat menjaga kestabilan pasokan energi.
Batubara hasil proses UBC memiliki nilai kalori yang tinggi,
kadar Air dan polusi yang rendah, sehingga sangat cocok
untuk keperluan dalam negri dan diharapkan Mampu menekan
laju ekspor batubara keluar negri.
DAFTAR PUSTAKA
Febriansyah, hendika. “Peningkatan Kualitas Batubara Peringkat rendah UBC”
https://www.scribd.com/doc/89209509/Peningkatan-Kualitas-Batubara-Peringkat-Rendah-Dengan-
Teknologi-Upgraded-Brown-Coal, diakses pada 09/05/2017.

Kinoshita, shigeru. PT UPGRADED BROWN COAL, INDONESIA, Technical Development Group


https://www.google.com/url?q=http://www.kobelco.co.jp/english/ktr/pdf/ktr_29/093-
098.pdf&sa=U&ved=0ahUKEwjSmrCIsuLTAhVKvY8KHVkBCGIQFggLMAM&client=internal-uds-
cse&usg=AFQjCNE_HEihXIF5DiZ0nI10BkAdi1AzLQ, diakses pada 09/05/2017.

Kobelco, “ Upgrade Brown Coal”


http://www.kobelco.co.jp/english/about_kobelco/csr/environment/2009/1182273_12555.html, diakses
pada 09/05/2017.

Anda mungkin juga menyukai