KATARAK
Oleh:
Ns. Esti Budi Handayani, M.Kep
Pengertian
Katarak merupakan keadaan dimana terjadi kekeruhan pada serabut
atau bahan lensa di dalam kapsul lensa (Sidarta Ilyas, 1996)
Katarak Juvenil, yaitu katarak yang terlihat pada usia diatas 1 tahun dan dibawah 40
tahun.
Katarak Senil, yaitu katarak yang mulai terjadi pada usia lebih dari 40 tahun
Tindakan bedah dilakukan pada usia 2 bulan , untuk mencegah ambliopia eks –
anopsia.
Katarak Plar
Katarak Polar (Piramidialis )
(Piramidialis)anterior
Posterior
Katarak Lameral
atau Zonular KKatark Sentral
2. KATARAK JUVENIL
Katarak Juvenil terlihat setelah usia 1Tahun
lanjutan dari katarak kongenital yang makin nyata.
Penyulit Penyakit lain; Katarak Komplikata, terjadi akibat:
a. Penyakit Lokal pada satu mata; akibat Uveitis anterior
glaukoma, miopia tinggi, Ftisis bulbi yang mengenai satu mata.
b. Penyakit sistemik; diabetes, Hipoparatiroid, dan miotonia
distropi yang mengeai kedua mata.
Lanjutan………
Katarak Juvenil meupakan kotarak yang didapat, dan dipengaruhi
oleh beberapa faktor:
Tindakan Bedah yg dilakukan adalah : Ekstraksi Linear
Tindakan Bedah dilakukan pada:
1. Monokular Katarak, katarak yg memerlukan pekerjaan dgn binolular
2. Katarak telah Total, dan kosmetik sangat mengganggu
3. Binokular katarak, bila mengganggu pekerjaan sehari – hari.
Lanjutan …………
2. Stadium Imatur,
Pada stadium ini lensa degeratif mulai menyerap cairan kedalam lensa sehingga lensa menjadi cembung.
Terjadi pembengkakan lensa yang disebut sebagai katarak intumesen.
Terjadi Miopisasi akibat lensa mata menjadi cembung, sehingga pasien menyatakan tidak memerlukan kaca mata
saat membaca dekat.
Glaukoma Sekunder Terjadi akibat lensa bengkak, iris terdorong kedepan, bilik mata dangkal dan sudut bilik
mata akan sempit atau menutup.
Hasil Uji bayangan iris positif
Lanjutan……….
3. Stadium Matur
Merupakan proses degenerasi lanjut lensa
Terjadi kekruhan seluruh lensa
Ukuran lensa normal
Pada pemeriksaan terlihat iris dalam posisi normal, bilik mata depan terbuka normal, dan uji
bayangan iris negative.
Tajam penglihatan sangat menurun dan dapat hanya tinggal proyeksi sinar positif.
4. Stadium Hipermatur
Terjadi proses degerasi lensa lanjut dan korteks lensa dapat mencair sehingga nucleus lensa
tenggelam di dalam korteks lensa (katarak Morgagni).
Terjadi degenerasi kapsul lensa sehingga bahan lensa ataupun korteks lensa yang cair keluar dan
masuk kebilik mata depan.
Akan terlihat lensa yang lebih kecil dari pada normal.
Uji bayangan iris akan terlihat Positif
Pengobatan Katarak Senil
Tidak ada obat untuk kataral Senil, kecuali tindakan pembedahan.
Tindakan bedah dilakukan bila ada indikasi bedah pada katarak senil, seperti:
a. Katarak telah mengganggu kegiatan sehari – hari walaupun katarak belum matur.
b. Katarak Matur, karena bila terjadi hipermatur akan menimbulkan penyulit katarak
hipermatur (Uveitis dan glaucoma).
c. Katarak telah menimbulkan penyulit seperti katarak intumesen yang menimbulkan
glaucoma.
4. KATARAK TRAUMATIK
Kekeruhan lensa dapat terjadi akibat trauma tumpul atau
trauma tajam yang menembus kapsul anterior.
Tindakan bedah dilakukan setelah mata tenang akibat trauma
tersebut.
Bila pecahnya kapsul mengakibatkan gejala radang berat,
maka dilakukan aspirasi secepatnya agar keadaan uveitis tidak
menimbulkan penyulit yang lebih berat.
5. KATARAK KOMPLIKATA
Usia
Trauma mata
Genetika
Infeksi
Manifestasi Klinik
Data subyektif
Visus menurun
Silau
Data objektif
Pengembunan seperti mutiara keabuan pada pupil
Bila lensa sudah opak cahaya terpendar tdk pada retina pandangan
kabur atau redup
Silau dan susah melihat pd malam hari
Pupil tampak kekuningan, abu-abu dan putih.
Pemeriksaan diagnostic
Kartu Snellen
Keratometri
Pemeriksaan Lampu Slit dan Oftalmoskopi
A-Scan Ultrasoundm (Echography)
Hitung sel endotel
(Smeltzer, 2001)
Penatalaksanaan
1. Pembedahan
Ada 2 macam tekhnik pembedahan katarak
Ekstraksi katarak intrakasuler (ICCE)
Ekstraksi katark ekstrakapsuler extraction (ECCE) 98 % keberhasilan
Fakoemulsifikasi penemuan terbaru pd ekstrakapsuler
.
Pendidikan Pasien; Perawatan Diri setelah
Pembedahan Katarak (Smeltzer 2002)
Pembatasan aktivitas
Diperbolehkan
Menonton televisi; membaca bila perlu, tp jangan terlalu lama
Mengerjakan aktivitas biasa tapi dikurangi
Pada awal mandi waslap selanjutnya menggunakan bak mandi atau
pancuran
Tidak boleh membungkuk pd wastafel atau bak mandi; condongkan
sedikit kepala kebelakang saat mencuci rambut
Tidur dengan perisai pelindung mata logam pada
malam hari; mengenakan kacamata pada siang hari
Ketika tidur, berbaring terlentang atau miring tidak
boleh telengkup
Aktivitas dengan duduk
Mengenakan kacamata hitam untuk kenyamanan
Berlutut atau jongkok saat mengambil sesuatu dari
lantai
Dihindari (paling tidak selama 1 minggu)
Tidur pd sisi yg sakit
Menggosok mata; menekan kelopak untuk menutup
Mengejan saat defekasi
Memakai sabun mendekati mata
Mengangkat benda yg lebih dari 7 Kg
Hubungan seks
Mengendarai kendaraan
Batuk, bersin, dan muntah
Menundukkan kepala sampai bawah pinggang, melipat lutut
saja dan punggung tetap lurus untuk mengambil sesuatu dari
lantai
Askep Pada Pasien Dengan Post Operasi Katarak
Pengkajian
Data Subyektif
Nyeri
Mual
Diaporesis
Riwayat jatuh sebelumnya
Pengetahuan tentang regimen terapeutik
Sistem pendukung, lingkungan rumah.
Data obyektif
Perubahan tanda – tanda vital
Respon yang azim terhadap nyeri
Tanda – tanda infeksi:
Kemerahan
Edema
Infeksi konjungtiva (pembuluh darah konjungtiva menonjol)
Drainase pada kelopak mata dan bulu mata
Zat purulen
Peningaktan suhu tubuh
Data Obyektif .....
Post Operasi
1. Nyeri Akut
2. Ansietas
3. Risiko infeksi
4. Risiko Jatuh
Terima Kasih