Anda di halaman 1dari 50

Anamnesis Riwayat

Menstruasi
dr. Natalina Soesilawati, Sp.A
Pendahuluan

• Pembahasan isu-isu reproduksi dapat menjadi hal yang sulit bagi beberapa wanita.
• Penting bagi pasien untuk mendapatkan suasana yang santai, nyaman dan terjaga
kerahasiaannya pada saat proses anamnesis
• Pasien harus tetap berpakaian, terutama jika dia bertemu untuk pertama kalinya.
• Biasanya, pasien diwawancarai seorang diri.
• Pengecualian dapat dilakukan untuk pasien anak-anak, remaja, dan wanita cacat
mental, atau jika pasien khusus meminta kehadiran seorang teman, pengasuh, atau
anggota keluarga
Identitas Pasien

Identitas pasien merupakan bagian yang paling penting dalam anamnesis. Kesalahan
identifikasi pasien dapat berakibat fatal, baik secara medis, etika, maupun hukum. Unsur-
unsur yang terdapat pada identitas pasien adalah:
•Nama

•Umur

•Alamat : ditulis secara lengkap

•Pendidikan dan Pekerjaan

•Agama dan suku bangsa


Keluhan Utama

Keluhan utama yaitu keluhan atau gejala yang menyebabkan pasien dibawa berobat.
Keluhan utama sangat dibutuhkan dalam mengumpulan informasi masalah.

Bahkan untuk pasien yang datang hanya untuk sekedar pemeriksaan rutin.
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien diminta untuk menceritakan gejala-gejala yang muncul dengan kata-katanya


sendiri.
Informasi tambahan tentang keluhan pasien dapat diperoleh dengan mengajukan
pertanyaan yang spesifik.Untuk itu kita perlu mengetahui
Riwayat Menstruasi

• Kapan haid pertama (menarche). Pubertas pada wanita merupakan


tanda awal matangnya organ reproduksi dan mencakup serangkaian
peristiwa yang terjadi selama 2-4 tahun termasuk peningkatan tinggi
badan, perkembangan payudara, tumbuhnya rambut kemaluan
(pubarche atau adrenarche), dan onset menstruasi pertama kali
(menarche). Umur rata-rata menarche adalah 12-13 tahun, dengan
rentang 9-17 tahun. Awalnya, siklus menstruasi biasanya anovulasi
dan menstruasi terjadi pada interval yang tidak teratur.
• Periode menstruasi terakhir atau HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
• Pola menstruasi dan gejala-gejala yang terkait (next slide)
i. Lama Siklus. Lama siklus dihitung sejak hari pertama dari satu periode menstruasi sampai hari pertama periode menstruasi berikutnya.
Panjang siklus rata-rata adalah 28 hari.
ii. Durasi aliran menstruasi. Menstruasi biasanya berlangsung selama 3-5 hari, dengan kisaran 1-7 hari. Durasi aliran menstruasi yang dialami
oleh wanita pengguna kontrasepsi oral seringkali lebih pendek dari periode menstruasi spontan.
iii. Jumlah darah yang keluar. Hilangnya darah rata-rata selama periode menstruasi adalah 30 mL, dengan kisaran 10 sampai 80 mL.. Metode
kontrasepsi dapat mempengaruhi jumlah aliran. Jumlah darah yang keluar biasanya lebih sedikit pada pasien pengguna kontrasepsi oral.
Pasien yang menggunakan kontrasepsi dalam Rahim, jumlah darah yang keluar biasanya lebih banyak.
iv. Munculnya gejala molimina (premenstrual). Gejala sering dilaporkan termasuk nyeri payudara, distensi abdomen, berat badan, nafsu makan
meningkat, lekas marah, dan suasana hati yang labil.
v. Munculnya nyeri yang berhubungan dengan menstruasi. Sakit perut atau punggung bawah pada saat menstruasi (dismenore) adalah umum.
Rasa sakit biasanya dimulai dalam beberapa jam setelah onset menstruasi dan reda pada hari kedua aliran.
vi. Pendarahan tambahan (Spotting/bercak).
Perimenopuse/menopause

a. Pola Menstruasi. Pada akhir siklus reproduksi wanita, interval intermenstrual biasanya menjadi sulit diprediksi. Seringkali interval
yang lebih pendek dan kemudian menjadi lebih bervariasi. Menopause didefinisikan sebagai tidak adanya menstruasi selama 1
tahun. Pendarahan yang terjadi setelah fase ini biasanya merupakan pendarahan yang abnormal. Usia rata-rata pada
penghentian menstruasi adalah 51 tahun, dengan kisaran dari 40 tahun ke 50-an.
b. Gejala yang berhubungan. Beberapa gejala yang muncul berhubungan dengan perubahan hormonal yang terjadi sekitar waktu
menopause. Gejala vasomotor, termasuk hot flushes dan berkeringat di malam hari, sering dilaporkan. Ingatan yang melemah,
gangguan tidur, dan sakit di leher, bahu, dan punggung memiliki prevalensi yang sama. Vagina yang kering dan kesulitan
mendapatkan gairah seksual.
c. Terapi penggantian hormon. Dalam rangka untuk mengevaluasi pola perdarahan pasien perimenopause atau menopause dan
gejala yang berhubungan, penting bagi kita untuk mengetahui apakah pasienmenggunakan terapi penggantian hormone dari
regimen estrogen, atau estrogen dan progesterone. Selain itu, penting untuk mengetahui sediaan pbat pengganti hormone
tersebut, apakah berbentuk herbal, tablet, atau bahan olahan kedelai.
Kontrasepsi

a. Metode kontrasepsi saat ini. Jika pasien premenopause dan aktif secara seksual dengan
laki-laki, penting untuk bertanya tentang metode kontrasepsi saat ini, apakah ia puas
dengan metode ini atau ada keinginan untuk menggantinya
b. Metode kontrasepsi sebelumnya yang pernah digunakan. Sebuah daftar metode
kontrasepsi masa lalu harus diperoleh, termasuk kapan digunakannya, komplikasi yang
terkait dengan penggunaan kontrasepsi tersebut, dan mengapa pasien menghentikan
penggunaannya.
Sitologi Cerviks dan vagina.

• Tanggal dan hasil terbaru pemeriksaan Pap Smear harus


ditanyakan. Penting untuk ditanyakan pada pasien, apakah ia
pernah mempunyai riwayat hasil smear yang abnormal, jika iya,
pengobatan apa yang dilakukan dan bagaimana caranya.
Pertanyaan ini juga dapat membantu kita untuk mengetahui sudah
seberapa sering pasien melakukan pemeriksaan sitology cerviks
dan vagina.
Hal Lain yang Dapat Ditanyakan

• Riwayat Infeksi
• Riwayat Kesuburan
• Riwayat Aktivitas Seksual
• Riwayat Kehamilan dan Persalinan
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat Pembedahan Sebelumnya
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat Konsumsi Obat-Obatan Dan Alergi
• Aspek Sosial
Gangguan dalam Menstruasi

• Premenstrual Tension (Ketegangan Prahaid)


• Disminorea
• Menorrhagia
• Amenore
• Polimenore
• Oligomenorea

• Diluar menstruasi: Metrorrhagia


Premenstrual Tension
(Ketegangan Prahaid)
Definisi

• Keteganagan prahaid adalah keluhan-keluhan yang biasanya mulai


satu minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid dan
menghilang sesudah haid datang walaupun kadang-kadang
berlangsung terus sampai haid berhenti.
Etiologi

• Etiologi ketegangan prahaid tidak jelas, tetapi mungkin faktor


penting ialah ketidakseimbangan esterogen dan progesteron
dengan akibat retensi cairan dan natrium, penambahan berat
badan, dan kadang-kadang edema. Dalam hubungan dengan
kelainan hormonal, pada tegangan prahaid terdapat defisiensi
luteal dan pengurangan produksi progesteron.
• Faktor kejiwaan, masalah dalam keluarga, masalah sosial, dll.juga
memegang peranan penting. Yang lebih mudah menderita tegangan
prahaid adalah wanita yang lebih peka terhadap perubahan
hormonal dalam siklus haid dan terhadap faktor-faktor psikologis.
Gejala

• Keluhan terdiri dari gangguan emosional berupa iritabilitas,


gelisah, insomnia, nyeri kepala, perut kembung, mual,
pembesaran dan rasa nyeri pada mammae, dsb.
• Sedang pada kasus yang berat terdapat depresi, rasa ketakutan,
gangguan konsentrasi, dan peningkatan gejala-gejal fisik tersebut
diatas.
Terapi

• Progesteron sintetik dosis kecil dapat diberikan selama 8 jam


sampai 10 hari sebelum haid
• Metiltestosteron 5mg sebagai tablet isap, jangan lebih dari 7 hari
• Pemberian diuretik selama 5 hari dapat bermanfaat
• Pemakaian garam dibatasi dan minum sehari-hari dikurang selama
7-10 hari sebelum haid
• Psikoterapi suportif
Disminorea
Definisi

• Disminorea adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, sampai


membuat wanita tersebut tidak dapat bekerja dan harus tidur.
• Nyeri sering bersamaan dengan rasa mual, sakit kepala, perasaan
mau pingsan, lekas marah.
• Dikenal adanya disminore primer dan sekunder. Nyeri haid atau
disminorea ada dua macam :
• Nyeri haid primer
• Nyeri haid sekunder
Etiologi

• Penyebab pasti disminore primer belum diketahui.


• Diduga faktor psikis sangat berperan terhadap timbulnya nyeri.
• Disminore primer umumnya dijumpai pada wanita dengan siklus
haid berovulasi.
• Penyebab tersering disminore sekunder adalah endometriosis dan
infeksi kronik genitalia interna
Manifestasi klinis

• Disminore Primer
• Usia lebih muda • Tidak dijumpai keadaan patologi
• Timbul setelah terjadinya siklus pelvik
haid yang teratur • Hanya terjadi pada siklus haid
• Sering pada nulipara yang ovulatorik
• Sering memberikan respons
• Nyeri sering terasa sebagai
terhadap pengobatan
kejang uterus dan spastik
medikamentosa
• Nyeri timbul mendahului haid
• Pemeriksaan pelvik normal
• Nyeri meningkat pada hari • Sering disertai nausea, muntah,
pertama dan kedua saat haid diare, kelelahan, dan nyeri kepala
• Disminore Sekunder
• Usia lebih tua • Nyeri dimulai saat haid dan
• Cenderung timbul setelah 2 meningkat bersamaan dengan
tahun siklus haid teratur keluarnya darah
• Tidak berhubungan dengan • Berhubungan dengan kelainan
paritas pelvik
• Nyeri sering terasa terus- • Tidak berhubungan dengan
menerus dan tumpul adanya ovulasi
• Seringkali memerlikan tindakan
operatif
• Terdapat kelainan pelvic
Terapi

• Penerangan dan nasihat


• Perlu dijelaskan kepada penderita bahwa disminore adalah gangguan yang tidak berbahaya
untuk kesehatan.
• Pemberian obat analgesic
• Obat analgesik yang sering diberikan adalah preparat kombinasi aspirin, fenasetin, dan
kafein. Obat-obat paten beredar di pasaran ialah antara novalgin, ponstan, acet-aminophen
dan sebagainya.
• Terapi hormonal
• Tujuan terapi hormonal ialah menekan ovulasi.
• Terapi dengan obat nonstreoid antiprostaglandin
• Termasuk disini indometasin, ibuprofen, dan naproksen dalam kurang lebih 70% penderita
dapat disembuhkan atau mengalami banyak perbaikan
Menorrhagia
Pengertian

• Menoragi (hiperamenore) adalah menstruasi yang berlarut – larut atau aliran


menstruasi yang hebat yang lebih jauh dapat dipersulit oleh gumpalan
darah.
• Menoragia merupakan suatu kelainan menstruasi dimana perdarahan
menstruasi lebih dari 80ml/hari pada siklus yang normal.
Tanda dan Gejala

• Penderita menoragia dapat mengalami beberapa gejala seperti:


• pasien perlu mengganti pembalut hampir setiap jam selama beberapa hari
berturut-turut
• perlunya mengganti pembalut di malam hari atau pembalut ganda di malam
hari
• menstruasi berlangsung lebih dari 7 hari
• darah menstruasi dapat berupa gumpalan-gumpalan darah
• terdapat tanda-tanda anemia, seperti napas lebih pendek, mudah lelah,
pucat, kurang konsentrasi, dll.
Etiologi

• Kelainan hormon endokrin misal akibat


Timbulnya perdarahan yang berlebihan saat
kelainan kelenjar tiroid dan kelenjar
terjadinya menstruasi (menorragia) dapat adrenal, tumor pituitari, siklus
anovulasi, Sindrome Polikistik Ovarium
terjadi akibat beberapa hal, diantaranya: (PCOS), kegemukan, dll
• Kelainan anatomi rahim seperti adanya
• Adanya kelainan organik :
mioma uteri, polip endometrium,
• Infeksi saluran reporduksi
hiperplasia endometrium, kanker
dinding rahim dan lain sebagainya.
• Kelainan koagulasi, misal: akibat von • Iatrogenik: misal akibat pemakaian IUD,
willebrand disease, kekurangan protrombin, hormon steroid, obat-obatan
idiopatik trombositopenia purpura (ITP), dll
kemoterapi, obat-obatan anti-
inflamasidan obat-obatan antikoagulan
• Disfungsi organ.
Pengobatan

• Pengobatan menorrhagia sangat tergantung kepada penyebabnya. Untuk memastikan


penyebabnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan
darah, tes pap smear, biopsi dinding rahim, pemeriksaan USG, dan lain sebagainya.
Jika menoragia diikuti oleh adanya anemia, maka zat besi perlu diberikan untuk
menormalkan jumlah hemoglobin darah. Terapi zat besi perlu diberikan untuk
periode waktu tertentu untuk menggantikan cadangan zat besi dalam tubuh.
• Selain itu, menorrhagia juga dapat diterapi dengan pemberian hormon dari luar,
terutama untuk menorrhagia yang disebabkan oleh gangguan keseimbangan
hormonal. Terapi hormonal yang diberikan biasanya berupa obat kontrasepsi
kombinasi atau pill kontrasepsi yang hanya mengandung progesteron.
Amenore
Definisi

• Amenore bukan suatu penyakit tetapi merupakan gejala. Amenore


adalah tidak adanya haid selama 3 bulan atau lebih.
• Klasifikasi amenore :
• Amenore primer, tejadi apabila seseorang wanita belum pernah mendapat
menstruasi dan tidak boleh didiagnosa sebelum pasien mencapai usia 18
tahun
• Amenore sekunder ialah hilangnya haid selama menarche
• Amenore yang normal hanya terjadi sebelum masa pubertas, selama
kehamilan, selama menyusui dan setelah menapause.
Etiologi

• Tertundanya menarke (menstruasi • Kelainan bawaan pada sistem


pertama) kelamin
• Kelainan bawaan pada pada sistem
kelamin (misalnya tidak memiliki • Kelainan kromosom (misalnya
rahim atau vagina, adanya sekat pada sindroma Turner atau sindroma
vagina, serviks yang sempit, lubang Swyer dimana sel hanya
pada selaput yang menutupi vagina mengandung 1 kromosom X)
terlalu sempit / himen imperforata)
• Penurunan berat badan yang drastis • Penyakit ovarium polikista
(akibat kemiskinan, diet berlebihan, • hiperplasia adrenal kongenital
anoreksia nervosa, bulimia, dan lain –
lain)
Manifestasi klinis

• Sakit kepala
• Galaktore ( pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil
dan tidak sedang menyusui )
• Gangguan penglihatan ( pada tumor hipofisa )
• Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti
• Vagina yang kering
• Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang mengikuti
pola pria ), perubahan suara dan perubahan ukuran payudara
Terapi

• Pengobatan untuk kasus amenore tergantung kepada


penyebabnya. Jika penyebanya adalah penurunan berat badan
yang drastis atau obesitas, penderita dianjurkan untuk menjalani
diet yang tepat. Jika penyebabnya adalah olah raga yang
berlebihan, penderita dianjurkan untuk menguranginya.
• Jika seorang anak perempuan yang belum pernah mengalami
menstruasi ( amenore primer ) dan selama hasil pemeriksaan
normal, maka dilakukan pemeriksaan setiap 3 – 6 bulan untuk
memantau perkembangan pubertasnya.
Polimenorea
Definisi

• Polimenorrhea adalah kelainan haid dimana siklus kurang dari 21


hari dan menurut literatur lain siklus lebih pendek dari 25 hari.
Etiologi

• Bila siklus pendek namun teratur ada kemungkinan stadium


proliferasi pendek atau stadium sekresi pendek atau kedua
stadium memendek. Yang paling sering dijumpai adalah
pemendekan stadium proliferasi. Bila siklus lebih pendek dari 21
hari kemungkinan melibatkan stadium sekresi juga dan hal ini
menyebabkan infertilitas.
• Siklus yang tadinya normal menjadi pendek biasanya disebabkan
pemendekan stadium sekresi karena korpus luteum lekas mati. Hal
ini sering terjadi pada disfungsi ovarium saat klimakterium,
pubertas atau penyakit kronik seperti TBC.
Terapi

• Keadaan ini dapat diperbaiki dengan menggunakan terapi


hormonal. Stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan estrogen
dan stadium sekresi dapat diperpanjang dengan kombinasi
estrogen-progesteron.
Oligomenorea
Definisi

• Oligomenorrhea disebut juga sebagai haid jarang atau siklus


panjang. Oligomenorrhea terjadi bila siklus lebih dari 35 hari.
Darah haid biasanya berkurang.
Etiologi

• Oligomenorrhea biasanya berhubungan dengan anovulasi atau dapat juga


disebabkan kelainan endokrin seperti kehamilan, gangguan hipofise-
hipotalamus, dan menopouse atau sebab sistemik seperti kehilangan berat
badan berlebih.
• Oligomenorrhea dapat juga terjadi pada stress fisik dan emosional,
penyakit kronis, tumor yang mensekresikan estrogen dan nutrisi buruk.
Oligomenorrhe dapat juga disebabkan ketidakseimbangan hormonal seperti
pada awal pubertas. Oligomenorrhea yang menetap dapat terjadi akibat
perpanjangan stadium folikular, perpanjangan stadium luteal, ataupun
perpanjang kedua stadium tersebut. Bila siklus tiba-tiba memanjang maka
dapat disebabkan oleh pengaruh psikis atau pengaruh penyakit.
Gejala

• Gejala oligomenorrhea terdiri dari periode menstruasi yang lebih


panjang dari 35 hari dimana hanya didapatkan 4-9 periode dalam 1
tahun.
• Beberapa wanita dengan oligomenorrhea mungkin sulit hamil.
• Bila kadar estrogen yang menjadi penyebab, wanita tersebut
mungkin mengalami osteoporosis dan penyakit kardiovaskular.
• Wanita tersebut juga memiliki resiko besar untuk mengalami
kanker uterus.
Pengobatan

• Pengobatan oligomenorrhea tergantung dengan penyebab.


• Pada oligomenorrhea dengan anovulatoir serta pada remaja dan wanita yang
mendekati menopouse tidak memerlukan terapi.
• Perbaikan status gizi pada penderita dengan gangguan nutrisi dapat memperbaiki
keadaan oligomenorrhea.
• Oligomenorrhea sering diobati dengan pil KB untuk memperbaiki
ketidakseimbangan hormonal.
• Pasien dengan sindrom ovarium polikistik juga sering diterapi dengan hormonal.
• Bila gejala terjadi akibat adanya tumor, operasi mungkin diperlukan.
• Pengobatan alternatif lainnya dapat menggunakan akupuntur atau ramuan herbal.
Metrorrhagia
Definisi

• Metrorrhagia pendarahan yang terjadi di antara siklus mentruasi, atau


dengan kata lain timbul lebih sering dari biasa
• Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan dengan
siklus haid.Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai
suatu spotting dan dapat lebihdiyakinkan dengan pengukuran suhu basal
tubuh. Penyebabnya adalah kelainan organik (polip endometrium,
karsinoma endometrium, karsinoma serviks), kelainan fungsional dan
penggunaan estrogen eksogen
Etiologi

• Beberapa Penyebab Dari perdarahan diluar haid yaitu :


• metrorargia di luar kehamilan:
• Sebab – sebab organik
• Perdarahan dari uterus, tuba dan ovarium disebabkan olah kelainan pada:
serviks uteri; seperti
• polip servisis uteri Polip serviks
• erosio porsionis uteri
• ulkus pada portio uteri, Ulkus portio
• Metrorarrgia oleh karena adanya 1. Tuba fallopii;
kehamilan : abortus, kehamilan • kehamilan ekstopik terganggu,
ektopik • radang tuba,
1. Korpus uteri; • tumor tuba.
• abortus imminens, 2. Ovarium;
• abortus insipiens, • radang overium,
• abortus incompletus,
• tumor ovarium.
• mola hidatidosa, koriokarsinoma,
• subinvolusio uteri, karsinoma
korpus uteri, sarkoma uteri, mioma
uteri.
• Sebab fungsional
• Perdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab
organik, dinamakan perdarahan disfungsional. Perdarahan
disfungsional dapat terjadi pada setiap umur antara menarche dan
menopause. Tetapi kelainan ini lebih sering dijumpai sewaktu
masa permulaan dan masa akhir fungís ovarium.
Tanda dan Gejala

• siklus menstruasi tak teratur,


• tidak haid dalam jangka waktu lama (amenore)
• Selain itu, akan sering mengalami f lek
• Nyeri
• Tegang pada payudara
• Cepat emosi
Penatalaksanaan

• Bila perdarahan sangat banyak, Istirahat baring dan transfusi


darah
• Bila pemeriksaan gynecologik menunjukan perdarahan berasal dari
uterus dan tidak ada abortus inkompletus, perdarahan untuk
sementara waktu dapat dipengaruhi dengan hormon steroid. Dapat
diberikan :
• estrogen dalam dosis tinggi
• progesteron
Terimakasih atas
Perhatiannya!

Anda mungkin juga menyukai