Anda di halaman 1dari 12

PENYUSUNAN PROGRA

M PELATIHAN

Nama : Etfannia Raninai


NIM : 1810321052
Prodi : Agribisnis (B)
Pendahuluan


Pelatihan adalah proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur yang
sistematis dan terorganisir. pelatihan merupakan kegiatan yang dirancang untuk
mengembangkan sumber daya manusia melalui rangkaian kegiatan identifikasi,
pengkajian serta proses belajar yang terencana. Hal ini dilakukan melalui upaya untuk
membantu mengembangkan kemampuan yang diperlukan agar dapat melaksanakan
tugas, baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Ini berati bahwa pelatihan
dapat dijadikan sebagai sarana yang berfungsi untuk memperbaiki masalah kinerja
organisasi, seperti efektivitas, efesiensi dan produktivitas.

Penyusunan Program Pelatihan

Dalam pelaksanaan pelatihan


dibutuhkan penyusunan program
latihan yang tepat dan pelaksanaan
tersebut tidaklah mudah dilakukan.

Untuk menyusun program pelatihan


perlu dilandasi dengan jenis
keterampilan yang harus dikuasai
atau mampu dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan dan persyaratan
pekerjaan yang dilatihkan
A. Tahap Penyusunan Program Pelatihan
1. Identifikasi Kebutuhan Pelatihan atau Studi Pekerjaan
Miner (1992) mengembangkan ada 4 macam keterampilan yang pada umumnya diberikan dalam
pelatihan :

Singular behavior skill


Knowledge based skill
kecakapan perilaku kerja
keterampilam yang berbasis pada yang sederhana
pengetahuan yang dikuasai misalnya senyum
misalnya training untuk A B
dalam melayani
menjalani pekerjaan sebagai cutomer
customer service
C D Social interactive skills
Limited interpersonal skill keterampilan sosial-
interaktif misalnya
kemampuan interpersonal
kemampuan untuk
terbatas misalnya cara
memanage konflik,
mendelegasikan tanggung
kepemimpinan yang
jawab terhadap bawahan
efektif
2. Penetapan Sasaran
 sasaran umum, yang masing-masing dibedakan lagi menjadi :
-sasaran pelatihan (adanya pengenalan prinsip-prinsip umum yang dapat
digunakan dalam situasi kerja sehari-hari)
- sasaran bagi subjek (setelah mengikuti pelatihan karyawan menampilkan
perilaku kerja yang seusai dan yang didapatkannya dari pelatihan).

 Sasaran khusus :
- sasaran kognitif (peserta memahami dan mampu mengidentifikasi),
-sasaran afektif (peserta menunjukkan adanya kesediaan),
-sasaran psikomotor (penguasaan motorik dalam menjalani pekerjaan
misalnya mengetik).
Your Picture Here

3. Penetapan kriteria keberhasilan dengan


alat ukurnya
Jika sebagian besar trainee menunjukkan adanya
penguasaan, maka dapat disimpulkan proses
pelatihan efektif. Untuk mengetahui adanya
penguasaan yang meningkat, sebelum pelatihan
dilakukan ujian tentang taraf penguasaan trainee
(pre-test), dan dibandingkan dengan hasil ujian
yang diberikan setelah pelatihan diberikan,
kemudian dihitung taraf kontribusinya.
4. Penetapan meotde pelatihan

kuliah Bermain peran


untuk biaya yang rendah dan waktu yang cukup pemahaman mengenai pengaruh perilaku
singkat. melalui sandiwara

konprensi Bimbingan terencana


pengembangan pengertian dan pembentukan
urutan langkah yang menjadi pedoman
sikap baru melalui diskusi
kerja.
Studi kasus Simulasi
untuk melatih daya fikir yang analitis melatih dalam kondisi kerja buatan yang
mirip dengan kondisi kerja asli
Your Picture Here

5. Percobaan dan riset

Setelah kebutuhan pelatihan, sasaran


pelatihan ditetapkan, kriteria keberhasilan
dan alat ukurnya dikembangkan, bahan
untuk latihan dan metode latihan disusun
dan ditetapkan maka langkah berikutnya
adalah melakukan uji coba paket penelitian.
B. FAKTOR-FAKTOR PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN

 Tujuan pelatihan
Tujuan pelatihan dibuat sespesifik mungkin, karena jika tidak maka akan sulit untuk
menilai apakah tujuan tersebut sudah tercapai atau belum.
 Isi pelatihan
Isi program pelatihan akan ditentukan oleh apa yang akan dicapai melalui program
tsb dan orang yang akan dilatih.
 Siapa yang dilatih
Menentukan peserta latihan akan menentukan tingkat pelatihan yang diberikan dan
bagaimana pelatihan disusun.
 Biaya yang diperlukan
Ada sejumlah biaya yang diperlukan untuk program pelatihan, seperti : akomodasi,
menyewa pelatih, biaya hidup sehari-hari, gaji dan fasilitas peserta.
 Biaya jika tidak ada pelatihan
Ada biaya lain yang harus dikeluarkan bila tidak ada pelatihan, antara lain :
kebutuhan rekrutmen tambahan untuk membayar keahlian yang tidak tersedia di
perusahaan
 Keuntungan dan bagaimana pelatihan dievaluasi
Untuk memutuskan apa yang menjadi prioritas pelatiha, maka faktor yang
terpenting adalah manfaat pelatihan.
 Metode latihan yang tersedia dan kesesuaiannya
Metode mana yang paling cocok tergantung pada tipe pelatihan yang akan
diberikan dan tipe peserta latihan.
 Lokasi dan waktu pelatihan
Pertanyaan untuk menentukan lokasi pelatihan adalah : dilaksanakan di luar
tempat kerja atau di dalam tempat kerja. Sedangkan pertanyaan untuk menentukan
Lanjutan… waktu pelatihan : dilaksanakan pada jam kerja atau di luar jam kerja.
 Siapa yang mengadakan pelatihan
Pelatih dari luar organisasi akan lebih sesuai untuk materi yang bersifat
penerapan umum dan terutama untuk pelatihan manajemen karena peserta
akan mendapat manfaat dari pendapat luar. Sedangkan pelatih dari dalam
organisasi memiliki pengertian yang lebih tentang budaya organisasi dan
mengetahui apa yang dapat diterima dan tidak dapat diterima.
Kesimpulan

Proses penyusunan program pelatihan sangat penting


dimana proses tersebut merupakan proses mendesain dan
merencanakan suatu program pelatihan yang dapat
mengembangkan sumberdaya manusia melalui rangkaian
kegiatan identifikasi, pengkajian serta proses belajar yang
terencana.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai