Anda di halaman 1dari 31

AP004 - Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

Ibnu Harris, S.Kom., M.M.


 Mahasiswa mampu memahami konsep lembaga keuangan
non bank berupa dana pensiun
 Definisi dan jenis dana pensiun
 Manfaat Dana Pensiun
 Hak dan kewajiban peserta dana pensiun
 Tahapan atau prosedur pembentukan DPPK (Dana Pensiun

Pemberi Kerja) dan DPLK (Dana Pensiun Lembaga


Keuangan)
 Perusahaan Dana pensiun adalah perusahaan yang
memungut dana dari karyawan suatu perusahaan dan
memberikan pendapatan kepada peserta pensiun sesuai
perjanjian (Kasmir)

 Pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh


penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah
memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai
dengan perjanjian yang telah ditetapkan
Program pensiun adalah suatu program yang mengupayakan
tersedianya uang pensiun (manfaat pensiun) untuk pesertanya.
Dana ini sangat dibutuhkan ketika seseorang telah memasuki
usia tidak produktif dan penghasilannya terhenti ketika
memasuki usia tidak produktif tersebut, sementara biaya
kebutuhan sehari-hari tetap berjalan. Seseorang memasuki
masa pensiun karena:
1.Pensiun normal (normal retirement)
2.Pensiun yang dipercepat (early retirement)
3.Pensiun yang ditunda (deferred retirement)
4.Pensiun cacat (disability retirement)
1. Pensiun Normal
Pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah
mencapai masa pensiun seperti yang telah ditetapkan
perusahaan.
2. Pensiun Dipercepat
Pensiun yang diberikan untuk kondisi tertentu (pengurangan
pegawai)
3. Pensiun Ditunda
Diberikan kepada karyawan yang meminta pensiun sendiri
saat usia pensiun belum mencukupi.
4. Pensiun Cacat
Pensiun yang diberikan kepada karyawan yang mengalami
kecelakaan sehingga dianggap tidak mampu lagi untuk
bekerja.
UU Nomor 11 Tahun 1992 mendefinisikan Dana Pensiun sebagai
badan hukum yang mengelola dan menjalankan program-program
untuk menyediakan manfaat pensiun. Dana pensiun
diselenggarakan dengan menganut asas sbb:

1. Penyelenggaraan dilakukan dengan sistem


pendanaan
2. Adanya pemisahan kekayaan Dana Pensiun dari
kekayaan pendiri
3. Adanya kesempatan untuk mendirikan Dana Pensiun
4. Penundaan manfaat
5. Perlunya pembinaan dan pengawasan dari regulator
1. Manfaat pensiun bagi peserta didasarkan atas himpunan iuran
ditambah bonus
2. Uang pertanggungan (UP) bagi peserta yang meninggal atau
cacat sebelum masa pensiun harus diberikan secara penuh
3. Nilai tunai bagi peserta yang berhenti sebelum mencapai masa
kepesertaan 3 (tiga) tahun hanya didasarkan atas himpunan
iuran sendiri ditambah bonus
4. Nilai tunai bagi peserta yang berhenti setelah 3 (tiga) tahun
didasarkan atas himpunan iuran sendiri dan iuran pemberi
kerja serta bonus
5. Pembayaran manfaat pensiun, UP, dan nilai tunai ditujukan
kepada peserta atau ahli waris peserta yang ditunjuk dalam
Sertifikat Dana Pensiun
Dana Pensiun Pemberi Kerja Dana Pensiun Lembaga
(DPPK) adalah DP yang dibentuk Keuangan (DPLK) adalah DP
perorangan atau badan yang yang dibentuk bank atau
mempekerjakan karyawan, selaku perusahaan asuransi jiwa
pendiri, yang menyelenggarakan untuk menyelenggarakan
Program Pensiun Manfaat Pasti
(PPMP) atau Program Pensiun
Program Pensiun Iuran Pasti
Iuran Pasti (PPIP), untuk (PPIP) untuk perorangan
kepentingan sebagian atau seluruh (karyawan atau pekerja
karyawan sebagai peserta, serta mandiri yang terpisah dari
menimbulkan kewajiban bagi DPPK bagi karyawan bank
pemberi kerja atau perusahaan asuransi jiwa
bersangkutan)
1. Program Pensiun Iuran Pasti
“Program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam
peraturan dana pensiun dan seluruh iuran serta hasil
pengembangannya dibukukan pada rekening masing-
masing peserta sebagai manfaat pensiun”(iuran
ditanggung oleh perusahaan dan karyawan)

Rumus perhitungan PPIP sekaligus :


IP = 3 x FPd x PDP
Rumus perhitungan PPIP bulanan :
IP = 3 x FDe x PDP
Keterangan :
IP : Iuran Pensiun
FPd : Faktor penghargaan per tahun dalam desimal
FDe: faktor penghargaan per tahun dalam persentase
PDP : Penghasilan dasar pensiun per tahun
2. Program Pensiun Manfaat Pasti
“Program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan dana
pensiun atau program pensiun lain yang bukan merupakan program
pensiun iuran pasti”(iuran merupakan beban karyawan yang dipotong
dari gaji)

Rumus perhitungan PPMP sekaligus :


MP = FPd x MK x PDP
Rumus perhitungan PPMP bulanan :
MP = FPe x MK x PDP
Keterangan :
MP : Manfaat pensiun
FPd : Faktor penghargaan dalam desimal
MK : Masa kerja
PDP : Penghasilan dasar pensiun bulan terakhir
atau rata-rata beberapa bulan terakhir.
1. Untuk peserta PPMP, besarnya manfaat pensiun ditentukan
berdasarkan rumus tertentu yang telah ditetapkan di awal program.
Rumus tersebut dikaitkan dengan masa kerja dan besarnya
penghasilan peserta
2. Untuk peserta PPIP, besarnya manfaat sangat tergantung pada besar
iuran yang disetor dan hasil pengembangan dana. Pemerintah
memberikan fasilitas pajak terhadap dana pensiun, sehingga
pengembangan dana pada dana pensiun lebih menguntungkan
dibandingkan dengan produk keuangan lain
3. Memperoleh informasi mengenai penyelenggaraan dana pensiun
yang diikuti, saldo rekening, dan semua informasi yang terkait dengan
dana pensiun
1. Untuk peserta DPPK, iuran dipotong dari penghasilan dan
disetorkan ke Dana Pensiun
2. Untuk peserta DPLK, peserta membayar besaran iuran
yang fleksibel, biasanya ditambah dengan biaya
kepesertaan
3. Wajib menyerahkan data pribadi beserta perubahannya
sebagai dasar pembayaran manfaat pensiun
1. Sasaran hasil investasi setiap tahun yang dapat dicapai oleh
pengurus secara kuantitatif
2. Batas maksimum proporsi kekayaan Dpyang ditempatkan di setiap
jenis investasi
3. Batas maksimum proporsi kekayaan DP yang dapat ditempatkan
pada satu pihak, yang meliputi: perorangan, perusahaan, koperasi,
KIK, usaha bersama, asosiasi baik secara sendiri atau bersama-sama
sebagai kelompok yang berafiliasi
4. Obyek investasi yang dilarang untuk penempatan kekayaan DP
5. Ketentuan likuiditas minimum portofolio investasi untuk mendukung
ketersediaan dana guna pembayaran manfaat pensiun dan
operasional DP
6. Ketentuan yang memuat kewajiban dilakukannya pengkajian yang
memadai untuk penempatan dan pelepasan investasi
7. Sistem pengawasan dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan
investasi
8. Ketentuan mengenai penggunaan tenaga ahli, penasehat, lembaga
keuangan dan jasa lain yang dipergunakan dalam pengelolaan
investasi
9. Sanksi yang akan diterapkan DP kepada pengurus atas pelanggaran
ketentuan mengenai investasi yang ditetapkan dalam UU DP dan
peraturan pelaksanaannya
1. Keputusan investasi yang diambil merupakan keputusan investasi
yang obyektif, yang semata-mata untuk kepentingan peserta, DP dan
atau pemberi kerja
2. Pengurus wajib menyusun rencana investasi tahunan yang minimal
memuat: rencana komposisi jenis investasi, perkiraan tingkat hasil
investasi untuk masing-masing jenis investasi & pertimbangan yang
mendasari rencana komposisi jenis investasi
3. Rencana investasi tahunan harus merupakan penjabaran arahan
investasi serta mencerminkan penerapan prinsip-prinsip penyebaran
risiko dan keputusan investasi yang obyektif
4. Rencana investasi tahunan hanya akan berlaku minimal mendapat
persetujuan Dewan Pengawas DP yang bersangkutan
Pengurus DPPK wajib menyampaikan laporan kepada Menteri
Keuangan c.q Ketua Bapepam-LK yang mencakup:
1.Daftar investasi bulanan, paling lambat 15 (lima belas) hari
setelah akhir periode yang dilaporkan
2.Laporan investasi tahunan
3.Hasil pemeriksaan akuntan publik atas laporan investasi
tahunan.
Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS Ketenagakerjaan)
diselenggarakan oleh pemerintah untuk memberikan
perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal
bagi tenaga kerja dan keluarganya, serta merupakan
penghargaan kepada tenaga kerja.

Kewajiban tenaga kerja adalah membayar iuran program


jaminan hari tua 3,7%, jaminan kematian 0,3%, jaminan
kecelakaan kerja 0,24% - 17,4% dari penghasilan beban
pegawai dan jaminan hari tua 2% serta jaminan pensiun 1%.
Manfaat yang dibayarkan oleh BPJS Ketenagakerjaan mencakup:
1.Jaminan Hari Tua (JHT), dibayarkan apabila peserta berumur 55 tahun,
peserta berhenti sebelum 55 tahun tetapi sudah memiliki masa kepesertaan
minimal 5 (lima) tahun atau peserta meninggal dunia
2.Jaminan Kematian (JK), dibayarkan apabila peserta masih menjadi
tanggungan perusahaan dan meninggal dunia namun bukan disebabkan
oleh kecelakaan kerja
3.Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dibayarkan apabila peserta mengalami
kecelakaan kerja yang meliputi biaya pengangkutan, perawatan dan
pengobatan, santunan sementara tidak mampu bekerja, santunan cacat
dan santunan kematian
4.Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)
Berdasarkan UU No 24 Tahun 2011 Tentang Ketenagakerjaan,
PT Jamsostek (Persero) dirubah menjadi Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan pada 1 Januari 2014,
yang berlaku efektif pada 1 Juli 2015. BPJS Ketenagakerjaan
merupakan badan hukum publik yang bertanggungjawab kepada
Presiden dan menyelenggarakan Program JHT, JKK, JK dan
Jaminan Pensiun untuk seluruh pekerja di Indonesia, termasuk
tenaga kerja asing yang telah bekerja minimal 6 (enam) bulan di
Indonesia. Khusus untuk program JPK akan diselenggarakan
oleh BPJS Kesehatan.
BPJS Ketenagakerjaan
Jamsostek Badan hukum publik
•BUMN Tenaga kerja formal dan
•Tenaga Kerja formal (wajib) informal
•Kementerian atau Dinas BPJS Ketenagakerjaan

Tenaga Kerja JHT, JKK, JK dan Jaminan


•JHT, JKK, JK, JPK Pensiun
•Diwajibkan (mandatory Sesuai kebutuhan (need
approach) driven) dan kerjasama
•Kelompok (collaboration)
•Dana dikelola dengan prinsip Individu

entitas bisnis atau laba Wali amanah


 Bagi Pemberi Kerja
◦ Kewajiban Moral
◦ Loyalitas
◦ Kompetisi Pasar Tenaga Kerja
 Bagi Karyawan

◦ Rasa Aman terhadap Masa yg akan datang


◦ Kompensasi yang lebih baik
 Bagi Lembaga Pengelola Dana Pensiun

◦ Memperoleh keuntungan dengan berinvestasi


◦ Turut membantu dan mendukung program pemerintah
 Dari segi ekonomi
Merupakan upaya pemberi kerja (perusahaan) untuk
menarik atau mempertahankan karyawan perusahaan yang
memiliki potensi dan produktif yang diharapkan dapat
mengembangkan perusahaan.
 Dari segi sosial
merupakan wujud tanggung jawab sosial pemberi
kerja(perusahaan) kepada keryawan ketika tidak mampu
lagi bekerja dan juga kepada keluarga pada saat karyawan
meningal dunia
Tujuan Menyelenggarakan Dana Pensiun
bagi Pemberi Kerja:
1. Memberikan penghargaan kepada karyawan.
2. Agar dimasa pensiun karyawan tetap dapat menikmati
hasil kerjanya.
3. Memberikan rasa aman batiniah bagi karyawan.
4. Meningkatkan motivasi kerja karyawan.
5. Meningkatkan citra perusahaan dimata masyarakat dan
pemerintah.
Tujuan dana pensiun bagi karyawan:
1. Kepastian memperoleh penghasilan dimasa akan
datang(masa pensiun).
2. Memberikan rasa aman dan meningkatkan motivasi kerja.

Tujuan dana pensiun bagi lembaga pengelola dana pensiun:


1. Mengalokasikan dana pensiun dalam kegiatan investasi
2. Turut membatu dan mendukung program pemerintah.
 Asuransi
 Tabungan
 Pensiun
 Belum ada ketentuan yang mengatur hal-hal yang
mendasar
 Pengelolaan YDP masih banyak yang kurang profesional
 Arahan investasi kurang jelas
 Banyak investasi dalam bentuk aktiva tetap yang kurang
produktif
 Administrasi keuangan kurang dipersiapkan dengan baik
 Investasi gedung kantor yang berlebihan/mewah
 Manajemen kurang perduli terhadap perbaikan manfaat
pensiun
 Keuntungan lembaga/yayasan dana pensiun yang besar
tidak diimbangi dengan perbaikan manfaat yang sepadan
 Pengelola yang ditunjuk seyogyanya profesional, loyal,
jujur serta memiliki rencana jangka panjang
 Dibebaskan dari pajak penghasilan
 Seluruh himpunan iuran dan hasil pengelolaan kekayaan
dibagikan kepada peserta atau ahli warisnya
 Biaya tetap relatif rendah
 Memiliki prospek likuiditas dan solvabilitas yang tinggi
 Premi asuransi relatif rendah
 Manfaat pensiun dinikmati secara berkala bulanan seumur
hidup
 Memiliki tiga fungsi tabungan, asuransi, dan pensiun

Anda mungkin juga menyukai