Anda di halaman 1dari 9

Kredit Lanjutan

Niken Widyarini

(15413768)

Thalia Ayu Almaida

(15413866)

Sangsang Arrazzaki P R

(13413323)
PRINSIP PEMBERIAN KREDIT

Dalam melakukan penilaian kriteria-kriteria serta aspek penilaian tetap sama.


Biasanya kriteria penilaian yang umum harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan
nasabah yang benar-benar layak untuk diberikan, dilakukan dengan analisis 5C dan 7P.
5C 7P
Character Personality Profitabillity
CapacityParty Protection
Capital Perpose
Condition Prospect
Collateral Payment
Pengertian Apa Itu 5C
– Character
Character merupakan sifat atau watak seseorang. Sifat atau watak dari seseorang yang akan diberikan kredit
benar-benar harus dipercaya.
– Capacity
Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam membayar kredit. Bank harus
mengetahui secara pasti atas kemampuan calon debitur dengan melakukan analisis usahanya dari waktu ke
waktu.
– Capital
Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang dikelola calon debitur. Bank harus
meneliti modal calon debitur selain besarnya juga strukturnya.
– Condition
Pembiayaan yang diberikan juga perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi yang dikaitkan dengan prospek
usaha calon nasabah.
– Collateral
Collateral merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun yang nonfisik.
Pengertian Apa Itu 7P
– Personality
Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun kepribadiaannya di
masa lalu.
– Party
Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal,
loyalitas, serta karakternya sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan
fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank.
– Perpose
Yaitu mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.
– Prospect
Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak dengan kata
lain mempunyai prospek atau sebaliknya.
– Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana
saja dana untuk pengembalian kredit.
Lanjutan 7P

– Profitabillity
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.
– Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar kredit yang diberikan mendapatkan
jaminan perlindungan, sehingga kredit yang diberikan benar-benar aman.
PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT

Pengajuan berkas- Pemeriksaan


Wawancara I On the Spot
berkas berkas-berkas

Penandatanganan akad
Keputusan Kredit Wawancara II
kredit/perjanjian lainnya

Penyaluran Penilaian Kredit


Realisasi Kredit
/Penarikan
KUALITAS KREDIT
Tujuan penetapan kolektibilitas kredit adalah untuk mengetahui kualitas kredit
sehingga bank dapat mengantisipasi risiko kredit secara dini karena risiko kredit
dapat mempengaruhi kelangsungan usaha bank. Di samping itu, penetapan
kolektibilitas kredit digunakan untuk menetapkan tingkat cadangan potensi
kerugian akibat kredit bermasalah. Penetapan kualitas kredit mengacu pada
ketentuan Bank Indonesia, yaitu PBI No.14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas
Aset Bank Umum dan SE BI No.7/3/DPN tanggal 31 Januari 2005 perihal Penilaian
Kualitas Aktiva Bank Umum. Sesuai BI tersebut, kualitas kredit dapat ditentukan
berdasarkan
tiga parameter berikut :
Prospek Usaha
Kinerja Debitur
Kemampuan Membayar
Di bawah ini adalah penggolongan
kualitas kredit yang dibuat oleh bank:
Lama Tunggakan/DPD (Hari) Kolektibiltas Keterangan
0 1 Lancar
1-90 2 Dalam Perhatian Khusus
91-120 3 Kurang Lancar
121-180 4 Diragukan
>180 5 Macet

Berdasarkan data di atas, maka bisa dikatakan bahwa kolektabiltas 3, 4, dan 5 adalah termasuk
ke dalam kredit bermasalah yang biasa disebut dengan istilah Non Performing Loan (NPL).
TEKNIK PENYELESAIAN KREDIT MACET
Penjadwalan Kembali (Rescheduling)
Sebuah pinjaman atau kredit pasti memiliki jangka waktu pembayaran bagi debitur untuk melunasi hutang
beserta bunganya. Hal tersebut dikenal dengan istilah tenor. Pada kasus restrukturisasi kredit macet, pihak bank
akan menyesuaikan tenor pinjaman Anda agar bisa kembali menyicil pembayaran kredit.
Persyaratan Kembali (Restructuring)
Ada syarat-syarat yang dapat diubah oleh pihak bank ketika mendapati ada nasabahnya yang
mengonfirmasikan ia mengalami kendala dalam pembayaran. Perubahan syarat tersebut dapat mencakup
perubahan jadwal pembayaran,  jangka waktu, ataupun persyaratan lainnya.
Penataan Kembali (Reconditioning)
Secara sederhana, penataan kembali dapat diartikan sebagai upaya bank mengubah kondisi kredit untuk
meringankan tanggung jawab debitur yang terlibat kredit macet.
Kombinasi
Merupakan kombinasi dari ketiga jenis yang di atas. Seorang nasabah dapat diselamatkan dengan kombinasi
ketiga jenis tersebut.
– Penyitaan Jaminan
– Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila nasabah sudah benar-benar tidak punya itikad
baikataupun sudah tidak mampu lagi membayar utang-utangnya.

Anda mungkin juga menyukai