Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

G DENGAN
DIAGNOSA MEDIK CHRONIC KIDNEY
DISEASE (CKD)

KELOMPO 6

RORI WILANDA, SEELVIA, SINTHIA RAMADHANTI, SITI SAODAH, SUCI MAUDY AULIA,
WAHYU PRATAMA, YOSMALIA MERTY HARTINI
KONSEP TEORI
CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)

Definisi

Kegagalan ginjal kronis terjadi bila ginjal sudah tidak mampu


mempertahankan lingkungan internal yang konsisten dengan
kehidupan dan pemulihan fungsi tidak dimulai. Pada kebanyakan
individu transisi dari sehat ke status kronis atau penyakit yang
menetap sangat lamban dan menunggu beberapa tahun. (Barbara
C Long, 2010)
Etiologi
Penyakit dari ginjal Penyakit umum di luar ginjal

• penyakit pada saringan • penyakit sistemik : diabetes


(glomerulus) : glomerulonefritis mellitus, hipertensi, kolesterol
• infeksi kuman : pyelonefritis, tinggi
ureteritis • Dyslipidemia
• batu ginjal : nefrolitiasis • infeksi di badan : tbc paru, sifilis,
• kista di ginjal : polcystis kidney malaria, hepatitis
• trauma langsung pada ginjal • Preeklamsi
• keganasan pada ginjal • obat-obatan
• sumbatan : tumor, batu, • kehilangan banyak cairan yang
penyempitan/striktur mendadak ( luka bakar )
Pathway

You can simply impress your audience and add a


unique zing and appeal to your Presentations. Get
a modern PowerPoint Presentation that is
beautifully designed. I hope and I believe that this
Template will your Time, Money and Reputation.
Manifestasi klinik
(Long, 1996 : 369):
(Smeltzer, 2001 : 1449)
a. Gejala dini : lethargi, sakit kepala,
kelelahan fisik dan mental, berat hipertensi, (akibat retensi cairan
badan berkurang, mudah dan natrium dari aktivitas sisyem
tersinggung, depresi renin - angiotensin – aldosteron),
b. Gejala yang lebih lanjut : gagal jantung kongestif dan
anoreksia, mual disertai muntah, udem pulmoner (akibat cairan
nafas dangkal atau sesak nafas baik berlebihanberkonsentrasi).

Suyono (2001)

a. Gangguan kardiovaskuler
b. Gannguan Pulmoner
c. Gangguan gastrointestinal
d. Gangguan muskuloskeletal
e. Gangguan Integumen kulit
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium Radiologi

USG EKG
Penatalaksanaan Medis

Tujuan penatalaksanaan pada gagal ginjal kronik adalah untuk


mempertahankan fungsi ginjal dan homeostasis selama mungkin.
Semua factor yang berperan dalam terjadinya gagal ginjal kronik
dicari dan diatasi.
Adapun penatalaksanaannya yaitu : Penatalaksanaan
konservatif, Meliputi pengaturan diet, cairan dan garam,
memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan asam basa,
mengendalikan hiperensi, penanggulangan asidosis, pengobatan
neuropati, deteksi dan mengatasi komplikasi. Dan
penatalaksanaan pengganti diantaranya dialysis (hemodialisis,
peritoneal dialysis) transplantasi ginjal.
Konsep Gangguan Pemenuhan Aman dan
Nyaman

Nyaman adalah keadaan ketika individu mengalami sensasi


yang tidak menyenangkan dalam merespons terhadap
sesuatu rangsangan yang berbahaya.
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak
menyenangkan, bersifat sangat subjektif. Perasaan nyeri
pada setiap orang berbeda dalam hal skala ataupun
tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat
menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya.
(Tetty, 2015).
Etiologi Terjadinya Nyeri : Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan keperawatan
• Lingkungan
• Umur • Monitor tanda-tanda vital
• Jenis kelamin • Kaji adanya infeksi atau peradangan nyeri
• Kelelahan • Distraksi dan ajarkan teknik relaksasi
• Budaya • Kompres hangat
• Ansietas
• Gaya koping Penatalaksanaan Medis
• Pengalaman sebelumnya • Pemberian Obat Analgetik
• Dukungan keluarga dan sosial Obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan
secara total. Seseorang yang mengonsumsi analgetik
tetap berada dalam keadaan sadar.

• Pemberian obat ANS (Anti inflamasi non steroid)


Aspirin dan Ibuprofen mengurangi nyeri dengan cara
bekerja di ujung saraf perifer pada daerah luka dan
menurunkan tingkat mediator inflamasi yang dihasilkan
luka.
Asuhan Keperawatan
Riwayat Penyakit Sekarang
Lingkungan, kebisingan mempengaruhi rasa aman dan nyaman. Lingkungan pasien mencakup semua
faktor fisik dan psikososial yang mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan atau kelangsungan hidup
pasien. Keamanan yang ada dalam lingkungan ini akan mengurangi insiden terjadinya penyakit dan cedera
yang akan mempenngaruhi rasa aman dan nyaman pasien.

Riwayat Penyakit Dahulu


Trauma pada jaringan tubuh, misalnya ada luka bekas operasi/bedah menyebabkan terjadinya kerusakan
jaringan dan iritasi secar langsung pada reseptor sehingga mengganggu rasa nyaman pasien.

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat ini bisa dapat menyebabkan gangguan rasa aman dan nyaman, karena dengan adanya riwayat
penyakit maka klien akan beresiko terkena penyakit sehingga menimbulka rasa tidak nyaman seperti nyeri.
Keluhan Utama
Perilaku non verbal : Beberapa perilaku non verbal yang dapat kita amati antara lain ekspresi wajah, gemeretak
gigi, menggigit bibir bawah, dll.

Kualitas : Deskripsi menolong orang mengkomunikasikan kualitas dan nyeri. Anjurkan pasien menggunakan
bahasa yang dia ketahui.

Faktor presipitasi : Beberapa faktor presipitasi yang meningkatkan nyeri antara lain  lingkungan, suhu ekstrim,
kegiatan yang tiba-tiba.

Intensitas : Nyeri dapat berupa ringan, sedang, berat atau tak tertahankan, atau dapat menggunakan skala dari
0-10.

Waktu dan lama : Perawat perlu mengetahui, mencatat kapan nyeri mulai, berapa lama, bagaimana timbulnya,
juga interval tanpa nyeri, kapan nyeri terakhir timbul.
Karakteristik nyeri (PQRST)
P (provokatif) : faktor yang mempengaruhi gawat dan ringannya nyeri
Q (quality) : seperti apa nyeri tersebut (tajam, tumpul, atau tersayat)
R (region)  : daerah perjalanan nyeri
S (Skala nyeri) : keparahan/intensitas nyeri
T (time) : lama/waktu serangan/frekuensi nyeri
Pengkajian Skala Nyeri
• Skala nyeri 1-3 nyeri ringan (masih bisa ditahan, aktivitas tak
terganggu)

• Skala nyeri 4-6 nyeri sedang (mengganggu aktivitas fisik)

• Skala nyeri 7-10 nyeri berat (tidak dapat melakuka aktivitas


secara mandiri)

Pemeriksaan Fisik
• Ekspresi wajah
• Verbal
• Tanda-tanda Vital
• Ekstremitas
Implementasi
Merupakan tahap keempat dari proses keperawatan dimana rencana keperawatan
dilaksananakan : melaksanakan intervensi/aktivitas yang telah ditentukan, pada tahap ini
perawat siap untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas yang telah dicatat dalam rencana
perawatan klien.
Agar implementasi perencaan dapat tepat waktu dan efektif terhadap biaya, pertama-
tama harus mengidentifikasi prioritas perawatan klien, kemudian bila perawtan telah
dilaksanakan, memantau dan mencatat respon pasien terhadap setiap intervensi dan
mengkomunikasikan informasi ini kepada penyedian perawatan lainnya.kemudian dengan
menggunakan data dapat mengevaluasi dan merevisi rencana perawatan dalam tahap
proses keperawatan berikutnya.
Evaluasi
Evaluasi terhadap masalah nyeri dilakukan dengan menilai kemampuan dalam
merespon rangsangan nyeri diantaranya :

-Hilangnya perasaan nyeri;


-Menurunnya intensitas nyeri
-Adanya respon fisiologis yang baik
-Pasien mampu melakukan aktifitas sehari-hari tanpa keluhan nyeri.
 
Diagnosa 2 :
Nausea berhubungan dengan efek toksin

Definisi : perasaan tidak nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang dapat
mengakibatkan muntah
Tujuan :

1. Nafsu makan meningkat


2. Keluhan mual menurun
3. Perasaan ingin muntah menurun
4. Perasaan asam dimulut menurun
5. Frekuensi menelan menurun
6. Jumlah saliva menurun
7. Pucat membaik
Intervensi
• Identifiksi pengalaman mual
• Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup (misalnya nafsu makan, aktifitas, kinerja, tanggung jawab
peran, dan tidur)
• Identifikasi faktor penyebab mual (misalnya pengobatan dan prosedur)
• Monitor mual (misalnya frekuensi,
• Durasi dan tingkat keparahan)
• Monitor asupan dan kalori

Terapiutik
• Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual (misalnya bau tak sedap, suara, dan 18 rangsangan visual
yang tidak menyenangkan)
• Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual (misalnya kecemasan, ketakutan, kelelahan)

Edukasi
• Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
• Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika merangsang mual
• Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak
• Anjurkan menggunakan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi mual (misalnya biofeedback, hypnosis,
relaksasi, terapi music, akupresur)
Implementasi

• Merupakan tahap keempat dari proses keperawatan dimana rencana keperawatan dilaksananakan :
melaksanakan intervensi/aktivitas yang telah ditentukan, pada tahap ini perawat siap untuk melaksanakan
intervensi dan aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan klien.
• Agar implementasi perencaan dapat tepat waktu dan efektif terhadap biaya, pertama-tama harus
mengidentifikasi prioritas perawatan klien, kemudian bila perawtan telah dilaksanakan, memantau dan mencatat
respon pasien terhadap setiap intervensi dan mengkomunikasikan informasi ini kepada penyedian perawatan
lainnya.kemudian dengan menggunakan data dapat mengevaluasi dan merevisi rencana perawatan dalam
tahap proses keperawatan berikutnya.

Evaluasi
Evaluasi terhadap masalah nausea dilakukan dengan menilai kemampuan dalam mengontro mual
muntah diantaranya :
a. Nafsu makan pasien meningkat
b. Mual dan muntah pasien dapat terkontrol dengan baik
c. Status nutrisi pasien meningkat
d. Tidak terjadi keparahan mual dan muntah
A. PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. G
Umur : 34 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Tgl masuk RS: 9 November 2020
Waktu : 13.15 WIB
Dx. Medis : Chronic Kidney Disease (CKD)
Alamat : Bunut Utara, Lampung Selatan
Gol. Darah : A+
 
Identitas Penanggungjawab Pasien

Nama : Ny. K
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Bunut Utara, Lampung Selatan
KELUHAN UTAMA

01 Keluhan utama saat MRS (Masuk Rumah Sakit)

Mual, Muntah

02 Keluhan Utama saat Pengkajian


Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 12 november
2020 klien mengatakan sering mual muntah sudah 4 hari
yang lalu dengan frekuensi 5-6x sehari, klien mengatakan
tidak nafsu makan, klien mengeluh sakit kepala, dan merasa
lemah dan klien mengatakan aktivitas klien dibantu oleh
keluarga klien.

03 DIAGNOSA MEDIS
Chronic Kidney Disease (CKD
RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Penyakit Sekarang

Klien tidak nafsu makan, mual muntah masih sering pada pagi dan siang
hari, klien merasa lemah dan tidak bertenaga.

 
2. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Klien mengatakan 1 tahun yang lalu pernah di rawat di rumah sakit dengan penyakit yang sam

3. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan keluarga tidak memiliki penyakit yang sama seperti klien

 
 
RIWAYAT POLA PEMELIHARAAN
KESEHATAN KLIEN
Content Content Content Content

Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi


dan cairan Pola eliminasi

Jumlah : ¼ Porsi makanan -3-4x/hari, dibantu oeh keluarga, warna


kuning bauk has
Jenis :
-1x/hari, dibantu keluarga konsistensi
- Nasi : Bubur lunak bau khas
- Lauk : Ayam
- Sayur : Bening
- Minum/Infus: Rl 20tpm Pola Kebersihan Diri (PH)
Pantangan : Tinggi protein 1x sehari
-1x sehari
-1x sehari
Aktivitas Lain -panjang dan kotor
-1x sehari

Kien lemah dan hanya berbaring


di tempat tidur
PEMERIKSAAN FISIK

•Numeric Rating Scale


0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Pain Moderate Worst Possible

Kesadaran Umum
Composmentis GCS :E4V5M6
                   
Kesadaran secara kualitatif: Baik

Pemeriksan Fungsi Neurologis Tanda-tanda vital (TTV) yang diperiksa meliputi:


a. Tekanan Darah (TD) : 120/80 mmHg
Setelah dilakukan scoring maka dapat diambil b. Nadi :84x/menit
kesimpulan : keadaan kien composmentiss c. Suhu :370C
a. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak : mual (+), d. Respiratory Rate (RR) :22x/menit
muntah (+) e. TB: 175cm, ; BB: 73Kg.
f. Nyeri :
1. Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik Medik
A. DARAH LENGKAP : 12 November 2020
Leukosit : 11.600/mm3 I. TINDAKAN DAN TERAPI
1. Terapi oksigen 3L/menit
Eritrosit :-
2. Nacl 20tpm
Trombosit : 220.000 3. Ambacin /12jam
4. Furosemide /24jam
Haemoglobin : 4,9 g/dL
5. Ranitidine /8jam
Haematokrit : 14 % 6. Transfusi darah
Ureum : 353 mg/dL 7. Amlodipine /24 jam
8. Meylon
Creatinin :30,6 mg/dL
Natrium : 143,5 mmol/L
Kalium : 4,59 mmol/L
Clorida : 116.2 mmol/L
ANALISIS DATA

Resiko
Risiko
Nausea
Defisit
Intoleransi
Nutrisi
Aktivitas
Ds :
Ds :
-klien mengatakan mual muntah Ds :
sudah 4 hari saat di rawat di rs -klien mengatakan lemas dan tidak bertenaga
-klien mengatakan hanya
-klien mengatakan sudah muntah 3- . . -klien mengatakan aktivitas klien dibantu oleh
menghabiskan 2-3 sendok makan
5x sehari keluarganya
-klien mengatakan apa yang
-klien mengatakan tidak nafsu makan Do :
Do: dimakan selalu dimuntahkan
-klien tampak lemah
-klien tampak lemas -klien mengatakan nafsu makan
-klien dibantu oleh keluarganya saat
-klien tampak muntah klien berkurang
-klien tidak menghabiskan makanan beraktivitas
Do :
-klien tampak pucat -hb : 4,9 g//dl
-Tampak lemas
-ureum : 353 mg/dl
-Mukosa kering
-creatine : 30,6 mg/dl
. -makanan tampak tersisa banyak
DIAGNOSA KEPERAWATAN (berdasarkan Prioritas)

2. Risiko Defisit Nutrisi 3. Risiko Intoleransi


1. Nausea berhubungan . Aktivitas berhubungan
dengan Efek Toksin berhubungan dengan
Keengganan Untuk Makan dengan Ketidakbugaran
, Status Fisik

CONTENT
RENCANA KEPERAWATAN
NO Dx. Tujuan Rencana Intervensi Keperawatan Rasional
 
1. Setelah dilakukan tindakan asuhan 1. Identifiksi pengalaman mual 1. Untuk mengetahui dampak
keperawatan 3x24 jam diharapkan klien 2. Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup mual terhadap kualitas hidup
mampu mengontrol mual muntah dengan (mis.Nafsu makan, aktivitas) 2. Mengetahui penyebab mual
kriteria hasil : 3. Identifikasi factor penyebab mual muntah
1. Nafsu makan meningkat 4. Monitor mual (misalnya frekuensi, Durasi dan tingkat 3. Untuk mengetahui tingkat

35% 2. Keluhan mual muntah menurun


3. Tidak pucat
 
keparahan)
5. Monitor asupan dan kalori
6. Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
keparahan mual
4. Dokumentasikan masukan
oral selama 24 jam , 28%
7. Anjurkan sering membersih mulut sebelum makan riwayat makanan, jumlah
8. Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak kalori dengan tepat
9. Menganjurkan menggunakan Teknik nonfarmakologi 5. Menyarankan kebiasaan untuk
untuk mengatasi mual dengan cara relaksasi dan menjaga kebersihan mulut
distraksi. sebelum dan sesudah
makan
 
6. Karena lemak diserap dengan
buruk karena disfungsi
 
hati dan mungkin
  memperberat
ketidaknyamanan
 
abdomen
7. Untuk mengatasi mual dengan
 
cara relaksasi
 
NO Dx. Tujuan Rencana Intervensi Keperawatan Rasional
 

2.   Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Identifikasi status nutrisi 1. Untuk mengetahui kekurangan
diharapkan status nutrisi klien meningkat 2. Identifikasi adanya alergi makanan nutrisi pasien
dengan kriteria hasil : 3. Identifikasi makanan yang disukai 2. Agar dapat dilakukan intervensi
1. Frekuensi makan cukup baik 4. Monitor asupan makanan dalam pemberian makanan pada
2. Porsi makan dihabiskan 5. Monitor berat badan pasien
3. Nafsu makan meningkat 6. Lakukan oral hygine sebelum makan 3. Meningkatkan nafsu makan
7. Sajikan makanan secara menarik dengan 4. Dokumentasikan masukan oral
suhu hangat selama 24 jam Riwayat makanan
8. Berikan makanan tinggi kalori 5. Memantau berat badan sesuai
9. Aturkan posisi duduk saat makan IMT normal pasien
10. Kolaborasi pemberian antiemetic 6. Agar nafas klien segar dan
11. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk meningkatkan nafsu makan
menentukan jumlah kalori 7. Meningkatkan nafsu makan
8. Untuk memberikan energi
  9. Membuat klien nyaman
10. Mengurangi mual atau nyeri
  11. Untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi yang tepat
 

 
NO Dx. Tujuan Rencana Intervensi Keperawatan Rasional
 
3 Seteah dilakukan tindakan asuhan 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang 1. Membantu menentukan
keperawatan selama 3x24 jam mengakibatkan kelelahan derajat kerusakan dan
diharapkan respon fisiologis 2. Monitor pola dan jam tidur kesulitan terhadap
aktivitas membaik dengan kriteria 3. Monitor kelelahan fisik dan emosional keadaan yang dialami
hasil : 4. Anjurkan tirah baring 2. pola tidur dan aktivitas
1. Kemudahan dalam 5. Anjurkan lakukan aktivitas secara bertahap klien penting agar
melakukan aktivitas sehari- 6. Lakukan Latihan rentang gerak aktif dan perawat mengetahui
hari meningkat pasif (ROM) kebiasaan tidur klien.
2. Perasaan lemah menurun 7. Bantu klien dalam melakukan aktivitas fisik 3. Mengetahui kekuatan
3. Bagian ekstremitas atas dan rutin (mis. Ambulasi mobilisasi) atau kelemahan dan
bawah kekuatan tubuh 8. Libatkan anggota keluarga dalam dapat memberikan
meningkat melakukan aktivitas klien informasi pemulihan
4. Lelah menurun 9. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara 4. Mengurangi kelelahan
meningkatkan asupan makanan terhadap klien
5. Mencegah kekakuan
  sendi, kontraktur,
kelelahan
 
6. Mencegah kekakuan
  sendi
7. Dukungan keluarga
  dapat meningkkan
proses pemulihan
  8. Mempercepat proses
penyembuhan.
 

Option Option Option Optio


A B C D
IMPLEMENTSI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL&JAM Tindakan paraf TGL&JAM Evaluasi paraf
  1. Mengidentifiksi     S:  
12/11/2020 pengalaman mual   12/11/2020 -klien mengatakan masih mual muntah  
  2. Mengidentifikasi Perawat   hari ini Perawat
  dampak mual terhadap -klien mengatakan sudah muntah 3-5x
kualitas hidup (mis. hari ini jeda 2-3 jam
Nafsu makan, aktivitas) -klien mengatakan tidak nafsu makan
3. Mengidentifikasi factor O:
penyebab mual -klien tampak lemas
4. Monitoring mual -klien tampak muntah
(misalnya frekuensi, -klien tampak tirah baring
Durasi dan tingkat -klien tidak menghabiskan makanan
keparahan) -klien tampak pucat
5. Monitoring asupan dan -ureum : 353 mg/dl
kalori -creatine : 30,6 mg/dl
6. Menganjurkan istirahat A : Nausea berhubungan dengan Efek
dan tidur yang cukup Toksin
7. Menganjurkan sering
membersih mulut P:
sebelum makan
Manajemen Mual
8. Menganjurkan
makanan tinggi  
karbohidrat dan rendah
lemak  
9. Menganjurkan  
menggunakan Teknik
nonfarmakologi untuk
mengatasi mual
dengan cara relaksasi
dan distraksi.

 
IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL&JAM Tindakan paraf TGL&JAM Evaluasi paraf
  1.       S:  
12/11/2020 2. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang   12/11/2020 -klien mengatakan lemas dan  
  mengakibatkan kelelahan     tidak bertenaga  
3. Monitoring pola dan jam tidur Perawat -klien mengatakan aktivitas klien Perawat
4. Monitoring kelelahan fisik dan emosional dibantu oleh keluarganya
5. Menganjurkan tirah baring -klien mengatakan tidak ada
6. Menganjurkan lakukan aktivitas secara bertahap gangguan fisik yang dialami klien
7. Melakukan Latihan rentang gerak aktif dan pasif O:
(ROM) -klien tampak lemah
8. Membantu klien dalam melakukan aktivitas fisik -klien dibantu oleh keluarganya
rutin (mis. Ambulasi mobilisasi) saat beraktivitas
9. Melibatkan anggota keluarga dalam melakukan -hb : 4,9 g//dl
aktivitas klien A : Risiko Intoleransi Aktivitas
10. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara berhubungan dengan
meningkatkan asupan makanan Ketidakbugaran Status Fisik
P:
  Manajemen Energi
IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL&JAM Tindakan paraf TGL&JAM Evaluasi paraf
        S:  
13/11/2020 1. Mengidentifiksi pengalaman mual     -klien mengatakan masih sering  
  2. Mengidentifikasi dampak mual terhadap   13/11/2020 mual dan muntah namun jarang  
  kualitas hidup (mis. Nafsu makan, aktivitas) Perawat -klien mengatakan masih tidak Perawat
3. Mengidentifikasi factor penyebab mual nafsu makan
4. Monitoring mual (misalnya frekuensi, Durasi -klien mengatakan sudah
dan tingkat keparahan) melakukan bersihan mulut
5. Monitoring asupan dan kalori sebelum makan
6. Menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup O:
7. Menganjurkan sering membersih mulut -klien tampak lemas
sebelum makan -klien tampak mual
8. Menganjurkan makanan tinggi karbohidrat dan -klien tampak tirah baring
rendah lemak -klien diit tinggi kalori dan tinggi
karbohidrat
9. Menganjurkan menggunakan Teknik -ureum : 334 mg/dl
nonfarmakologi untuk mengatasi mual dengan -creatine : 28,6 mg/dl
cara relaksasi dan distraksi A : Nausea berhubungan
  dengan Efek Toksin
 
  P:
 
  Manajemen Mual
 
 
 
 
 
IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL&JAM Tindakan paraf TGL&JAM Evaluasi paraf
  1. Mengidentifikasi status nutrisi     S:  
13/11/2020 2. Mengidentifikasi adanya alergi makanan   13/11/2020  
  3. Mengidentifikasi makanan yang disukai   -klien mengatakan masih tidak  
  4. Monitoring asupan makanan Perawat nafsu makan Perawat
  5. Monitoring berat badan
-klien mengatakan hanya
6. Melakukan oral hygine sebelum makan
menghabiskan ¼ porsi
7. Menyajikan makanan secara menarik dengan
suhu hangat -klien mengatakan sudah
8. Memberikan makanan tinggi kalori melakukan oral hygine
9. Mengaturkan posisi duduk saat makan
10. Kolaborasi pemberian antiemetic -klien mengatakan menyukai
11. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan makanan asin-asin
jumlah kalori
O:
 
  -klien tampak lemah
 
-makanan tersisa banyak
 
  -makanan disajikan dalam
  keadaan hangat
 
  -klien diit tinggi kalori
 
  A: Risiko Defisit Nutrisi
berhubungan dengan
Keengganan Untuk Makan

P:
Manajemen Nutrisi
 
IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL&JAM Tindakan paraf TGL&JAM Evaluasi paraf
  1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang     S:  
13/11/2020   13/11/2020 -klien mengatakan masih sering kelelahan  
 
mengakibatkan kelelahan   saat aktivitas  
  2. Monitoring pola dan jam tidur   -klien mengatakan sudah melakukan ROM  
3. Monitoring kelelahan fisik dan emosional Perawat aktif Perawat
O:
4. Menganjurkan tirah baring
-klien tampak Lelah
5. Menganjurkan lakukan aktivitas secara bertahap -aktivitas dibantu oleh keluarga
6. Melakukan Latihan rentang gerak aktif dan pasif -klien tirah baring
(ROM) -hb : 7,2 g//dl
A : Risiko Intoleransi Aktivitas
7. Membantu klien dalam melakukan aktivitas fisik berhubungan dengan Ketidakbugaran
rutin (mis. Ambulasi mobilisasi) Status Fisik
8. Melibatkan anggota keluarga dalam melakukan P:
Manajemen Energi
aktivitas klien
9. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL&JAM Tindakan paraf TGL&JAM Evaluasi paraf
  1. Mengidentifiksi pengalaman mual     S:  
14/11/2020 2. Mengidentifikasi dampak mual terhadap   14/11/2020 -klien mengatakan muntah  
  kualitas hidup (mis. Nafsu makan, aktivitas)   sudah tidak ada  
  3. Mengidentifikasi factor penyebab mual Perawat -klien mengatakan mual sudah Perawat
  4. Monitoring mual (misalnya frekuensi, Durasi jarang
dan tingkat keparahan) -klien mengatakan istirahat
5. Monitoring asupan dan kalori yang cukup
6. Menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup -klien mengatakan selalu
7. Menganjurkan sering membersih mulut membersihkan mulut sebelum
sebelum makan makan dan sesudah makan
8. Menganjurkan makanan tinggi karbohidrat -klien mengatakan selalu
dan rendah lemak melakukan Tarik nafas dalam
untuk mengatasi mual
9. Menganjurkan menggunakan Teknik O:
nonfarmakologi untuk mengatasi mual -klien tampak senang
dengan cara relaksasi dan distraksi -bibir tidak pucat
  -nafsu makan klien meningkat
  -klien tarik nafas dalam
  A : Nausea berhubungan
  dengan Efek Toksin
 
  P:
 
  Manajemen Mual
 
 
 
 
 
 
IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL&JAM Tindakan paraf TGL&JAM Evaluasi paraf
  1. Mengidentifikasi status nutrisi     S:  
14/11/2020 2. Mengidentifikasi adanya alergi makanan   14/11/2020  
  3. Mengidentifikasi makanan yang disukai     -klien mengatakan nafsu  
  4. Monitoring asupan makanan Perawat makan meningkat Perawat
  5. Monitoring berat badan
-klien selalu membersihkan
6. Melakukan oral hygine sebelum makan
mulut sebelum makan
7. Menyajikan makanan secara menarik
dengan suhu hangat O:
8. Memberikan makanan tinggi kalori
9. Mengaturkan posisi duduk saat makan -klien tampak menghabiskan
10. Kolaborasi pemberian antiemetic makanannya
11. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori -klien tampak bugar

  -klien tampak duduk saat


  makan
 
A: Risiko Defisit Nutrisi
 
berhubungan dengan
 
Keengganan Untuk Makan
 
  P:
  Manajemen Nutrisi
   
 
 
 
 
 
IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL&JAM Tindakan paraf TGL&JAM Evaluasi paraf
  1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang     S:  
14/11/2020 mengakibatkan kelelahan   14/11/2020 -klien mengatakan sudah tidak  
  2. Monitoring pola dan jam tidur     merasa sering Lelah saat Perawat
  3. Monitoring kelelahan fisik dan emosional Perawat melakukan aktivitas
  4. Menganjurkan tirah baring --klien mengatakan sudah
  5. Menganjurkan lakukan aktivitas secara mampu melakukan aktivitas
bertahap mandiri seperti ke kamar mandi
6. Melakukan Latihan rentang gerak aktif dan O:
pasif (ROM) -klien tampak melakukan
7. Membantu klien dalam melakukan aktivitas aktivitas mandiri
fisik rutin (mis. Ambulasi mobilisasi) -klien tampak bugar
8. Melibatkan anggota keluarga dalam A : Risiko Intoleransi Aktivitas
melakukan aktivitas klien berhubungan dengan
9. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara Ketidakbugaran Status Fisik
meningkatkan asupan makanan P:
Manajemen Energi
 
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai