G DENGAN
DIAGNOSA MEDIK CHRONIC KIDNEY
DISEASE (CKD)
KELOMPO 6
RORI WILANDA, SEELVIA, SINTHIA RAMADHANTI, SITI SAODAH, SUCI MAUDY AULIA,
WAHYU PRATAMA, YOSMALIA MERTY HARTINI
KONSEP TEORI
CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
Definisi
Suyono (2001)
a. Gangguan kardiovaskuler
b. Gannguan Pulmoner
c. Gangguan gastrointestinal
d. Gangguan muskuloskeletal
e. Gangguan Integumen kulit
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Radiologi
USG EKG
Penatalaksanaan Medis
Kualitas : Deskripsi menolong orang mengkomunikasikan kualitas dan nyeri. Anjurkan pasien menggunakan
bahasa yang dia ketahui.
Faktor presipitasi : Beberapa faktor presipitasi yang meningkatkan nyeri antara lain lingkungan, suhu ekstrim,
kegiatan yang tiba-tiba.
Intensitas : Nyeri dapat berupa ringan, sedang, berat atau tak tertahankan, atau dapat menggunakan skala dari
0-10.
Waktu dan lama : Perawat perlu mengetahui, mencatat kapan nyeri mulai, berapa lama, bagaimana timbulnya,
juga interval tanpa nyeri, kapan nyeri terakhir timbul.
Karakteristik nyeri (PQRST)
P (provokatif) : faktor yang mempengaruhi gawat dan ringannya nyeri
Q (quality) : seperti apa nyeri tersebut (tajam, tumpul, atau tersayat)
R (region) : daerah perjalanan nyeri
S (Skala nyeri) : keparahan/intensitas nyeri
T (time) : lama/waktu serangan/frekuensi nyeri
Pengkajian Skala Nyeri
• Skala nyeri 1-3 nyeri ringan (masih bisa ditahan, aktivitas tak
terganggu)
Pemeriksaan Fisik
• Ekspresi wajah
• Verbal
• Tanda-tanda Vital
• Ekstremitas
Implementasi
Merupakan tahap keempat dari proses keperawatan dimana rencana keperawatan
dilaksananakan : melaksanakan intervensi/aktivitas yang telah ditentukan, pada tahap ini
perawat siap untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas yang telah dicatat dalam rencana
perawatan klien.
Agar implementasi perencaan dapat tepat waktu dan efektif terhadap biaya, pertama-
tama harus mengidentifikasi prioritas perawatan klien, kemudian bila perawtan telah
dilaksanakan, memantau dan mencatat respon pasien terhadap setiap intervensi dan
mengkomunikasikan informasi ini kepada penyedian perawatan lainnya.kemudian dengan
menggunakan data dapat mengevaluasi dan merevisi rencana perawatan dalam tahap
proses keperawatan berikutnya.
Evaluasi
Evaluasi terhadap masalah nyeri dilakukan dengan menilai kemampuan dalam
merespon rangsangan nyeri diantaranya :
Definisi : perasaan tidak nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang dapat
mengakibatkan muntah
Tujuan :
Terapiutik
• Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual (misalnya bau tak sedap, suara, dan 18 rangsangan visual
yang tidak menyenangkan)
• Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual (misalnya kecemasan, ketakutan, kelelahan)
Edukasi
• Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
• Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika merangsang mual
• Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak
• Anjurkan menggunakan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi mual (misalnya biofeedback, hypnosis,
relaksasi, terapi music, akupresur)
Implementasi
• Merupakan tahap keempat dari proses keperawatan dimana rencana keperawatan dilaksananakan :
melaksanakan intervensi/aktivitas yang telah ditentukan, pada tahap ini perawat siap untuk melaksanakan
intervensi dan aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan klien.
• Agar implementasi perencaan dapat tepat waktu dan efektif terhadap biaya, pertama-tama harus
mengidentifikasi prioritas perawatan klien, kemudian bila perawtan telah dilaksanakan, memantau dan mencatat
respon pasien terhadap setiap intervensi dan mengkomunikasikan informasi ini kepada penyedian perawatan
lainnya.kemudian dengan menggunakan data dapat mengevaluasi dan merevisi rencana perawatan dalam
tahap proses keperawatan berikutnya.
Evaluasi
Evaluasi terhadap masalah nausea dilakukan dengan menilai kemampuan dalam mengontro mual
muntah diantaranya :
a. Nafsu makan pasien meningkat
b. Mual dan muntah pasien dapat terkontrol dengan baik
c. Status nutrisi pasien meningkat
d. Tidak terjadi keparahan mual dan muntah
A. PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. G
Umur : 34 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Tgl masuk RS: 9 November 2020
Waktu : 13.15 WIB
Dx. Medis : Chronic Kidney Disease (CKD)
Alamat : Bunut Utara, Lampung Selatan
Gol. Darah : A+
Identitas Penanggungjawab Pasien
Nama : Ny. K
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Bunut Utara, Lampung Selatan
KELUHAN UTAMA
Mual, Muntah
03 DIAGNOSA MEDIS
Chronic Kidney Disease (CKD
RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien tidak nafsu makan, mual muntah masih sering pada pagi dan siang
hari, klien merasa lemah dan tidak bertenaga.
2. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Klien mengatakan 1 tahun yang lalu pernah di rawat di rumah sakit dengan penyakit yang sam
Klien mengatakan keluarga tidak memiliki penyakit yang sama seperti klien
RIWAYAT POLA PEMELIHARAAN
KESEHATAN KLIEN
Content Content Content Content
Kesadaran Umum
Composmentis GCS :E4V5M6
Kesadaran secara kualitatif: Baik
Resiko
Risiko
Nausea
Defisit
Intoleransi
Nutrisi
Aktivitas
Ds :
Ds :
-klien mengatakan mual muntah Ds :
sudah 4 hari saat di rawat di rs -klien mengatakan lemas dan tidak bertenaga
-klien mengatakan hanya
-klien mengatakan sudah muntah 3- . . -klien mengatakan aktivitas klien dibantu oleh
menghabiskan 2-3 sendok makan
5x sehari keluarganya
-klien mengatakan apa yang
-klien mengatakan tidak nafsu makan Do :
Do: dimakan selalu dimuntahkan
-klien tampak lemah
-klien tampak lemas -klien mengatakan nafsu makan
-klien dibantu oleh keluarganya saat
-klien tampak muntah klien berkurang
-klien tidak menghabiskan makanan beraktivitas
Do :
-klien tampak pucat -hb : 4,9 g//dl
-Tampak lemas
-ureum : 353 mg/dl
-Mukosa kering
-creatine : 30,6 mg/dl
. -makanan tampak tersisa banyak
DIAGNOSA KEPERAWATAN (berdasarkan Prioritas)
CONTENT
RENCANA KEPERAWATAN
NO Dx. Tujuan Rencana Intervensi Keperawatan Rasional
1. Setelah dilakukan tindakan asuhan 1. Identifiksi pengalaman mual 1. Untuk mengetahui dampak
keperawatan 3x24 jam diharapkan klien 2. Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup mual terhadap kualitas hidup
mampu mengontrol mual muntah dengan (mis.Nafsu makan, aktivitas) 2. Mengetahui penyebab mual
kriteria hasil : 3. Identifikasi factor penyebab mual muntah
1. Nafsu makan meningkat 4. Monitor mual (misalnya frekuensi, Durasi dan tingkat 3. Untuk mengetahui tingkat
2. Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Identifikasi status nutrisi 1. Untuk mengetahui kekurangan
diharapkan status nutrisi klien meningkat 2. Identifikasi adanya alergi makanan nutrisi pasien
dengan kriteria hasil : 3. Identifikasi makanan yang disukai 2. Agar dapat dilakukan intervensi
1. Frekuensi makan cukup baik 4. Monitor asupan makanan dalam pemberian makanan pada
2. Porsi makan dihabiskan 5. Monitor berat badan pasien
3. Nafsu makan meningkat 6. Lakukan oral hygine sebelum makan 3. Meningkatkan nafsu makan
7. Sajikan makanan secara menarik dengan 4. Dokumentasikan masukan oral
suhu hangat selama 24 jam Riwayat makanan
8. Berikan makanan tinggi kalori 5. Memantau berat badan sesuai
9. Aturkan posisi duduk saat makan IMT normal pasien
10. Kolaborasi pemberian antiemetic 6. Agar nafas klien segar dan
11. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk meningkatkan nafsu makan
menentukan jumlah kalori 7. Meningkatkan nafsu makan
8. Untuk memberikan energi
9. Membuat klien nyaman
10. Mengurangi mual atau nyeri
11. Untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi yang tepat
NO Dx. Tujuan Rencana Intervensi Keperawatan Rasional
3 Seteah dilakukan tindakan asuhan 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang 1. Membantu menentukan
keperawatan selama 3x24 jam mengakibatkan kelelahan derajat kerusakan dan
diharapkan respon fisiologis 2. Monitor pola dan jam tidur kesulitan terhadap
aktivitas membaik dengan kriteria 3. Monitor kelelahan fisik dan emosional keadaan yang dialami
hasil : 4. Anjurkan tirah baring 2. pola tidur dan aktivitas
1. Kemudahan dalam 5. Anjurkan lakukan aktivitas secara bertahap klien penting agar
melakukan aktivitas sehari- 6. Lakukan Latihan rentang gerak aktif dan perawat mengetahui
hari meningkat pasif (ROM) kebiasaan tidur klien.
2. Perasaan lemah menurun 7. Bantu klien dalam melakukan aktivitas fisik 3. Mengetahui kekuatan
3. Bagian ekstremitas atas dan rutin (mis. Ambulasi mobilisasi) atau kelemahan dan
bawah kekuatan tubuh 8. Libatkan anggota keluarga dalam dapat memberikan
meningkat melakukan aktivitas klien informasi pemulihan
4. Lelah menurun 9. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara 4. Mengurangi kelelahan
meningkatkan asupan makanan terhadap klien
5. Mencegah kekakuan
sendi, kontraktur,
kelelahan
6. Mencegah kekakuan
sendi
7. Dukungan keluarga
dapat meningkkan
proses pemulihan
8. Mempercepat proses
penyembuhan.
IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL&JAM Tindakan paraf TGL&JAM Evaluasi paraf
1. Mengidentifiksi S:
12/11/2020 pengalaman mual 12/11/2020 -klien mengatakan masih mual muntah
2. Mengidentifikasi Perawat hari ini Perawat
dampak mual terhadap -klien mengatakan sudah muntah 3-5x
kualitas hidup (mis. hari ini jeda 2-3 jam
Nafsu makan, aktivitas) -klien mengatakan tidak nafsu makan
3. Mengidentifikasi factor O:
penyebab mual -klien tampak lemas
4. Monitoring mual -klien tampak muntah
(misalnya frekuensi, -klien tampak tirah baring
Durasi dan tingkat -klien tidak menghabiskan makanan
keparahan) -klien tampak pucat
5. Monitoring asupan dan -ureum : 353 mg/dl
kalori -creatine : 30,6 mg/dl
6. Menganjurkan istirahat A : Nausea berhubungan dengan Efek
dan tidur yang cukup Toksin
7. Menganjurkan sering
membersih mulut P:
sebelum makan
Manajemen Mual
8. Menganjurkan
makanan tinggi
karbohidrat dan rendah
lemak
9. Menganjurkan
menggunakan Teknik
nonfarmakologi untuk
mengatasi mual
dengan cara relaksasi
dan distraksi.
IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL&JAM Tindakan paraf TGL&JAM Evaluasi paraf
1. S:
12/11/2020 2. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang 12/11/2020 -klien mengatakan lemas dan
mengakibatkan kelelahan tidak bertenaga
3. Monitoring pola dan jam tidur Perawat -klien mengatakan aktivitas klien Perawat
4. Monitoring kelelahan fisik dan emosional dibantu oleh keluarganya
5. Menganjurkan tirah baring -klien mengatakan tidak ada
6. Menganjurkan lakukan aktivitas secara bertahap gangguan fisik yang dialami klien
7. Melakukan Latihan rentang gerak aktif dan pasif O:
(ROM) -klien tampak lemah
8. Membantu klien dalam melakukan aktivitas fisik -klien dibantu oleh keluarganya
rutin (mis. Ambulasi mobilisasi) saat beraktivitas
9. Melibatkan anggota keluarga dalam melakukan -hb : 4,9 g//dl
aktivitas klien A : Risiko Intoleransi Aktivitas
10. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara berhubungan dengan
meningkatkan asupan makanan Ketidakbugaran Status Fisik
P:
Manajemen Energi
IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL&JAM Tindakan paraf TGL&JAM Evaluasi paraf
S:
13/11/2020 1. Mengidentifiksi pengalaman mual -klien mengatakan masih sering
2. Mengidentifikasi dampak mual terhadap 13/11/2020 mual dan muntah namun jarang
kualitas hidup (mis. Nafsu makan, aktivitas) Perawat -klien mengatakan masih tidak Perawat
3. Mengidentifikasi factor penyebab mual nafsu makan
4. Monitoring mual (misalnya frekuensi, Durasi -klien mengatakan sudah
dan tingkat keparahan) melakukan bersihan mulut
5. Monitoring asupan dan kalori sebelum makan
6. Menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup O:
7. Menganjurkan sering membersih mulut -klien tampak lemas
sebelum makan -klien tampak mual
8. Menganjurkan makanan tinggi karbohidrat dan -klien tampak tirah baring
rendah lemak -klien diit tinggi kalori dan tinggi
karbohidrat
9. Menganjurkan menggunakan Teknik -ureum : 334 mg/dl
nonfarmakologi untuk mengatasi mual dengan -creatine : 28,6 mg/dl
cara relaksasi dan distraksi A : Nausea berhubungan
dengan Efek Toksin
P:
Manajemen Mual
IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL&JAM Tindakan paraf TGL&JAM Evaluasi paraf
1. Mengidentifikasi status nutrisi S:
13/11/2020 2. Mengidentifikasi adanya alergi makanan 13/11/2020
3. Mengidentifikasi makanan yang disukai -klien mengatakan masih tidak
4. Monitoring asupan makanan Perawat nafsu makan Perawat
5. Monitoring berat badan
-klien mengatakan hanya
6. Melakukan oral hygine sebelum makan
menghabiskan ¼ porsi
7. Menyajikan makanan secara menarik dengan
suhu hangat -klien mengatakan sudah
8. Memberikan makanan tinggi kalori melakukan oral hygine
9. Mengaturkan posisi duduk saat makan
10. Kolaborasi pemberian antiemetic -klien mengatakan menyukai
11. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan makanan asin-asin
jumlah kalori
O:
-klien tampak lemah
-makanan tersisa banyak
-makanan disajikan dalam
keadaan hangat
-klien diit tinggi kalori
A: Risiko Defisit Nutrisi
berhubungan dengan
Keengganan Untuk Makan
P:
Manajemen Nutrisi
IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL&JAM Tindakan paraf TGL&JAM Evaluasi paraf
1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang S:
13/11/2020 13/11/2020 -klien mengatakan masih sering kelelahan
mengakibatkan kelelahan saat aktivitas
2. Monitoring pola dan jam tidur -klien mengatakan sudah melakukan ROM
3. Monitoring kelelahan fisik dan emosional Perawat aktif Perawat
O:
4. Menganjurkan tirah baring
-klien tampak Lelah
5. Menganjurkan lakukan aktivitas secara bertahap -aktivitas dibantu oleh keluarga
6. Melakukan Latihan rentang gerak aktif dan pasif -klien tirah baring
(ROM) -hb : 7,2 g//dl
A : Risiko Intoleransi Aktivitas
7. Membantu klien dalam melakukan aktivitas fisik berhubungan dengan Ketidakbugaran
rutin (mis. Ambulasi mobilisasi) Status Fisik
8. Melibatkan anggota keluarga dalam melakukan P:
Manajemen Energi
aktivitas klien
9. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL&JAM Tindakan paraf TGL&JAM Evaluasi paraf
1. Mengidentifiksi pengalaman mual S:
14/11/2020 2. Mengidentifikasi dampak mual terhadap 14/11/2020 -klien mengatakan muntah
kualitas hidup (mis. Nafsu makan, aktivitas) sudah tidak ada
3. Mengidentifikasi factor penyebab mual Perawat -klien mengatakan mual sudah Perawat
4. Monitoring mual (misalnya frekuensi, Durasi jarang
dan tingkat keparahan) -klien mengatakan istirahat
5. Monitoring asupan dan kalori yang cukup
6. Menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup -klien mengatakan selalu
7. Menganjurkan sering membersih mulut membersihkan mulut sebelum
sebelum makan makan dan sesudah makan
8. Menganjurkan makanan tinggi karbohidrat -klien mengatakan selalu
dan rendah lemak melakukan Tarik nafas dalam
untuk mengatasi mual
9. Menganjurkan menggunakan Teknik O:
nonfarmakologi untuk mengatasi mual -klien tampak senang
dengan cara relaksasi dan distraksi -bibir tidak pucat
-nafsu makan klien meningkat
-klien tarik nafas dalam
A : Nausea berhubungan
dengan Efek Toksin
P:
Manajemen Mual
IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL&JAM Tindakan paraf TGL&JAM Evaluasi paraf
1. Mengidentifikasi status nutrisi S:
14/11/2020 2. Mengidentifikasi adanya alergi makanan 14/11/2020
3. Mengidentifikasi makanan yang disukai -klien mengatakan nafsu
4. Monitoring asupan makanan Perawat makan meningkat Perawat
5. Monitoring berat badan
-klien selalu membersihkan
6. Melakukan oral hygine sebelum makan
mulut sebelum makan
7. Menyajikan makanan secara menarik
dengan suhu hangat O:
8. Memberikan makanan tinggi kalori
9. Mengaturkan posisi duduk saat makan -klien tampak menghabiskan
10. Kolaborasi pemberian antiemetic makanannya
11. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori -klien tampak bugar