Anda di halaman 1dari 29

ASKEP MALARIA

Ns.Lisnawati Rahayu,S.Kep
 DEFINISI
Malaria adalah: penyakit yang bersifat akut
maupun kronis di sebabkan oleh protozoa
yang hidup intra sel, genus plasmodium,
ditandai demam, anemis, dan splenomegali
(Arif mansjoer, dkk, 2001)
 Malaria adalah : penyakit infeksi yang
disebabkan oleh parasit plasmodium yang
hidup dan berkembang biak dlm sel darah
merah manusia. Penyakit ini secara alami
ditularkan melalui gigitan nyamuk
Annopheles betina (Dr. I.Nyoman Kandun,
MPH, 2006)
ETIOLOGI
 Yang menjadi penyebab malaria adalah
plasmodium
JENIS-JENIS MALARIA
1. MALARIA TROPIKA PLASMODIUM
FALSIFARUM
2. MALARIA TERSIANA PLASMODIUM VIVAX
3. MALARIA KUARTANA PLASMODIUM
MALARIAE
4. MALARIA OVALE PLASMODIUM OVALE
STADIUM MALARIA
FASE ASEKSUAL (siklus pada manusia)
@. Dalam hati
Sporosoit aliran darah hipnozoid
skizon (ribuan merozoit)
@. Dalam Eritrosit
Merozoit Tropozoit Skizon Merozoit
FASE SEKSUAL (siklus pada nyamuk)
Sporozoit lambung nyamuk mikro dan
makrogamet pembuahan zigot
(ookinet) ookista
CARA PENULARAN
1. Alamia
Melalui gigitan nyamuk
2. Induksi
a. Transfusi darah
b. Jarum suntik
c. Konginetal
MASA INKUBASI
1. EKSTRINSIK
Masuknya gametosit kedalam tubuh
nyamuk sampai terjadinya stadium
sporogoni
2. INTRINSIK
Masuknya sporozoit ke dalam darah sampai
timbulnya gejala klinis
MASA INKUBASI DALAM TUBUH NYAMUK
(siklus sporogoni)
NO PLASMODIUM MASA INKUBASI
1 Plasmodium palsiparum 9-10

2 Plasmodum vivax 8-10

3 Plasmodium ovale 12-14

4 Plasmodium malariae 14-16


MASA INKUBASI DALAM TUBUH
MANUSIA
No Plasmodium Masa inkubasi

1 Plasmodium palsiparum 9-14

2 Plasmodium vivax 12-17

3 Plasmodium ovale 16-18

4 Plasmodium malaria 18-40


5 Transfusi darah ±2 bulan
PENCEGAHAN
1. Tidur menggunakan kelambu
-yang megandung zat insektisida
-jangan berlubang atau robek
-selipkan seluruh bagian bawah kelambu
kebawah kasur
2. Semprotkan dinding rumah anda dengan
efek residu ( indoor residual spraying)
3. Jika memungkinkan, pasang kawat nyamuk
pada pintu dan jendela, dan gunakan
pendingin udara serta kipas sehingga
nyamuk tdk bersarang.
4. Menjaga kebersihan lingkungan di dalam
dan diluar rumah
PATOFISIOLOGI Invasi Sporozit

Masuk dlm darah

Infeksi, pe metabolisme. Merusak sel darah merah. Invasi di salurn pencernaan

efek endotoksin pd hipotalamus Jumlah eritrosit pe peristaltik usus

Terjadi anemia

pe suhu tubuh Kemampuan membawa 02 dan nutrisi ke sel refluk makanan

Metabolisme tubuh

Pembentukan energi

Resiko kekurangan cairan Kelelahan,kelemahan Reflek fagal

Intoleransi aktifitas
reflek mual dan muntah

nutrisi kurang dari kebutuhan


PENGKAJIAN
Diagnosis malaria
2.5.1. Anamnesis
- Keluhan utama
- Riwayat berkunjung dan bermalam di
daerah endemik
- Riwayat tinggal di daerah endemik
- Riwayat sakit malaria
- Riwayat minum obat malaria satu
bulan terakhir
- Riwayat mendapat transfusi darah
PENGKAJIAN LANJU….
1. Sistem Kardiovaskuler
biasanya di temukan anemia, nadi lemah, pusing,
kelelahan, kelemahan. PF (konjungtifa/telapak tangan
pucat)
2. Sistem Pencernaan
Mual dan muntah, PF: pembesaran limpa (splenomegali) dan
hati (hepatomegali)
3. Sistem Perkemihan
poliuria,anuria,hematuria dan nyeri pada daerah ginjal.
4. Sistem Muskuluskletal
pergerakan terbatas,kelemahan,kelelahan,nyeri persendian
5. Sistem Integumen
panas dan keringat. PF : (pengukuran dengan termometer ≥
37.5 °C)
Diagnosis atas dasar pemeriksaan
laboratorium
◦ Pemeriksaan dengan mikroskop
◦ Pemeriksaan dengan tes diagnostik cepat (Rapid
Diagnostik Test)
Pemeriksaan penunjang untuk
malaria berat
 Hemoglobin dan hematokrit
 Hiting jumlah leukosit, trombosit
 Kimia darah lain (gula darah, serum
bilirubin,SGOT & SGPT, alkali fosfatase,
albumin/globulin, ureum, kreatinin, natrium,
kalium, analisis gas darah)
 EKG
 Foto thorak
 Analisis cairan serebrospinalis
 Biakan darah dan uji serologi
 Urinalisis
Diagnosis banding malaria
1. Malaria tanpa komplikasi harus dapat di bedakan dengan
penyakit infeksi lain sebagai berikut:
 Demam tipoid
 Demam dengue
 Infeksi saluran pernapasan akut /ISPA
 Leptospirosis ringan
 Infeksi virus akut lainnya
2. Malaria berat atau malaria dengan komplikasi dibedakan
dengan penyakit infeksi lain sebagai beriku:
◦ Radang otak (Meningitis, encepalitis)
◦ Stroke
◦ Tiroid encepalopati
◦ Hepatitis
◦ Leptospirosis berat
◦ Glomerulonefritis akut / kronik
◦ Sepsis
◦ Demam berdarah dengue / dengue shock syndrome
PENATALAKSANAAN
TINDAKAN MANDIRI TINDAKAN KOLABORASI
1. Kompres hangat. 1. Dokter
2. Beri banyak minum. a. Artesunat +
3. Atur ventilasi ruangan. Amodiakuin + Primakuin
4. Ganti pakean pasien yg b. artesunat,
tipis amodiakuin kombinasi
5. Berikan makanan kecil /ACT
tapi sering c. kloroquin, primaquin
6. Anjurkan istirahat dan d. cairan parenteral
aktifitas bagi klien 2. Ahli gizi
7. Hindari makanan Diet TKTP
KLASIFIKASI DATA
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

1. Klien mengatakan: 1. Suhu tubuh 40 C


- Mual 2. Berkeringat
- Badan panas,demam dan 3. Nyeri tulang
menggigil 4. Ikterik
- Nafsu makan menurun 5. Anemia
- Kelelahan 6. Kelemahan
7. muntah
ANALISA DATA
DATA PENYEBAB MASALAH

DS: Invasi sporozoit Hipertermi


-Klien mengatakan
badan panas
-Klien mengatakan Masuk aliran darah
demam dan mual
DO:
-Suhu tubuh lebih dari Infeksi,pe metabolisme,
normal efek endotoksin pada
-Berkeringat hipotalamus

Peningkatan suhu tubuh


DATA PENYEBAB MASALAH
DS: Invasi sporosoit Nutrisi kurang dari
Klien mengatakan: kebutuhan tubuh
Mual, nafsu makan Masuk aliran darah
menurun, kelelahan
DO: Invasi di saluran
BB menurun pencernaan
Muntah
Kelemahan
Pe peristaltik usus

Refluk makanan di
fagus

Reflek mual dan


muntah
DATA PENYEBAB MASALAH
DS: Invasi sporozoit Intoleransi aktifitas
Klien mengatakan
kelelahan Masuk dlm darah
DO:
Klien tampak lemah Merusak sel darah merah
Masa otot menurun/
Kekuatan otot Jumlah eritrosit
menurun
Terjadi anemia

Kemampuan membawa 02
dan nutrisi ke sel

Metabolisme tubuh

Pembentukan energi
DATA PENYEBAB MASALAH

DS: Invasi sporozoit Resiko kekurangan


Klien mengatakan cairan
Mual,badan Masuk aliran darah
panas,demam dan
menggigil Infeksi
DO:
Klien tampak Pe metabolisme
Berkeringat,suhu
tubuh lebih dari Suhu tubuh
normal
Berkeringat
Diagnosa keperawatan/masalah
keperawatan:
 Hipertermi b/d
 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
 Intoleransi aktifitas b/d
 Resiko kekurangan volume cairan b/d
DX TUJUAN INTERVENSI

1 Suhu tubuh kembali 1. Kaji TTV


normal dengan 2. Berikan kompres
kriteria: panas(hangat)
- Suhu tubuh 36-37,4 0c 3. Atur ventilasi udara
4. Ganti pakean yg
tipis
5. Kolaborasi dlm
pemberian terapi

2 Nutrisi terpenuhi 6. Kaji kemampuan


sesuai kebutuhan utk makan
dengan kriteria: 7. Berikan nutrisi
-BB sedikit tapi sering
-Tidak ada mual dan 8. Hindari makanan
muntah yg berminyak
-Nafsu makan 9. Kolaborasi dlm
DX TUJUAN INTERVENSI

3 Pasien dapat 1. Kaji kemampuan


melakukan aktifitas, melakukan aktifitas
dengan kriteria: 2. Observasi TTV
Pasien dapat 3. Berikan aktifitas
melakukan aktifitas sesuai kemampuan
sesuai kemampuan 4. Istirahatkan pasien

4 Tidak terjadi
kekurangan cairan 5. Kaji tanda-tanda
dengan kriteria: kekurangan cairan
-Cairan yang masuk 6. Observasi cairan yg
dan keluar seimbang masuk dan keluar
-Tidak ada tanda- 7. Berikan cairan
tanda kekurangan sesuai kebutuhan
Thanks for your attantion

Anda mungkin juga menyukai