Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS KUALITATIF SENYAWA

GOLONGAN PROTEIN
DOSEN : RAHMA YULIA, M.Farm., Apt.

KELOMPOK 5:
SUCI ANGELA SORAYA
SHERLY PUTRI ARSILLA
YENNI ERANISA
CECENG ENGGELINI
DESMI ALWINDA
PROTEIN
 Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang
paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul
tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino
yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Protein
merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,
lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk
hidup.
 Protein merupakan senyawa polipeptida kompleks yang disusun oleh
kumpulan asam amino dan dihubungkan oleh suatu ikatan peptida atau
amina. Protein merupakan senyawa yang sangat penting dalam sistem
kehidupan karena protein memainkan peran yang sangat vital dalam
semua aktivitas sel-sel tubuh makhluk hidup.
KLASIFIKASI PROTEIN

Protein dapat digolongkan menurut :


 struktur susunan molekulnya
 kelarutannya
 protein konjugasi
 tingkat degradasi
 fungsinya
STRUKTUR SUSUNAN MOLEKULNYA

 Protein fibriler/skleroprotein adalah protein yang berbentuk serabut, tidak larut


dalam pelarut-pelarut encer garam, basa, asam maupun alkohol fungsinya
membentuk struktur bahan dan jaringan. Contoh : kolagen yang terdapat pada
tulang rawan, miosin pada otot, keratin pada rambut, fibrin pada gumpalan darah.
 Protein globular/sferoprotein yaitu protein yang berbentuk bola larut dalam
larutan asam dan garam encer, mudah berubah (terdenaturasi) di bawah pengaruh
suhu. Protein ini banyak terdapat pada bahan pangan seperti susu, telur, dan
daging, enzim dan hormon
KELARUTAN
 Albumin : larut dalam air dan terkoagulasi oleh panas. Contoh : albumin telur,
albumin serum, dan laktalbumin dalam susu.
 Globulin : tidak larut dalam air, terkoagilasi oleh panas, larut dalam larutan garam
encer, dan mengendap dalam larutan garam konsenrasi tinggi. Contoh : miosinogen
dalam otot, ovoglobulin dalam kuning telur, amandin dari buah almonds, legumin
dalam kacang-kacangan.
 Glutelin tidak larut dalam pelarut netral tetapi larut dalam asam / basa encer. Contoh
glutelnin dalam gandum dan orizenin dalam beras.
 Prolamin atau gliadin larut dalam alkohol 70-80% dan tidak larut dalam air maupun
alkohol. Contoh gliadin dalam gandum, hordain dalam barley, dan zein pada jagung.
 Histon : larut dalam air dan tidak larut dalam amonia encer. Contoh globin dalam
hemoglobin.
 Protamin larut dalam air dan tidak terkoagulasi oleh panas.Contoh Salmin dalam ikan
salmon.
PROTEIN KONYUGASI
Protein konygasi adalah proten yang mengandung senyawa lain nonprotein. Protein
konyugasi dapat dilhat dari tabel dibawah ini:

NAMA TERSUSUN OLEH TERDAPAT PADA


Nukleoprotein Protein + asam nukleat Inti sel, kecambah biji-
bijian
Glikoprotein Protein + karbohidrat Musin pada kelenjar ludah,
tendomusin pada tendon,
hati
Fosforprotein Protein+ fosfor yang Lasein susu, kunng telur
mengandung lesitin
Kromoprotein/metal Protein + pigmen/ ion logam Hemoglobin
protein
Lipoprotein Protein + lemak Serum darah, kuning telur,
susu, darah dan membran
sel
TINGKAT DEGRADASI
Degradasi biasanya merupakan tingkat permulaan denaturasi.
Tingkat degradasi terdiri dari :
 protein alami
protein alami adalah protein dalam keadaan seperti protein dalam sel
 turunan protein
turunan protein nadalah hasil degradasi prtein pada tingkat permulaan
denaturasi. Protein turunan di bedakan menjadi dua protein yaitu,
o turunan primer (protean dan metaprotein) yang merpakan hasil hidrolisi yang
ringan
o protein sekunder (proteosa, pepton dan peptida) yang merupakan hasil
hidrolisis yang berat.
FUNGSI PROTEIN
Protein memiliki berbagai fungsi bagi tubuh yaitu,
 sebagai enzim
enzim adalah senyawa makromolekul spesifik yang berperan terhadap
perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologis seperti mempercepat reaksi
(katalitik)
 media perambatan impuls saraf
biasanya protein memiliki bentuk reseptor contohnya rodopsin yaitu
suatu protein yang bertindak sebagai rsesptor cahaya pada sel mata.
 pengendalian pertumbuhan
protein bekerja sebagai rsesptor (dalam bakteri) yang dapat mempengaruhi
fungsi bagian DNA yang mengatur sifat dan karakter bahan.
UJI KUALITATIF PROTEIN

 reaksi xantoprotein
Pereaksi xantoprotein adalah larutan asam nitrat pekat. Jika larutan HNO3 pekat
dimasukkan ke dalam larutan protein secara hati-hati, akan terbentuk endapan putih, dan
berubah menjadi kuning jika dipanaskan. Gejala ini akibat nitrasi pada inti benzena yang
terdapat dalam protein.
 reaksi sakaguchi
Pereaksi yang digunakan adalah naftol dan natrium hipobromit. Pada dasarnya reaksi ini
akan memberikan hasil positif jika terdapat gugus guanidin seperti arginin memberikan
warna merah. 
 reaksi milon
Pereaksi Millon adalah campuran larutan raksa (I) nitrat dan raksa (II) nitrat dalam asam
nitrat. Jika pereaksi Millon ditambahkan ke dalam larutan protein, akan dihasilkan
endapan putih yang dapat berubah menjadi merah akibat pemanasan.
Lanjutan...

  metode biuret
 Uji untuk mengetahui adanya ikatan peptida dari suatu sampel.
 Prosedur kerja
a. Sebanyak 3mL larutan protein ditambah 1 mL NaOH 10% dan
dikocok.
b. Ditambah 1-3 tetes larutan CuSO4 0.1%
c. Diamati timbulnya warna
 Ion Cu2+ akan membentuk ikatan kompleks berwarna ungu
dengan peptida pada kondisi alkali.
Lanjutan...

 reaksi natriumnitroprusida
Natrium nitroprusida dalam larutan amonia akan menghasilkan warna merah dengan
protein yang mempunyai gugus –SH bebas (merkapto). Jadi, protein yang mengandung
sistein akan memberikan hasil positif. Gugus –S–S– pada sistein apabila direduksi terlebih
dahulu dapat juga memberikan hasil positif. 
 reaksi hopkins-cole
Pereaksi Hopkins-cole dibuat dari asam oksalat dan serbuk magnesium dalam air.
Pereaksi ini positif terhadap protein yang mengandung asam amino dengan gugus
samping indol, seperti pada asam amino triptofan. Triptofan memberikan hasil yang
positif dengan tes Hopkins-cole karena mengandung gugus indol.

Anda mungkin juga menyukai