Anda di halaman 1dari 44

EPIDEMIOLOGI

DESKRIPTIF II
DR. CITRA DEWI., MKES., DIPLDK
IKMFKUY
Frekwensi masalah kesehatan

Pengukuran dapat Ketepatannya amat Dgn diketahuinya


Shg dapat disusun
dilakukan dari hasil dipengaruhi oleh frekwensi Akan dpt
berbagai jalan keluar
penemuan masalah kelengkapan datattg diketahui keadaan
guna mengatasi
kesehatan yg ada dlm masalah kesehatan yg kesehatan yg dihadapi
masalah kesehatan
masyarakat dikumpulkan oleh masyarakat
Batasan Frekwensi masalah kesehatan

 Adalah keterangan ttg banyaknya suatu masalah kesehatan


yg ditemukan dalam sekelompok manusia yg dinyatakan
dgn Angka Mutlak, Ratio atau Rate.
Hal yg harus diperhatikan dalam melakukan
pengukuran frekwensi masalah kesehatan:

1. Mengupayakan agar masalah kesehatan yg akan diukur hanya masalah yg


dimaksudkan saja
 Contoh :
 Ingin mengetahui frekwensi (banyaknya) penderita TBC Paru di suatu
daerah. Untuk ini dikumpulkan data ttg penderita penyakit TBC Paru di
daerah tsb
 Ingin mengetahui penyebaran penyakit TBC Paru menurut susunan umur
dan Jenis kelamin di suatu daerah. Di sini jg dilakukan pengumpulan data
ttg penyakit TBC Paru di daerah tsb utk kemudian disajikan menurut
kelompok umur serta jenis kelamin
Hal yg harus diperhatikan dalam melakukan
pengukuran frekwensi masalah kesehatan:

2. Mengupayakan agar semua masalah kesehatan yg akan diukur


dapat masuk dalam pengukuran
 Perhatikan kelengkapan data; bila data tdk lengkap, maka hasil yg
diperoleh juga tdk mencerminkan keadaan yg sebenarnya.
3. Mengupayakan agar penyajian hasil pengukuran adalah dalam
bentuk yg memberikan keterangan opotimal
Penyajian Hasil Pengukuran

a. Angka mutlatk


Keterangan yg dimiliki amat terbatas shg data yg diperoleh kurang dirasakan manfaatnya

Contoh: dari hasil penyajian peny. TBC di suatu daerah ditemukan jumlah pdrt peny. TBC
sebanyak 1000 orang
Penyajian Hasil Pengukuran

b. Rate

Ialah perbandingan suatu peristiwa dibagi dgn jumlah pddk yg mgkn terkena peristiwa yg
dimaksud (population at risk) dlm wkt yg sama yg dinyatakan dlm persen atau permil.

Rumus: Rate(t0-t1) = jumlah suatu peristiwa x 100% (1000 ‰) jumlah


pddk yg mgkn
terkena peristiwa tsb(t0-t1)


Contoh:

penyajian data dari hasil pengukuran peny.TBC di suatu daerah ditemukan pdrt penyakit TBC sebanyak 18‰ keterangan lebih
lengkap krn menggambarkan besarnya masalah TBC di daerah pengukuran
Penyajian Hasil Pengukuran

c. Ratio
• Ialah perbandungan suatu peristiwa dgn peristiwa lainnya yg tdk berhubungan

Rumus: Ratio (t0-t1) = jmlh peristiwa A (t0-t1)


jmlh peristiwa B (t0-t1)
• Contoh: data pengukuran terhadap peny. TBC di suatu daerah ditemukan
perbandingan pdrt penyakit TBC pria dan wanita adalah 0,33
Pengukuran frekwensi masalah
kesehatan
PENYAKIT KEMATIAN
1. INSIDEN 1. Crude death rate
a. insiden rate 2. Abortus rate
b. Attack rate 3. Late abortus rate
c. Secondary attack rate 4. Perinatal mortality rate
5. Still death rate
2. PREVALEN 6. Neonatal mortality rate
a. Period prevalence rate 7. Infant mortality rate
b. Point prevalence rate 8. Under five mortality rate
9. Maternal mortality rate
10. Age spesific mortality rate
11. Cause spesific mortality rate
12. Case fatality rate
I. Insiden

Gambaran ttg frekwensi penderita baru suatu penyakit yg ditemukan


pada suatu waktu ttt di suatu kelompok masyarakat.

• Hanya dpt dihitung pd penelitian yg bersifat longitudinal saja krn diperlukan dua angka
yakni jumlah penderita baru serta jumlah pddk yg mungkin terkena penyakit baru tersebut
(population at risk) di tempat lain

Utk dapat melakukan perhitungan angka insiden perlu dilakukan dua kali
penelitian yakni:

• a. Penelitian ttg jumlah penderita baru


• b. Penelitian ttg jumlah pddk yg mungkin terkena penyakit
A. Penelitian ttg jumlah penderita
baru

Masalah yg dihadapi:

1. Masalah dlm menentukan apakah seseorg tsb


benar merupakan pdrt baru
• Hrs diketahui kapan org tsb mulai sakit.
• peny yg bersifat akut memperkirakan munculnya peny. Mudah
• peny kronis, mis peny. Kanker : sbg pegangan utk memastikan sbg pdrt baru adalah
saat didiagnosa scr pasti menderita peny. kanker
Pengukuran frekwensi masalah
kesehatan
2. Masalah dalam menentukan siapa sebenarnya yg
dimaksud dengan penderita baru tsb
• Seseorg dpt menderita peny yg sama lbh dari satu kali.
• Lalu berapa jumlah pdrt baru di sini? Satu? Dua?

Yg dipakai dalam perhitungan angka insiden adalah jumlah penderita bkn


jumlah kasus kec ada ket khusus berdasarkan jumlah kasus.
Pengukuran frekwensi masalah
kesehatan
B. Penelitian ttg jumlah pddk yg mungkin
terkena penyakit
• Dibedakan 3 macam:
• Incident Rate
• Attac Rate
• Secondary Attack Rate
I.1 Incident Rate
Ialah jumlah pdrt baru suatu penyakit yg ditemukan pd suatu jangka wkt ttt
(umumnya satu tahun) dibandingkan dgn jumlah pddk yg mungkin terkena
peny. baru tsb pada pertengahan jangka wkt yg bersangkutan dalam persen
atau permil.

Incident Rate (T0 – T1)=


Jumlah penderita baru (t0-t1) x 100% (1000 ‰)
Jumlah penduduk yg mungkin
terkena Penyakit tersebut pada
pertengahan tahun
Manfaat Incident Rate :

1. Utk mengetahui masalah kesehatan yg dihadapi


2. Risiko utk terken masalah kesehatan yg dihadapi
3. Utk mengetahui beban tugas yg harus diselenggarakan
oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan
Contoh Incident Rate

 Pada suatu daerah dgn jumlah pddk pada tgl 1 Juli 1986 sebanyak 100.000 orang
yg semuanya rentan terhadap penyakit. Ditemukan laporan pdrt baru sbb: bulan
Januari 50 orang, bulan Maret 100 orang, bulan Junin 150 orang, bulan September
10 orang dan bulan Desember 90 orang.

 Incident Rate = (50 + 100 + 150 + 10 + 90) x 1000‰ = 4 ‰


100.000
I.2. Attack Rate

 Ialah jumlah pdrt baru suatu penyakit yg ditemukan pada suatu saat
dibandingkan dgn jumlah pddk yg mgkn terkena penyakit tsb pada saat yg
sama dalam persen atau permil

 Attack Rate = Jumlah Pdrt Baru (t0 – t1) x 100% (1000 ‰)


Jumlah pddk yg mgkn
terkena penyakit tsb pada
saat itu
Contoh Attack Rate

 Dari 500 orang murid yg tercata pada SD X ternyata 100 orang


diantaranya tiba-tiba menderita muntah berak setelah makan gado-
gado dari kantin sekolah

 Attack Rate = 100 x 100 ‰ = 200 ‰


500
Manfaat Attack Rate

Memperkirakan derajat serangan atau


penularan suatu penyakit
Makin tinggi attack rate makin tinggi pula
derajat serangan atau penularan penyakit
I.3. secondary Attack Rate

 Ialah jumlah pdrt baru suatu penyakit yg terjangkit pada serangan kedua
dibandingkan dgn jumlah pddk dikurangi yg telah pernah terkena pada serangan
pertama dalam persen atau permil
 Biasanya dihitung utk penyakit menular serta utk populasi pddk yg kecil,
misalnya suatu keluarga.
 Rumus secondary Attack Rate =
jumlah pdrt baru pada serangan kedua x 100% (1000 ‰)
jmlh pddk2 yg terkena serangan pertama
II. PREVALEN

 Ialah gambaran ttg frekwensi penderita lama dan baru yg ditemukan pada suatu
jangka waktu ttt di sekelompok masyarakat tertentu.
 Pada perhitungan prevalen dipergunakan jumlahn seluruh pddk
 Angka prevalens bukan suatu rate yg murni krn mereka yg tdk mungkin terkena
penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan
 Dibedakan atas 2 macam yakni:
a. Period prevalence rate
b. Point prevalence rate
a. Period prevalence rate

 Ialah jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yg ditemukan pada suatu
jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah pddk pada pertengahan jangka waktu
yg bersangkutan dalam persen atau permil

 Rumus Period prevalence rate (t0-t1)=


jumlah pdrt lama dan baru (t0-t1) x 100% (1000 ‰)
jumlah pddk pertengahan t0-t1
Contoh1 Period prevalence rate

 Pada suatu daerah dgn jumlah pddk tanggal 1 Juli 1986 sebanyak 100.000 orang,
dilaporkan keadaan penyakit A sbb:
Januari 50 kasus lama dan 100 kasus baru, maret 75 kasus lama dan 75 kasus
baru, Juli 25 kasus lama dan 75 kasus baru, September 50 kasus lama dan 50 kasus
baru dan Desember 200 kasus lama dan 200 kasus baru.
Period prevalence rate :
= (50+100) + (75+75) + (25+75) + (50+50) + (200+200) x 1000‰
100.000
= 9‰
Contoh 2 Period prevalence rate

 Suatu kantor dgn jumlah karyawan sebanyak 100 orang, 20 orang diantaranya
sejak 2 bulan yg lalu tidak masuk kantor krn menderita penyakit A, dan
selanjutnya pada hari ini 30 orang lainnya terpaksa pulang krn juga menderita
penyakit A.

Period prevalence rate = 20 +30 x 1000‰ = 500 ‰


100
 Nilai Period prevalence rate hanya digunakan utk penyakit yg sulit diketahui saat
munculnya . Misal kanker atau kelainan jiwa
b. Point prevalence rate

 Ialah jumlah penderita lama dan baru pada saat dibagi dgn jumlah pddk pada saat
itu dalam persen atau permil.

 Rumus Point prevalence rate =


jumlah penderita lama dan baru pd suatu saat x 100% (1000‰)
jumlah penduduk saat itu
Contoh Point prevalence rate

 Satu sekolah dengan murid sebanyak 100 orang, kemarin 5 orang menderita
penyakit campak dan hari ini 5 orang lainnya menderita penyakit campak

 Point prevalence rate = 10 x 1000‰ = 100%


100
 Apabila saat yg dipakai utk menhitung point prevalence rate terlalu singkat maka
angka yg diperoleh sama dgn angka insiden dari penyakit tersebut
 Nilai point prevalence rate sering disebut sbg prevalence rate saja
Manfaat Point prevalence rate

Untuk mengetahui mutu pelayanan kesehatan yg diselenggarakan


bila di suatu daerah telah disediakan pelayanan
kesehatan utk penyakit B, tetapi nilai prevalence rate penyakit B
tetap tinggi artinya pelayanan yg disediakan tidak baik.

sebaliknya jika di suatu daerah ditemukan mutu


perawatan kesehatan yg buruk shg penderita cepat
meninggal maka dpt diperkirakan angka prevalen
penyakit di daerah tsb akan rendah atau turun.
Cara membaca nilai prevalance rate

Mutu kesehatan buruk

Bukan berarti mutu pelayanan


kesehatan baik
# mgkn mutu kesehatan yg terlalu
buruk shg semua penderita cepat
meninggal
Contoh Kasus: berapakah angka insiden dan
prevalen penyakit Y utk periode FEB – MEI?

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI


A
B
C
D
E
F
G
H
I
Jawab:

• Kasus baru yg ditemukan periode


1. Insiden Februari - Mei ialah:
• A+D+E+F+G = 5
(kasus baru)

2. Prevalen • Utk periode Februari – Mei kasus


lama dan baru yg ditemukan ialah
(kasus lama dan • A+B+D+E+F+G+H=7
kasus baru)
Jawab:

• Besarnya nilai prevalen sgt ditentukan banyaknya


3. Hubungan org sakit sebelumnya (insiden) dan lamanya org tsb
menderita peny (duration)
Insiden dan • Org yg sakit sebelumnya tdk bgt byk ttp jika
penyakit berlangsung lama maka angka prevalen
Prevalen akan menjadi tinggi

• P= Prevalen
Rumus duration: • I = Insiden
• d = duration (lama berlangsungnya
P=IXd penyakit
Syarat rumus hubungan insiden dan
prevalen
a. Nilai insiden dalam wkt yg cukup lama bersifat konstan dalam arti
tidak menunjukkan perubahan yg terlalu mencolok
b. Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil dalam arti tiak
menunjukkan perubahan yg tll mencolok
Jawab:

• Ialah jumlah semua kematian yg ditemukan pd atu


jangka wkt (lazimnya 1th) dibandingkan dgn jumlah
4. Crude Death pddk pada pertengahan wkt yg bersangkutan dalam
persen atau permil
Rate (CDR)

Rumus • Jumlah seluruh kematian (t0-t1) x100%(1000‰)


• jmlh pddk pertengahan (t0-t1)
CDR (t0-t1)
Jawab:

• Jumlah seluruh kematian bayi


5. Infant Mortality Rate (di bawah 1 tahun) pd suatu
(angka kematian bayi) jangka wkt (lazimnya 1 tahun)

• Jumlah seluruh kematian (t0-t1) x100%(1000‰)


• jumlah kelahiran hidup
Rumus IMR (t0-t1)
Jawab:

6. Case • Ialah jumlah seluruh


kematian krn satu
Spesific penyebab dalam satu
jangka waktu ttt dibagi dgn
Mortality jumlah pddk yg mgkn
terkena peny tsb dalam
Rate persen atau permil

(CSMR)
CSMR

 CSMR (t0-t1) =
jumlah seluruh kematian karena penyakit X (t0-t1) x 100%(1000‰)
jumlah pddk yg mungkin terkena penyakit X pada
pertengahan (t0-t1)
Jawab

• Ialah jumlah seluruh

7. Case kematian krn satu psb


dalam jangka wkt ttt

Fetality dibagi dgn jumlah


seluruh pdrt pd wkt yg
sama dalam persen atau
Rate permil
CFT

 Rumus CFT =
Jumlah seluruh kematian krn peny X (t0-t1) x 100%(1000‰)
jumlah seluruh penderita penyakit
PENYEBARAN MASALAH
KESEHATAN
 Ialah keterangan tentang banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada
sekelompok manusia yg diperinci menurut keadaan – keadaan tertentu yg
dihadapi oleh masalah kesehatan tersebut
 Berdasarkan keadaan dibedakan atas 3 macam :
1) Ciri-ciri manusia
2) Tempat
3) waktu
1)CIRI-CIRI MANUSIA

c. Status perkawinan
a. Umur b. Golongan etnik • Pengaruh thd pola penyakit
• Terkait dengan daya tahan • Ras • Pengaruh thd risiko terkena
tubuh penyakit
• Terkait dengan ancaman thd • Etnik • Pengaruh thd penatalaksanaan
penyakit
kesehatan
• Terkait kebiasaan hidup
VARIABEL “WHO”

e.Struktur keluarga
d. Pekerjaan f. Jenis Kelamin g. Sosial ekonomi
*perbedaan anatomi fisiologi laki2 dan
• Faktor lingkungan kerja perempuan • Pengetahuan
*perbedaan kebiasaan hidup
• Situasi kerja *perbedaan tingkat kesadaran berobat • Sikap Perilaku
*perbedaan kriteria diagnostik
• Ruangan tempat kerja *perbedaan peerjaan
“PLACE” (TEMPAT)

• Dari informasi tempat dapat diketahui :

a. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah


kesehatan di suatu daerah

b. Jumlah dan jenis masalah kesehatan yang ditemukan di


suatu daerahb.

c. Keterangan tentang faktor penyebab timbulnya masalah


kesehatan di suatu daerah
“WHEN” (WAKTU)

• Informasi yang diperoleh dari variabel waktu :


Kecepatan
perjalanan
penyakit

Lama
terjangkitnya
suatu penyakit
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai