Anda di halaman 1dari 11

Uniformity &

Inclosure
Agung Tri Saputro, Neni Suprapti, Winarti
AK S1/ G / V
KESERAGAMAN DAN
PENGUNGKAPAN
Keseragaman digunakan untuk perbandingan berbagai informasi yang berbeda yang
didapat dari laporan keuangan. Dengan adanya konsep keseragaman (uniformity) ini bisa
mengurangi kebebasan manajeman dalam memilih metode yang dapat mengakibatkan
laporan keuangan bias akibat manipulasi informasi. Sedangkan pengungkapan catatan atas
laporan keuangan memuat informasi keuangan maupun komunikasi pelengkap termasuk
didalamnya catatan kaki, poststatement events, diskusi manajemen, analisis operasi untuk
tahun mendatang, prediksi keuangan, ataupun kebijakan akuntansi.

Keseragaman
Dalam akuntansi, keseragaman seringkali disalah artikan sebagai comparability (daya
banding). Daya banding merupakan proses akuntansi yang disesuaikan dengan keadaan suatu transaksi
dan proses pembandingan untuk membuat suatu keputusan. Untuk transaksi yang sama maka
akan diperlakukan hampir sama, begitu juga sebaliknya. Sedangkan keseragaman adalah konsep yang
mempengaruhi daya banding. Tingkat daya banding yang dapat diandalkan oleh
pengguna tergantung pada tingkat keseragaman yang disajikan dalam laporan keuangan.
Sifat dan Kompleksitas Peristiwa (The
Nature and Complexity of Events)
Menurut keadaannya, kejadian dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
• Kejadian yang sederhana (simple events)
Terjadi dalam situasi yang sederhana, tidak banyak peraturan sehingga perlakuan
yang diberikan relatif sama. Contoh: pembayaran utang usaha tanpa adanya diskon.
• Kejadian yang kompleks (complex events)
Memiliki derajat kompleksitas yang tinggi karena adanya halangan, kontijensi, dan
persyaratan. Contoh: keputusan siapa yang akan menanggung biaya angkut barang,
pembeli atau penjual.
Keadaan yang Relevan (Relevant Circumstances)

Relevant circumstances merupakan keadaan signifikan yang secara ekonomi dapat


mempengaruhi secara luas event yang serupa atau mirip. Yang disebut sebagai keadaan
signifikan secara ekonomi adalah meliputi kondisi umum atau faktor yang terkait dengan
complex events yang diduga dapat memengaruhi waktu aliran kas.
Relevant circumstance terbagi dalam dua tipe umum yaitu:
a. Present magnitudes, adalah kondisi yang telah diketahui pada saat terjadinya event.
b. Future contingencies, adalah faktor yang hanya dapat diketahui setelah tanggal
terjadinya event.
Keseragaman yang Terbatas (Finite) dan Kaku (Rigid)

Finite Uniformity Rigit Uniformity

Finite uniformity merupakan metode akuntansi Rigit uniformity berarti menentukan satu metode
yang dibuat sama pada relevant untuk semua transaksi yang serupa meski
circumstances pada situasi yang secara umum kemungkinan terdapat relevant circumstances.
adalah sama. Contohnya adalah ketentuan sewa Contohnya adalah pada SFAS No.2 yang
beli jangka panjang yang diatur dalam SFAS No. menyatakan bahwa R&D cost tidak boleh
13. Disebutkan dalam SFAS No. 13 bahwa dikapitalisasi meskipun terdapat future benefit.
leasing harus dikapitalisasi apabila jangka waktu
leasing sama dengan atau lebih dari 75% umur
ekonomis aset. Menentukan kriteria yang tepat
untuk relevant circumstances dikatakan sulit
sehingga hal ini memunculkan adanya jenis
alternatif uniformity
yang lain, yang disebut dengan rigid uniformity.
Status Keseragaman Sekarang
Pendekatan lain mengenai masalah uniformity diberi nama flexibility.
Berikut adalah contohnya :
- Rigid uniformity : SFAS No. 109 tentang alokasi pajak penghasilan komprehensif
- Finite uniformity : SFAS No. 5 tentang kemungkinan rugi di masa depan
- Flexibility : Akuntansi depresiasi
Sesungguhnya di dalam pembuatan standar akuntansi, flexibility sedapat mungkin harus
dihilangkan. Ketika relevant circumstances mungkin sulit untuk dibedakan, dihitung, dan
diimplementasikan secara cost effective, sebaiknya digunakan finite uniformity. Sedangkan
ketika tidak dapat dilaksanakan secara cost-effective, sebaiknya digunakan rigid uniformity.
PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE)
Menurut SFAC No. 5, pengungkapan adalah penyajian informasi dengan tujuan
selain pengakuan dalam laporan keuangan yang dibandingkan dengan pengakuan dalam laporan
keuangan itu sendiri.

Fungsi & Tujuan Pengungkapan

Pengungkapan memiliki 2 aspek, yaitu:


a. Protective disclosure, Pengungkapan untuk memberikan perlindungan kepada
investor dari perlakuan yang tidak adil.
b. Informative disclosure, Pengungkapan untuk memberikan informasi yang
lengkap dan bermanfaat untuk tujuan analisis investasi.
Kendala Pengungkapan
Proses pengungkapan memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
a. Terkait dengan pro kontra antara differential disclosure dan selective disclosure.
Differential disclosure : Sistem pengungkapan yang dipakai sekarang yang
memiliki pengaruh luas saat ini.
Selective disclosure : Pengungkapan yang memungkinkan adanya
informasi yang dikeluarkan dan tidak dikeluarkan ke
publik.
b. Terkait dengan keberagaman investor yang dapat mengurangi kebutuhan akan
informasi pada level spesifik perusahaan. Investor hanya peduli terhadap informasi
spesifik perusahaan yang akan mempengaruhi portofolio mereka. Tidak semua investor mendiversifikasi
investasi mereka, sehingga sulit memisahkan mana informasi yang berguna bagi
diversified investor dan mana yang berguna bagi undiversified investor.
Regulasi Pengungkapan
Alasan mengapa perlu adanya regulasi pengungkapan
1. Penyalahgunaan (abuse)
2. Eksternalitas (externalities)
3. Asimetri informasi (infirmation asymetry)
4. Keengganan manajemen (management reluctance)
Semua regulasi diarahkan untuk mencegah adanya penyalahgunaan dan kecurangan (fraud) oleh para pelaku pasar modal
terutama masalah pengungkapan.

Apa yang di ungkapkan?


Hendriksen dan Van Breda (1992, hlm.863-876) menunjukan beberapa pos statemen yang memerlukan pengunkapan yaitu:
1. Penjelasan kualitatif atau deskriptif terhadap data kuantitatif yang tertuang dalam statemen keuangan tradisional
2. Prakiraan keuangan (financial forecast)
3. Kebijakan akuntansi (accounting policies)
4. Perubahan akuntansi (accounting changes)
5. Peristiwa pascastatemen (poststatement events)
6. Segmen usaha
Metoda pengungkapan berkaitaan dengan masalah
bagaimana cara teknis informasi disajikan kepada
pemakai dalam suatu perangkat statemen keuangan
beserta informasi lain yang berpaut. Metoda ini biasanya
ditentukan secara spesifik dalam standar akuntansi atau
peraturan lain. Informasi dapat disajikan dalam pelaporan
keuangan antara lain pos statemen keuangan, catatan kaki
(catatan atas statemen keuangan), penggunaan istilah
teknis (terminologi), penjelasan dalam kurung, lampiran,
Metoda penjelasan auditor dalam laporan auditor, dan komunikasi
manajemen dalam bentuk surat atau pernyataan resmi.
Pengungkapan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai