Anda di halaman 1dari 10

M

KELOMPOK 3
1. SITI RAHMAWATI (201961037)

2. ZAGITA DELLA PEBRIANA (201961002)

3. BELA FISTA (201961026)

4. SYAMSIDAR (201961010)

5. RIKO ADRIANSYAH (201961027)


 
TEORI BELAJAR PIAGET,
BRUNER DAN VYGOTSKI
1. TEORI PEMBELAJARAN IPA DI SD.

Menurut Kerlinger, teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lain yang
mengandung pandangan pandangan sistematis dari suatu fenomena. Belajar merupakan
perbedaan manusia dengan makhluk yang lain dan merupakan aktivitas yang dilakukan
sepanjang hayat untuk mendapatkan perubahan pada dirinya melalui pelatihan atau
pengalaman. Beberapa teori dalam belajar yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli yang
dapat dijadikan dasar dalam pembelajaran IPA. ( Farida Nur Kumala. 2016. Pembelajaran IPA
SD.)

A. TEORI BELAJAR PIAGET


Belajar adalah suatu proses yang aktif, konstruktif, berorientasi pada tujuan, semuannya
bergantung pada aktifitas mental peserta didik. Peserta didik yang diberi kesempatan untuk
melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman
sebaya dan dibantu oleh pertanyaan dari guru sesuai dengan perkembangan peserta didik.
Mengajar adalah memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau melihat lingkungan
secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.
Proses menurut Piaget belajar sebenarnya terdiri atas tiga tahapan yaitu:
Sebuah.
a. Asimilasi: proses pengintegrasian informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada.
b. Akomodasi: proses sekelompok struktur kognitif ke dalam situasi baru.
c. Equilibrasi: yang berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi.
Piaget juga menyatakan bahwa proses belajar harus disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif
yang dilalui siswa. Oleh karena itu guru harus memahami tahap-tahap perkembangan kognitif anak
didiknya serta memberikan isi, metode pembelajaran yang sesuai dengan tahapannya. Menurut Piaget , ada
penilaian tiga hal yang perlu diperhatikan oleh guru merancang pembelajaran di kelas, terutama dalam
pembelajaran IPA. Ketiga hal tersebut adalah:
a)Seluruh anak tahapan yang sama secara berurutan;
b)Anak tanggapan yang berbeda terhadap suatu benda atau kejadian;
c)Apabila hanya kegiatan fisik yang diberikan kepada anak, tidak cukup untuk menjamin
perkembangan intelektual anak.
Cara Pembelajaran IPA di SD Berdasarkan Teori Piaget
a) Mulailah dari hal-hal yang konkret yaitu kegiatan aktif mempergunakan pancaindra dengan benda nyata
atau konkret.
b) Penata awal, yaitu suatu informasi umum mengenai apa yang akan mengajar, agar murid mempunyai
kerangkakerja untuk mengasimilasikan informasi baru ke dalam struktur kognitifnya.
c) Pergunakanlah kegiatan yang bervariasi karena murid mempunyai tingkat perkembangan kognitif yang
berbeda dan gaya belajar yang berlainan
d) Guru harus selalu memperhatikan pada setiap siswa apa yang mereka lakukan, apakah mereka
melaksanakan dengan benar, apakah mereka tidak mendapatkan kesulitan.
e) Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk menemukan sendiri jawabanya, sedangkan guru harus
selalu siap dengan alternatif jawaban bila-waktu yang dibutuhkan
f) Pada pembelajaran akhir, guru mengulas kembali bagaimana siswa dapat menemukan jawaban yang
diinginkan. . (Siti Nurjannah. 2016. Teori Belajar dalam Pembelajaran IPA SD (E-Learning)).

B. TEORI BELAJAR BRUNER


Belajar merupakan kegiatan perolehan informasi yang disebut sebagai belajar pencarian yang
berusaha sendiri untuk mencari masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan
pengetahuan yang benar-benar benar. Bruner mengungkapkan bahwa dalam proses belajar, anak
sebaiknya diberikan kesempatan untuk memanipulasi objek atau benda-benda (alat peraga). Melalui
alat peraga itu, anak akan langsung melihat bagaimana keteraturan dan pola srtuktur dari benda yang
diperhatikannya tersebut. Keteraturan yang didapat anak melaui pengamatan / interaksi secara
langsung tersebut kemudian oleh anak dilayani dengan keterangan instuitif yang melekat padanya.
Ada tiga tahap pembelajaran yang dikemukakan oleh Bruner , yaitu:
1. Tahap Enaktif anak secara langsung terlibat dalam memanipulasi (mengotak-atik objek)
2. Tahap Ikonik kegiatan yang dilakukan anakberhubungan dengan mental yang merupakan gambaran
dari objek-objek yang memanipulasinya.
3. Tahap Simbolik anak memanipulasi simbol-simbol atau lambang objek tertentu. Anak tidak lagi
terkait objek namun sudah mampu menggunakan notasi tanpa tergantung objek riilnya. Anak yang
memulai untuk secara simbolik memproses informasi.
Menurut Bruner , dalam proses belajar siswa menempuh tiga tahap, yaitu:
4. Tahap informasi (tahap penerimaan materi) Dalam tahap ini, seorang siswa yang sedang belajar
memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang belajar.
5. Tahap transformasi (tahap pengubahan materi) Dalam tahap ini, informasi yang telah diperoleh itu
dianalisis, diubah atau ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual.
6. Tahap evaluasiDalam tahap evaluasi, seorang siswa menilai sendiri sampai sejauh mana informasi
yang telah ditransformasikan tadi dapat memanfaatkan informasi atau masalah yang diketahui.
Penerapan Model Belajar Bruner Dalam Pembelajaran IPA di SD:
7. Dalam penerapannya dalam proses pembelajaran di kelas, Bruner mengembangkan model
pembelajaran penemuan. Model ini pada prinsipnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memperoleh informasi sendiri dengan bantuan guru dan biasanya menggunakan barang yang nyata.
Peranan guru dalam pembelajaran ini sebagai seorang pemberi informasi, melainkan seorang
penuntun untuk mendapatkan informasi. (Nurjannah, Siti. 2016. Teori Belajar dalam Pembelajaran
IPA SD (E-Learning)).
  C. TEORI BELAJAR VYGOTSKY
Vygotskt merupakan tokoh konstruktivisme sosial, yang mana menyatakan bahwa siswa akan
dapat lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabalia mereka dapat saling
berbagi masalah-masalah itu dengan komunikasi. (Farida Nur Kumala. 2016. Pembelajaran IPA
Sekolah Dasar. ) Belajar yaitu suatu proses dimana seorang siswa belajar setahap demi setahap akan
mencapai keahlian dalam interaksinya dengan orang lain. Pembelajaran yang terjadi bersama anak-anak
bekerja atau tugas yang belum dipelajarinya namun tugas-tugas tersebut masih dalam kemampuan
jangkuan.
Proses pembelajaran terjadi dua tahap yaitu:
a. Terjadi saat anak beajar secara berkolaborasi dengan orang lain
b. Dilakukan secara individu yang didalamnya terjadi proses internalisasi
Mengajar adalah membimbing siswa untuk mengembangkan ide-ide baru dan berkolaborasi
dengan orang lain sehingga fungsi guru sebagai pembantu dan mediator pembelajaran siswa.
Penerapan Dalam Pembelajaran IPA SD:
a) Pembelajaran kooperatif antar siswa tertata dengan baik
b) Pendekatannya dalam pembelajaran menerapkan scfolding yaitu memberikan sejumlah besar
bantuan pada siswa pada awal bantuan pembelajaran sehingga siswa lebih lama bertanggung
jawab terhadap pembelajarannya sendiri. Kemudian secara perlahan bantuan tersebut dikurangi
dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil tanggung jawab setelah ia
mampu mengerjakan sendiri.
c) Prinsip-prinsip dalam pembelajaran IPA SD adalah prinsip pemahaman kita tentang dunia di
sekitar kita dimulai melalui pengalaman
d) Dikehendaki setting kelas berbentuk pembelajaran kooperatif antar siswa, sehingga siswa dapat
disekitardisekitar tugas-tugas dan saling manajemen strategi yang efektif
KESIMPULAN

1. Teori Piaget Menurut Piaget perkembangan kognitif pada anak secara garis besar terbagi empat periode yaitu: a) periode
sensori motor ( 0 – 2 tahun); b) periode praoperasional (2-7 tahun); c)periode operasional konkrit (7-11 tahun); d) periode
operasi formal (11-15) tahun. Sedangkan konsep-konsep dasar proses organisasi dan adaptasi intelektual menurut Piaget yaitu:
skemata (dipandang sebagai sekumpulan konsep); asimilasi (peristiwa mencocokkan informasi baru dengan informasi lama
yang telah dimiliki seseorang; akomodasi (terjadi apabila antara informasi baru dan lama yang semula tidak cocok kemudian
dibandingkan dan disesuaikan dengan informasi lama); dan equilibrium (bila keseimbangan tercapai maka siswa mengenal
informasi baru).
2. Teori belajar Bruner hampir serupa dengan teori Piaget, Bruner mengemukakan bahwa perkembangan intelektual anak
mengikuti tiga tahap representasi yang berurutan, yaitu: a) enaktif, segala perhatian anak tergantung pada responnya; b)
ikonik, pola berpikir anak tergantung pada organisasi sensoriknya dan c) simbolik, anak telah memiliki pengertian yang utuh
tentang sesuatu hal sehingga anak telah mampu mengutarakan pendapatnya dengan bahasa.
3. Implikasi teori Bruner dalam proses pembelajaran adalah menghadapkan anak pada suatu situasi yang membingungkan atau
suatu masalah.Dengan pengalamannya anak akan mencoba menyesuaikan atau mengorganisasikan kembali struktur-struktur
idenya dalam rangka untuk mencapai keseimbangan di dalam benaknya.
4. Teori Vygotsky beranggapan bahwa pembelajaran terjadi apabila anak-anak bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang
belum dipelajari namun tugas-tugas itu masih berada dalam jangkauan kemampuannya (zoneofproximaldevelopment), yaitu
perkembangan kemampuan siswa sedikit di atas kemampuan yang sudah dimilikinya. Vygotsky juga menjelaskan bahwa
proses belajar terjadi pada dua tahap: tahap pertama terjadi pada saat berkolaborasi dengan orang lain, dan tahap berikutnya
dilakukan secara individual yang di dalamnya terjadi proses internalisasi. Selama proses interaksi terjadi, baik antara guru-
siswa maupun antar siswa, kemampuan seperti saling menghargai, menguji kebenaran pernyataan pihak lain, bernegosiasi, dan
saling mengadopsi pendapat dapat berkembang.

Anda mungkin juga menyukai