Anda di halaman 1dari 14

ORGANISASI

SEKTOR PUBLIK
SEBAGAI ENTITAS
DALAM AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
SIAUW, EKA MEILANI

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


AKUNTANSI
Adalah suatu kegiatan jasa yang fungsinya
menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang
bersifat keuangan tentang entitas ekonomi yang
dimaksudkan agar berguna dalam mengambil
keputusan ekonomi, membuat pilihan-pilihan nalar
diantara bebagai alternatif arah tindakan ( Accounting
Principle Board, 1970)
Placeholder Title 01

• Akuntansi yang berhubungan dengan organisasi


perusahaan disebut dengan akuntansi sector privat
atau akuntansi komersial.
• Sedangkan akuntansi yang berkaitan dengan
organisasi pemerintahan atau nonprofit dikenal
dengan akuntansi pemerintahan atau akuntansi
sector publik.

Sugijanto, dkk (1995) membagi akuntansi


- Akuntansi komersial (akuntansi mikro)
- Akuntansi pemerintahan (akuntansi mikro)
- Akuntansi sosial (akuntansi makro)
Contoh
Neraca pembayaran negara, rekening arus dana,
rkrning pendapatandan produksi nasional, sera
neraca nasionalnya.
Placeholder Title 0

Abdullah (1996)

Menyebutkan bahwa yang dimaksudkan dengan sector


publik adalah pemerintahan dan unit-unit
organisasinya, yaitu unit-unit yang dikelola
pemerintah dan berkaitan dengan hajat hidup orang
banyak atau pelayanan kepada masyarakat seperti
Kesehatan, pendidikan, dan keamanan. Dengan
demikian cukup beralasan bahwa sector publik dapat
berkonotasi perpajakan, birokrasi, atau pemerintah.

Caption / Credits Lorem


ipsum dolor sit amet,
consectetur
Placeholder Title 03

Mardiasmo (2009)

Pengertian mengenai organisasi


sector publik bisa jadi berbeda-
bedaberdasarkan dari cara
pandang dari disiplin ilmu yang
berbeda. Dari sudut pandang
ilmu ekonomi, sector publik
dapat dipahami sebagai suatu
entitas yang aktivitasnya
berhubungan dengan usaha untuk
menghasilja barang dan
pelayanan publik dalam rangka
memenuhi kebtuhan dan hak
publik.

Caption / Credits Lorem


ipsum dolor sit amet,
consectetur
Placeholder Title 04

• Tujuan organisasi publik mempengaruhi misi, strategi, dan


programyang akan dilaksanakan.
• Tujuan organisasi yang lebih menekankan pencapaian kinerja
nonkeuangan dibandingkan pencapaian kinerja
keuangankarena organisasi publik tidak berorientasi pada
laba.
• Tujuan utama dari organisasi sector publik adalah pemberian
pelayanan publik seperti Kesehatan masyarakat, pendidikan,
penegakan hukum, keamanan, transpotasi publik dan

Caption / Credits Lorem


penyediaan barang kebutuhan publik.

ipsum dolor sit amet,


consectetur
PERBEDAAN ORGANISASI
SEKTOR PUBLIK DAN
SEKTOR PRIVAT
VARIABEL SEKTOR PUBLIK SEKTOR PRIVAT
ORGANISASI
Tujuan Motif Non Laba Motif Laba
Karakteristik Sangat kompleks, Lebih spesifik
Domain Luas Pembagian fungsi lebih luas
Multifungsional Controllable uncertainty
Ketidakpastian Tinggi
Struktur Birokratis, Kaku, Hierarkis Fleksibel
Proses Penuh nuansa politis Nuansa politis tidak sebesar
sector publik
Sumber Dana Publik Pemilik, Kreditur, Investor
Sistem Akuntansi Kas Akrual
Pertanggung Jawaban Publik dan Parlemen Pemegang saham dan Kreditur
Placeholder Title 05

Struktur organisasi berkaitan


Karakteristik organisasi erat dengan fungsi, strategi Proses penentuan
dan tujuan organisasi. kebijakan dalam sector
publik multifungsional
Tipologi pemimpin, publik melibatkan seluruh
karena organisasi publik komponen masyarakat,
termasuk pilihan dan
bergerak dalam berbagai untuk mengakomodasi
orientasi kebijakan publik
wilayah yang meliputi akan sangat berpengaruh kebutuhan dan
lingkungan ekonomi, terhadap pilihan struktur kepentingan masyarakat
politik, kultur, dan birokrasi pada organisasi. luas.
demografi.
Placeholder Title 06
PERAN AKUNTANSI DALAM ORGANISASI SEKTOR
PUBLIK

Proses Manajerial Pertanggung Jawaban

Mencakup semua laporan mengenai


Perencanaan
realisasi anggaran dan kegiatan.
Penganggaran
Ratifikasi Anggaran
Isu yang menjadi perhatian dalam rangka
perbaikan pengolaan sumber daya publik secara
efektif dan efisien adalah implementasi new
public managemen (NPM) untuk mencapai
kinerja organisasi secara optimal dengan
mempertimbangkan aspek value for money :
1. Efisien
2. Ekonomi
3. Efektif

Akuntansi sector publik yang modern dengan


konsep NPM dan value for money menjadi
upaya solusi mengatasi masalah buruknya
pengelolaan organisasi publik yang dahulu
terkesan tidak efisien dan akuntabel.
ENTITAS DALAM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

1. ENTITAS PELAPORAN
Adalah unit dalam struktur pemerintahan (pusat/daerah) yang terdiri atas satu atau
lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan keunagan (Ritonga, 2010).

MENTERI SatKer
Pengguna
Anggaran SatKer
PRESIDEN
KPPN
MENTERI
Keuangan KPPN
ENTITAS DALAM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Menurut PSAP nomor 01 tahun 2010 paragraph 14 SAP Berbasis Akrual menyatakan
bahwa dalam stau set laporan keuangan terdiri atas :

Laporan Finansial :
Laporan Finansial :
Laporan Pelaksana Anggaran :
Laporan Pelaksana Anggaran : 1. Neraca
2.1. Laporan
Neraca Operasional (LO)
1. Laporan Realiasasi
1. Anggaran
Laporan (LRA)
Realiasasi 3.2. Laporan
Laporan Operasional
Arus (LO)
Kas (LAK)
Anggaran (LRA) Saldo 4.3. Laporan
LaporanPerubahan
Arus Kas Ekuitas
(LAK)
2. Laporan Perubahan 4. (LPE)
Laporan Perubahan Ekuitas
2. Anggaran
Laporan Lebih
Perubahan
(SAL)Saldo
(LPE) atas Laporan
5. Catatan
Anggaran Lebih (SAL)
5. Keuangan
Catatan atas Laporan
(CaLK)
Keuangan (CaLK)
ENTITAS DALAM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

2. ENTITAS AKUNTANSI

• ENTITAS akuntansi unit pemerintah pengguna anggaran yang berkewajiban


menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan
pada entitas keuangan (Ritonga, 2010).
• Entitas akuntansi pada SAI adalah Sekjen, Ditjen, Badan, Eselon 2 dan Eselon 3
yang dilaksanakan oleh Unit Akuntansi Eselon 1 (UAE I) dan Unit Akuntansi
Wilayah (UAW).
• UAE 1 adalah pejabat eselon 1 dan UAW adalah Kakanwil (Asrori, 2019)
• Entitas akuntansi untuk tingkat pemerintah daerah adalah Pengguna
Anggaran/Barang dan pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD.
• Pengguna Anggaran/Barang biasanya dijabat oleh Kepala Satuan Kerja Pemerintah
Daerah (Kepala SKPD) yang berwenang Menyusun laporan keuangan sebagai
pertanggung jawaban pelaksanaan APBD pada tingkat SKPD dan
menyampaikannya kepada gubernur/walikota/bupati (Ritonga, 2010).
TERIMAKA
SIH

Anda mungkin juga menyukai