Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN STRATEGI

&
IMPLEMENTASI STRATEGI
DI PEMERINTAH
Siauw, Eka
Meilani
31401700301
Manajemen Strategi
Strategi merupakan tindakan yang bersifat
inovemental (senantiasa meningkat) dan
Manajemen adalah serangkaian proses yang terdiri terus-menerus serta dilakukan berdasarkan
atas perencanaan (planning), pengorganisasian sudut pandang tentang apa yang diharapkan
(organizing), pelaksanaan (actuacting), pengawasan oleh para pelanggan dimasa depan.
(cobtrolling) dan penganggran (budgeting).

Manajemen Strategi
Adalah proses manajerial yang berisi serangkaian keputusan dan Tindakan mendasar yang ditetapkan oleh
manajemen puncak yang berisi visi, misi, sasaran dan target organisasi yang dilaksanakan oelh seluruh
jajaran suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi tersebut.
Konsep Manajemen Strategi Sektor Publik

Menurut Untoro (2010) lingkungan Aspek yang harus diperhatikan atau


organisasi sektor publik dipengaruhi oleh dipertimbangkan dalam penyusunan
tiga faktor strategi :
1. Pasar 1. Aspek Formalitas
2. Pengaruh Politik 2. Aspek Fleksibilitas
3. Kendala yang Dihadapi 3. Aspek Partisipasi
Beberapa penelitian di Amerika Serikat menunjukan
pentingnya manajemen strategi pada sector public
dan perlunya inovasi dalam penerapan manajemen
strategi dalam organisasi sektor publik berkaitan
dengan beberapa aspek yang perlu menjadi
pertimbangan.
Penelitian Roberts dan • Meleliti tentang manajemen strategis pada pemerintah pusat di Amerika
Menker dalam Rabin
Serikat, hasilnya mereka mengusulkan adanya pendekatan baru dalam
dkk. (2000),
sebagaimana yang manajemen sektor publik, yaitu pendekatan generatif selain pendekatan yang
dikutip Bawono (2010) sudah ada yaitu pendekatan direktif dan pendekatan adaptif.

Penelitian Kilimurray • Dilakukan untuk mengetahui perencanaan strategis yang ada dalam Dinas
dkk, dalam Rabin dkk,. Pertolongan Anak di Amerika Serikat. Hasilnya pada instansi tersebut
(2010) yang dikutip menjalankan perencanaan strategiis berdasarkan peraturan perundang-
oleh Bawono (2010) undangan yang berlaku di Amerika Serikat.

Penelitioan Kantor
Dinas Pajak Amerika • Melihat tahapan manajemen strategis dari awal yaitu dengan
Serikat yang dibantu mengembangkan multiyear budget yaitu penganggran yang dilakukan
oleh Kantor Dinas Pajak dalam waktu Panjang dimana dlama proses ini belum terdapat visi,
Pemerintah Pusat, di objektif, tujuan dan pengukuran kinerja.
Washington D.C.
Proses pengendalian manajemen sector public dapat dilakukan
melalui komunikasi formal dan informal.
Mardiasmo (2009:50) menjelaskan bahwa komunikasi formal terdiriatas aktivitas
formal ogranisasi yang meliputi :
1. Perumusan Strategi
2. Perencanaan Strategis
3. Penganggran
4. Operasionalisasi anggran
5. Evaluasi Kinerja

Sedangkan Komunikasi Informal melalui :


6. komunikasi langsung,
7. pertemuan informal,
8. diskusi atau
9. melalui metode management by walking around.
Perumusan Strategi

 Salah satu metode untuk menentukan strategi adalah dengan menggunakan analisis SWOT
yang menganalisis factor internal organisasi yang menjadi kekuatan dan kelemahan (core
competence) dan memperhitungkan factor eksternal berupa ancaman dan peluang. Analisis
SWOT diperlukan untuk menentukan strategi terbaik bagi organisasi agar dapat mencapai
tujuan dengan efektif dan efisien.
Proses Perumusan Strategi
Menurut Bawono (2010), ada bebrapa masalah yang mungkin
timbul dalam menerapkan analisis SWOT

2. The Blue Sky Problem, masalah pengambil


1. The Missing link Problem, masalah ini keputusan kadang terlalu cepat dalam 3. The Silver Lining Problem, masalah yang
timbul karena hilangnya unsur keterkaitan, menetapkan sesuatu keputusan tanpa berkaitan dengan timbulnya suatu harapan
yaitu gagalnya menghubungkan evaluasi mempertimbangkan ketidakcocokan antara dalam kondisi yang kurang menggembirakan.
terhadap faktor internal dan evaluasi terhadap faktor internal dan faktor eksternal yang Hal ini timbul karena pengambil keputusan
faktor eksternal. meremehkan kelemahan organisasi yang ada mengharapkan sesuatu dalam kondisi yang
dan membesar – besarkan kekuatan dalam tidak menguntungkan
organisasi.

4. The all Things To All People Problem, 5. The Putting The Cart Before The Horse
banyak waktu yang dihabiskan hanya untuk problem, Mereka memulai untuk menetapkan
memeriksa kelemahan yang ada dalam strategi dan rencana tindak lanjut sebelum
organisasi tanpa melihat kekuatan yang ada menguraikan secara jelas terhadap pilihan
dalam organisasi tersebut. strateginya
Perencanaan dimulai dari perumusan strategi. Olsen dan Eadie (1982)
menyatakan proses perumusan strategi terdiri atas lima komponen
dasar, yaitu:

1. Pernyataan misi dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan oleh manajemen eksekutif
organisasi dan memberikan kerangka pengembangan strategi serta target yang akan
dicapai.
2. Analisis atau scanning lingkungan, terdiri dari pengidentifikasian dan pengukuran
(assessment) faktor-faktor eksternal yang sedang dan akan terjadi dan kondisi yang harus
dipertimbangkan pada saat merumuskan strategi organisasi.
3. Profil internal dan audit sumber daya, yang mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan
dan kelemahan organisasi dalam hal berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan strategik.
4. Perumusan, evaluasi, dan pemilihan strategi
5. Implementasi dan pengendalian rencana strategis
Sementara itu, Bryson (1995) membuat model delapan langkah untuk
memfasilitasi proses perumusan strategi, yaitu:

1. Memulai dan menyetujui proses perencanaan strategik


2. Identifikasi apa yang menjadi mandat organisasi
3. Klarifikasi misi dan nilai-nilai organisasi
4. Menilai lingkungan eksternal (peluang dan ancaman)
5. Menilai lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan)
6. Identifikasi isu strategik yang sedang dihadapi organisasi
7. Perumusan strategi untuk me-manage isu-isu
8. Menetapkan visi organisasi untuk masa depan
Perencanaan Strategi

 Perencanaan strategis adalah proses penentuan program, aktivitas, atau proyek


yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan jumlah alokasi
sumber daya yang akan dibutuhakan. Jika pada tahap perumusan strategis adalah
tahapan atau fase untuk proses menentukan strategi, sedangkan pada tahap
perencanaan strategi lebih pada proses menentukan bagaimana menerapkan
strategi tersebut .
Manfaat Perencanaan Strategi

 Sarana untuk memfasilitasi terciptanya anggaran yang efektif


 Sarana memfokuskan manajer pada pelaksanaan strategi yang ditetapkan
 Sarana untuk memfasilitasi dilakukannya alokasi sumber daya yang optimal
 Rerangka pelaksanaan Sort term Action
 Sarana manajemen untuk memahami strategi organisasi secara lebih jelas
 Alat untuk memperkecil rentang alternatif strategi
Penganggaran

 Tahap penganggaran dalam proses pengendalian manajemen sector public


merupakan tahap yang paling dominan. Proses penganggaran di sector public
berbeda dengan sector swasta, terutama adanya pengaruh politik.

 Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana
untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Proses penganggaran
organisasi sektor publik dimulai ketika perumusan strategi dan perencanaan strategic
telah selesai dilakukan. Anggaran merupakan managerial plan for action untuk
memfasilitasi tercapainya tujuan organisasi.
Penilaian Kinerja

 Pengenndalian manajemen melalui system penilaian kinerja dilakukan dengan cara


menciptakan mekanisme penghargaan (reward) dan sanksi (punishment) sebagai
apendorong pencapaiann tujuan organisasi.
 Bentuk reward dapat berupa:
1. Finansial, berupa kenaikan gaji, bonus, dan tunjangan
2. Nonfinansial, berupa pshycological reward dan social reward. Misalnya promosi jabatan,
penambahan tanggung jawab, dan kepercayaan otonomi yang lebih besar, penempatan
kerja ditempat yang lebih baik, dan pengakuan
3. Mekanisme sanksi dan hukuman diperlukan untuk kondisi tertentu, namun orientasi
penilaian kerja hendaknya lebih diarahkan pada reward oriented.
Implementasi Strategi Pada Sektor Publik

Proses Manajemen Strategi


Proses manajemen strategis diatur dalam UU
No 25 tahun 2004,

1. Tahap Penyusunan Rencana


2. Tahap Penetapan Rencana
3. Tahap Pelaksanaan Rencana
4. Tahap Evaliasi Pelaksanaan Rencana
Tantangan di Masa Yang Akan Datang

1. Lemahnya kualitas perencanaan anggaran dareah (Ritonga, 2010)


2. Pemerintah masih menggunakan paradigma lama, yaitu penyusunan program hanya
berdasarkan “kebiasaan” tahun-tahun sebelumnya dengan anggaran yang bersifat
incremental.
3. Pemerintah daerah tidak mampu meningkatkan penerimaan daerah secara
berkesinambungan.
4. Masih rendahnya kualitas SDM yang ada dalam organisasi pemerintahan
5. Belum adanya kesadaran pentingnya pengelolaan database yang memadai terutama
pada pemerintah daerah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai