Phi 4 Komponen Dalam Sistem Hukum Positif Indonesia
Phi 4 Komponen Dalam Sistem Hukum Positif Indonesia
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
◦ PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang
berwenang dan mengikat secara umum.
DASAR HUKUM
LEMBAGA PRODUK DALAM UUD dan UU 10
TAHUN 2004
1. pengayoman;
2. kemanusiaan;
3. kebangsaan;
4. kekeluargaan;
5. kenusantaraan;
6. bhineka tunggal ika;
7. keadilan;
8. kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan
9. ketertiban dan kepastian hukum; dan atau
10. keseimbangan, keserasian, dan keselarasan
JENIS DAN HIERARKI PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
(Pasal 7 (1) UU 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan)
◦ TAP MPR
◦ Adalah putusan Majelis yang mempunyai kekuatan hukum mengikat ke luar dan ke dalam
Majelis
◦ TAP MPR yang memuat garis-garis besar dalam bidang legislatif dilaksanakan dengan UU
◦ TAP MPR yang memuat garis-garis besar dalam bidang eksekutif dilaksanakan dengan Keppres
◦ TUS MPR
◦ Adalah putusan Majelis yang mempunyai kekuatan hukum mengikat ke dalam Majelis
◦ Pasal 2(3) UUD 45: Segala putusan MPR ditetapkan dengan suara yang terbanyak.
PRESIDEN
◦ Pasal 4 (1) UUD 45: Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan
◦ Pasal 5 (1)* UUD 45: Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada
DPR
◦ Pasal 5 (2) UUD 45 :Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan
undang-undang sebagaimana mestinya
◦ Pasal 20 (3)* Jika rancangan undang undang itu tidak mendapat persetujuan bersama,
rancangan undang undang itu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan Dewan
Perwakilan Rakyat masa itu.
◦ Pasal 20 (4)* UUD 45: Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah
disetujui bersama untuk menjadi undang-undang
◦ Pasal 20 (5)** UUD 45: Dalam hal rancangan undang undang yang telah disetujui
bersama tersebut tidak disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari semenjak
rancangan undangundang tersebut disetujui, rancangan undang undang tersebut sah
menjadi undang undang dan wajib diundangkan.
• Pasal 20:
• (1)* DPR memegang kekuasaan membentuk UU.
• (2)* Setiap rancangan UU dibahas oleh DPR dan Presiden untuk mendapat persetujuan
bersama.