Anda di halaman 1dari 19

PERSENTASI

SEMINAR PROPOSAL TESIS


PENGARUH HARGA SUKUK RITEL,
HARGA OBLIGASI RITEL, TINGKAT
SUKU BUNGA BANK DAN TINGKAT BAGI
HASIL BANK SYARIAH TERHADAP
TINGKAT PERMINTAAN SUKUK RITEL
SERI SR-008

NISA RAUDATUL JANAH


2.216.2.059
Masalah
Penelitian
1. Kondisi APBN dalam 5 tahun terakhir
mengalami defisit.

2. Hutang luar negeri pemerintah


mengalami pembengkakan, akibatnya
hutang pemerintah akan terus bertambah
ketika pemerintah mengalami resiko nilai
tukar pada saat terjadi gejolak nilai tukar
rupiah terhadap mata uang asing khususnya
US Dollar.
Masalah 3. perkembangan sukuk ritel dengan dibentuknya regulasi UU No. 19
Penelitian tentang SBSN tahun 2008 yang mengatur tentang SBSN dan dengan
memperhatikan kebutuhan pembiayaan APBN tahun 2016 serta minat
beli masyarakat terhadap sukuk negara ritel seri SR-008 Direktur Jendral
Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko atas nama Menteri keuangan
menetapkan hasil penjualan dan penjatahan sukuk negara ritel seri SR-
008 sebesar Rp. 31.500.000.000.000 (tiga puluh satu triliun lima ratus
rupiah) dengan investor sebanyak 48.444 orang.

Menurut Khairul Wafa (2010)disimpulkan bahwa perekonomian yang


menerbitkan sukuk untuk pembiayaan defisit anggaran maupun proyek-
proyek pemerintahan akan memiliki potensi peningkatan fiscal
sustainability dalam jangka panjang
• N. Gregory Mankiw, menyebutkan bahwa
para ahli ekonomi mempelajari teori
permintaan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan, yang berguna
dalam menstabilkan perekonomian jangka
pendek
• Menurut Faizul dkk. menyebutkan bahwa
Teori permintaan (demand) terhadap suatu
barang dan jasa dapat didefinisikan

permintaan sebagai suatu hubungan antara sejumlah


barang dan jasa yang diinginkan oleh
konsumen, untuk dibeli di pasar pada
tingkat harga dan waktu tertentu
Tinjauan Pustaka

1. Mohammad Agus Khoirul Wafa (2010) melakukan


penelitian tentang “Analisa Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Tingkat Permintaan Sukuk Ritel-1
(Periode Maret 2009-Juni 2010)”. Hasil dari penelitian
jurnal menunjukan bahwa secara bersama-sama faktor
independen yang terdiri dari harga sukuk negara ritel,
harga obligasi ritel, tingkat bagi hasil deposito bank
syariah, dan tingkat suku bunga mempunyai pengaruh
signifikan terhadap tingkat permintaan sukuk negara
ritel pada periode Maret 2009- Juni 2010
2. Tri Inda (2014) melakukan penelitian tentang “
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Yield
Surat Berharga Syariah Negara Ijarah Fixed Rate
(SBSN IFR)”. Hasil dari penelitian tesis
menunjukan bahwa secara simultan variabel inflasi,
suku bunga SBI, nilai tukar rupiah, GDP dan bagi
hasil bank Syariah berpengaruh terhadap yield
SBSN Ijarah Fixed Rate (IFR) dan secara bersama-
sama mempengaruhi yield SBSN Ijarah Fixed Rate
(IFR) dengan taraf kepercayaan 95%
3. Faizul Rahman, Ardi Paminto dan Maryam Nadir
(2016) pernah melakukan penelitian tentang “
Pengaruh Harga Sukuk Negara Ritel Seri SR-005,
Tingkat Inflasi, Dan BI Rate Terhadap Tingkat
Permintaan Sukuk Negara Ritel Seri SR-005”. Hasil
dari penelitian jurnal menunjukan bahwa Variabel
harga sukuk negara ritel SR-005 dan tingkat inflasi
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap
permintaan sukuk negara ritel SR-005. Sedangkan
variabel BI Rate berpengaruh negatif signifikan
terhadap permintaan sukuk negara ritel SR-005
4. Rosida (2017) tentang “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Obligasi Syariah korporasi di
Indonesia (Periode Januari 2010-Juli 2015),
perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah perusahaan yang memiliki outstanding sukuk
yang paling besar yaitu PT. Perusahaan Listrik
Negara, PT. Indosat Tbk, dan PT. Bank Muamalat.
Dalam jurnalnya menyimpulkan bahwa tiga
perusahaan diatas menyatakan sukuk ritel
berpengaruh terhadap bagi hasil deposito.
5. Dede (2011) tentang “Perkembangan Obligasi
Syari’ah (Sukuk) di Indonesia : Analisis Peluang
dan Tantangan” , hasil dari penelitian jurnal tersebut
menunjukan bahwa sukuk dapat dimanfaatkan
untuk membangun perekonomian bangsa dan
menciptakan kesejahteraan masyarakat. Fakta
selama ini menunjukan bahwa pasar akan sangat
respontif terhadap penerbitan sukuk, hampir semua
sukuk yang diterbitkan diserap habis oleh pasar,
bahkan pada beberapa kasun menimbulkan
kelebihan permintaan pada sukuk
KERANGKA PEMIKIRAN

1. Sukuk Ritel
fatwa DSN No. 20 tahun 2002, obligasi Islam atau
sukuk adalah suatu surat berharga jangka panjang
berdasarkan prinsip Islam yang dikeluarkan emiten
kepada pemegang oblikasi syariah yang
mewajibkan emiten untuk mau membayar
pendapatan kepada pemegang obligasi syariah
berupa bagi hasil/margin/fee, serta membayar
kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo
 2. HARGA
harga adalah jumlah uang yang diperlukan sebagai
penukar berbagai kombinasi produk dan jasa, dengan
demikian maka suatu harga haruslah dihubungkan
dengan bermacam-macam barang dan/ jasa atau
pelayanan, yang akhirnya akan sama dengan sesuatu
yaitu produk dan jasa. Harga sukuk ritel sangat
mempengaruhi tingkat permintaan sukuk ritel itu
senidiri, sesuai dengan teori permintaan, bahwa
permintaan berhubungan antara harga sukuk ritel
dengan waktu tertentu Sadono Sukirno, Makroekonomi
teori pengantar,(Jakarta: Grafik Persada, 2008)
3. Suku Bunga
mekanisme “BI Rate” (Suku Bunga BI), yaitu BI
mengumumkan target suku bunga SBI yang diinginkan BI
untuk pelelangan pada masa periode tertentu. BI Rate ini
kemudian yang digunakan sebagai acuan para pelaku pasar
dalam mengikuti pelelangan. BI rate memiliki hubungan
yang positif terhadap tingkat permintaan sukuk ritel, jika
tingkat bunga berada di bawah tingkat ekuilibrium, jumlah
uang yang diminta melebihi penawarannya, maka
dampaknya terhadap sukuk adalah orang-orang akan
berusaha memperoleh uang dengan menjual sukuk atau
menarik dananya dari bank, kemudian bank dan penerbit
obligasi kembali menaikkan tingkat bunganya
4. Bagi Hasil Bank Syariah
Bagi hasil perbankan syariah memiliki hubungan
yang positif terhadap tingkat permintaan sukuk rite.
Ketika bagi hasil di bank syariah meningkat, maka
investor akan tetap meletakkan aset finansialnya
pada bank syariah. namun ketika kondisi bank
syariah sedang menurun, maka investor akan
mengalihkan aset finansialnya kepada instrumen
syariah yang lebih menguntungkan lainnya
Harga Sukuk Ritel

Harga Obligasi Ritel

Permintaan Sukuk Ritel

Tingkat Suku Bunga

Tingkat Bagi Hasil Perbankan Syariah


Hipotesisi
 H1 = Harga Sukuk Negara Ritel berpengaruh secara
signifikan terhadap tingkat permintaan Sukuk Negara Ritel.
 H2 = Harga Obligasi Ritel berpengaruh secara signifikan
terhadap tingkat permintaan Sukuk Negara Ritel.
 H3 = Tingkat suku bunga Bank berpengaruh terhadap
tingkat permintaan Sukuk Negara Ritel.
 H4 = Tingkat bagi hasil deposito bank syariah berpengaruh
signifikan terhadap tingkat permintaan Sukuk Negara Ritel.
 H5 = Harga Sukuk Negara Ritel, harag obligasi ritel, tingkat
suku bunga dan tingkat bagi hasil deposito bank syariah
terhadap tingkat permintaan Sukuk Negara Ritel pada
periode tahun 2015-2017.
METODOLOGI PENELITIAN
JENIS PENELITIAN
• Metode deskriptif yaitu metode yang didasarkan pada analisis dengan pendeskripsian faktor-faktor yang berhubungan dengan
masalah yang dimaksud sebagai pendukung untuk analisis metode kuantitatif
• Metode kunatitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk mencari berbagai variabel yang menjadi objek penelitian.

OBJEK PENELITIAN
• Instrumen sukuk ritel

DATA DAN SUMBER


DATA
• Otorisasi Jasa Keuangan (OJK)
• Indonesia Bond Pricing Agency (ibpa)
• Indonesia Stock Exchange (idx)
Definisi Operasional
Variabel
• 1. Variabel dependen yaitu tingkat permintaan sukuk ritel.
• 2. Variabel independen yaitu harga sukuk ritel, harga obligasi ritel, tingkat suku bunga bank dan tingkat bagi
hasil bank syariah.

Metode Analisis

• 1. Analisis Normalitas data yaitu sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran data pada
sebuah kelompok data atau variabel, apakan sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak.
• 2. Analisis stasionaritas data yaitu uji yang dilakukan untuk mengetahui bahwa data time series tidak diganti
oleh waktu.
• 3. Analisis Kointegrasi data yaitu uji yang dilakukan untuk mengetahui jangka panjang antara peubah-peubah.
• 4. Anlisis dan Estimasi Verctor Auto Regression (VAR) yaitu model ekonometrik yang dibangun berdasarkan
hubungan antar variabel yang mengacu pada model dan digunakan untuk melihat hubungan kuwalitas antar
variabel.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai