Pasar Modal Syariah
Pasar Modal Syariah
• Tujuan kegiatan pasar modal adalah investasi jangka panjang bukan spekulasi;
• Tidak mencari rizki pada hal yang haram, baik dari segi zatnya dan selain zatnya.
• Cara mendapatkannya dan menggunakannya tidak boleh bertentangan dengan
prinsip syariah;
• Dalam transaksi tidak boleh ada spekulasi dan manipulasi, gharar (tidak jelas),
maisir (spekulasi/judi), risywah (korupsi), maksiat dan kedzaliman, najsy
(penawaran palsu), bai’ al ma’dum (penjual barang yang belum dimiliki (short
selling), insider trading, ihtikar (penimbunan);
• Tidak mendzalimi dan tidak didzalimi;
• Atas dasar ridha sama ridha;
• Dari segi SDM, diantara direksi atau komisaris, atau wakil menajer investasi harus
ada yang memahami mengenai prinsip syariah (syariah compliance officer SCO))
SAHAM SYARIAH
• … bukti kepemilikan atas suatu perusahaan;
– Bersifat musyarakah (kemitraan) jika ditawarkan secara terbatas;
– Bersifat madharabah (bagi hasil) bila ditawarkan kepada publik;
– Semua saham mempunyai kualitas sama sehingga tidak dikenal saham
preferensi atau golden shares;
• Dalam statuta dan prospektus emiten harus menyatakan
bahwa sahamnya adalah syariah
• Pedoman
– Saham dapat diperjual belikan dalam rangka investasi bukan
spekulasi, juga mewakili kepemilikan atas aset suatu bisnis
SAHAM SYARIAH
• Transaksi saham dilakukan sesuai dengan prinsip syariah.
• Transaksi yang tidak sesuai dengan prinsip syariah a.l. short
selling, insider trading, penawaran palsu, melalui KKN
(riswah);
• Lingkup dan jenis kegiatan usaha emiten tidak bertentangan
dengan prinsip syariah, misalnya a.l:
– Perjudian;
– Bank berbasis bunga;
– Leasing berbasis bunga;
– Jual beli resiko yang mengandung unsur ketidak- pastian
(gharar) misalnya asuransi konvensional;
SAHAM SYARIAH
• Keuangan
– Total uang berbasis bunga dibandingkan dengan uang
yang berbasis equitas tidak lebih dari 82%;
– Total pendapatan dari bunga dan pendapatan tidak halal
lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha total
(revenue) tidak lebih dari 10%;
• Perkemb
– Jumlah saham syariah dalam daftar efek syariah (DES)
berkembang dari 174 pada tahun 2007 menjadi 321 pada
tahun 2012;
SUKUK (OBLIGASI SYARIAH)
• Pengertian
– Surat berharga jangka panjang
– Berdasarkan prinsip syariah;
– Memberikan hak kepada pemegang nya
• atas bagi hasil/ marjin/ fee, bukan bunga atau capital gain;
• Pembayaran kembali dana sukuk pada saat jatuh tempo;
– Bukti kepemilikan bersama atas suatu aset berwujud tertentu/ nilai
manfaat atas aset yang sudah ada maupun yang akan ada/ jasa/ aset
proyek tertentu/ kegiatan investasi
– sehingga bukan surat hutang;
– Harus ada underlying asset;
• Jenis yang telah diperdagangkan adalah sukuk mudharabah (pengelolaan
modal)dan sukuk ijarah;
SUKUK
• Perkembangan
– Dibandingkan dengan nilai emisi total obligasi dan sukuk, nilai emisi
sukuk masih kecil yaitu Rp205 triliun untuk nilai total dibandingkan
Rp7,7 triliun pada bulan Nov. 2010. Dari segi jumlah emisi juga masih
kecil dibandingkan dengan obligasi yaitu 46 (0,10%) sukuk pada
Agustus 2010 sedangkan emisi obligasi mencapai 460 emisi pada
periode yang sama;
• Tetapi perkembangannya cukup pesat:
– Dari segi jumlah, sukuk telah berkembang dari hanya 1 pada tahun
2002 menjadi 60 pada dengan bulan Maret 2013;
– Dar segi nilai (total) emisi juga berkembang hanya Rp175 miliar pada
tahun 2002 menjadi Rp11.294,4 Triliun pada bulan Maret 2013;
REKSADANA SYARIAH
• Perkembangan
– Dari segi Nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana syariah pada
Agustus 2010 masih kecil dibandingkan dengan reksa dana
total yaitu hanya 4% (4,9 triliun) sedangkan NAB reksa
dana total mencapai 125 triliun lebih.
• Namun melihat perkembangannya cukup bagus
– Dari segi jumlah reksan dana telah berkembang dari 4
pada tahun 2003 menjadi 58 pada bulan Maret 2013.
– Dari segi NAB juga berkembang pesat yaitu Rp67 miliar
pada tahun 2003 menjadi Rp8,5 triliun pada Maret 2013;
Sumber: Bapepam
SUKUK, OBLIGASI, SAHAM