Anda di halaman 1dari 25

REFERAT

OTITIS MEDIA AKUT

Oleh:
Fazilla Maulidia,
G1A219104

Pembimbing:
dr. Angga Pramuja, Sp.THT

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

BAGIAN THT RSUD RADEN MATTAHER PROVINSI JAMBI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020
TELINGA
 Telinga terdiri atas telinga luar,
telinga tengah dan telinga dalam.

 Telinga Luar
→Telinga luar terdiri dari daun telinga
(aurikula) dan liang telinga sampai
membran timpanI
TELINGA
Telinga Tengah
 Batas luar : Membran timpani
 Batas depan : Tuba eustachius
 Batas bawah : Vena Jugularis
 Batas belakang : Aditus ad
antrum, kanalis facialis
parsvertikalis
 Batas dalam : Kanalis
semisirkularis horizontal, kanalis
fasialis, tingkap lonjong (oval
window), tingkap bundar (round
window) dan promontorium.
TELINGA
Telinga Dalam
Telinga dalam terdiri dari koklea
(rumah siput) yang berupa dua
setengah lingkaran dan
vestibuler yang terdiri dari 3
buah kanalis semisirkularis
yaitu:
◦ Kanalis semisirkularis
superior
◦ Kanalis semisirkularis
posterior
◦ Kanalis semisirkularis lateral
TELINGA
FISIOLOGI PENDENGARAN
bunyi ditangkap daun telinga →membran timpani→tulang
pendengaran →fenestra ovale → menggerakkan perilimfe pada
skala vestibuli → melalui membran reissner mendorong endolimfe
menimbulkan gerak relatif membran basilaris dan membran
tektoria → defleksi stereosilia sel rambut → kanal ion terbuka →
terjadi pertukaran ion → depolarisasi sel rambut → pelepasan
neurotransmiter → potensial aksi saraf auditorius → nukleus
auditorius → korteks pendengaran (area 39-40) dilobus temporalis.
OTITIS MEDIA
Otitis Media

Otitis media ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah,
tuba Eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid.
OTITIS MEDIA
Otitis Media

Patogenesis terjadinya Otitis Media


OTITIS MEDIA AKUT
Otitis Media Akut

peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba Eustachius,


antrum mastoid dan sel-sel mastoid
OTITIS MEDIA AKUT
Epidemiologi
. Anak-anak yang rentan terkena otitis media akut biasanya berkisar dari
umur 6-11 bulan.
 Insiden penyakit pada anak laki-laki > perempuan

Etiologi
Sumbatan pada tuba Eustachius merupakan penyebab utama dari otitis media.
ertahanan tubuh pada silia mukosa tuba Eustachius terganggu, sehingga pencegahan
invasi kuman ke dalam telinga tengah terganggu juga sehingga terjadi peradangan.
Kuman penyebab OMA adalah bakteri piogenik, seperti Streptococcus hemoliticus,
Haemophilus Influenzae (27%), Staphylococcus aureus (2%), Streptococcus
Pneumoniae (38%), Pneumococcus
OTITIS MEDIA AKUT
Faktor risiko
Bayi yang lahir secara prematur dan berat badan saat lahirnya rendah,
umur,sertavariasi musim jugadapat mempengaruhi, predisposisi
genetik, pemberian ASI, kondisi imunodefisiensi, alergi, gangguan
anatomi, sosial ekonomi, lingkungan yang kumuh/padat, dan posisi
tidur
OTITIS MEDIA AKUT
Patogenesis
OTITIS MEDIA AKUT
Gejala klinis
 Kemerahan pada membran timpani sebanyak 52,8% kasusdan sakit
pada telinga dilaporkan sebanyak 48,4% kasus. Keluarnya cairan
dari telinga dilaporkan sebanyak 14,4% kasus.
 Pada anak-anak yang belum bisa bicara biasanya ditandai dengan
memegang telinga, menangis berlebih, demam, gangguan tidur
OTITIS MEDIA AKUT
Stadium
stadium oklusi
→gambaran retraksi membran timpani, membran timpani berwarna
normal atau keruh pucat dan sukar dibedakan dengan otitis media
serosa virus.

 stadium hiperemi
→ pembuluh darah tampak lebar dan edema pada membran timpani.
Sekret yang telah terbentuk
stadium supurasi
→ edema mukosa telinga , terbentuk eksudat purulen di kavum
timpani menyebabkan membran timpani menonjol (bulging)

stadium perforasi
→ membran timpani ruptur. Keluar nanah dari telinga tengah
ke telinga luar. Anak yang tadinya gelisah akan menjadi lebih
tenang, suhu badan turun, dan dapat tidur nyenyak
stadium resolusi
→ sekret akan berkurang dan mengering
OTITIS MEDIA AKUT

Diagnosis
OTITIS MEDIA AKUT

•Pada anak yang sudah dapat berbicara keluhan utama adalah rasa
nyeri di dalam telinga, keluhan disamping suhu tubuh yang tinggi.
Biasanya terdapat riwayat batuk pilek sebelumnya.
•Pada anak yang lebih besar atau pada orang dewasa, selain rasa
nyeri terdapat pula gangguan pendengaran berupa rasa penuh di
telinga atau rasa kurang dengar.
•Pada bayi dan anak kecil gejala khas OMA ialah suhu tubuh tinggi
dapat sampai 39,5oC (pada stadium supurasi), anak gelisah dan
sukar tidur, tiba-tiba anak menjerit waktu tidur, diare, kejang dan
terkadang anak memegang telinga yang sakit.
OTITIS MEDIA AKUT
Temuan pada otoskop menunjukkan adanya peradangan yang terkait
dengan OMA telah didefinisikan dengan baik.

•Penonjolan (bulging) dari membran timpani sering terlihat dan memiliki nilai
prediktif tertinggi untuk kehadiran OMA.
•Kekeruhan juga merupakan temuan yang konsisten dan disebabkan oleh edema dari
membran timpani.
•Kemerahan dari membran timpani yang disebabkan oleh peradangan mungkin hadir
dan harus dibedakan dari eritematosa ditimbulkan oleh demam tinggi.
•Cairan telinga bagian tengah sulit untuk menentukan, penggunaan timpanometri
dapat membantu dalam membangun diagnosis.
OTITIS MEDIA AKUT

 Efusi telinga tengah juga dapat dibuktikan dengan timpanosentesis


(penusukan terhadap gendang telinga). Indikasi OMA pada bayi berumur di
bawah 6 minggu dengan riwayat perawatan intensif di rumah sakit, anak
dengan gangguan kekebalan tubuh, anak yang tidak member respon
pada beberapa pemberian antibiotik .
 Untuk menilai keadaan adanya cairan di telinga tengah juga diperlukan
pemeriksaan timpanometeri pada pasien
OTITIS MEDIA AKUT

Penatalaksaan
Pada stadium oklusi
 Penggobatan terutama bertujuan untuk membuka kembali tuba
eustachius,
 obat tetes hidung HCl efedrin 0,5 % dalam larutan fisiologik untuk
anak <12 tahun, atau HCl efedrin 1 % dalam larutan fisiologik
untuk anak > 12 tahun dan pada orang dewasa
OTITIS MEDIA AKUT
Pada Stadium Presupurasi
 Pada anak, ampisilin diberikan dengan dosis 50 – 100 mg/kgBB per
hari, dibagi dalam 4 dosis, atau amoksisilin 40 mb/kgBB dibagi
dalam 3 dosis, atau eritromisin 40 mg/kgBB/hari selama 7 hari
 Bila membran timpani sudah terlihat hiperemis difus, sebaiknya
dilakukan miringotomi.

Pada Stadium Supurasi


 Diberikan antibiotik, idealnya harus disertai dengan miringotomi,
bila membran timpani masih utuh.
OTITIS MEDIA AKUT
Pada stadium perforasi
 Pengobatan yang diberikan adalah obat cuci telinga H2O2 3%
selama 3 – 5 hari serta antibiotik yang adekuat.

Pada stadium resolusi

Bila tidak terjadi resolusi →tampak sekret mengalir di liang telinga


luar melalui perforasi membran timpani → antibiotika dapat
dilajutkan sampai 3 minggu.
OTITIS MEDIA AKUT
Komplikasi
 Sebelum ada antibiotik, OMA dapat menimbulkan
komplikasi yaitu abses sub-periosteal sampai komplikasi
yang berat seperti meningitis dan abses otak.
 Namun, sekarang setelah adanya antibiotik semua jenis
komplikasi itu biasanya didapatkan sebagai komplikasi
dari OMSK jika perforasi menetap dan sekret tetap keluar
lebih dari satu setengah bulan atau dua bulan.
KESIMPULAN
Otitis Media Akut (OMA) merupakan peradangan sebagian atau seluruh
bagian mukosa telinga tengah, tuba Eusthacius, antrum mastoid dan sel-sel
mastoid yang berlangsung mendadak yang disebabkan oleh invasi bakteri
maupun virus ke dalam telinga tengah baik secara langsung maupun secara
tidak langsung sebagai akibat dari infeksi saluran napas atas yang berulang.
Diagnosis pasti dari OMA memenuhi semua 3 kriteria: onset cepat, tanda-
tanda efusi telinga tengah yang dibuktikan dengan memperhatikan tanda
mengembangnya membran timpani, terbatas/tidak adanya gerakan
membran timpani, adanya bayangan cairan di belakang membran timpani,
cairan yang keluar dari telinga, tanda-tanda peradangan telinga bagian
tengah, kemerahan pada membran timpani dan nyeri telinga yang
mengganggu tidur dan aktivitas normal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai